INGUINALIS
LATERALIS SINISTRA
REPONIBEL
Pembimbing Klinik:
Dr. Ahmadi Alwi,
M.Kes, Sp.B
PENDAHULUAN
Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding rongga
yang bersangkutan
Sekitar 75% hernia terjadi di sekitar lipat paha,
berupa hernia inguinal direk, indirek, serta hernia
femoralis; hernia insisional 10%, hernia ventralis
10%, hernia umbilikalis 3%, dan hernia lainnya
sekitar 3%.
ANATOMI
EMBRIOLOGI
DEFINISI
Herniaadalah adanya penonjolan
peritoneum yang berisi alat visera dari
rongga abdomen melalui suatu lokus
minoris resistensieae baik bawaan
maupun didapat.
Menurut sifatnya, hernia disebut hernia
reponible bila isi hernia dapat keluar
masuk.
Bila kantong tidak dapat direposisi
kembali ke dalam rongga perut, hernia
disebut hernia irreponible, ini biasanya
disebabkan oleh perlengketan isi kantong
pada kantong hernia
ETIOLOGI
Kongenital: obliterasi terjadi di annulus
inguinalis internus, kemudian hilang atau
hanya berupa tali. Tetapi dalam
beberapa hal sering belum menutup
yang hasilnya ialah terdapatnya hernia
didaerah tersebut.
Akuisita: peningkatan tekanan
intraabdomen kanal itu dapat terbuka
kembali dan timbul hernia inguinalis
akuisita
EPIDEMIOLOGI
Sekitar 80-90% dari hernia inguinalis
lateralis ditemukan pada laki-laki dan 10%
pada perempuan.
Lebih dari 750.000 pasien yang menjalani
operasi per tahun di Amerika Serikat.
Insidens hernia inguinalis lateralis yang
mengalami inkarserata atau strangulata
bervariasi 5-15% pada seluruh dunia
PATOFISIOLOGI
Pada bulan ke-8 dari kehamilan, terjadinya
desensus vestikulorum melalui kanal akan
menarik peritoneum ke daerah scrotum
Terjadi tonjolan peritoneum yang disebut
dengan prosesus vaginalis peritonea.
Bayi lahir umumnya prosesus ini telah mengalami
obliterasi (tertutup), tetapi sering belum
menutup, karena testis yang kiri turun terlebih
dahulu dari yang kanan.
Kanalis inguinalis yang kanan lebih sering
terbuka, maka akan timbul hernia inguinalis
lateralis kongenital.
Pada orang dewasa ini terjadi kerana usia lanjut,
otot dinding rongga perut melemah, organ dan
jaringan tubuh mengalami proses degenerasi.
Kanalis tersebut telah menutup, karena daerah
ini merupakan locus minoris resistance, maka
pada keadaan yang menyebabkan tekanan
intra abdominal meningkat (batuk kronik, bersin
kuat dan mengangkat barang berat,
mengejan), kanal yang sudah tertutup dapat
terbuka kembali karena terdorongnya jaringan
tubuh dan keluar melalui defek tersebut.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
PENATALAKSANAAN
Pengobatan operatif merupakan satu-
satunya cara pengobatan hernia inguinalis
yang rasional. Prinsip dasar operasi hernia
terdiri atas herniotomi dan hernioplasty.
Pada herniotomi, dilakukan pembebasan
kantong hernia sampai ke lehernya. Kantong
dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada
perlengketan, kemudian reposisi dan kantong
hernia diikat setinggi mungkin dan kantong
dijahit setinggi mungkin lalu dipotong.
Berdasarkan pendekatan operasi, banyak
teknik hernioraphy dapat dikelompokkan
dalam 4 kategori utama:
Open anterior repair: teknik Bassini, teknik
Mc Vay
Open posterior repair
Tension-Free repair with mesh
Laparoscopic
KOMPLIKASI
Obstruksiusus yang sederhana (hernia
strangulata)
Gangguan perfusi jaringan isi hernia
Oedem organ atau struktur di dalam hernia
dan transudasi ke dalam kantong hernia
Gangguan peredaran darah = nekrosis dan
kantong hernia berisi transudat berupa cairan
serosanguinus
Hernia inguinalis dapat menjadi inkarserata
dan strangulata.
PROGNOSIS
Prognosis hernia tergantung dari umur
penderita, ukuran hernia serta kondisi dari
isi kantong hernia. Prognosis baik jika
infeksi luka dan obstruksi usus segera
ditangani. Prognosis biasanya cukup baik
bila hernia diterapi dengan baik. Angka
kekambuhan setelah pembedahan
kurang dari 3%
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Tn. SM
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 80 tahun
Pekerjaan : Pensiunan
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 25 Februari 2019
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Benjolan pada lipatan paha sebelah kiri
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien laki-laki masuk rumah sakit dengan keluhan
muncul benjolan pada lipatan paha sebelah kiri yang
dirasakan kurang lebih 1 tahun yang lalu dan mulai
memberat 1 minggu terakhir karena benjolannya
terasa nyeri. Awalnya benjolannya hanya kecil
namun lama kelamaan benjolannya semakin
membesar dan terasa nyeri. Pasien mengaku
benjolannya muncul saat pasien sedang berdiri dan
melakukan aktivitas yakni mengangkat air dan
mengedan saat BAB, terasa nyeri, nyerinya hilang
timbul dan benjolannya hilang saat pasien berbaring.
Keluhan lain seperti mual, muntah, batuk, sesak, sakit
kepala disangkal pasien. BAB dan BAK lancar.
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien sudah
memiliki benjolan dilipatan paha sebelah
kiri sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu
Riwayat Penyakit Keluarga : HT (-), DM (-),
penyakit jantung (-), hanya pasien yang
menderita keluhan seperti ini.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign :
TD : 130/80 mmHg
N : 72/menit
RR : 20x/menit
S : 36,8oC
Kepala :
conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil
bulat isokor ukuran 2,5 mm/2,5 mm, refleks
cahaya +/+
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax :
(Inspeksi) simetris bilateral
(Palpasi) vokal fremitus ka=ki
(Perkusi) sonor +/+
(Auskultasi) vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing
-/-
Abdomen :
(Inspeksi) tampak datar, benjolan pada
regio inguinalis sinistra
(Auskultasi) peristaltik (+) normal
(Palpasi) nyeri tekan (+) regio inguinal
sinistra
(Perkusi) tympani (+)
Ekstremitas :
(Atas) hangat +/+, edema -/-
(Bawah) hangat +/+, edema -/-
STATUS LOKALIS
Regio inguinalis sinistra:
Inspeksi: tampak benjolan berbentuk
lonjong , diameter ± 3 cm, permukaan
rata, warna sesuai warna kulit, tidak
kemerahan.
Palpasi: teraba benjolan, tidak teraba
hangat, konsistensi kenyal.
Auskultasi: bising usus (+).
RESUME
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan
muncul benjolan pada lipatan paha sebelah kiri
yang dirasakan kurang lebih 1 tahun yang lalu
dan mulai memberat 1 minggu terakhir karena
benjolannya terasa nyeri. Awalnya kecil lama
kelamaan semakin membesar, benjolannya
muncul saat pasien sedang berdiri dan
melakukan aktivitas yakni mengangkat air dan
mengedan saat BAB, nyerinya hilang timbul dan
benjolannya hilang saat pasien berbaring. Pada
regio inguinalis sinistra tampak benjolan bentuk
lonjong, dengan diameter ± 3 cm, permukaan
rata, warna sesuai warna kulit, tidak kemerahan.
DIAGNOSIS KERJA
Hernia
Inguinalis Lateralis Sinistra
Reponibel
TERAPI
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam/iv
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/iv
PROGNOSIS
Dubia ad Bonam
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan