Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

JURNAL KERUSAKAN JALAN


ETS172-EPPJ

Dibuat oleh :
1. Gusmah Tiara Anggriyani_M1C119009
2. Putri Delani_M1C119022

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Ir. Ade Nurdin, S.T., M.T.

KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN TRANSPORTASI


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2021
Evaluasi Kerusakan Jalan dengan Metode Bina Marga
(Studi kasus: Jl. Lingkar Barat 1, Simpang Paal 10, Jambi)
1) Gusmah Tiara Anggriyani_M1C119009
2) Putri Delani_M1C119022

Metode Bina Marga


Pada metode Bina Marga (BM) ini jenis kerusakan yang perlu diperhatikan
saat melakukan survei visual adalah kekasaran permukaan, lubang, tambalan, retak,
alur, dan amblas. Penentuan nilai kondisi jalan dilakukan dengan menjumlahkan
setiap angka dan nilai untuk masing-masing keadaan kerusakan.
Perhitungan urutan prioritas (UP) kondisi jalan merupakan fungsi dari kelas
LHR (Lalu lintas Harian Rata-rata) dan nilai kondisi jalannya, yang secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
UP = 17 – (Kelas LHR + Nilai Kondisi Jalan)
Urutan prioritas 0 – 3, menandakan bahwa jalan harus dimasukkan dalam program
peningkatan.
Urutan prioritas 4 – 6, menandakan bahwa jalan perlu dimasukkan dalam program
pemeliharaan berkala.
Urutan prioritas > 7, menandakan bahwa jalan tersebut cukup dimasukkan dalam
program pemeliharaan rutin.

Prosedur Analisa Data Metode Bina Marga


1. Tetapkan jenis jalan dan kelas jalan.
Jenis jalan = Kolektor Primer
Panjang jalan 8,8 km
2. Hitung LHR untuk jalan yang di survey dan tetapkan nilai kelas jalan dengan
menggunakan Tabel 1.
Tabel 1. Tabel LHR dan Nilai Kelas Jalan
VLHR (smp/hari) Nilai Kelas Jalan
< 20 0
20 – 50 1
50 – 200 2
200 – 500 3
500 – 2000 4
2000 – 5000 5
5000 – 20000 6
20000 – 50000 7
> 50000 8
Sumber: Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota
Nilai VLHR (smp/hari) = 3269,533 smp/hari
Sehingga nilai kelas jalan = 5
3. Uraikan hasil survei dimensi kerusakan sesuai dengan jenis kerusakan.
Tabel 2. Dimensi Kerusakan untuk 2 jenis kerusakan pada 2 lokasi berbeda
Retak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Memanjang
Panjang
250 255 260 262 267 270 275 275 278 278
(cm)
Lebar (cm) 35 39 44 44 48 53 57 57 58 60
Lubang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panjang
262 266 271 273 274 277 277 280 281 285
(cm)
Lebar (cm) 99 101 103 105 105 107 109 110 110 112
Kedalaman
11 13 15 16 18 18 20 20 20 21
(cm)

4. Menghitung parameter untuk setiap jenis kerusakan dan melakukan penilaian


terhadap setiap jenis kerusakan.
Tabel 3. Tabel Penentuan Angka Kondisi Berdasarkan Jenis Kerusakan
Retak-retak (Cracking)
Tipe Angka
Buaya 5
Acak 4
Melintang 3
Memanjang 1
Tidak Ada 1
Lebar Angka
> 2 mm 3
1 – 2 mm 2
< 1 mm 1
Tidak ada 0
Luas Kerusakan Angka
> 30% 3
10% - 30% 2
< 10% 1
Tidak ada 0
Tambalan dan Lubang
Luas Angka
> 30% 3
20 – 30% 2
10 – 20% 1
< 10% 0
Kekasaran Permukaan
Jenis Angka
Disintegration 4
Pelepasan Butir 3
Rough 2
Fatty 1
Close Texture 0
Amblas
Angka
> 5/100 m 4
2 - 5/100 m 2
0 – 2/100 m 1
Tidak Ada 0
Sumber: Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota
Jumlah angka kerusakan sebesar = 14
5. Menjumlahkan setiap angka untuk semua jenis kerusakan, dan menetapkan nilai
kondisi jalan.
Tabel 4. Penetapan Nilai Kondisi Jalan berdasarkan Total Angka Kerusakan
Total Angka kerusakan Nilai Kondisi Jalan
26 – 29 9
22 – 25 8
19 – 21 7
16 – 18 6
13 – 15 5
10 – 12 4
7–9 3
4–6 2
0–3 1
Sumber: Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota
Nilai kondisi jalan yang didapat sebesar = 5
6. Menghitung nilai prioritas kondisi jalan dengan menggunakan persamaan
berikut:
Nilai Prioritas = 17 – (Kelas LHR + Nilai Kondisi Jalan)
= 17 – (5+5)
=7
Urutan prioritas > 7, menandakan bahwa jalan tersebut cukup dimasukkan
dalam program pemeliharaan rutin.
Analisis Data
Ruas jalan Jl. Lingkar Barat 1 Jambi merupakan jalan kolektor primer 1 jalur, 2
lajur, 2 arah, tak terbagi (2/2 UD) melayani arus lalu lintas 2 arah, dan nilai VLHR
sebesar 3269,533 smp/hari. Survey visual kondisi permukaan perkerasan jalan
dilakukan untuk tiap lajur (lebar 3,5 meter) dengan panjang jalan 8,8 km.

Pembahasan Metode Bina Marga


1. Nilai VLHR ruas Jl. Lingkar Barat 1, Jambi sebesar 3269,533 smp/hari,
sehingga menurut Tabel 1. nilai kelas jalan adalah 7.
2. Hasil survey kelompok 3 hanya memperlihatkan 2 jenis kerusakan pada 2
lokasi kerusakan yang berbeda di Jl. Lingkar Barat 1, Jambi tersaji pada tabel
2. dan tabel 3.
Dari 2 jenis kerusakan yang di tinjau didapatkan nilai kondisi jalan sebesar
5 dan nilai LHR kelas jalan 5 sehingga nilai UP atau Urutan Prioritas 7 yang
menandakan bahwa jalan tersebut cukup dimasukkan dalam program
pemeliharaan rutin.

KESIMPULAN
1. Jenis kerusakan yang di survey pada ruas Jl. Lingkar Barat 1, Jambi yaitu retak
memenjang dan kerusakan lubang pada kondisi lokasi yang berbeda-beda. Jika
ditunjau lebih jauh kerusakan yang terjadi pada ruas jalan tersebut tergolong
cukup banyak.
2. Evaluasi kondisi ruas Jl. Lingkar Barat 1 Jambi untuk 2 kerusakan dilakukan
dengan menggunakan metode Bina Marga menghasilkan Urutan Prioritas 7
yang menandakan bahwa jalan tersebut cukup dimasukkan dalam program
pemeliharaan rutin sehingga berada dalam keadaan poor. Bentuk pemeliharaan
rutin dan perbaikan yang harus dilakukan terhadap ruas Jl. Lingkar Barat 1,
Jambi agar tingkat layanan jalan meningkat antara lain:
a. Untuk kerusakan retak:
1) Memberikan lapis tambahan dengan LATASIR, BURAS, BURTU,
BURDA, LATASTON, dan LATASBUM.
2) Melakukan perbaikan drainase.
3) Bahu diperlebar atau dipadatkan.
4) Celah diisi campuran aspal cair dan pasir.
b. Untuk kerusakan lubang:
1) Dibongkar dan dilapis kembali dengan bahan yang sesuai.
2) Perbaikan drainase.
3. Adapun jenis pemeliharaan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki tingkat
layanan jalan antara lain dengan memberi lapis tambahan, memperbaiki
drainase, membuat bahu jalan, celah diisi campuran aspal dan pasir, serta lapis
perkerasan dibongkar dan kemudian dilapis kembali dengan bahan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai