UTILITAS II
DOSEN :
OLEH
EPIFANIA B. L. SOARES (221 16 0)
FEBIANA A. S. SERAN (221 16 096)
BAB 1 PENDAHULUAN
Secara teoritis petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau
dengan awan lainnya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan
terjadi pembuangan muatan negatif (elektron), dimana muatan akan diteruskannya ke bumi.
Karena sifat petir adalah meneruskan muatan ke bumi, maka muatan akan mengejar tempat
paling dekat dengannya sebagai penghantar ke bumi. Untuk mengantisipasi resiko bilamana
terjadi petir maka perlu dibuat sistim penangkal petir (grounding system) di semua bangunan
terutama di bangunan tinggi seperti Chrysant Home Stay.
Jenis penangkal petir yang digunakan di Crhysant Home Stay adalah penangkal petir radio
aktif yang berfungsi sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa merusak benda-
benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada penangkal petir: Batang penangkal petir,
Kawat konduktor dan Tempat pembumian. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi resiko dari
sambaran petir dan juga barang-barang elektronik dari arus lebih yang diakibatkan oleh petir
yang mengenai sekeliling bangunan.
Namun penangkal petir yang ada di Crhysant Home Stay tersebut tidak dapat bekerja
dengan baik. Arus listrik yang disalurkan melalui kabel konduktor tidak dibiaskan ke tanah
sehingga terjadi tegangan pada kabel konduktor yang mengakibatkan kerusakan pada pucuk
penangkal petir.
1.4.1. Tujuan
Tujuan dilakukan penelitian adalah : untuk mengoptimalkan sistem penangkal petir dan tata letak
penangkal petir pada Chrysant Home Stay agar pada saat terjadi petir, penangkal petir dapat
bekerja dengan baik tanpa merusak bangunan.
1.4.2. Sasaran
Penangkal petir pada Chrysant Home Stay dapat bekerja dengan baik tanpa merusak bangunan
1. Untuk mengetahui sistem penangkal petir yang digunakan di Chrysant Home Stay
2. Sebagai ilmu pengetahuan untuk menambah wawasan khususnya dalam mata kuliah utilitas
1.5. Ruang Lingkup/Batasan
Obyek studi berada di Chrysant Home Stay, RSS Baumata, Kecamatan Taeberu, Kabupaten
Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Sesuai tujuan dan sasaran di atas, maka ruang lingkup dalam penulisan ini adalah:
mengidentifikasi secara langsung penangkal petir yang meliputi : pengertian penangkal petir,
Sistim Pemasangan Instalasi Penangkal Petir dan Pembumian, Jenis-jenis sistem penangkal petir
dan cara kerja penangkal petir.
1.6. Metodologi
a. Data primer yaitu data yang langsung diambil oleh peneliti. Pengumpulan data primer
dilakukan dengan cara :
b. Data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dengan cara mengumpukan data-data yang
berkaitan dengan studi literatur atau studi pustaka seperti :
Literatur mengenai jenis-jenis penangkal petir, sistem rangkaian dan cara kerja penangkal petir
a. Pendekatan deskriptif
Pendekatan deskriptif, dimana pada makalah ini menguraikan sistem penangkal petir yang
digunakan dan permasalahan-permasalahan mengenai penangkal petir di Crhysant Home Stay
1.7. Sistematika Penulisan
Latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan, sasaran dan manfaat penelitian,
ruang lingkup/batasan, metodologi dan sistematika penulisan.
Materi yang berkaitan dengan pengertian penangkal petir, Sistim Pemasangan Instalasi Penangkal
Petir dan Pembumian, Jenis-jenis sistem penangkal petir dan cara kerja penangkal petir
Data eksisting dan data-data survei lainnya yang berkaitan dengan penangkal petir di Chrysant
Home Stay
Analisa mengenai data eksisting dan permasalahan pada Chrysant Home Stay
BAB V KONSEP
Pada bab ini berisi tentang konsep perencanaan pada Chrysant Home Stay
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini berisi uraian tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penangkal petir merupakan suatu instalasi yang dibuat untuk menghantarkan aliran listrik
bertegangan tinggi yang diakibatkan oleh petir secara sempurna ke dalam tanah pada
kedalaman tertentu untuk menghindarkan akibat-akibat yang ditimbulkan baik pada
bangunan yang dilindunginatu benda-benda yang ada disekitarnya (Sumber : Materi kuliah
utilitas 2, SISTEM JARINGAN DALAM BANGUNAN GEDUNG, oleh Herman Fl. Harmans, St.,
MT, 2011: 37)
Kawat konduktor
Tempat pembumian
Batang penangkal petir
Batang penangkal petir berupa batang tembaga yang ujungnya runcing. Dibuat runcing
karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam
yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan
muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu
bangunan.
Kabel konduktor
Kawat konduktor terbuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter jalinan kabel konduktor
sekitar 1 cm hingga 2 cm . Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan listrik
dari batang muatan listrik ke tanah. Kawat konduktor tersebut dipasang pada dinding di
bagian luar bangunan.
Tempat pembumian
3. Untuk mengamankan tegangan lebih dari jaringan listrik, anda bisa menambah arester di sistim
instalasi listrik , dimana arester kemudian di hubungkan ke terminal grounding dengan
menngunakan kabel BC/NYY ukuran 15 mm.
4. Terminal adalah pusat yang menghubungkan beberapa kabel sebelum
diteruskan ke pembumian / pentanahan. Bahan terminal dapat
menggunakan plat tembaga dengan ukuran 10 x 30 cm.Terminal bisa
dibuatkan diluar bangunan rumah dengan menempatkannya di sebuah
bak kontrol. Kemudian terminal dihubungkan ke sistim pembumian
dengan menggunakan kabel BC ukuran 50 mm.
5. Sebagaimana persyaratan dalam pentanahan dimana dianjurkan nilai
tahanan sistim pembumian adalah dibawah 3 ohm untuk kemanan
barang-barang elektronik . Pada dasarnya untuk sistim pembumian
yang bagus adalah berhubungan dengan tanah dimana pipa
dipasangkan, dimana kekedapan tanah yang tinggi adalah tempat yang
paling bagus untuk mendapatkan nilai tahanan pembumian yang
rendah. Dianjurkan tidak menanam pipa didaerah berpasir ataupun
berbatu, karena biasanya nilai tahanan pembumian akan semakin
tinggi.
6. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal anda bisa menambahkan beberapa
pipa tembaga yang saling terintegarasi. Atau cara lain bisa dilakukan dengan
menanam pipa dalam hingga lebih dari 20 m. Bilamana nilai tersebut tidak
dapat dicapai, sitim pembumian dapat ditambahkan dengan memasangkan
cooper plate yang ditanamkan bersamaan dengan bentonite.
2.3. Cara Kerja
Pada dasarnya instalasi penangkal petir mempunyai cafra kerja sebagai berikut : petir yang
menyambar diterima oleh alat penangkal petir (bliksen spit) kemudian arus listrik yang terjadi
disalurkan kedalam tanah melalui media kawat-kawat tembaga yang bersifat mudah
menghantarkan arus listrik
3. Sistem RADIOAKTIF
Preventor akan mengurangi medan listrik yang timbul antara awan dan hujan mendekati daerah
yang dilindungi
Preventor merupakan anti interverenci device pada keadaan hujan untuk antena TV dan Radio
Dapat dipasang pada instalasi yang ada (Faraday) untuk memperluas dan membuat lebih aman
dari daerah yang dilindungi
JENIS RADIUS (m) DIAMETER (m) TINGGI MINIMUM LUAS DAERAH YANG
DARI TIANG (m) DILINDUNGI PADA TEMPAT
KEDUDUKAN PREVENTOR
(m2)
P1 35 70 4,6 3.850
P2 50 100 4,6 7.850
P3 80 80 160 20.100
P4 100 200 6 31.400
Obyek studi berada di Chrysant Home Stay, RSS Baumata, Kecamatan Taeberu,
Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Lampu
Kabel konduktor
yang di bungkus
dengan pipa
plastik
Splitzen yang berada paling tinggi
di atap bangunan dan terbuat
Karena berada di dekat
dari tembaga
bandara dan merupakan
jalur pesawat maka Pipa yang berfungsi menambah
dipasang lampu pada ketinggian splitzen
batang penangkal petir. sehingga mendapatkan radius
Lampu ini yang yang lebih besar dari sambaran
berfungsi sebagai tanda petir.
untuk pesawat agar
pada saat melewati Kabel konduktor yang berfungsi sebagai
bangunan tidak penerus aliran muatan listrik dari splitzen ke
menabrak bangunan tanah, di pasang di dalam bangunan dengan
BCC 50 mm. Kabel tersebut dibungkus dengan
Kedalaman 6 m.
BC 50 mm
BC 50 mm
BC 50 mm
BAB IV
ANALISA
Tujuan :
Untuk mendapatkan solusi dari permasalahan pada pucuk penangkal petir
Berdasarkan rumusan masalah, analisa yang dibuat mencakup beberapa hal yaitu :
Bagaimana mengoptimalkan sistem penangkal petir pada Chrysant Home Stay
Untuk mengoptimalkan sistem penangkal petir pada Chrysant Home Stay, maka kita
harus menganalisa terlebih dahulu :
jenis penangkal petir , kabel konduktor dan sistem pembumian yang dapat bekerja
dengan baik pada bangunan bertingkat
sistem instalasi pemasangan penangkal petir yang baik dan benar pada bangunan
untuk mengetahui apakah penangkal petir tersebut sudah optimal atau belum.
jenis penangkal petir , kabel konduktor dan sistem pembumian yang dapat bekerja
dengan baik pada bangunan bertingkat
Jenis penangkal petir yang baik gunakan adalah jenis penangkal petir beradius karena
memiliki cakupan wilayah proteksi terhadap petir yang sangat luas, namun sistem ini harus
memiliki sistem grounding penangkal petir yang dapat bekerja dengan baik dan memiliki
grounding dibawah nilai resistansi 5 ohm. Standar kabel BCC yang digunakan berdasarkan
SNI adalah minimal 50 mm, apabila kurang dari 50 mm tidak direkomendasikan karena
kurang maksimal dalam meredam sambaran petir.
sistem instalasi pemasangan penangkal petir yang baik dan benar pada bangunan.
Sistem instalasi pemasangan penangkal petir yang baik adalah diletakan diluar bangunan
dengan kabel konduktor tanpa sambungan dan menghindarai banyak lekukan agar tidak
terjadi loncatan dan untuk melindungi barang-barang elektronik yang ada dalam bangunan
digunakan terminal tembaga yang berukuran 10 x 30 cm agar apabila terjadi sambaran
arus dapat disalurkan dengan baik melalui kabel konduktor tanpa merusak bangunan.
Jenis penangkal petir yang digunakan di Chrysant Home Stay, kami
Mulai dari batang penangkal petir, kabel disalurkan melalui atap dan tembok bagian
luar bangunan, kemudian di hubungkan dengan terminal yang berada pada bak
kontrol yang sudah dipindahkan, kemudian dihubungkan dengan 3 BCC 50 mm untuk
diteruskan ke tanah sebagai penetral, dan Kabel tidak bersentuhan dengan bangunan.
Menggunakan kabel utuh tanpa sambungan dengan panjang kabel ........ Sesuai
dengan panjang atap......m, di tambah tinggi bangunan .....m dan jarak bangunan ke
terminal yang berada dalam bak kontrol .....m.
5.1. Kesimpulan
Sistem Penangkal petir yang digunakan pada Chrysant Home Stay adalah jenis
penangkal petir radio aktif dengan BCC 50 mm, dan plat tembaga (10 x 30 m)
sebagai terminal dengan nilai tahanan sistem pembumian adalah 2 0hm. Sistem
pemasangannya pada luar bangunan dan menggunakan pipa plastik untuk
melindungi kabel konduktor sebelum diteruskan ke pembumian.
5.2. Saran
kepada para pengguna bangunan Crhysant Home Stay agar memperhatikan
instalasi pemasangan sistem penangkal petir sehingga tidak merusak bangunan.
THANK YOU