Anda di halaman 1dari 28

HAK-HAK ASASI MANUSIA

Kelompok 5:
 Hani Handayani

 Herlinda

 M. feby Ramli

 Rintan Ismaya Putri

 Roby Anggara

 Upi Riani
PENGERTIAN HAM
Hak asasi manusia atau biasa disingkat
HAM merupakan sebuah hal yang menjadi
keharusan dari sebuah negara untuk
menjaminnya dalam konstitusinya.
KONSEP HAM DALAM ISLAM
Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak
asasi menurut pengertian yang umum dikenal.
Sebab seluruh hak merupakan kewajiban bagi
negara maupun individu yang tidak boleh
diabaikan.
Rasulullah saw pernah bersabda:
“Sesungguhnya darahmu, hartamu dan
kehormatanmu haram atas kamu.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Negara bukan saja menahan diri dari
menyentuh hak-hak asasi ini, melainkan
mempunyai kewajiban memberikan dan
menjamin hak-hak ini.
JAMINAN HAK PRIBADI
Jaminan pertama hak-hak pribadi dalam
sejarah umat manusia adalah dijelaskan Al-
Qur’an:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu memasuki rumah yang bukan
rumahmu sebelum meminta izin dan memberi
salam kepada penghuninya… dst.” (QS an-
Nur, 24: 27-28)
Jika mencari aib orang dilarang kepada
individu, maka itu dilarang pula kepada
negara. Penguasa tidak dibenarkan mencari-
cari kesalahan rakyat atau individu
masyarakat. Rasulullah saw bersabda:
“Apabila pemimpin mencari keraguan di
tengah manusia, maka ia telah merusak
mereka.”
Muhammad Ad-Daghmi dalam At-Tajassus
wa Ahkamuhu fi Syari’ah Islamiyah
mengungkapkan bahwa para ulama
berpendapat bahwa tindakan penguasa
mencari-cari kesalahan untuk mengungkap
kasus kejahatan dan kemunkaran,
menggugurkan upayanya dalam mengungkap
kemunkaran itu. Para ulama menetapkan
bahwa pengungkapan kemunkaran bukan
hasil dari upaya mencari-cari kesalahan yang
dilarang agama.
HAK-HAK ALAMIAH MANUSIA
Hak-hak alamiah manusia telah diberikan
kepada seluruh ummat manusia sebagai
makhluk yang diciptakan dari unsur yang
sama dan dari sumber yang sama pula (QS.
4: 1, QS. 3: 195).
HAK KEBEBASAN BERAGAMA DAN
KEBEBASAN PRIBADI

Kebebasan pribadi Firman Allah: “Dan


adalah hak paling asasi seandainya Tuhanmu
bagi manusia, dan menghendaki, tentulah
kebebasan paling suci beriman orang di muka
adalah kebebasan bumi seluruhnya. Apakah
beragama dan kamu memaksa manusia
menjalankan supaya mereka menjadi
agamanya, selama tidak orang beriman semuanya?”
mengganggu hak-hak (QS Yunus, 10: 99).
orang lain.
Untuk menjamin kebebasan kelompok,
masyarakat dan antara negara, Allah
memerintahkan memerangi kelompok
yang berbuat aniaya terhadap kelompok
lain (QS. al-Hujurat, 49: 9).
Begitu pula hak beribadah kalangan non-
muslim. Khalifah Abu Bakar menasehati
Yazid ketika akan memimpin pasukan:
“Kamu akan menemukan kaum yang
mempunyai keyakinan bahwa mereka
tenggelam dalam kesendirian beribadah
kepada Allah di biara-biara, maka
biarkanlah mereka.”
HAK BEKERJA
Islam tidak hanya menempatkan
bekerja sebagai hak tetapi juga
kewajiban. Bekerja merupakan
kehormatan yang perlu dijamin. Nabi
saw bersabda: “Tidak ada makanan
yang lebih baik yang dimakan seseorang
daripada makanan yang dihasilkan
dari usaha tangannya sendiri.” (HR.
Bukhari).
HAK HIDUP
A. Hak pemilikan

Islam menjamin hak pemilikan yang sah dan


mengharamkan penggunaan cara apapun untuk
mendapatkan harta orang lain yang bukan haknya,
sebagaimana firman Allah: “Dan janganlah
sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain
diantara kamu dengan jalan bathil dan janganlah
kamu bawa urusan harta itu kepada hakim agar
kamu dapat memakan sebagian harta benda orang
lain itu dengan jalan berbuat dosa padahal kamu
mengetahuinya.” (QS. al-Baqarah, 2: 188).
Islam juga melarang pencabutan hak
milik yang didapatkan dari usaha
yang halal, kecuali untuk
kemashlahatan umum dan
mewajibkan pembayaran ganti yang
setimpal bagi pemiliknya. Sabda nabi
saw: “Barangsiapa mengambil hak
tanah orang lain secara tidak sah,
maka dia dibenamkan ke dalam bumi
lapis tujuh pada hari kiamat.”
B. Hak berkeluarga

Allah menjadikan perkawinan


sebagai sarana mendapatkan
ketentraman. Bahkan Allah
memerintahkan para wali
mengawinkan orang-orang yang
bujangan di bawah perwaliannya
(QS. 24: 32). Aallah menentukan
hak dan kewajiban sesuai dengan
fithrah yang telah diberikan pada
diri manusia dan sesuai dengan
beban yang dipikul individu.
C. Hak keamanan

Dalam Islam, keamanan tercermin dalam jaminan


keamanan mata pencaharian dan jaminan
keamanan jiwa serta harta benda. Firman Allah:
“Allah yang telah memberi makanan kepada
mereka untuk menghilangkan lapar dan
mengamankan mereka dari ketakutan.” (QS.
Quraisy, 106, : 3-4).
Jika warga negara tidak Bagi para terpidana atau
memiliki tempat tinggal, tertuduh mempunyai
negara berkewajiban jaminan keamanan untuk
menyediakan baginya. tidak disiksa atau
Termasuk keamanan diperlakukan semena-
dalam Islam adalah mena. Peringatan
memberi tunjangan kepada rasulullah saw:
fakir miskin, anak yatim “Sesungguhnya Allah
dan yang menyiksa orang-orang yang
membutuhkannya. menyiksa manusia di
dunia.” (HR. Al-Khamsah).
D. Hak keadilan

Dalam hal ini juga hak setiap orang untuk


membela diri dari tindakan tidak adil yang dia
terima. Firman Allah swt: “Allah tidak menyukai
ucapan yang diucapkan terus-terang kecuali oleh
orang yang dianiaya.” (QS. an-Nisa’, 4: 148).
Merupakan hak setiap orang untuk meminta
perlindungan kepada penguasa yang sah yang
dapat memberikan perlindungan dan
membelanya dari bahaya atau kesewenang-
wenangan. Bagi penguasa muslim wajib
menegakkan keadilan dan memberikan jaminan
keamanan yang cukup. Sabda nabi saw:
“Pemimpin itu sebuah tameng, berperang
dibaliknya dan berlindung dengannya.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
E. Hak saling membela dan
mendukung

Kesempurnaan iman diantaranya ditunjukkan


dengan menyampaikan hak kepada pemiliknya
sebaik mungkin, dan saling tolong-menolong
dalam membela hak dan mencegah kedzaliman
Bahkan rasul melarang sikap
mendiamkan sesama muslim, memutus
hubungan relasi dan saling berpaling
muka. Sabda nabi saw: “Hak muslim
terhadap muslim ada lima: menjawab
salam, menjenguk yang sakit, mengantar
ke kubur, memenuhi undangan dan
mendoakan bila bersin.” (HR. Bukhari).
F. Hak keadilan dan persamaan

Allah mengutus rasulullah untuk melakukan


perubahan sosial dengan mendeklarasikan
persamaan dan keadilan bagi seluruh umat
manusia (QS. al-Hadid, 57: 25). Manusia
seluruhnya sama di mata hukum. Sabda nabi saw:
“Seandainya Fathimah anak Muhammad mencuri,
pasti aku potong tangannya.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
TENTANG KEBEBASAN MENGECAM
SYARIAH
Sebagian orang mengajak kepada kebebasan
berpendapat, termasuk mengemukakan kritik
terhadap kelayakan Al-Qur’an dan Sunnah
sebagai pegangan hidup manusia modern. Disana
terdengar suara menuntut persamaan hak laki-
laki dengan wanita, kecaman terhadap poligami,
tuntutan akan perkawinan campur (muslim-non
muslim). Dan bahkan mereka mengajak pada
pemahaman Al-Qur’an dengan mengubah inti misi
Al-Qur’an.
Untuk menjawab hal ini ada beberapa hal penting
yang harus dipahami, yaitu :

1. Kebebasan yang diartikan dengan kebebasan


tanpa kendali dan ikatan tidak akan dapat
ditemukan di masyarakat manapun.
2. Islam tidak memaksa seseorang untuk masuk ke
dalam Islam, melainkan menjamin kebebasan
kepada non-muslim untuk menjalankan syari’at
agamanya meskipun bertentangan dengan ajaran
Islam.
3. Meskipun terdapat kebebasan dalam memeluk
Islam, tidak berarti bagi orang yang telah masuk
Islam mempunyai kebebasan untuk merubah
hukum-hukum yang ada dalam Al-Qur’an dan As-
Sunnah.

4. Dalam Islam tidak ada konsep rahasia di tangan


orang suci, dan tidak ada pula kepercayaan yang
bertentangan dengan penalaran akal sehat seperti
Trinita dan Kartu Ampunan.
5. Islam mengakui bahwa agama Ahli Kitab. Dari
sini Islam membolehkan laki-laki muslim
menikahi wanita Ahli Kitab, karena garis nasab
dalam Islam ada di tangan laki-laki.

6. Sanksi riddah tidak dijelaskan dalam Al-


Qur’an sebagaimana ibadah dan muamalah
lainnya.
THANKS FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai