• VSD 30.5%
• ASD 9.8%
• PDA 9.7%
• Stenosis pulmonal 6.9%
• Koarktasio aorta 6.8%
• Stenosis aorta 6.1%
• Tetralogi Fallot 5.8%
Acyanotic Cyanotic
•TOF
L–R Outflow •Transposition
shunts obstruction of great arteries
•TA
•TAPVR
•PS •Truncus
•VSD •AS arteriosus
•PDA •Aorta •HLHS
•ASD coarctation •DORV
•AVSD •LAA
VSD
Usually asymptomatic
22
Total Anomalous Pulmonary
Venous Return (TAVPR)
• Kasus PJB sianotik jarang
• Keempat vena pulmoner malposisi dan
membentuk koneksi anomali ke sirkulasi
vena sistemik
• Normalnya vena pulmoner mengembalikan
darah tinggi oksigen dari paru ke LA
• PFO, PDA atau ASD harus ada atau kondisi
fatal karena kurangnya aliran darah sistemik
DORV
• Kedua arteri mayor terhubung
ke RV
• Darah dari paru LV
menuju RV melalui VSD
mencampur darah tinggi
oksigen dengan rendah oksigen
supply tidak tercukupi
jantung bekerja lebih berat
Manifestasi klinis
Kesulitan makan karena cepat lelah
Kebiruan pada kulit dan bibir
Clubbing finger
Berat badan dan pertumbuhan sulit naik
Pucat
Keringat dingin
Bengkak kaki atau perut
Sesak
Rehabilitation in CHD
Tujuan Rehabilitasi
Tujuan utama Tujuan lain
Bjarnason-Wehrens B., Dordel S., Sreeram N., Brockmeier K. (2007) Cardiac Rehabilitation in Congenital
Heart Disease. In: Perk J. et al. (eds) Cardiovascular Prevention and Rehabilitation. Springer, London
Preskripsi Latihan
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Riwayat medis dan operasi dan gejala yang ada
Tipe PJB komplikasi potensial hemodinamik dan
elektrofisiologis
Asesmen awal
Fungsi ventrikel, tekanan PA, aorta, aritmia dan saturasi
sebelum dan saat latihan
Budts et al, Physical activity in adolescents and adults with congenital heart defects; individualized exercise prescription, European Heart Journal, 2013
Preskripsi Latihan
Tipe latihan : latihan intensitas rendah atau sedang
Tes kardiorespirasi
VO2 maks, Nadi, Borg Scale
AGD, Saturasi O2
Aritmia atau gangguan konduksi saat latihan
Respon TD terhadap latihan
Rekomendasi latihan
Minimal 30 menit, total 3-4.5 jam/minggu
3-4x/minggu
Follow-up
Budts et al, Physical activity in adolescents and adults with congenital heart defects; individualized exercise prescription, European Heart Journal, 2013
Keamanan Tes dan Latihan
Pada PJB ringan (mild semilunar valve stenosis
congenital/residual, lesi kecil shunt, atau aortic
coarctation) dan TOF pasca operasi dapat
mengikuti olahraga tanpa ada batasan
SYARAT:
• uji latih normal
• tidak ada disfungsi ventrikel
• tekanan dan volume jantung kanan normal
• tidak terdapat shunt residual yang signifikan
• tidak terdapat takiaritmia saat uji latih atau saat jalan.
Rhodes J, Tikkanen AU, Jenkins KJ. Exercise Testing and Training in Children With Congenital Heart Disease. Circulation.
2010;122:1957-1967
Indikasi tes latihan pada anak
Menilai kapasitas fisik untuk rekreasi, olahraga dan
okupasi
Menilai karakteristik patofisiologis
Memberikan indikasi operasi, terapi dan tes lain
Menilai kesuksesan paska operasi fungsional
Mendiagnosis penyakit
Mengevaluasi efektivitas intervensi
Menilai resiko komplikasi dari penyakit
Meningkatkan kepercayaan diri pada anak dan orang tua
Memotivasi anak untuk latihan atau menurunkan berat
badan
Tes Latihan
Dengan treadmill atau ergocycle
Puncak nadi saat latihan pada anak
normal:
200 ± 10 untuk treadmill
195 ±10 untuk ergometer
Harkel and Takken, Exercise Testing and Prescription in Patients with Congenital Heart Disease, Int Journal of Peditrician,
2010
Kriteria terminasi tes latihan
Harkel and Takken, Exercise Testing and Prescription in Patients with Congenital Heart Disease, Int Journal of Peditrician, 2010
Rekomendasi latihan
Anak PJB : ≥ 60 menit aktivitas fisik moderate-vigorous (>40%
VO2max)
Dewasa dengan PJB : ≥ 30 menit aktivitas moderate-vigorous
hampir setiap hari
Harkel and Takken, Exercise Testing and Prescription in Patients with Congenital Heart Disease, Int Journal of Peditrician, 2010
Manfaat latihan
Setelah intervensi latihan:
Peningkatan rasio puncak kerja dan VO2max bertahan
hingga 6-12 bulan
Peningkatan pemulihan nadi saat latihan
Peningkatan kapasitas latihan, pulsasi oksigen pada puncak
latihan sedangkan perubahan bermakna dari puncak nadi
tidak terlihat
Peningkatan oksigenasi otot respirasi
Peningkatan kepercayaan diri, perilaku dan kondisi emosi
Harkel and Takken, Exercise Testing and Prescription in Patients with Congenital Heart Disease, Int Journal of Peditrician, 2010
Latihan Kardiopulmoner
pada dewasa dengan PJB
Intoleransi latihan dihubungkan dengan
peningkatan resiko rawat inap dan kematian
Bhatt AB, Foster E, Kuehl K, Alpert J, Brabeck S, Crumb S, Davidson WR Jr, Earing MG, Ghoshhajra BB, Karamlou T, Mital S, Ting J, Tseng ZH; on behalf of
the American Heart Association Council on Clinical Cardiology. Congenital heart disease in the older adult: a scienti c statement from the American Heart
Association. Circulation. 2015;131:
Protokol latihan
Fase I assessment awal (QoL, aktivitas fisik, tes
treadmill)
Fase II (minggu 2-11) : latihan inkremental selama 10
minggu
Berjalan perlahan pada permukaan datar 5 hari/minggu
waktu berjalan ditingkatkan 10% tiap minggu jika tidak
ada keluhan
< 3 METS 5-10 menit
3-5 METS 10-20 menit
>5 METS 20-30 menit
Fase III evaluasi minggu 12 post intervensi
» Dua JS et al. Exercise training in adults with congenital heart disease: feasibility and benefits (2010)
CONTOH KASUS
Identitas
Nama: An. AAP
TTL: Jakarta, 31 Juli 2016
Usia: 1 tahun
NRM: 4222192
Tanggal masuk: 5 Oktober 2017
Jaminan: JKN
Anamnesis
KU: kebiruan sejak lahir