Anda di halaman 1dari 26

APRIL 18, 2019

FUNGSI DAN MEKANISME LIGAMEN


PERIODONTAL DALAM MERESPON
BEBAN MEKANIS

LO 2
Fungsi Ligamen
Periodontal
Ligamentum periodontal terdiri
dari jenis jaringan ikat khusus
dengan serat-serat yang
menembus sementum gigi dan
mengikat sementum pada
dinding tulang di soket gigi, yang
tetap memungkinkan pergerakan
terbatas pada gigi. Seratnya
tersusun untuk meredam tekanan
yang timbul selama proses
pengunyahan.
Hal tersebut mencegah transmisi
tekanan langsung pada tulang,
yang dapat berakibat resorbsi
tulang setempat, kolagen ligamen
periodontal memiliki ciri mirip
jaringan imatur. Kolagen ini memiliki
laju pergantian yang sangat tinggi
(yang terlihat melalui autoradiograf)
dan sejumlah besar kandungan
kolagen yang dapat larut. Celah
diantara serat-serat tersebut
dipenuhi glikosaminoglikan.
Fungsi

Formative and
Physical Functions
Remodelling Functions

Nutritional and Sensory


Functions
PHYSICAL FUNCTIONS

• Melindungi pembuluh darah dan


saraf dari tekanan mekanik
• Menyalurkan tekanan oklusal ke
tulang alveolar
• Melekatkan gigi ke tulang alveolar
• Memelihara hubungan jaringan
gingiva ke gigi
• Sebagai peredam tekanan oklusal
(shock absorption)
Formative and Remodelling
Function
• Ligamen periodontal dan sel-sel tulang
alveolar terkena beban fisik dalam merespon
pengunyahan, bicara, dan pergerakan gigi
(orto)
• Sel-sel ligamen periodontal berpartisipasi
dalam pembentukan dan resorpsi sementum
dan tulang -> pergerakan gigi fisiologis, dalam
mengakomodasi jaringan periodontal terhadap
beban oklusal, dan repair of injuries.
Nutritional and sensory
functions
• Menghantarkan tekanan taktil dan sensasi nyeri
melalui jalur trigeminal
• Mensuplai nutrisi ke sementum, tulang dan
gingiva melalui aliran darah dan limfe.
RESPON JARINGAN
PENDUKUNG
GIGI TERHADAP KEKUATAN
MEKANIK
REAKSI JARINGAN PENDUKUNG
GIGI TERHADAP KEKUATAN
MEKANIK

ALAT ORTODONTIK
• Reaksi sel
• Pergerakan gigi
• Resorpsi tulang alveolus
• Aposisi tulang Alveolus
• Perubahan serabut-serabut
periodontium
• Remodelling tulang
Reaksi Sel
• Gigi didalam mulut didukung oleh jaringan
pendukung gigi/Jaringan Periodontal
yang saling berhubungan antara:
1. Cementum akar gigi
2. Membran periondontal / Serabut
periodontal
3. Tulang alveolar/Laminadura
4. Gingiva
• Periodontium bertindak sebagai bantalan
peredam kejut terhadap tekanan
pengunyahan
PERGERAKAN GIGI
- Alat ortodontik menimbulkan
kekuatan mekanik ke
periodontium --> gigi bergerak
bergerak karena adanya proses
biologis di dalam jaringan
pendukung gigi/periodontium
- Proses biologis berupa aktivasi
seluler secara lokal untuk
mengadakan resorpsi dan
aposisi
PERGERAKAN GIGI
Kekuatan dikenakan pada gigi :
- Daerah yg tertekan -> resorpsi
tulang alveolus
- Daerah yg tertarik -> aposisi
tulang alveolus
PERGERAKAN GIGI
1. Kekuatan akan mendorong gigi ke dinding tulang
alveolus
2. Membran periodontalis terjepit diantara gigi dan dinding
alveolus, terjadi resorpsi tulang didaerah itu
3. Daerah yg berlawanan, gigi menjauh dari dinding tulang
alveolus, melebarnya membrana periodontalis
memberikan tarikan, daerah itu terjadi aposisi tulang.
4. Proses remodeling tulang dirangsang oleh pemberian
kekuatan pada gigi, gigi berpindah dan integritas tulang
tetap terpelihara.

Gigi bergerak dalam 2 tahap :


1. Segera setelah pemberian kekuatan, gigi bergerak
karena elastisitas tulang.
2. Setelah periode diam, gigi bergerak karena resorpsi.
Pergerakan Gigi
ALAT
ORTODONTIK
YANG DAPAT
MENIMBULKAN
KEKUATAN
MEKANIK
Plat
Aktif
ALAT ORTOPEDIK
MYOFUNGSIONAL
ALAT CEKAT
BRACES
Reaksi jaringan pendukung gigi terhadap kekuatan
mekanik (Tekanan oklusal)

Ligamen periodontal :
1. Kekuatan oklusi --> menstimulasi reseptor – reseptor pada ligamen periodontal
untuk mengatur pergerakan rahang
2.Tekanan oklusal ringan --> menstimulasi terjadinya pelebaran ligamen
periodontal
3.Tekanan yang besar --> terjadinya perubahan ligamen periodontal (perubahan
serat-serat, kerusakan fibroblas, kematian sel-sel jaringan ikat)
TULANG ALVEOLAR
1.Tekanan oklusi dapat menghilangkan tinggi
tulang alveolar
2.Tekanan oklusal ringan menyatakan pada
kasus oklusi traumatik, arah penjalaran
peradangan berubah jalur, yang biasanya dari
interdental papila ke septum interdental
menjadi dari serat transeptal langsung ke
ligamen periodontal dan susunan serabut
periodontal lainya.
RESPON ADAPTASI
Kekuatan Oklusi diabsorbsi dengan cara perpindahan darah dan cairanekstraseluler ke area ligam
en yang tidak menerima beban oklusal dan melaluiforamen dalam tulang alveolar. Pada beberap
a kondisi, distorsi tulang alveolar juga terjadi, bergantung pada intensitas dan durasi kekuatan te
rsebut. Jikakekuatan dihilangkan, tulang alveolar akan kembali ke posisi sebelum diberi beban da
n cairan ekstraseluler kembali ke ruang ligamen.
Pada waktu gaya kunyah mengenai
mahkota gigi, serat-serat utama yang
sebelumnya berjalan bergelombang
akan meregang menjadi lebih panjang
dan lebih lurus. Selanjutnya gaya

Teori
disalurkan kepada tulang alveolar
sehingga tulang mengalami deformasi

Peregangan elastik. Apabila sudah mencapai batas


kemampuan tulang alveolar, maka
gaya akan diteruskan kepada tulang
basal.
Teori Viskoelastik
Teori sistem viskoelastik menjelaskan viskoelastisitas
adalah sifat bahan yang bersifat kental dan elastis ketika
mengalami perubahan bentuk. Bahan kental contohnya
minyak pelumas, dapat melindungi pergeseran dan
peregangan sejalan dengan waktu pada saat dikenai
tekanan. Bahan elastik akan segera meregang apabila
ditarik dan segera kembali ke bentuk semula saat tekanan
dihilangkan. Bahan viskoelastik mempunyai unsur -unsur
dari kedua sifat ini dan ketegangan yang terjadi
bergantung pada waktu.
Teori Tiksotropik
Teori ini berdasarka n pada
adanya respon fisiologi s ligamen
periodontal yang secara biologis
berubah viskosita s nya . Biologi
ligamen periodont al belum
difahami seluruhny a, dan
terjadinya suatu respon dinamis
jaringan terhadap beban yang
dapat dijelaska n dengan adanya
perubaha n viskosi ta s pada matrik
jaringan kolagen.

Anda mungkin juga menyukai