Anda di halaman 1dari 15

PENGERTIAN KOTA

1. SMSAI (Standard Metropolitan Statistical Area) USA – Canada


Kota adalah tempat yang:
 Penduduknya 50.000 jiwa atau gabungan 2 kota dengan total penduduk 50.000 jiwa.
 Merupakan gabungan kota-kota kecil dengan masing-masing jumlah penduduknya
kurang lebih 15.000 jiwa.
 Menunjukkan hubungan antara aspek ekonomi dan sosial.
 75% penduduknya bekerja di sektor non pertanian.
 Mayoritas penduduk bekerja di kota.
 Kepadatan penduduknya 375 jiwa / hektar.
2. Bintarto
Kota sebagai kesatuan jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan
penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen serta
coraknya materialistis. Masyarakat kota terdiri atas penduduk asli daerah tersebut dan
pendatang. Masyarakat kota merupakan suatu masyarakat yang heterogen, baik dalam hal
mata pencaharian, agama, adat, dan kebudayaan.
3. UU No. 22 th. 1999 Tentang Otonomi Daerah
Kota adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan
fungsi kawasan sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan
ekonomi.
4. Kamus Tata Ruang
Kota adalah pemukiman yang berpenduduk relatif besar, luas area terbatas, pada umumnya
bersifat non-agraris, dan kepadatan penduduk relatif tinggi.
5. Louis Wirth
Kota adalah pemukiman yang relatif besar, padat, dan permanen, dihuni oleh orang-orang
yang heterogen kedudukan sosialnya.
6. Peraturan Mendagri RI No. 4 th. 1980
Kota adalah suatu wadah yang memiliki batasan administrasi wilayah seperti kotamadya
dan kota administratif. Kota juga berarti suatu lingkungan kehidupan perkotaan yang
mempunyai ciri non agraris, misalnya ibukota kabupaten, ibukota kecamatan yang
berfungsi sebagai pusat pertumbuhan.
7. Jorge E. Hardoy
Ciri-ciri kota adalah:
1. Ukuran dan jumlah penduduknya yang besar terhadap masa dan tempat.
2. Bersifat permanen.
3. Kepadatan minimum terhadap masa dan tempat.
4. Struktur dan tata ruang perkotaan seperti yang ditujukan oleh jalur jalan dan ruang-
ruang perkotaan yang nyata.
5. Tempat dimana masyarakat tinggal dan bekerja.
6. Fungsi perkotaan minimum yang diperinci, yaitu meliputi sebuah pasar, sebuah pusat
administratif atau pemerintahan, sebuah pusat militer, sebuah pusat keagamaan, atau
sebuah pusat aktivitas intelektual bersama dengan kelembagaan yang sama.
7. Heterogenitas dan pembedaan yang bersifat hirarkis pada masyarakat.
8. Pusat ekonomi perkotaan yang menghubungkan sebuah daerah pertanian di tepi kota
dan memproses bahan mentah untuk pemasaran yang lebih luas.
9. Pusat pelayanan bagi daerah-daerah lingkungan setempat.
10. Pusat penyebaran, memiliki suatu falsafah hidup perkotaan pada masa dan tempat
itu.
8. Max Weber
Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan
ekonominya di pasar lokal. Ciri kota adalah adanya pasar sebagai benteng serta
mempunyai sistem hukum tersendiri dan bersifat kosmopolitan.
9. Arnold Tonybee
Kota tidak hanya merupakan pemukiman khusus tetapi merupakan suatu kekomplekan
yang khusus dan setiap kota menunjukkan perwujudan pribadinya masing-masing.
10. Ir. Sutami
Kota dipandang sebagai koldip (koleksi, distribusi, dan produksi).
11. Grunfield
Kota adalah suatu permukiman dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi daripada
kepadatan penduduk nasional, struktur mata pencaharian nonagraris, dan sistem
penggunaan tanah yang beraneka ragam, serta ditutupi oleh gedung-gedung tinggi yang
lokasinya berdekatan.
12. Amos Rappoport
Amos Rappoport membagi definisi kota menjadi dua definisi, yaitu definisi klasik dan
definisi moderen.
Definisi klasik
Kota adalah suatu permukiman yang relatif besar, padat dan permanen, terdiri dari
kelompok individu-indivudu yang heterogen dari segi sosial.
Definisi Modern
Kota adalah suatu permukiman yang dirumuskan bukan dari ciri morfolgi kota tetapi
dari suatu fungsi yang menciptakan ruang-ruang efektif melalui pengorganisasian ruang
dan hirarki tertentu.
13. Peraturan Mendagri No. 2 th. 1987
Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan wilayah
administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan, serta permukiman yang telah
memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan.
14. Alan S. Burger
Kota adalah suatu permukiman yang menetap (permanen) dengan penduduk yang
heterogen, dimana di kota itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang terintegrasi
membentuk suatu sistem sosial dan seterusnya.
15. National Urban Development Strategy
Kota sebagai pusat pelayanan kegiatan produksi, distribusi dan jasa-jasa yang mendukung
pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya.
16. John Brickerhoff Jackson
Kota adalah suatu tempat tinggal manusia yang merupakan manifestasi dari perencanaan
dan perancangan yang dipenuhi oleh berbagi unsur seperti bangunan, jalan dan ruang
terbuka hijau.
17. Djoko Sujarto
Kota memiliki pengertian sebagai berikut:
· Demografi
Pemusatan penduduk tinggi dengan kepadatan tinggi dibandingkan dengan daerah
sekitarnya.
·Sosiologi
Adanya sifat heterogen, budaya – urbanisasi yang mendominasi budaya desa.
· Ekonomi
Adanya proporsi lapangan pekerjaan yang dominan di sekitar non pertanian seperti
industri, pelayanan jasa, transport dan pedagang.
· Fisik
Dominasi wilayah terbangun dan struktur binaan.
· Administrasi
Suatu wilayah wewenang yang dibatasi oleh suatu wilayah yuridikasi yang ditetapkan
berdasarkan peraturan yang berlaku.
18. Marx dan Engels
Kota sebagai perserikatan yang dibentuk guna melindungi hak milik dan memperbanyak
alat-alat produksi dan alat-alat yang diperlukan agar masing-masing anggota dapat
mepertahankan diri. Perbedaan kota dan pedesaaan menurut mereka adalah pemisahan
yang besar antara kegiatan rohani dengan materi. Individu-individu terbagi dalam kedua
jenis tenaga kerja ini, yang mengakibatkan mereka mengalami alienasi.
19. Bhudy Tjahyati Soegiyoko
 Kota sebagai pusat pelanan jasa, produksi, serta pintu gerbang atau simpul transportasi
bagi kawasan permukiman dan wilayah produksi sekitarnya.
 Kota sebagai tempat tinggal sebagian besar penduduk kota, setiap tahunnya selalu
bertambah jumlahnya.
20. Ditjen Cipta Karya
Kota adalah merupakan permukiman yang berpenduduk relative besar, luas areal terbatas,
pada umumnya bersifat nonagraris, kepadatan penduduk relatif tinggi, tempat sekelompok
orang dalam jumlah tertentu dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah geografis tertentu,
cenderung berpola hubungan rasional, ekonomis, dan individualistis.

PENGERTIAN URBAN DESIGN


1. Robert M. Beckley, (1979) Urban Design adalah suatu jembatan antara profesi perencanaan
kota dan arsitektur. Perhatian utama Urban Design adalah pada bentuk fisik kota.
2. Minaret Branch (1995) Di dalam perencanaan kota komprehensif, perancangan kota
memiliki suatu makna yang khusus, yang membedakannya dari berbagai aspek proses
perencanaan kota. Perancangan kota berkaitan dengan tanggapan inderawi manusia terhadap
lingkungan fisik kota: penampilan visual, kualitas estetika, dan karakter spasial”
3. Harry Anthony (dalam buku Antoniades, 1986) memberi pengertian bahwa perancangan
kota merupakan pengaturan unsur-unsur fisik lingkungan kota sedemikian rupa sehingga
dapat berfungsi baik, ekonomis untuk dibangun, dan memberi kenyamanan untuk dilihat dan
untuk hidup di dalamnya.
4. Menurut Pierre Merlin dan Francoise, perancangan kota adalah proses dari konsep dan
realisasi arsitektur yang memungkinkan penguasaan pengaturan formal dari perkembangan
kota, yang menyatukan perubahan dan kemapanan
5. Menurut Catanese dan Snyder, pada hakikatnya urban design adalah suatu jembatan antara
profesi perencanaan kota dan arsitektur, yang perhatian utamanya adalah pada bentuk fisik
wilayah perkotaan.
6. Urban design menurut andy siswanto sebenarnya adalah sebuah disiplin perancangan yang
merupakan pertemuan dari arsitektur, perencanaan dan pembangunan kota
7. Djoko Sujarto, desaim kota atau urban design, dapat didefinisikan sebagai bagian dari
rangkaian perencanaan kota, yang menyangkut segi estetika, yang akan mengatur dan
menata bentuk serta penampilan dari suatu kota.

PENGERTIAN URBAN PLANNING

1. (Hobbs and Doling, 1991) Urban Planning Merupakan kegiatan meng-alokasi-kan


penggunaan tanah dan pendirian bangunan serta jaringan jalan dengan tujuan untuk mencapai
keseimbangan antara kenyamanan, keindahan dan biaya.

SEJARAH PERKEMBANGAN KOTA DI DUNIAH


1. KOTA PADA PERIODE KLASIK
Diawali dengan penguasaan kelompok satu terhadap kelompok lain yang
melahirkan hegemoni kekuasaan oleh raja dan bangsawan, militer, kelompok agama, rakyat.
Masing-masing membangun kota sesuai dengan kepentingannya.
a) Hegemoni raja : pendopo istana Raja Xerxes di Persepolis; taman bergantung
Baylonia.Kelompok militer : kota kolonial Romawi di Timgad Afrika Utara; Miletus di
Yunani; yang dirancang untuk memudahkan pergerakan kavaleri.
Kelompok agama : kuil Parthenon di bukit Acropolis; zygurat di Ur Turki.
Rakyat atau kelompok masyarakat: forum dan stoa pada masa kejayaan Romawi.
b) Kota-kota yang dirancang dan dibangun berdasarkan hegemoni penguasa berlangsung
selama ribuan tahun, sejak dibangunnya kota-kota tertua di dunia (7 000 SM) sampai
kota-kota sebelum abad pertengahan.
c) Muncul kota-kota tertua sejak 7000 SM (Jericho dekat S. Jordan); 6500 SM (Catal
Huyuk Turki); 6000 SM (Euphrat dan Tigris); 3100 SM (Ur di Sumeria; Memphis
Mesir); sekitar 2400 SM (Mohenjo Daro dan Harapa); 1650 SM (Cheng-chou Cina).

2. KOTA ABAD PERTENGAHAN


Kota-kota abad pertengahan mulai dibangun pada abad ke-11 sampai abad ke-13 yang
ditujukan untuk kepentingan kegiatan perdagangan, pemasaran dan pertanahan.
Kota abad pertengahan yang tumbuh menjadi besar, antara lain adalah :
a) Florence yang merupakan tempat kedudukan dari kekuatan politik;
b) Venesia yang tumbuh menjadi pusat perdagangan dunia;
c) Siena yang terbagi menjadi beberapa kelompok politik yang menguasai topografi
tertentu yang disatukan oleh sebuah piazza berbentuk kerang bernama Piazza del Campo;
d) Paris yang tumbuh menjadi pusat perdagangan dunia.
Penemuan mesiu pada abad ke-15 telah merubah struktur kota abad pertengahan. Di luar
kota benteng dibangun tembok-tembok baru agak jauh dari kota untuk membentuk suatu
kawasan penyangga yang disebut ”daerah tak bertuan” yang difungsikan untuk
menampung jatuhnya peluru meriam musuh agar tidak mencapai tembok kota.
Pasca abad pertengahan muncul aliran renaissance dan pemikiran yang
mengombinasikan ilmu pengetahuan (berpegang pada rasio) dan kekuatan modal.

3. DETAIL INDAH KOTA-KOTA ABAD PERTENGAHAN


Detail bagian-bagian kota yang dirancang indah sudah dimulai pada abad pertengahan, antara
lain:
a) Piazza del Campo : dikenal sebagai plaza paling indah yang berfungsi sebagai ruang tamu
Kota Seina. Plaza berbentuk kerang ini digunakan untuk berbagai kegiatan, antara lain :
pasar, arena balap kuda, tempat berkumpul masyarakat.
b) Versailles : dikenal sebagai kompleks istana terindah di dunia. Persimpangan jalan
diselesaikan dengan pola patte’dei atau kaki bebek.
Piazza del Papolo; sebuah plaza dengan pertemuan berpola kaki bebek.
4. KOTA YANG DIRANCANG BERDASARKAN KONSEP RASIONAL
Sebelum revolusi industri ada satu periode dimana kemampuan berpikir manusia mendapat
penghargaan tinggi. Masyarakat menjunjung tinggi rasio – sehingga kota-kota juga
dirancang berdasarkan pemikiran rasional.
Muncul kota-kota berpola geometrik yang dipandang sebagai bentuk rasional :
a) Kota segi empat oleh Maggi
b) Kota lingkaran Frater Gioconda
c) Kota bintang Filarette
d) Kota heksagonal Vasari
5. KOTA INDUSTRI
Periode ini diawali oleh penemuan mesin uap pada tahun 1712 oleh Thomas New Conen
kemudian disempurnakan dan dipatenkan oleh James Watt pada tahun 1796; menandai
dimulainya revolusi industri di Inggris, yang berarti tenaga manusia dapat dibantu atau
digantikan oleh mesin-mesin.
Kolaborasi antara penemuan baru para ilmuwan dan kekuatan modal para pemilik modal
menghasilkan industri-industri yang memenuhi Kota London yang kemudian diikuti oleh
kota-kota lain di Eropa.
Kondisi tersebut mendorong munculnya pemikiran untuk membangun perumahan pekerja
dalam skala besar. Beberapa tokoh yang membangun kota buruh adalah :
a) Robert Owen yang membuat rencana awal di New Larnak Inggris (785-1799).
b) Sir Titus Salt, yang membangun kota buruh Saltaire; untuk menampung
3.000 buruh pabrik tekstilnya.
c) Keluarga Krupp membangun beberapa kota kecil dekat Essen Jerman untuk
buruh pabrik senjata dan mesin.
Sebuah konsep kota baru untuk menjawab permasalah yang ditimbulkan revolusi
industri diusulkan oleh Ebenezer Howard. Ia ingin mengatasi kepadatan kota-kota industri
dengan membangun garden city di luar wilayah terbangun agar penduduk dapat hidup
kembali ke alam.

6. KOTA BURUH
7. GARDEN CITY

8. KOTA MODERN
Referensi perkembangan kota modern adalah kota-kota di Amerika Serikat. Walaupun
awalnya berasal dari kota kecil yang lebih besar dari benteng pertahanan untuk
mempertahankan diri dari serangan orang Indian, namun lambat laun mengalami
perkembangan yang mengesankan, dengan membangun perumahan baru, jaringan jalan
berpola grid, pusat-pusat bisnis dan pusat pemerintahan.
Salah satu kota modern di Amerika Serikat adalah New York yang awalnya adalah
permukiman orang Belanda yang dinamakan New Amsterdam. Kota semakin berkembang
setelah dibangunnya kanal-kanal baru, jaringan tram, industri, pusat bisnis Manhattan yang
kelak menjadi pusat perdagangan dunia.
Ciri New York sebagai kota modern terlihat pada penggunaan teknologi modern seperti
listrik, elevator, AC; munculnya bangunan pencakar langit; berkembang pesatnya kegiatan
bisnis (bank, asuransi, pasar modal), industri di dalam kota, dan penggunaan peraturan
zoning.

9. KOTA UTOPIAN
Pada awal abad ke-20 muncul pemikiran para visioner untuk mengatasi masalah-masalah
perkotaan yang semakin kompleks.
a) Edgar Chambless, seorang Amerika mengusulkan kota dengan bangunan-
bangunan menerus yang bagian atapnya dapat dilewati kendaraan. Di Inggris
diperkenalkan dengan nama “Motopia”.
b) Pada tahun 1910, seorang Perancis bernama Eugene Henard mempublikasikan
“The Cities of The Future”, yang mengusulkan jaringan jalan, jaringan jalan bawah
tanah, dan pesawat yang bisa mendarat di atap bangunan.
c) Seorang futuris italia bernama Antonio Sant’Elia menggagas sebuah metropolis
bernama “La Citta Nuova”, sebuah kota berbasis pergerakan transportasi vertikal
maupun horisontal.
d) Richrad Buckminster Füller dengan teori dymaxion yang menghasilkan bangunan-
angunan dan kota berbentuk kubah yang bisa dibangun dimana dan kapan saja.
e) Inteligent city yang dibangun oleh Mitshubishi di Jepang,
f) Gagasan pembangunan floating city dan flying city

10. FLOATING CITY


SEJARAH PERKEMBANGAN KOTA KUPANG
Nama Kupang sebenarnya berasal dari nama seorang raja, yaitu Nai Kopan atau Lai Kopan, yang
memerintah Kota Kupang sebelum bangsa Portugis datang ke Nusa Tenggara Timur. Pada tahun
1436, pulau Timor mempunyai 12 kota bandar namun tidak disebutkan namanya. Dugaan ini
berdasarkan bahwa kota bandar tersebut terletak di pesisir pantai, dan salah satunya yang
strategis menghadap ke Teluk Kupang. Daerah ini merupakan wilayah kekuasaan Raja Helong
dan yang menjadi raja pada saat itu adalah Raja Koen Lai Bissi.

Pada tahun 1613, VOC yang berkedudukan di Batavia (Jakarta), mulai melakukan kegiatan
perdagangannya di Nusa Tenggara Timur dengan mengirim 3 kapal yang dipimpin oleh
Apolonius Scotte, menuju pulau Timor dan berlabuh di Teluk Kupang. Kedatangan rombongan
VOC ini diterima oleh Raja Helong, yang sekaligus menawarkan sebidang tanah untuk keperluan
markas VOC. Pada saat itu VOC belum memiliki kekuatan yang tetap di tanah Timor.

Pada tanggal 29 Desember 1645, seorang padri Portugis yang bernama Antonio de Sao Jacinto
tiba di Kupang. Dia mendapat tawaran yang sama dengan yang diterima VOC dari Raja Helong.
Tawaran tersebut disambut baik oleh Antonio de Sao Jacinto dengan mendirikan sebuah benteng,
namun kemudian benteng tersebut ditinggalkan karena terjadi perselisihan di antara mereka.
VOC semakin menyadari pentingnya Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu kepentingan
perdagangannya, sehingga pada tahun 1625 sampai dengan 1663, VOC melakukan perlawanan
ke daerah kedudukan Portugis di pulau Solor dan dengan bantuan orang-orang Islam di Solor,
Benteng Fort Henricus berhasil direbut oleh VOC.

Pada tahun 1653, VOC mendarat di Kupang dan berhasil merebut bekas benteng Portugis Fort
Concordia, yang terletak di muara sungai Teluk Kupang di bawah pimpinan Kapten Johan
Burger. Kedudukan VOC di Kupang langsung dipimpin oleh Openhofd J. van Der Heiden.
Selama menguasai Kupang sejak tahun 1653 sampai dengan tahun 1810, VOC telah
menempatkan sebanyak 38 Openhofd dan yang terakhir adalah Stoopkert, yang berkuasa sejak
tahun 1808 sampai dengan tahun 1810.

Nama Lai Kopan kemudian disebut oleh Belanda sebagai Koepan dan dalam bahasa sehari-hari
menjadi Kupang. Untuk pengamanan Kota Kupang, Belanda membentuk daerah penyangga di
daerah sekitar Teluk Kupang dengan mendatangkan penduduk dari pulau Rote, Sabu dan Solor.
Untuk meningkatkan pengamanan kota, maka pada tahun 23 April 1886, Residen Creeve
menetapkan batas-batas kota yang diterbitkan pada Staatblad Nomor 171 tahun 1886. Oleh
karena itu, tanggal 23 April 1886 ditetapkan sebagai tanggal lahir Kota Kupang.

Setelah Indonesia merdeka, melalui Surat Keputusan Gubernemen tanggal 6 Februari 1946, Kota
Kupang diserahkan kepada Swapraja Kupang, yang kemudian dialihkan lagi statusnya pada
tanggal 21 Oktober 1946 dengan bentuk Timor Elland Federatie atau Dewan Raja-Raja Timor
dengan ketua H. A. A. Koroh, yang juga adalah Raja Amarasi

Berdasarkan Surat Keputusan Swapraja Kupang Nomor 3 tahun 1946 tanggal 31 Mei 1946
dibentuk Raad Sementara Kupang dengan 30 anggota. Selanjutnya pada tahun 1949, Kota
Kupang memperoleh status Haminte dengan wali kota pertamanya Th. J. Messakh. Pada tahun
1955 ketika menjelang Pemilu, dengan Surat Keputusan Mendagri Nomor PUD.5/16/46
tertanggal 22 Oktober 1955, Kota Kupang disamakan statusnya dengan wilayah kecamatan.

Pada tahun 1958 dengan Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958, Provinsi Sunda Kecil dihapus
dan dibentuk 3 daerah Swantara, yaitu Daerah Swantara Tk I Bali, Daerah Swantara Tk I Nusa
Tenggara Barat dan Daerah Swantara Tk I Nusa Tengara Timur. Kemudian Undang-Undang
Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II (Kabupaten) yang antara
lain Kabupaten Kupang. Dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi
Nusa Tenggara Timur Nomor 17 Tahun 1969 tanggal 12 Mei 1969 dibentuk wilayah kecamatan
yakni Kecamatan Kota Kupang.

Kecamatan Kota Kupang mengalami perkembangan pesat dari tahu ke tahun. Kemudian pada
tahun 1978 Kecamatan Kota Kupang ditingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1978, yang peresmiannya dilakukan pada
tanggal 18 September 1978. Pada waktu itu Drs. Mesakh Amalo dilantik menjadi Wali Kota
Administratif yang pertama dan kemudian diganti oleh Letkol Inf. Semuel Kristian Lerik pada
tanggal 26 Mei 1986 sampai dengan perubahan status menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II
Kupang. Perkembangan Kota Administratif Kupang sangat pesat selama 18 tahun.

Usulan rakyat dan Pemerintah Kota Admnistratif Kupang untuk mengubah status menjadi
Kotamadya Daerah Tingkat II Kupang disetujui oleh DPR RI dengan disahkannya Rancangan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II
Kupang menjadi Undang-Undang pada tanggal 20 Maret 1996 dan ditetapkan oleh Presiden
Republik Indonesia dan tertuang pada Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3632 Tahun
1996. Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Kupang diresmikan oleh Mendagri
Mohammad Yogi S. M. pada tanggal 25 April 1996.
Kemudian dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, maka Kotamadya
Daerah Tingkat II Kupang berubah menjadi Kota Kupang.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Kupang
https://kupangkota.go.id/v5/index.php/template-explore/kota-kupang/sejarah-kota-kupang
https://www.academia.edu/7019250/Perancangan_dan_Perencanaan_Kota
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota
web.unair.ac.id/admin/file/f_19997_soskot1.doc

http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/07/20-pengertian-kota-menurut-para-ahli.html

https://www.scribd.com/document/218763082/teori-perancangan-kota

http://trtb.pemkomedan.go.id/artikel-954-perspektif-tentang-kota-dan-perencanaan-kota.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_perkotaan
http://catatanplanner.blog.uns.ac.id/2016/01/24/pengertian-perencanaan-wilayah-dan-kota/
TUGAS 1
(POKOK-POKOK PERANCANGAN KOTA)

OLEH
ANTHONY A. SOGEN
221 16 092

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG

Anda mungkin juga menyukai