Anda di halaman 1dari 32

CA SERVIKS

DISUSUN OLEH:
Erda Raisa Naufal
12100117062

PEMBIMBING:
Dr. Rizki Safaat Nurahim, Sp.OG
ANATOMI SERVIKS

• Bagian terendah uterus


• Panjang 2,5-3cm
• Penghubung vagina dan uterus
• 2 bagian utama
 Ektoserviks : dapat dilihat saat
pemeriksaan ginekologi
 Endoserviks : menghubungkan
serviks dan uterus
•Ektoserviks : Epitel
skuamousa
•Endoserviks : Epitel kolumnar
glandular
•Squamocolumnar junction
(SCJ): pertemuan antara epitel
skuamousa dan epitel kolumnar
Ca serviks

• CA serviks adalah penyakit


akibat tumor ganas pada daerah
mulut rahim sebagai akibat dari
adanya pertumbuhan jaringan
yang tidak terkontrol dan
merusak jaringan normal di
sekitarnya
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI (HUMAN PAVILOMA VIRUS)

1. Familia : Papovaviridae
2. Genus : Papillomavirus
3. Spesies : Human
Papillomavirus
HPV lifecycle in the cervix

Cervical canal Virus particles are


assembled and
Mature virus released
squamous
layer Virus uses host
cell to replicate
Squamous
viral DNA and
layer
express virally
encoded proteins
Parabasal
cells
HPV infects basal
Basal (stem) layer of cervical
cells epithelium
Basement membrane
Normal Infected
epithelium epithelium Adapted from Frazer IH. Nat Rev Immunol 2004; 4:46–54.
Siklus infeksi HPV dalam
epitelium serviks

Bereplikasi didalam sel


epitel dan berdiferensiasi
hingga virus dilepaskan
kembali kedalam lumen
serviks

HPV tidak masuk ke


dalam aliran darah = tidak
mengalami VIREMIA

HPV menginfeksi melalui


mikro-abrasi

.
E Protein Perananya

E1 Mengontrol pembentukan DNA virus dan mempertahankan efisomal

E2 E Mengontrol pembentukan / transkripsi / transformasi

E4 Mengikat sitokeratin

E5 Transformasi melalui reseptor permukaan (epidermal growt factor, platelet derivat


growth factor, p123)

E6 Immortalisasi / berikatan dengan p 53, trans activated / kontrol transkripsi

E7 Immortalitas / berikatan dengan Rb1,p107,p130

L Protein Peranannya

L1 Protein sruktur / mayor Viral Coat Protein

L2 Protein sruktur / minor Viral Coat Protein


• HPV tipe low-risk (resiko rendah).
Tipe low-risk cendrung menyebabkan tumor jinak meskipun
kadangkala dapat menyebabkan kanker antara lain kanker anogenital
yaitu tipe 6, 11, 42, 43, 44, 54, 61, 70, 72, dan 81
• HPV tipe high-risk (resiko tinggi)
Tipe high-risk (resiko tinggi) cenderung menyebabkan tumor ganas.
Lebih dari 30 tipe HPV yang diklasifikasikan onkogenik atau resiko
tinggi (high- risk) sebab hubungannya dengan kanker serviks yaitu tipe
16, 18, 31
FAKTOR PREDISPOSISI

• Pola Hubungan seksual


• Paritas
• Merokok
• Kontrasepsi
• Defisiensi Gizi
• Sosial ekonomi
• Pasangan seksual
PATOGENESIS

• Hilangnya kontrol
Infeksi HPV Integrasi genom
virus ke dlm pertumbuhan sel
persisten genom manusia • sel onkoprotein E6
atau E7

Perubahan
maturasi dan
diferensiasi epitel
serviks
Tahap Ca Cervix

Lesi Pre-invasif (displasia),


tanda:
•Displasia ringan (CIN-1)
•Anisositosis
•Displasia sedang(CIN-2)
•Poikilositosis •Displasia berat (CIN-3)
•Hipokromatik sel
•Mitosis sel dlm jumlah yg
banyak

Karsinoma in situ
Karsinoma invasif
Patofisiologis

• INISIALSI

INISIALSI
PROMOSI
KLASIFIKASI

• Berdasarkan gambaran histopatologi


klasifikasi

• Berdasarkan stadium klinis


klasifikasi

• Berdasarkan system TNM


Tingkat Kriteria
T Tidak ditemukan tumor primer
T1S Karsinoma pra invasif (KIS)
T1 Karsinoma terbatas pada serviks
T1a Pra klinik: karsinoma yang invasif terlibat dalam histologik
T1b Secara klinik jelas karsinoma yang invasif
T2 Karsinoma telah meluas sampai di luar serviks, tetapi belum
sampai dinding panggul, atau Ca telah menjalar ke vagina,
tetapi belum sampai 1/3 bagian distal
T2a Ca belum menginfiltrasi parametrium
T2b Ca telah menginfiltrasi parametrium
T3 Ca telah melibatkan 1/3 distal vagina / telah mencapai dinding
panggul (tidak ada celah bebas)
T4 Ca telah menginfiltrasi mukosa rektum, kandung kemih atau
meluas sampai diluar panggul
T4a Ca melibatkan kandung kemih / rektum saja, dibuktikan secara
histologik
T4b Ca telah meluas sampai di luar panggul
Nx Bila memungkinkan untuk menilai kelenjar limfa regional.
Tanda -/+ ditambahkan untuk tambahan ada/tidaknya
informasi mengenai pemeriksaan histologik, jadi Nx+ / Nx-.
N0 Tidak ada deformitas kelenjar limfa pada limfografi
N1 Kelenjar limfa regional berubah bentuk (dari CT Scan panggul,
limfografi)
N2 Teraba massa yang padat dan melekat pada dinding panggul
dengan celah bebas infiltrat diantara massa ini dengan tumor
M0 Tidak ada metastasis berjarak jauh
M1 Terdapat metastasis jarak jauh, termasuk kele. Limfa di atas
bifurkasio arrteri iliaka komunis.
Manifestasi Klinis

• Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina. Getah yang keluar
dari vagina ini makin lama makin berbau busuk karena adanya infeksi
dan nekrosis jaringan.
• Perdarahan setelah senggama ( post coital bleeding) yang kemudian
berlanjt ke perdarahan yang abnormal.
• Timbulnya perdarah setelah masa menopause
• Pada tahap invasif dapat muncul cairan berwarna kekuning-kuningan,
berbau dan dapat bercampur dengan darah
Manifestasi klinis

• Timbul gejala-gejala anemia akibat dari perdarahan yang abnormal


• Timbul nyeri pada daeah panggul (pelvic) atau pada daerah perut bagian
bawah bila terjadi peradangan pada panggul. Bila nyeri yang terjadi dari
daerah pinggang ke bawah, kemungkinan terjadi hidronefrosis. Selain itu
masih mungkin terjadi nyeri pada tempat-tempat lainnya.
• Pada stadium kanker lanjut, badan menjadi kurus karena kekurangan
gizi, edema pada kaki, timbul iritasi pada kandung kemih dan poros usus
besar bagian bawah (rectum), terbentuknya viskelvaginal dan
rektovaginal, atau timbul gejala-gejala lain yang disebabkan oleh
metastasis jauh dari kanker serviks itu sendiri.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Sitologi/pap smear
2. Schillentest
Epitel karsinoma serviks tidak mengandung glikogen karena tidak mengikat
yodium.
3. Koloskopi
Memeriksa dengan menggunakan alat untuk melihat serviks dengan lampu
dan dibesarkan 10-40x.
4. Kolpomikroskopi
• Melihat hapusan vagina (Pap Smear) dengan pembesaran sampai
200x.
• Biopsi
penatalaksanaan

• Lesi prakanker
• Elektrokauter : memungkinkan untuk pemusnahan jaringan
dengan kedalaman 2-3mm
• Diatermi Elektroagulasi Radikal : dapat memusnahkan jaringan
lebih luas (sampai kedalaman 1cm) dan efektif dibandingkan
elektrokauter tapi harus dilakukan dengan anestesia umum.
• CO2 Laser : muatan listrik yang berisi campuran gas helium,
nitrogen dan gas CO2 yang menimbulkan sinar laser dengan
gelombang 10,6 u
• Konisasi (cone biopsy) : pembuatan sayatan berbentuk kerucut
pada serviks dan kanal serviks untuk diteliti oleh ahli patologi.
Digunakan untuk diagnosa ataupun pengobatan pra-kanker
serviks
• Konisasi (cone biopsy) : pembuatan sayatan berbentuk kerucut pada
serviks dan kanal serviks untuk diteliti oleh ahli patologi. Digunakan
untuk diagnosa ataupun pengobatan pra-kanker serviks
• Punch Biopsi : menggunakan alat yang tajam untuk menjumput
sampel kecil jaringan serviks
• Loop electrosurgical excision procedure (LEEP): menggunakan arus
listrik yang dilewati pada kawat tipis untuk memotong jaringan
abnormal kanker serviks
• Trakelektomi radikal (radical trachelectomy) : tindakan mengambil
leher rahim, bagian dari vagina, dan kelenjar getah bening di panggul.
• Histerektomi adalah suatu tindakan pembedahan yang bertujuan
untuk mengangkat uterus dan serviks (total) ataupun salah satunya
(subtotal).
• Total Histerektomi: pengangkatan seluruh rahim dan serviks
• Radikal Histerektomi: pengangkatan seluruh rahim dan serviks, indung telur,
tuba falopi maupun kelenjar getah bening di dekatnya
penatalaksanaan

Kanker serviks invasive


• Pembedahan
• Radioterapi
• Kemoterapi
• Terapi paliatif (supportif care)
• Nyeri ringan (VAS 1-4) : obat yang dianjurkan antara lain Asetaminofen, OAINS (Obat
Anti-Inflamasi Non-Steroid)
• Nyeri sedang (VAS 5-6) : obat kelompok pertama ditambah kelompok opioid ringan
seperti kodein dan tramadol
• Nyeri berat (VAS 7-10) : obat yang dianjurkan adalah kelompok opioid kuat seperti
morfin dan fentanil
pencegahan

Primer
• Menghindari faktor resiko
• Vaksinasi
Sekunder
• Pap smear
prognosis
Stadium Penyebaran kanker serviks % Harapan Hidup 5 Tahun
0 Karsinoma insitu 100
I Terbatas pada uterus 85
II Menyerang luar uterus tetapi meluas ke dinding 60
pelvis

III Meluas ke dinding pelvis dan atau sepertiga bawah 33


vagina atau hidronefrosis

IV Menyerang mukosa kandung kemih atau rektum 7


atau meluas keluar pelvis sebenarnya
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai