(TRIP GENERATION)
BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN
Kita dapat dengan mudah menghitung jumlah orang atau kendaraan yang masuk
atau keluar dari suatu luas tanah tertentu dalam satu hari (atau satu jam) untuk
mendapatkan bangkitan dan tarikan pergerakan.
Bangkitan dan tarikan lalulintas tergantung pada dua aspek tata guna lahan:
• Jenis tata guna lahan dan
• Jumlah aktivitas (dan intensitas) pada tata guna lahan tersebut.
JENIS TATA GUNA LAHAN
Jenis tata guna lahan yang berbeda (permukiman, pendidikan, dan komersial)
mempunyai ciri bangkitan lalulintas yang berbeda:
• Jumlah arus lalulintas;
• Jenis lalulintas (pejalan kaki, truk, mobil);
• Lalulintas pada waktu tertentu (kantor menghasilkan arus lalulintas pada pagi dan sore
hari, sedangkan pertokoan menghasilkan arus lalulintas di sepanjang hari).
Jumlah dan jenis lalulintas yang dihasilkan oleh setiap tata guna lahan merupakan
hasil dari fungsi parameter sosial dan ekonomi; seperti contoh di Amerika Serikat
(Black, 1978 Page 40 Ofyar Z Tamin, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi):
Bangkitan pergerakan bukan saja beragam dalam jenis tata guna lahan, tetapi juga
tingkat aktivitasnya. Semakin tinggi tingkat penggunaan sebidang tanah, semakin tinggi
pergerakan arus lalulintas yang dihasilkannya. Salah satu ukuran intensitas aktivitas
sebidang tanah adalah kepadatannya. Tabel di bawah ini memperlihatkan bangkitan
lalulintas dari suatu daerah permukiman yang mempunyai tingkat kepadatan berbeda di
Inggris (Black, 1978). Page 40 Ofyar Z Tamin, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi
Walaupun arus lalulintas terbesar yang dibangkitkan berasal dari daerah
permukiman di luar kota, bangkitan lalulintasnya terkecil karena intensitas
aktivitasnya (dihitung dari tingkat kepadatan permukiman) paling rendah. Karena
bangkitan lalulintas berkaitan dengan jenis dan intensitas perumahan, hubungan
antara bangkitan lalulintas dan kepadatan permukiman menjadi tidak linear.
4 Tipe Pergerakan
• Eksternal Eksternal, zona asal dan tujuan berada diluar daerah kajian;
• Internal Internal, salah satu zona asal atau tujuan berada diluar
daerah kajian;
• Internal Internal, zona asal dan tujuan berada didalam daerah kajian;
• Intrazona, zona asal dan tujuan berada didalam satu zona tertentu.
Asumsi terjadinya distribusi perjalanan:
Pola penggunaan lahan dan perkembangan di wilayah studi
Karakteristik ekonomi sosial dari populasi
Sifat dan kemampuan sistem
Faktor-faktor yang mempengaruhi B angkitan Perjalanan:
Faktor penggunaan lahan (80% -90% perjalanan berbasis rumah)
Ukuran keluarga (0,8 perjalanan per hari untuk setiap orang tambahan)
Kepemilikan kendaraan
Pendudukan warga
Penghasilan keluarga
Struktur umur
Lainnya
Regression Models:
Simple Linear
Y = a + bX Y = a + bX
REGRESSION
Multiple Non-Linear
Y = a + b1X1 + … + bnXn Y = a + bx + cx2
Y = aXb
ANALISIS REGRESI
Analisis regresi adalah sutu metode statistika untuk mempelajari bagaimana suatu
variabel tidak bebas dihubungkan dengan satu ataulebih variabel bebas.
Dalam analisis regresi, untuk kasus trip generation, diasumsikan bahwa besarnya
bangkitan/tarikan mempunyai korelasi dengan beberapa faktor (sosio ekonomi,
demografi, dll) sehingga dengan memperhitungkan besarnya sosio-ekonomi,
demografi, dll, dapat dihitungbesarnya bangkitan/tarikan.
( , )
(15800000) (11890000) = = 89,857
=
5780000 (4202500)
1200
1200
1000
1000
900
800
y = 2.4786x + 89.857
600
500
400
400
300
200
200
0
0 100 200 300 400 500 600
Assignment 1:
Buat data hubungan Antara Kepemilikan kendaraan dan Trip Production yang
terdiri dari 25 Zona, Tentukan nila X dan Y
Dikerjakan dengan bantuan Microsoft office excel dan buktikan secara manual
untuk mendapatkan Persamaan Linier Model Bangkitan Perjalanan
Tugas Dikumpulkan minggu depan dalam bentuk Soft Copy
Koefisien Determinasi
ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Besarnya
koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefesien korelasi menunjukkan
kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika
koefesien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya
jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika
koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik.
Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan
sebaliknya). Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan
hubungan antara dua variabel penulis memberikan kriteria sebagai berikut
(Sarwono:2006):
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.000 – 0.199 Korelasi Sangat rendah
0.200 – 0.399 Korelasi Rendah
0.400 – 0.599 Korelasi Sedang
0.600 – 0.799 Korelasi Kuat
0.800 – 1.000 Korelasi Sangat kuat
Nilai korelasi berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti
hubungan antara dua variabel semakin kuat.
Sebaliknya, jika nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin
lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik, maka Y naik) sementara
nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik, maka Y turun).
Besarnya korelasi -1 adalah negatif sempurna yakni terdapat hubungan di antara dua
variabel atau lebih namun arahnya terbalik.
+1 adalah korelasi yang positif sempurna (sangat kuat) yakni adanya sebuah
hubungan di antara dua variabel atau lebih tersebut.
Koefisien korelasi 0 dianggap tidak terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih
yang diuji sehingga dapat dikatakan tidak ada hubungan sama sekali.
r
( x x )( y y ) n xy x y
2 2
atau: r
[ ( x x ) ][ ( y y ) ] [n( x 2 ) ( x )2 ][n( y 2 ) ( y )2 ]
dimana:
r = koefisien korelasi
n = ukuran sampel
x = nilai var bebas
y = nilai var terikat
Cara menghitung Regresi Linier sederhana pada Calculator
Langakah menghitung:
Mengisi Data:
1). Pilih Mode
2). Pilih 3 STAT
3). Pilih 2 A+BX (regresi linier)
4). Masukan Variabel X dan Y dari data yang ada
5). Tekan ON
6). Tekan SHIFT
7). Tekan 1(STAT)
8). Tekan angka 5 (VEKTOR)
9). Tekan 1 (A konstanta)
10). Tekan (=) Diperoleh nilai A
Menghitung B:
1). Ulangi langkah 5, 6, 7, 8
2). Tekan 2 (B)
3) Tekan (=) Diperoleh nilai B
Sehingga di peroleh nilai dari persamaan Y= A+BX
Menghitung R atau r:
1). Ulangi langkah 5, 6, 7, 8
2). Tekan 5 (R)
3). Tekan (=) Diperoleh nilai R
Skema Bangkitan Dan Pergerakan
Assignment 2:
c. Metoda Fratar:
Jumlah distribusi perjalanan dari bangkitan suatu zone di
masa mendatang harus sesuai dengan perkiraan bangkitan perjalanan
d. Metoda Furness:
Jumlah distribusi perjalanan dari zone asal maupun zone tujuan, harus
sesuai dengan perkiraan bangkitan dan tarikan perjalanan
MODEL FAKTOR PERTUMBUHAN (GROWTH FACTOR)
Ti = Fi . ti
Dimana :
Ti : Jumlah perjalanan pada masa yg akan datang di zona i
ti : Jumlah perjalanan pada saat ini di zona i
Fi : Faktor pertumbuhan
Dimana :
p : Populasi
I : Income
C : Kepemilikan kendaraan
d : design / future / mendatang
c : current / saat ini
Contoh:
Apabila dalam suatu zona terdapat 100 rumah tangga yg memiliki kendaraan dan
200 rumah tangga yang tidak memiliki kendaraan, dengan asumsi bahwa rata-rata
tingkat perjalanan masing-masing adalah :
6 trip/hari dan 2,25 trip/hari maka total perjalanan dari zona tersebut adalah:
Jika di kemudian hari diasumsikan semua rumah tangga memiliki kendaraan, maka
faktor pertumbuhannya adalah :
Berdasarkan pada persamaan sebelumnya :
Ti = Fi . ti Ti = 1.5 x 1050 = 1575 trip/hari
Dari hasil Ti tersebut terlihat bahwa pendekatan metode Growth Factor ini sangat
kasar, karena dari asumsi rata-rata tingkat perjalanan dapat diketahui :
Ti = 300 x 6 = 1800 trip/hari
Atau dgn kata lain bahwa hasil perhitungan dgn metode/model Growth Factor terjadi
underestimate sebesar :
(1800 – 1575)
------------------ x 100% = 12.5 %
1800
Berdasarkan kenyataan diatas, maka model Growth Factor hanya tepat digunakan
untuk memperkirakan perjalanan di masa datang pada zona eksternal, karena pada
zona ini sulit mendapatkan data secara akurat.
Membagi tiap jenis perjalanan yang dibangkitkan menjadi berbagai kategori, tergantung
dari sifat perjalanan dan pelaku perjalanan
Penyelesaian:
Jumlah perjalanan:
100 x 3,4 = 340
200 x 4,9 = 980
300 x 7,3 = 2190
50 x 10,0 = 500
____________________
Total = 4010 perjalanan/hari
Apakah pernyataan-pernyataan ini benar?
Suatu perjalanan dari tempat kerja menuju kerumah adalah “perjalanan
yang dibangkitkan oleh tempat kerja”?
Suatu perjalanan dari rumah menuju ketempat kerja adalah “tarikan yang
diakibatkan oleh tempat kerja”?
Perjalanan dari rumah, berjalan kaki menuju ke halte bus, kemudian naik
bus sampai ke stasiun kereta api, kemudian naik kereta api sampai ke
tempat tujuan dianggap sebagai 3 kali perjalanan?