Anda di halaman 1dari 57

Dina Astiani S.

Kep, Ners
 Suhu adalah perbedaan antara jumlah panas
yang diproduksi oleh proses tubuh dan
antara jumlah yang hilang ke lingkungan luar.
Neural Hipotalamus
Regulasi
Vaskular
 Panas diproduksi di dalam tubuh melalui
metabolisme yg merupakan reaksi kima pd
semua sel tubuh.
 Makanan merupakan sumber bahan bakar
yang utama bagi metabolisme.
 Jumlah energy yg digunakan utk metabolisme
a/ laju metabolic.
Jika Panas
Metabolisme tambahan akan
Meningkat di produksi

Jika Panas yang


Metabolisme diproduksi
Menurun lebih sedikit
Pengeluaran
Panas

Radiasi Konveksi Konduksi Evaporasi


 Perpindahan panas dari permukaan suatu
objek ke permukaan objek lain tanpa
keduanya bersentuhan (Thibodeau dan Patton
1993)
 Ex : Menutup tubuh dengan pakaian gelap
mengurangi kehilangan panas melalui radiasi.
 Perpindahan panas karena gerakan udara.
Kehilangan
Kecepatan
Panas Melalui
arus udara Konveksi
meningkat Meningkat

Ex: Kipas Angin


 Perpindahan panas dari satu objek ke objek
lain dengan kontak langsung.
 Ex: Kompres
 Perpindahan energy panas ketika cairan
berubah menjadi gas.
 Selama evaporasi, kira-kira 0,6 kalori panas
hilang untuk setiap gram air yang menguap
(Guyton, 1991)
 Tubuh secara continue kehilangan panas
melalui evaporasi. Kira-kira 600-900 ml
sehari menguap dari kulit dan paru yang
mengakibatkan kehilangan air dan panas.
Usia

Ling Olah
kungan Raga
Suhu

Kadar
Stress Hormon
TUJUAN PENGUKURAN SUHU
 Mengetahui rentang suhu tubuh
 Menentukan tindakan keperawatan
 Mengetahui adanya kelainan pada tubuh
 Sebagai salah satu pendukung diagnosis
 Mengetahui perkembangan penyakit
 Aksila (ketiak)
 Covum oris/sublinguan (rongga
mulut/dibawah lidah)
 Rectum (anus)
 Thermometer dan tempatnya
 Tiga buah botol
◦ Berisi larutan sabun
◦ Berisi larutan disinfektan (Lisol 5%)
◦ Air bersih
 Bengkok
 Kertas tisu
 Vaselin
 Buku catatan suhu dan alat tulis
 Sarung tangan
 Spatel lidah
 Tirai
 Pengukuran suhu tubuh sublingual
◦ Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada klien
◦ Membawa alat-alat ke dekat klien
◦ Cuci tangan
◦ Gunakan sarung tangan
◦ Atur posisi klien
◦ Tentukan letak bawah lidah klien dalam kantong
sublingual lateral, ke tengah rahang bawah
◦ Turunkan skala thermometer di bawah
34-35oC
◦ Minta klien membuka mulut, apabila klien
tidak bisa, gunakan spatel lidah untuk
membantu mengangkat lidah
◦ Letakan thermometer di bawah lidah
sejajar dengan gusi, ke tengah rahang
bawah klien
◦ Anjurkan klien mengatupkan mulut
selama 3-5 menit, minta klien agar tidak
menggigit thermometer
◦ Angkat thermometer dan baca hasilnya
◦ Catat hasilnya
◦ Bersihkan thermometer dengan
kertas tisu
◦ Turunkan kembali air raksa pada
skala normal
◦ Cuci thermometer dengan air sabun
dan disinfektan, lalu bilas dengan air
bersih dan keringkan
◦ Rapikan alat-alat
◦ Lepaskan sarung tangan yang telah
dipakai
◦ Cuci tangan
 Pengukuran suhu tubuh rectal
◦ Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
kepada klien
◦ Membawa alat-alat ke dekat klien
◦ Pasang tirai untuk menjaga privasi klien
◦ Cuci tangan
◦ Gunakan sarung tangan
◦ Atur posisi klien dengan posisi miring
atau sims
◦ Pakaian di turunkan sampai di bawah
gluteal
◦ Tentukan thermometer dan atur skala
pada nilai nol, lalu oleskan vaselin, untuk
orang dewasa 2,5-3,5 cm dan pada anak-
anak 1,2-2,5 cm
◦ Angkat bokong atas klien menggunakan
tangan dominan untuk membuka rectal,
letakkan telapak tangan pada gluteal klien
dan masukan thermometer ke dalam
rectal. Pastikan posisi tidak berubah dari
tempatnya, kemudian mulai ukur suhu
◦ Setelah 3-5 menit, angkat thermometer
◦ Catat hasilnya
◦ Bersihkan thermometer dengan kertas tisu
◦ Turunkan kembali air raksa pada
skala normal
◦ Cuci thermometer dengan air
sabun dan disinfektan, lalu bilas
dengan air bersih dan keringkan
◦ Rapikan alat-alat
◦ Lepaskan sarung tangan yang
telah dipakai
◦ Cuci tangan
 Pengukuran suhu tubuh aksila
◦ Jelaskan tujuan dan prosedur
tindakan kepada klien
◦ Membawa alat-alat ke dekat klien
◦ Cuci tangan
◦ Gunakan sarung tangan
◦ Atur posisi klien
◦ Tentukan letak aksila dan bersihkan
menggunakan tisu
◦ Turunkan skala thermometer di bawah
34-35oC
◦ Letakan thermometer pada daerah aksila
dengan posisi lengan klien fleksi diatas
dada
◦ Setelah 3-10 menit, angkat thermometer
dari aksila, lalu dibaca hasilnya
◦ Catat hasilnya
◦ Bersihkan thermometer dengan kertas tisu
◦ Turunkan kembali air raksa pada skala
normal
◦ Cuci thermometer dengan air sabun
dan disinfektan, lalu bilas dengan air
bersih dan keringkan
◦ Rapikan alat-alat
◦ Lepaskan sarung tangan yang telah
dipakai
◦ Cuci tangan
Kompres basah dingin
steril dengan
menggunakan larutan
antiseptik

Kompres dingin basah


Kompres Dingin dengan menggunakan
air biasa/air es

Kompres dingin kering


Kompres
panas basah
Kompres
Panas
Kompres
panas kering
Menempatkan suatu zat dengan suhu rendah
bertujuan untuk melakukan terapi
penyembuhan.
Tujuan :
 Menurunkan suhu tubuh.
 Mencegah peradangan meluas
 Mengurangi kongesti.
 Mengurangi perdarahan local.
 Mengurangi rasa sakit di daerah sekitar
trauma atau memar.
Indikasi :
 Suhu tinggi.
 Memar/gejala peradangan.
 Muntah darah.
 Pasca tonsilektomi.
 Luka tertutup dan terbuka.
 Persiapan alat :
 Baki
◦ Mangkuk tertutup steril
◦ Cairan yang diperlukan (perbandingan PK dengan
betadine 1 : 1.000 sampai dengan 1 : 3.000)
 Kain steril
◦ Pinset anatomis 2 buah
◦ Beberapa potong kain kasa sesuai dengan kebutuhan
◦ Pembalut jika di perlukan
◦ Perlak kecil
◦ Tirai jika perlu
◦ Sarung tangan bersih
◦ Perlak/pengalas
 Prosedur kerja :
 Berikan penjelasan kepada klien
tentang tindakan yang akan dilakukan.
 Bawa alat-alat ke dekat klien.
 Jaga privacy klien.
 Bantu posisi klien yang nyaman dan
tepat.
 Membebaskan area yang akan
dilakukan tindakan.
 Cuci tangan dan pasang sarung
tangan.
 Pasang pengalas/perlak di bawah area yang
akan diberikan kompres.
 Kocok obat/cairan kompres jika terdapat
endapan.
 Tuangkan cairan dalam mangkuk steril.
 Masukan kasa ke dalam mangkin cairan
kompres.
 Peras kain kasa menggunakan 2 pinset.
 Bentangkan dan letakkan kasa di atas
bagian yang akan dikompres, lalu balur.
 Lakukan berulang-ulang kali jika
masih diinginkan atau dianjurkan.
 Rapikan klien kembali dan atur
posisinya kembali dengan posisi
nyaman.
 Rapikan dan bersihkan alat-alat agar
dapat dipergunakan kembali.
 Buka sarung tangan dan cuci tangan.
 Dokumentasi tindakan.
Kompres dingin adalah memberikan
suhu dingin dengan menggunakan kasa
atau kain yang dicelupkan dalam air
biasa/dingin.
Tujuan :
 Menggurangi rasa sakit setempat.
 Menurunkan suhu tubuh.
 Mengurangi peradangan setempat.
Persiapan alat :
 Baki.
 Baskom berisi air biasa/es.
 Perlak dan pengalas.
 Sarung tangan steril.
 Beberapa buah waslap/kain kasa dengan
ukuran tertentu.
 Tirai jika diperlukan.
 Persiapan klien, yaitu membebaskan area
yang akan dilakukan tindakan.
 Prosedur kerja :
 Berikan penjelasan kepada klien
tentang tindakan yang akan dilakukan.
 Bawa alat ke dekat klien.
 Jaga privasi klien.
 Bantu posisi klien yang nyaman dan
tepat.
 Membebaskan area yang akan
dilakukan tindakan.
 Cuci tangan dan pasang sarung
tangan.
 Pasang pengalas/perlak di bawah area yang
akan diberikan kompres.
 Masukan kasa/kain sesuai yang dibutuhkan
ke dalam mangkuk air biasa atau air es, peras
sampai kasa lembab.
 Bentangkan dan letakkan kasa di atas bagian
tubuh yang akan di kompres.
 Lakukan berulang-ulang kali jika masih
diinginkan atau dianjurkan.
 Ganti kain kasa yang sudah digunakan
dengan kain kasa yang sudah direndam
dengan air biasa.
 Berikan sampai suhu tubuh
menurun.
 Rapikan klien dan atur posisi klien
kembali pada posisi nyaman.
 Rapikan dan bersihkan alat-alat
untuk dapat digunakan kembali.
 Buka sarung tangan dan cuci
tangan.
 Dokumentasi tindakan.
Kompres dingin kering merupakan tindakan
memasang kantong es yang memiliki beberapa
bentuk. Kantong berbentuk lonjong digunakan
untuk bagian kepala, dada dan perut; sedangkan
yang memanjang digunakan untuk bagian leher.
Tujuan :
 Menurunkan suhu tubuh.
 Mengurangi nyeri/sakit akibat peradangan.

 Mengurangi perdarahan, misalnya


pascatonsilektomi. Muntah/batuk darah atau
perdarahan usus dan lambung.
Persiapan alat dan klien :
 Baki
◦ Kantong es dan sarungnya.
◦ Baskom berisi potongan-potongan kecil es dan satu
sendok the garam agar es tidak cepat mencair.
◦ Air dalam baskom.
◦ Perlak kecil dan alasnya.
◦ Sarung tangan.
◦ Lap kering/tisu.
◦ Tirai (jika diperlukan)
 Persiapan klien yaitu membebaskan area yang
akan diberikan kompres.
 Prosedur pelaksanaan :
 Berikan penjelasan kepada klien
tentang tindakan yang akan dilakukan.
 Bawa alat ke dekat klien.
 Jaga privasi klien.
 Bantu posisi klien yang nyaman dan
tepat.
 Membebaskan area yang akan
dilakukan tindakan.
 Cuci tangan dan pasang sarung
tangan.
 Pasang pengalas/perlak di bawah area yang akan
diberikan kompres.
 Masukan potongan es dalam baskom air agar
bagian sisinya tidak tajam.
 Isi kantong es dengan potongan es sebanyak ½
bagian.
 Keluarkan udara dari kantong es dengan melipat
bagian yang kosong, lalu tutup rapat.
 Periksa kantong es apakah bocor atau tidak dengan
cara :
◦ Membalikan mulut atau tempat memasukan air, kemudian
lihat apakah terjadi kebocoran/tidak (kalau bocor air akan
keluar dari penutupnya).
◦ Dengan meremas, kemudian lihat apakah terdapat udara
yang keluar bersamaan dengan tetesan air.
 Selanjutnya keringkan kantong es
dengan lap atau tisu tebal dan
masukkan ke dalam sarungnya.
 Bentangkan dan letakkan kasa diatas
bagian tubuh yang akan dikompres.
 Kaji keadaan kulit setiap 20 menit
terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu
tubuh.
 Angkat kantong es jika sudah selesai
digunakan.
 Berikan kompres sampai suhu tubuh
turun atau sesuaikan dengan kondisi
klien.
 Rapikan klien kembali dan atur posisi
klien pada posisi nyaman.
 Rapikan dan bersihkan alat-alat untuk
dapat dipergunakan kembali
(keringkan kantong es agar tidak
lengket).
 Buka sarung tangan dan cuci tangan.
 Dokumentasi tindakan.
Kompres panas adalah tindakan memberikan rasa
hangat pada klien dengan menggunakan cairan
atau alat yang menimbulkan rasa hangat pada
bagian tubuh tertentu yang memerlukannya.
Tujuan :
 Memperlancar sirkulasi darah.
 Mengurasi rasa sakit.
 Merangsang gerakan peristaltic usus.
 Memperlancar pengeluaran getah radang (cairan
eksudat).
 Memberi rasa hangat dan nyaman.
Persiapan alat :
 Kom steril berisi cairan hangat sesuai kebutuhan
(40-60oC)
 Baki steril berisi pinset 2 buah, beberapa potong
kasa dengan ukuran yang sesuai.
 Perban kasa atau kain segitiga.
 Plester dan gunting plester.
 Pengalas atau perlak.
 Sarung tangan steril.
 Bengkok 2 buah (satu kosong dan lainnya berisi
cairan lisol)
 Dua buah pinset anatomis.
Prosedur kerja :
 Berikan penjelasan kepada klien
tentang tindakan yang akan dilakukan.
 Bawa alat ke dekat klien.
 Jaga privasi klien.
 Bantu posisi klien yang nyaman dan
tepat.
 Membebaskan area yang akan
dilakukan tindakan.
 Cuci tangan dan pasang sarung tangan.
 Pasang pengalas/perlak di bawah area yang akan
diberikan kompres.
 Buka balutan perban (jika ada perban) dan buang
bekas balutan ke dalam bengkok kosong.
 Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari
baki steril dan masukan ke dalam kom berisi cairan
hangat untuk mengompres.
 Ambil pinset lainnya untuk memegang atau
memeras kasa kompres hangat dan kom kompres
hangat agar kasa tidak terlalu basah, jadi kasa
dalam keadaan lembab.
 Ambil kasa dengan cara diregangkan atau
dibentangkan, kemudian letakkan di atas area yang
dibutuhkan.
 Perhatikan respons klien, adakah rasa tidak
nyaman dalam beberaoa detik setelah kasa hangat
menempel pada kulit. Angkat tepi kasa untuk
menjaga apakah terdapat kemerahan pada kulut
yang di kompres atau tidak.
 Jika klie menolerasi kompres hangat tersebut,
tutup kasa kkompres hangat basah pada area yang
memerlukan kompres, lalu lapisi dengan kasa
kering, selanjutnya balut dengan perban kasa atau
kain segitiga serta fiksasi dengan plester atau
diikat.
 Lakukan tindakan ini sekitar 15-30 menit atau
sesuai program terapi dang anti balutan kompres
hangat setiap sekitar 5 menit.
 Rapikan klien kembali dan atur posisi
klien pada posisi nyaman.
 Rapikan dan bersihkan alat-alat untuk
dapat dipergunakan kembali.
 Buka sarung tangan dan cuci tangan.
 Dokumentasi tindakan.
Menggunakan buli-buli panas (Warm Water Zack-
WWZ)
Tujuan :
 Mengurangi atau membebaskan rasa nyeri,
spasme otot, peradangan atau kongesti.
 Member rasa hangat.
 Member rasa nyaman.
Indikasi :
 Klien yang kedinginan.
 Perut kembung/sakit perut.
 Adanya nyeri atau kesakitan.
Persiapan alat :
 Buli-buli panas dengan sarungnya.
 Termos.
 Air panas.
 Lap atau tisu.
 Sarung tangan bersih.
 Thermometer air.
 Kain besar secukupnya (jika diperlukan)
Prosedur pelaksanaan :
 Berikan penjelasan kepada klien tentang
tindakan yang akan dilakukan.
 Bawa alat ke dekat klien.
 Jaga privasi klien.
 Bantu posisi klien yang nyaman dan tepat.
 Membebaskan area yang akan dilakukan
tindakan.
 Cuci tangan dan pasang sarung tangan.
 Pasang pengalas/perlak di bawah area yang akan
diberikan kompres.
 Periksa buli-buli panas apakah bocor atau tidak.
◦ Membalikan mulut atau tempat memasukan air,
kemudian lihat apakah terjadi kebocoran/tidak
◦ Dengan meremas, lihat apakah ada udara yang
keluar bersamaan dengan tetesan air.
 Lakukan pemanasan terlebih dahulu pad abuli-
buli panas dengan cara mengisi terlebih dahulu
air panas lalu mengencangkan penutupnya.
 Balikkan posisi buli-buli panas berulang kali lalu
kosongkan kembali.
 Siapkan dan ukur air panas yang akan diberikan
dengan thermometer air (sekitar 50-60oC).
 Isi buli-buli panas kembali dengan air panas
kurang lebih ½ bagian, lalu keluarkan udaranya
dengan cara :
◦ Meletakan atau menidurkan buli-buli di atas meja
atau tempat yang datar.
◦ Melipat bagian atas buli-buli sampai kelihatan
permukaan air di leher atau mulut buli-buli.
◦ Tutup buli-buli dengan benar dan rapat.
 Periksa sekali lagi apakah terdapat kebocoran, lalu
keringkan dengan lap kerja/tisu dan masukkan ke
dalam sarungnya.
 Bawa buli-buli ke dekat klien dan letakan atau
pasang buli-buli pada bagian yang memerlukan.
 Setelah selesai diberikan, kaji secara teratur
kondisi klien untuk mengetahui kelainan yang
timbul akibat pemberian kompres dengan
buli-buli panas, misalnya kemerahan,
ketidaknyamanan, kebocoran, dan
sebagainya.
 Ganti buli-buli panas setelah 20 menit
pemberian (sesuai dengan kebutuhan).
 Rapikan klien dan alat bila tindakan sudah
selesai, dan atur klien ke posisi nyaman.
 Buli-buli panas dikosongkan dan sikeringkan
agar dapat dipergunakan kembali.
 Buka sarung tangan dan cuci tangan.
 Dokumentasi tindakan.

Anda mungkin juga menyukai