Oleh : Dea Septiawati P17221172015/S.Tr.Kep 2A KONSEP DASAR
Ginjal merupakan organ retroperitoneal (di
luar selaput perut) yang berjumlah dua buah, terletak di sebelah kanan dan kiri tulang punggung. (Buku Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, 2008:97) Gagal Ginjal Kronis (GGK) merupakan kegagalan ginjal dalam mempertahankan fungsinya yang timbul secara kronis (Hidayat, 2008:107). Acute Kidney Injury atau gangguan ginjal akut (GnGA) merupakan keadaan ginjal yang mengalami penurunan fungsi atau terhentinya fungsi ginjal secara tiba-tiba (Hidayat A.A.A, 2008:107). * Oliguria / anuria * Gangguan asam-basa : asidosis elektrolit : hiperkalemia * Gangguan ekskresi : ureum : kreatinin PATOFISIOLOGI ETIOLOGI
GnGA pada anak yang disebabkan sindrom
hemolitik uremik (SHU), serta glomerulonefritis akut lebih cenderung tipe oligouria ataupun anuria (keluaran urin kurang dari 500mL/24 jam pada anak yang lebih besar atau kurang dari 1 mL/kg pada bayi dan anak kecil). TANDA
Gagal Ginjal Akut ditandai dengan letargi
(penurunan kesadaran), pucat, kejang, muntah, tidak mau makan atau anoreksi, meningkatnya BUN (Blood Urea Nitrogen) => produk akhir metabolism protein dan kreatinin. (nurindasarisite.wordpress.com:2016) GEJALA
Gejala yang mengarah pada penyakit ginjal
akut: oliguria akut, edema, hematuria makroskopis, termasuk gejala yang mengarah pada kelainan sistemik yang sering melibatkan ginjal seperti purpura, ruam malar, nyeri sendi (Andreoli SP, 2009). PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Peningkatan ureum (atau nitrogen urea
darah/BUN) dan kreatinin => pemeriksaan elektrolit dan bikarbonat darah • Urinalisis PENATALAKSANAAN MEDIS
• Terapi Non Farmakologi
• Terapi Farmakologi • Keseimbangan cairan • Keseimbangan elektrolit dan asam basa • Gejala komplikasi lain • Pemberian obat TINJAUAN ASKEP
PENGKAJIAN
Dapat ditandai dengan adanya oliuria, anuria,
retensi cairan dan edema, peningkatan berat badan, hipertensi, ketidakseimbangan elektrolit, letargi, kelelahan, anemia. Dapat juga terjadi aritmia jantung bila hiperkalemia, kejang kemungkinan muncul akibat hiponatremia atau hipokalsemia, gagal tumbuh serta adanya takipne. Dapat terjadi gejala yang tidak khas seperti mual muntah. DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Kelebihan volume cairan
• Risiko cedera • Risiko infeksi RENCANA TINDAKAN
Kelebihan Volume Cairan
kemampuan mempertahankan volume cairan yang tepat. Tindakan: • Rencanakan dan bantu untuk dialisis untuk mempertahankan fungsi. • Monitoring asupan dan keluaran serta pertahankan • Pertahankan bibir agar tetap lembap • Batasi cairan masuk dan atur sesuai dengan kebutuhan • Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan yang tepat • Mengoreksi asidosis apabila terjadi asidosis Risiko Cedera keseimbangan dalam mempertahankan cairan elektrolit secara normal Tindakan: • Beri diet rendah protein, kalium, dan natrium • Monitor produksi urine • Apabila terjadi peningkatan tekanan darah berikan obat antihipertensi sesuai ketentuan • Berilah lingkungan yang tenang dan hindari kecemasan • Lakukan kolaborasi dalam dialisis untuk mempertahankan fungsi ginjal Risiko Infeksi menstabilkan pertahanan tubuh serta beban cairan yang ada. Tindakan: • Lindungilah dari kontak dengan sumber infeksi atau tempatkan pada ruangan khusus • Batasi kunjungan • Ajari pengunjung untuk berperilaku aseptik • Pertahankan anak tetap kering dan hangat • Monitor tanda vital dan kemungkinan adanya infeksi EVALUASI
• Defisit volume cairan teratasi
• Pola napas kembali efektif • Tidak terjadi penurunan curah jantung • Peningkatan perfusi serebral • Tidak terjadi aritmia • Tidak terjadi kejang • Pasien tidak mengalami defisit neurologis • Asupan nutrisi tubuh terpenuhi • Terpenuhinya aktivitas sehari-hari • Kecemasan berkurang