Anda di halaman 1dari 37

PEMBALUTAN DAN PEMBIDAIAN

Disampaikan Oleh;
Ns, Mei Fitria K, S.Kep
Pembalutan
 Pembalutan adalah penutupan suatu bagian
tubuh yang cedera dengan bahan tertentu dan
dengan tujuan tertentu
 Pembalut adalah bahan yang digunakan untuk
mempertahankan penutup luka
Tujuan pembalutan
 Menahan sesuatu seperti:
 Menahan penutup luka
 Menahan pita traksi kulit
 Menahan bidai
 Menahan bagian tubuh yang cedera dari gerakan
dan geseran(sebagai split)
Tujuan pembalutan …lanjutan
 Memberikan tekanan,seperti terhadap:
 Kecenderungan timbulnya perdarahan atau
hematom
 Adanya ruang mati(dead space)

 Melindungi bagian tubuh yang cedera


 Memberikan ‘support’terhadap bagian tubuh
yang cedera
Kapan?
 Pada Luka terbuka
 Ada Perdarahan eksternal
 Ada luka tusuk dengan benda masih
menancap
Prinsip-prinsip pembalutan:
 Balutan harus rapat rapi jangan terlalu erat
karena dapat mengganggu sirkulasi.
 Jangan terlalu kendor sehingga mudah
bergeser atau lepas.
 Ujung-ujung jari dibiarkan terbuka untuk
mengetahui adanya gangguan sirkulasi.
 Bila ada keluhan balutan terlalu erat
hendaknya sedikit dilonggarkan tapi tetap
 rapat,kemudian evaluasi keadaan sirkulasi.
Syarat-syarat pembalutan
 Mengetahui tujuan yang akan dikerjakan
mengetahui seberapa batas fungsi bagian
tubuh tersebut dikehendaki dengan balutan.
 tersedia bahan-bahan memadai sesuai
dengan tujuan pembalutan,bentuk besarnya
bagian tubuh yang akan dibalut.
Dengan apa?
 Kassa
 Kain
Bagaimana?
 Bebat tekan untuk perdarahan eksternal
 Balutan donat untuk stabilisasi benda yang
menancap
Macam-macam bahan pembalutan
 Pembalutan segitiga
 Terbuat dari kain tipis,lemas,kuat,biasanya
berwarna putih bentuk segitiga sama kaki tegak
lurus dengan panjang kaki-kakinya 90 cm- 100cm.
(40 inch)
 Cara memakainya bisa dilebarkan atau dilipat-lipat
sehingga berbentuk dasi(cravat) atau seperti kain
pramuka.
Macam-macam bahan pembalutan
 Pembalutan segitiga
 Penggunaannya bisa untuk pembalut
biasa,tourniquet,penahan bidai atau Penyangga
(sling).
 Lebih sering digunakan tujuan PPGD: sedangkan
dirumah sakit sering dipakai untuk menutup
kepala atau leher.
Pembalut bentuk pita
 Pembalut bentuk pita
ada bermacam-
macam:
 Pembalut kasa gulung
 Pembalut elastic
 Pembalut tricot
 Pembalut cepat
 Pembalut martin
 Pembalut gips
Pembalut bentuk pita
 Pembalut bentuk pita
ada bermacam-
macam:
 Pembalut kasa gulung
 Pembalut elastic
 Pembalut tricot
 Pembalut cepat
 Pembalut martin
 Pembalut gips
Pembalut bentuk pita
 Pembalut bentuk pita
ada bermacam-
macam:
 Pembalut kasa gulung
 Pembalut elastic
 Pembalut tricot
 Pembalut cepat
 Pembalut martin
 Pembalut gips
Pembalut bentuk pita
 Pembalut bentuk pita
ada bermacam-
macam:
 Pembalut kasa gulung
 Pembalut elastic
 Pembalut tricot
 Pembalut cepat
 Pembalut martin
 Pembalut gips
Pembalut bentuk pita
 Pembalut bentuk pita
ada bermacam-
macam:
 Pembalut kasa gulung
 Pembalut elastic
 Pembalut tricot
 Pembalut cepat
 Pembalut martin
 Pembalut gips
Pembalut bentuk pita
 Pembalut bentuk pita
ada bermacam-
macam:
 Pembalut kasa gulung
 Pembalut elastic
 Pembalut tricot
 Pembalut cepat
 Pembalut martin
 Pembalut gips
Pembalut bentuk pita
 Pembalut bentuk pita
ada bermacam-
macam:
 Pembalut kasa gulung
 Pembalut elastic
 Pembalut tricot
 Pembalut cepat
 Pembalut martin
 Pembalut gips
Pembalut bentuk pita
 Pembalut bentuk pita
ada bermacam-
macam:
 Pembalut kasa gulung
 Pembalut elastic
 Pembalut tricot
 Pembalut cepat
 Pembalut martin
 Pembalut gips
Pembalut bentuk pita
 Pembalut bentuk pita
ada bermacam-
macam:
 Pembalut kasa gulung
 Pembalut elastic
 Pembalut tricot
 Pembalut cepat
 Pembalut martin
 Pembalut gips
Plester
 Terdiri dari pita berpereket,dipergunakan
untuk:
 Melekatkan kasa penutup luka
 membuat traksi kulit
 Untuk fiksasi
 Untuk adaptasi,mendekatkan tepi-tepi luka lama
yang sudah bersih.
1.Penutup luka harus meliputi permukaan luka
2.Upayakan permukaan luka bersih sebelum
ditutup kecuali terjadi peradarahan.
3.Pemasangan penutup luka dilakukan
sedemikian rupa sehingga luka tidak
terkontaminasi.
Khusus memar dapat dilakukan sbb :
1. Istirahatkan anggota gerak
2. Beri kompres dingin
3. Balut tekan
4. Tinggikan anggota gerak tersebut
Upaya untuk menstabilkan dan mengistirahatkan
(imobilisasi) bagian yang cedera.

Tujuan :
1. Mencegah pergerakan
2. Mengurangi terjadinya cedera baru
3. Mengistirahatkan anggota yang patah
4. mengurangi rasa nyeri
5. Mempercepat penyembuhan
Macam bidai :

1.Bidai keras
2.Bidai Traksi
3.Bidai improvisasi
4.Gendongan / belat & bebat
Bidai keras
Bidai yang dapat dibentuk
Bidai Traksi
Ketentuan umum pembidaian (1)

Walau membidai dengan alat atau cara


apapun ada ketentuan yang berlaku pada
semua pembidaian.
1. Sedapat mungkin informasikan rencana
tindakan kepada penderita
2. Paparkan seluruh bagian yang cedera dan
rawat perdarahan bila ada
Ketentuan umum pembidaian (2)
3. Selalu buka atau bebaskan pakaian pada
daerah sendi sebelum membidai. Buka
perhiasan di daerah patah atau di bagian
distal
4. Nilai GSS (Gerak, Sensasi, Sirkulasi)/ PSM
(Awal) = process safety management
Ketentuan umum pembidaian (3)
5. Siapkan alat-alat selengkapnya
6. Jangan berupaya merubah posisi bagian
yang cedera. Upayakan membidai dalam
posisi ketika ditemukan
7. Jangan berusaha memasukkan bagian
tulang yang patah
Ketentuan umum pembidaian (4)
8. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang
yang patah. Ukur bidai pada anggota badan
yang sehat
9. Bila cedera pada sendi, bidai kedua tulang
yang mengapit sendi tersebut. Upayakan
juga membidai sendi distalnya.
Ketentuan umum pembidaian (5)

10. Lapisi bidai dengan bahan yang lunak, bila


memungkinkan.
11. Isilah bagian yang kosong antara tubuh
dengan bidai dengan bahan pelapis.
12. Ikatan jangan terlalu keras dan jangan
terlalu longgar.
Ketentuan umum pembidaian (6)

13. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai


dari sendi yang banyak bergerak,
kemudian sendi atas dari tulang yang
patah.
14. Selesai dilakukan pembidaian,dilakukan
pemeriksaan gerakan-sensasi-sirkulasi
(GSS) kembali, bandingkan dengan
pemeriksaan GSS pertama
15. Jangan membidai berlebihan

Anda mungkin juga menyukai