Anda di halaman 1dari 15

Baumol memberikan formula untuk menentukan jumlah kas yang optimal dengan

konsep EOQ yaitu:

C =

Dimana : C = jumlah kas optimal


F = biaya tetap untuk memperoleh pinjaman atau menjual sekuritas
T = jumlah kas untuk transaksi selama periode tertentu
k = biaya kesempatan dari kas yang dimiliki. Biaya kesempatan merupakan
penghasilan yang seharusnya dapat diperoleh dari kas yang menganggur
Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap berupa bunga per tahun sebesar Rp.
150.000. Jumlah kebutuhan kas untuk kegiatan perusahaan per minggu sebesar Rp.
1.000.000, sehingga setahun = 52 x Rp. 1.000.000 = Rp. 52.000.000,-. Besarnya
penghasilan investasi yang diharapkan sebesar 15% per tahun. Sehingga jumlah kas
optimal yang diperlukan perusahaan adalah:

C =

C =

Jadi kas optimal perusahaan tersebut adalah sebesar Rp. 10.198.039,-. Jumlah
frejuensi transakai yang harus dilakukan sebanyak = Rp. 52.000.000/Rp. 10.198.039 =
5,09 kali atau sebanyak 5 kali. Sedangkan rata-rata saldo kas = Rp. 10.198.039 : 2 = Rp.
5.099.019,5 atau sebesar Rp. 5.099.020,-.
Rumus model Miler dan Orr untuk menentukan jumlah saldo yang optimal adalah
sebagai berikut:

Z =

Dimana: T = biaya tetap untuk melakukan transaksi


σ2 = varian dari aliran kas masuk bersih sebagai penyebaran arus kas
i = tingkat bunga harian untuk investasi pada surat berharga (sekuritas)
Suatu perusahaan mengeluarkan biaya transaksi sebesar Rp. 5.000 setiap kali transaksi. Devisi
standar (σ) aliran kas masuk sebesar Rp. 100.000. Tingkat bunga per tahun sebesar 12%. Batas
minimal kas yang tersedia sebagai batas bahwa sebesar nol rupiah. Satu tahun dihitung 360 hari.
Maka jumlah persediaan kas yang diinginkan perusahaan adalah

Z =

Z =
Contoh

Pada tahun 2001 perusahaan “AFL” akan menyuysun anggaran kas. Rencana penerimaan dan
pengeluaran kas selama enam bulan pertama (bulan januari s/d juni) adalah sebagai berikut:

1. Rencana penerimaan:
Penerimaan dari penjualan yang dilakukan secara tunai sebanyak 25% dan secara kredit 75%
dari penjualan. Dari penjualan kredit, 60% diterima pada satu bulan setelah bulan penjualan
dan sisanya diterima 2 bulan setelah bulan penjualan.
Total penerimaan piutang bulan Januari dan Februari masing-masing Rp. 1.900.000 dan Rp.
2.600.000. Adapun rencana penerimaannya adalah:
a. Besarnya penjualan yaitu:
Januari ......... Rp. 4.000.000 April........... Rp. 5.200.000
Februari........ Rp. 5.500.000 Mei ............. Rp. 5.400.000
Maret........... Rp. 5.600.000 Juni.............. Rp. 6.500.000
b. Penerimaan lain-lain yaitu:
Januari ......... Rp. 400.000 April........... Rp. 1.200.000
Februari........ Rp. 900.000 Mei ............. Rp. 1.400.000
Maret........... Rp. 1.000.000 Juni.............. Rp. 1.500.000
2. Rencana Pengeluaran
a. Pembelian bahan mentah:
Januari ......... Rp. 1.000.000 April........... Rp. 2.200.000
Februari........ Rp. 1.500.000 Mei ............. Rp. 2.000.000
Maret........... Rp. 1.600.000 Juni.............. Rp. 2.100.000
b. Pembelian bahan penolong:
Januari ......... Rp. 200.000 April........... Rp. 500.000
Februari........ Rp. 300.000 Mei ............. Rp. 400.000
Maret........... Rp. 200.000 Juni.............. Rp. 500.000
c. Pembayaran gaji dan upah:
Januari ......... Rp. 2.500.000 April........... Rp. 2.800.000
Februari........ Rp. 2.500.000 Mei ............. Rp. 3.000.000
Maret........... Rp. 2.600.000 Juni.............. Rp. 3.200.000
d. Biaya transport dan komisi penjualan:
Januari ......... Rp. 300.000 April........... Rp. 600.000
Februari........ Rp. 500.000 Mei ............. Rp. 500.000
Maret........... Rp. 400.000 Juni.............. Rp. 500.000
e. Biaya administrasi dan lainnya:
Januari ......... Rp. 350.000 April........... Rp. 550.000
Februari........ Rp. 550.000 Mei ............. Rp. 450.000
Maret........... Rp. 450.000 Juni.............. Rp. 550.000
3. Rencana lain
a. Saldo kas akhir pada bulan Desember tahun sebelumnya Rp. 300.000.

b. Apabila terjadi defisit, perusahaan akan melakukan pinjaman ke bank pada


permulaan bulan dan pengembaliannya juga pada permulaan bulan dengan
bunga sebesar 2% per bulan.

c. Pinjaman ke bank pada bulan Januari Rp. 1.000.000 dan bulan Februari sebesar
Rp. 500.000,-. Pembayaran angsuran pinjaman tersebut akan dilakukan pada
bulan April sebesar Rp. 600.000, bulan Mei sebesar Rp. 300.000 dan sisanya
sebesar Rp. 600.000 akan dibayar pada bulan juni 2001.

d. Persediaan besi kas sebesar Rp. 200.000


Penyelesaiannya:
1. Menyusun Anggaran Kas untuk Transaksi Operasi (transaksi usaha)
Anggaran kas untuk transaksi operasi menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas dari
usaha operasi perusahaan. Penerimaan yang berasal dari penjualan dibedakan menjadi
penjualan tunai dan penerimaan dari penagihan piutang. Kedua penerimaan tersebut dapat
dihitung sebgai berikut:
 Penerimaan dari hasil penjualan tunai setiap bulannya adalah:
Januari = 25% x Rp. 4.000.000 = Rp. 1.000.000
Februari = 25% x Rp. 5.500.000 = Rp. 1.375.000
Maret = 25% x Rp. 5.600.000 = Rp. 1.400.000
April = 25% x Rp. 5.200.000 = Rp. 1.300.000
Mei = 25% x Rp. 6.000.000 = Rp. 1.500.000
Juni = 25% x Rp. 6.500.000 = Rp. 1.625.000
Tabel: PT “AFL”
Penerimaan Kas dari Hasil Penjualan Tunai dan
Pengumpulan Piutang dari Penjualan Kredit
Bulan Januari s/d Juni 2001
(dalam ribuan rupiah)

No Keterangan Januari Februari Maret April Mei Juni


1 Total Penjualan 4.000 5.500 5.600 5.200 6.000 6.500
2 Penjualan tunai
(25%) 1.000 1.375 1.400 1.300 1.500 1.625
3 Penjualan kredit
(75%) 3.000 4.125 4.200 3.900 4.500 4.875
4 Penerimaan
Piutang:
60% dr pnj. kredit - 1.800 2.475 2.520 2.340 2.700
40% dr pnj. kredit 1.900 800 1.200 1.650 1.680 1.560
5 Total dari piutang 1.900 2.600 3.675 4.170 4.020 4.260
6 Total kas masuk
(2+5) 2.900 3.975 5.075 5.470 5.520 5.885
Tabel: PT “AFL” Anggaran Transaksi Operasi Bulan Januari – Juni Tahun 2001
(Penerimaan dan Pengeluaran Kas) (dalam ribuan rupiah)

Bulan
Keterangan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni
Rencana Penerimaan:
Penjualan tunai 1.000 1.375 1.400 1.300 1.500 1.625
Penerimaan piutang 1.900 2.600 3.675 4.170 4.020 4.260
Penerimaan lain 400 900 1.000 1.200 1.400 1.500
Jumlah Penerimaan 3.300 4.875 6.075 6.670 6.920 7.385
Jumlah Pengeluaran
Pembelian Bahan Mentah 1.000 1.500 1.600 2.200 2.000 2.100
Pemb. Bahan Penolong 200 300 200 500 400 500
Pembayaran Gaji/upah 2.500 2.500 2.600 2.800 3.000 3.200
Pemb.transport/komisi 300 500 400 600 500 500
Pemb. adm dan lainnya 350 550 450 550 450 550
Jumlah Pengeluaran 4.350 5.350 5.250 6.650 6.350 6.850
Surplus (Defisit) (1.050) (475) 825 20 570 535
Tabel: PT “AFL”
Anggaran Transaksi Finansial Bulan Januari – Juni Tahun 2001
(Penerimaan Pinjaman dan Pengembaliannya)
(dalam ribuan rupiah)

Bulan
Keterangan
Januari Fabruari Maret April Mei Juni
Saldo kas awal bulan 300 230 225 1.020 422 680
Penerimaan pinjaman 1.000 500 - - - -
Pembayaran angsuran - - - 600 300 600
Kas yang tersedia 1.300 730 225 420 122 80
Surplus (defisit) (1.050) (475) 825 20 570 535
Pembayaran bunga (20) (30) (30) (18) (12) -
Saldo kas akhir bulan 230 225 1.020 422 680 615
Sisa pinjaman kumulatif 1.000 1.500 1.500 900 600 0
Tabel: PT “AFL”
Anggaran Kas Final (Transaksi Operasi dan Transaksi Finansial)
Bulan Januari – Juni 2001
(dalam ribuan rupiah)

Bulan
Keterangan
Januari Fabruari Maret April Mei Juni
Saldo kas awal bulan 300 230 225 1.020 422 680
Rencana penerimaan:
Penjualan tunai 1.000 1.375 1.400 1.300 1.500 1.625
Penerimaan piutang 1.900 2.600 3.675 4.170 4.020 4.260
Penerimaan pinjaman 1.000 500 - - - -
Penerimaan lain 400 900 1.000 1.200 1.400 1.500
Jumlah Penerimaan 4.300 5.375 6.075 6.670 6.920 7.385
Jumlah Kas tersedia 4.600 5.605 6.300 7.690 7.342 8.065
Rencana Pengeluaran
Pembelian Bahan Mentah 1.000 1.500 1.600 2.200 2.000 2.100
Pemb.Bahan Penolong 200 300 200 500 400 500
Pembayaran Gaji/ipah 2.500 2.500 2.600 2.800 3.000 3.200
Pemb. Transport/komisi 300 500 400 600 500 500
Pemb. adm dan lainnya 350 550 450 550 450 550
Pembayaran bunga 20 30 30 18 12 -
Pembayaran angsuran - - - 600 300 600
Jumlah pengeluaran 4.370 5.380 5.280 7.268 6.662 7.450
Saldo Kas akhir bulan 230 225 1.020 422 680 615

Anda mungkin juga menyukai