INFUS KULIAH DAN PERAGAAN OLEH DR. ISKANDAR APLIKASI PEMASANGAN INFUS
Perlengkapan Pungsi Vena
Jenis utama Kanula yg tersedia termasuk jarum vena dengan lapis baja, kateter plastik indwelling dimasukkan membungkus jarum baja, dan kateter plastik indwelling yang dimasukkan melalui jarum baja. Scalp vein atau jarum kupu-kupu merupakan jarum baja pendek dengan pemegang berbentuk sayap dari plastik . Jarum ini mudah dimasukkan tapi karena kecil dan tidak dapat dibengkokkan mudah menyebabkan infiltrasi. Penggunaan jarum ini dibatasi untuk injeksi bolus atau infus yang hanya berlangsung beberapa jam saja karena jarum ini meningkatkan resiko cedera vena dan infiltrasi. Pemasukan kateter over-theneedle membutuhkan langkah tambahan untuk mendorong kateter kedalam vena setelah pungsi vena. Karena kateter Ini kurang menyebabkan infiltrasi. Peralatan ini sering dipilih dibanding dengan jarum sclap vein. Informasi ke pasien Kecuali pada keadaan darurat , pasien harus disiapkan sebelumnya . Uraian singkat tentang proses pungsi vena , informasi tentang lamanya infus yg diperkirakan dan pembatasan aktifitas merupakan topik-topik penting. Kesempatan diberikan kepada pasien untuk mengungkapkan Kekhawatirannya. Contoh kadang pasien percaya bahwa gelembung selang infus bisa menyebabkan Kematian. Perawat dapat menjelaskan apa yg perlu diperhatikan dan yang perlu dihindari oleh pasien. Pedoman pemasangan infus intravena Persiapan : 1. Pastikan program medis untuk terapi IV, periksa label larutan dan identifikasi pasien. 2. Jelaskan prosedur kepada pasien 3. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan sekali pakai 4. Pasang turniket dan identifikasi vena yang sesuai 5. Pilih letak insersi 6. Pilih kanula I.V 7. Hubungkan kantong infus dan selang dan alirkan larutan sepanjang selang untuk mengeluarkan udara, lalu tutup ujung selang . 8. Tinggikan tempat tidur sampai ketinggian kerja dan posisi pasien yg nyaman. Posisikan lengan pasien dibawah ketinggian jantung untuk meningkatkan pengisian kapiler. Letakkan bantal untuk lengan. Prosedur : 1. Tergantung pada kebijakan dan prosedur R.S bisa disuntukkan lidokain 1% tanpa ephinephrin secara lokal ketempat I.V
2. Pasang turniquet atau manset tekanan darah
15 – 20 cm diatas tempat penusukan. Palpasi nadi di distal torniquet minta pasien untuk membuka & mengepalkan tangan untuk melebarkan vena.
3. Pastikan apakah pasien alergi terhadap yodium.
siapkan tempat tusukan dengan membersihkan menggunakan tiga swab betadin selama 2-3 menit dengan gerakan memutar bergerak keluar dari tempat penusukan lalu biarkan kering. Kemudian bersihkan dengan alkohol 70% agar vena profunda terlihat jelas. Jika pasien alergi yodium gunakan alkohol 70 % saja. 4. Dengan tangan yang tidak memegang peralatan akses vena, pegang tangan pasien dan gunakan jari & atau ibu jari untuk menegangkan kulit diatas pembuluh darah. 5. Pegang jarum dengan sudut 25 – 45 derajat tergantung pada kedalaman vena lalu tusuk kulit tetapi tidak menusuk vena. 6. Tusukkan sudut jarum menjadi 10 - 20 derajat atau sampai hampir sejajar dengan kulit, kemudian masuki vena baik langsung dari atas atau dari samping dengan satu gerakan cepat dan tepat. TINDAKAN KEPERAWATAN PROSEDUR 7. Jika tampak aliran darah balik, luruskan sudut dan dorong jarum . Langkah-langkah tambahan untuk pemasangan kateter yang membungkus jarum:
a. Dorong jarum 0,6 cm setelah pungsi vena berhasil.
b. Tahan hub. Jarum dan dorong kateter yang
membungkus jarum kedalam vena. Jangan pernah memasukkan kembali jarum kedalam kateter plastik atau menarik kateter kembali kejarum.
c. Lepaskan jarum sambil menekan perlahan kulit
diatas ujung kateter, tahan hub. Kateter ditempatnya 8. Lepaskan turniquet dan lepaskan sambungan selang infus, buka klem sehingga memungkinkan tetesan.
9. Sisipkan bantalan kassa steril berukuran 2 x 2 inc
dibawah ujung kateter.
10. Rekatkan jarum dengan kuat ditempatnya dengan
plester.
11. Tempat penusukkan kemudian ditutup dengan
bandad atau kassa steril, rekatkan dengan plester nonalergenik tetapi jangan melingkari ekstremitas. 12. Plesterkan sedikit lengkungan selang I.V keatas balutan
13. Tutup tempat penusukan dengan balutan yg sesuai
dengan kebijakan atau prosedur rumah sakit. Balutan kassa bisa digunakan.
14. Beri label balutan dengan jenis dan panjang kanula
tanggal dan initial.
15. Hitung kecepatan infus dan atur aliran infus
16. Dokumentasikan tempat, jenis dan ukuran kanula,
waktu ,larutan, kecepatan i.V dan respon pasien terhadap prosedur. GAME OVER