Anda di halaman 1dari 24

Analisis Sistem Dinamik Lingkungan

Model dan Simulasi


Evi Gusmayanti
Pengertian
 Simulasi adalah peniruan perilaku suatu gejala,
proses, atau sistem yang bertujuan untuk:
◦ Memahami gejala tersebut
◦ Membuat analisis
◦ Peramalan perilaku di masa depan
• Model adalah bentuk yang dibuat untuk
menirukan suatu gejala, proses, atau sistem dan
dapat pula disebut sebagai penyederhanaan
sistem
Tahapan Simulasi
 Penyusunan
konsep
 Pembuatan
model
 Simulasi
 Validasi
Tahapan Pemodelan Sistem Dinamik
 Step 1 : A is for Acquainted
 Step 2 : B is for Be Specific
 Step 3 : C is for Construct
 Step 4 : D is for Draw
 Step 5 : E is for Estimate
 Step 6 : R is for Run
 Step 7 : S is for Sensitivity
 Step 8 : T is for Test
Diagram Simpal Kausal
(Causal Loop Diagram, CLD)
 Diagram simpal kausal adalah pengungkapan
tentang kejadian hubungan sebab akibat ke
dalam bahasa gambar
 Gambar yang digunakan adalah panah yang
saling mengait, sehingga membentuk diagram
simpal, pangkal panah menunjukkan sebab
dan ujung panah menunjukkan akibat
 Keadaan sebagai sebab dapat menghasilkan
proses sebagai akibat, atau sebaliknya.
Diagram Simpal Kausal

Gizi Kesehatan
(keadaan) (keadaan)
+ +
Gizi Laju Serap Kesehatan
(keadaan) (proses) (keadaan)

+ +
Lahir Penduduk Lahir
(proses) (keadaan) (proses)
- +
Mati Penduduk Mati
(proses) (keadaan) (proses)
Diagram Simpal Kausal
 Hubungan yang searah menghasilkan
simpal positif, sedangkan yang berlawanan
arah menghasilkan simpal negatif

+ +
lahir ( + ) penduduk ( - ) mati
+ -
Diagram Simpal Kausal
 Simpal positif:
 memperkuat dampak perubahan
 menunjukkan pertumbuhan ekponensial
 panah negatif berjumlah genap atau
seluruhnya berupa panah positif
Simpal negatif
 memperkecil dampak perubahan\
 menunjukkan perilaku menuju sasaran
tertentu
 panah negatifnya berjumlah ganjil
 Berikan contoh diagram simpal kausal
Contoh Diagram Simpal Kausal
 Tentukan jenis simpal yang ada dalam
diagram di bawah
Tentukan kesalahan dalam tiap
diagram
A A

+ B + B
-
+ + +
(+) (+)
D C D+ C
+

+
A2 B1
+
+
+
A1 (- ) ( - ) B2
- +
A3 B3
+ -
Konsep Stock - Flow
 Stock (level) dan flow (rate) adalah
komponen dasar dalam membangun model
dinamik
 Stock adalah memori yang menyimpan data
perubahan laju dalam sistem
 Flow adalah laju proses penambahan atau
pengurangan stock
 Inflow > outflow Stock meningkat
 Inflow < outflow Stock berkurang
 Inflow = outflow Stock tetap
kesetimbangan dinamik
Penambangan mineral tanpa laju pembentukan

Model Cadangan air, dengan inflow berupa hujan


dan aliran sungai, outflow berupa evaporasi dan
pemakaian air
Mana diantara stock-flow diagram berikut yang menghasilkan:
a) pertumbuhan eksponensial?
b) penuruan eksponensial hingga nol
c) pertumbuhan berbentuk S
d) kondisi kesetimbangan?
Contoh kasus
Simulasi luas lahan yang ditumbuhi bunga
Misalnya kita ingin mensimulasi pertumbuhan luas lahan yang
ditumbuhi bunga, dengan luas awal sebesar 0.1 ha. Luas lahan
yang tersedia untuk pertumbuhan bunga adalah 10 ha. Secara
intrinsic bunga dapat tumbuh menjadi dua kali lipat setiap
tahunnya, namun secara actual pertumbuhan bunga
dipengaruhi oleh fraksi lahan yang tersedia. Sedangkan laju
kematian tanaman bunga terjadi sebesar 30% per tahun.
Hubungan antara faktor pengali (multiflier) dalam
pertumbuhan tanaman (y) dan fraksi lahan yang tersedia (x)
adalah sebagai berikut

x 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0


y 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0
Model Pengelolaan Hutan Alam
Pemegang HPH mengelola areal hutan seluas 1.25 juta hektar. Pada tahun 1985
jumlah pohon dalam hutan tersebut adalah 1000 juta batang. Penambahan pohon
disebabkan karena pertumbuhan pohon dan penanaman kembali pohon. Fraksi
pertumbuhan pohon adalah 23% per tahun. Pertumbuhan pohon mengalami
penundaan dengan waktu tunda selama 5 tahun. Penanaman kembali (y) merupakan
fraksi terhadap jumlah pohon yang dinyatakan sebagai fungsi non linier dari kepadatan
pohon(x) sebagai berikut

x 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0
y 1.0 0.97 0.93 0.87 0.77 0.72 0.61 0.3 0.17 0.07 0.01

Penanaman kembali mengalami penundaan dengan waktu tunda selama 5 tahun.


Kepadatan pohon (x) adalah jumlah pohon dibagi luas areal hutan. Pengurangan
jumlah pohon disebabkan oleh kematian pohon secara alami, penebangan pohon dan
kebakaran hutan. Umur rata-rata pohon adalah 80 tahun. Fraksi penebangan pohon
adalah 25% dari kepadatan pohon per tahun. Kebakaran hutan terjadi pada tahun
1998, 2008, dan 2015. Setiap kali kebakaran hutan terjadi telah merusak 18% dari
jumlah pohon yang ada. Bagaimana pertumbuhan pohon dari tahun ke tahun, dari
tahun 1985 sampai 2050
IF(TIME=1998 <<@year>>;'Jumlah pohon'*'fraksi kerusakan
pohon karena kebakaran';IF(TIME=2008 <<@year>>;
'Jumlah pohon'*'fraksi kerusakan pohon karena
kebakaran';IF(TIME=2015 <<@year>>;
'Jumlah pohon'*'fraksi kerusakan pohon karena
kebakaran'; 0 <<pohon/year>>);0 <<pohon/year>>);0
<<pohon/year>>)
Soal
(Hubungan pemangsa – mangsa)
 Suatu kawasan konservasi dengan luas lahan 1000 hektar dihuni
oleh populasi pemangsa (srigala) dan populasi mangsa (kelinci) yang
saling berinteraksi. Pertambahan populasi pemangsa dipengaruhi
oleh jumlah pemangsa yang ada dan angka kelahiran pemangsa
sebesar 25% per tahun. Sedangkan berkurangnya populasi
pemangsa dipengaruhi oleh faktor-faktor jumlah pemangsa yang ada,
angka mortalitas pemangsa dan kebijakan tentang perburuan
pemangsa.
 Populasi pemangsa pada tahun ke-0 diketahui sebanyak 1250 ekor.
Kebijakan perburuan pemangsa untuk menjaga keseimbangan
ekosistem dilakukan sejak tahun ke-2 untuk setiap 100 tahun sekali
dan hanya mengizinkan membunuh 100 ekor pemangsa. Angka
mortalitas pemangsa (y) dinyatakan sebagai fungsi non-linier dan
besarnya tergantung pada kepadatan populasi mangsa (x) yang
merupakan nisbah antara jumlah populasi mangsa dengan luas lahan

x 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
y 0.5 0.45 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0.005
 Populasi mangsa (dengan jumlah 50000 ekor pada tahun ke-0) akan
bertambah jumlahnya karena dipengaruhi oleh fraksi kelahiran
mangsa sebesar 1.25 per tahun dan jumlah populasi mangsa yang
ada. Sedangkan kematian mangsa dipengaruhi oleh jumlah populasi
pemangsa dan faktor mangsa yang mati oleh pemangsa. Nilai faktor
mangsa yang mati oleh pemangsa (y) dinyatakan sebagai fungsi non
linier yang dipengaruhi oleh nilai kepadatan populasi mangsa (x)

X 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500


y 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500

 Buatlah diagram simpal kausal dan stock flow untuk kasus diatas
 Simulasi model tersebut dari tahun ke-0 hingga tahun ke-22
 Analisis prilaku model tersebut
Populasi Srigala

Kelahiran Srigala Kematian Srigala

~ Kebijakan perburuan srigala


Angka Kelahiran Srigala Mortalitas Srigala

1: Populasi Kelinci 2: Populasi Srigala


Kepadatan Populasi SrigalaLuas Lahan 1: 110000
Kepadatan Populasi Kelinci 2: 1800

~
Kelinci Mati oleh Populasi Kelinci
per ekor srigala 1: 60000
2: 1300

1
2
1
Kematian Kelinci 2 1
Populasi Srigala Kelahiran Kelinci 1
2

1: 10000
2: 800 2
0.00 12.50 25.00 37.50 50.00
Page 1 tahun 3:20 PM Fri, Feb 27, 2015
Angka Kelahiran Kelinci

Anda mungkin juga menyukai