Anda di halaman 1dari 50

KELOMPOK III

NAMA ANGGOTA:
1. HERU WANDRA (M1D117007)
2. DEWI NUR ANNISA (M1D117009)
3. RENI ATIKA (M1D117019)
METODE PERSAMAAN
NON-LINEAR
Akar Persamaan Non-Linear
• Metode Bagi dua (Bisection
Method)
• Metode Regula Falsi (False Position
Method)
• Metode Grafik
• Iterasi Titik-Tetap (Fix Point Iteration)
• Metode Newton-Raphson
• Metode Secant
Solusi Persamaan Kuadrat
Tingkat 2
f ( x)  ax 2  bx  c  0
 b  b 2  4ac
x
2a

Persamaan di atas memberi akar-akar penyelesaian untuk


fungsi aljabarf(x)

Yaitu nilai-nilai x yang memberikan f(x) = 0


Ringkasan Metode

 Metode Tertutup (Bracketing methods)


 Metode Grafik (Graphing method)
 Metode Bagi Dua (Bisection method)
 Metode Regula Falsi
 Metode Terbuka (Open methods)
 Metode Titik Tetap
 Metode Newton-Raphson
 Metode Secant
Tujuan Pembelajaran

Mengetahui apa saja metode


pencarian akar dan penjelasannya
Memahami konsep konvergensi dan
divergensi.
Memahami bahwa metode tertutup
selalu konvergen, sedangkan metode
terbuka kadang-kadang divergen.
Konvergensi pada metode terbuka
biasanya didapat jika initial guess –nya
dekat dengan akar sebenarnya.
Metode Tertutup

 Metode Grafik (Graphing method)


 Metode Bagi Dua (Bisection method)
 Metode Regula Falsi
Cara Grafik

 Plotkan fungsinya dan tentukan dimana memotong sumbu x.


 Kurang ketelitian

f(x)=e-x-x
10

6
f(x)
4

-2
-2 -1 0 1 2
x
Cara Grafik (Nilai Praktis Terbatas)

f(x) Pembatas atas dan f(x)


Bawah memiliki
tanda sama.
Akar tidak ada atau
x banyak akar x

f(x) f(x)
Tanda berbeda,
jumlah akar-akar ganjil
x x
Metode Bagi Dua
(Bisection Methode/Metode Bulzano)
 Memanfaatkan beda tanda dua nilai batas
 f(xl)f(xu) < 0 dimana l=lower (batas bawah) dan u=upper (batas
atas)
 Minimal ada satu akar

f(x) f(x) f(x)

x x x
Algoritma

 Pilih xu dan xl. Cek beda tanda nilai fungsi


keduanya
 f(xl)f(xu) < 0

 Perkirakan akar
 xr = (xl + xu) / 2

 Tentukan interval berikut ada di subinterval atas


atau subinterval bawah
 f(xl)f(xr) < 0 then xu = xr RETURN
 f(xl)f(xr) >0 then xl = xr RETURN
 f(xl)f(xr) =0 then root equals xr - COMPLETE
Metode Bagi Dua

Asumsi: Fungsi f(x) kontinu dalam interval a0 ,b0 


f (a0 ) f (b0 )  0

do n = 0,1,…
m  (an  bn ) / 2
if f (an ) f (m)  0, then an1  an , bn1  m

else an 1  m, bn1  bn
if bn1  an1   or f ( m)  0 exit
end do
Metode Bagi Dua
Error

perkiraanakhir  perkiraanawal
a  100
perkiraanawal
CONTOH
Gunakan bisection method untuk mencari
akar-akar persamaan
10
•f(x) = - x
e-x 8

•xl = -1 xu = 1 f(x) 6
3.7 1 8282
4

0 -0.6321 2

-2
-2 -1 0 1 2
x
SOLUSI

10

6
f(x)

4 3.7 1 8282
2 1

0 -0.6321 2

-2
-2 -1 0 1 2
x
SOLUSI

1
f(x)

0
0.1 06531 -0.6321 2

-2
-1 0 1 2
x
Metode Regula Falsi

 “Brute Force” dari metode bagi dua kurang efisien


 Menghubungkan dua nilai batas dengan garis lurus
 Mengganti kurva menjadi garis lurus memberikan “false position”
 Mempercepat perkiraan
Based on
similar
next estimate, xr f(xu) triangles

f  xl  f  xu 
xl
xu 
f(xl)
xr  xl xr  xu

f  xu  xl  xu 
xr  xu 
f  xl   f  xu 
Regula Falsi
Asumsi: Fungsi f(x) kontinu dalam interval a0 ,b0 
f (a0 ) f (b0 )  0

do n = 0,1,…
w  [ f (bn )an  f (an )bn ] /[ f (bn )  f (an )]
if f (an ) f (w)  0, then an1  an , bn 1  w
else an 1  w, bn1  bn
if bn1  an1   or f ( w)  0 exit

end do
Regula Falsi
CONTOH

Tentukan akar persamaan dari persamaan


berikut menggunakan metode regula falsi,
mulai dengan initial estimate xl=4.55 and
xu=4.65 30
20
10

f(x) = x3 - 98 f(x) 0
-1 0
-20
-30
-40
4 4.5 5
x
Metode Terbuka

 Metode titik tetap


 Metode Newton-Raphson
 Metode Secant

 Pada metode tertutup, akar terdapat di antara kedua


interval yang dibatasi batas atas dan bawah
Metode Terbuka
 Metode terbuka diharapkan konvergen
 Solusi bergerak lebih dekat ke akar saat komputasi berlangsung
 Metode terbuka;
– Nilai awal tunggal, atau
– Dua nilai awal yang belum tentu mengurung akar
 Ada kemungkinan metode ini divergen
 Solusi bergerak lebih jauh dari akar saat komputasi berlangsung
f(x)

f(xi+1 ) Tangen memberikan


perkiraan berikutnya
xi

xi+1 x

f(xi)
Solusi bisa “melampaui”
f(x)
akar dan berpotensi
Diverge (menyimpang)

x2 x1

x0 x
Simple one point iteration /
Metode Titik Tetap
 Merubah formula untuk memperkirakan akar
 Re-arrange fungsi f(x) sehingga ada satu nilai x pada
sebelah kiri dari persamaan
 Contoh, untuk f(x) = x2 - 2x + 3 = 0
 Ubah menjadi
 x = (x2 + 3) / 2
Simple one point iteration
 Contoh lain, untuk
 f(x) = sin x = 0,
 menjadi
 x = sin x + x
 Hitung nilai x = g(x)
 Perkiraan nilai berikut berdasar pada
 x i+1 = g(xi)
Iterasi Titik Tetap
CONTOH
 Untuk f(x) = e-x -3x
 Ubah menjadi g(x) = e-x / 3
 Initial guess x = 0

16
14
12
10
8
6

f(x)
4
2
0
-2
-4
-6
-2 -1 0 1 2
x
Initial guess 0.000

g(x) f(x) a 16
14
12
10
0.333 -0.283 8
6

f(x)
4
2
0.239 0.071 39.561 0
-2
-4
-6
0.263 -0.018 9.016 -2 -1 0 1 2
x

0.256 0.005 2.395

0.258 -0.001 0.612

0.258 0.000 0.158

0.258 0.000 0.041


Metode Newton Raphson

tangen dy
tangent   f'
f(xi) dx
f  xi   0
f '  xi  
xi  xi1
rearrange
xi f  xi 
xi+1 xi1  xi 
f '  xi 
Metode Newton-Raphson
Jebakan Newton-Raphson
CONTOH

Gunakan metode
1 00
Newton Raphson
80
untuk mencari akar- 60
akar dari
f(x)
40

f(x) = x2 - 11 memakai 20

initial guess xi = 3 0

-20
0 2 4 6 8 10
x
Newton Rhapson  Secant

 Termasuk batas atas jumlah iterasi


 Membangun toleransi, s
 Mengecek apakah a meningkat

Bagaimana jika turunan fungsinya sulit dipecahkan?


SECANT METHOD
Secant method

Memperkirakan turunan menggunakan finite divided difference

f  xi 1   f  xi 
f '  x 
xi 1  xi

APAKAH finite divided difference? HINT: dy / dx = Dy / Dx

Masukkan FDD pada rumus untuk Newton Raphson


f  xi  Masukkan perkiraan
xi 1  xi 
f '  xi  dengan finite
difference pada rumus
untuk Newton
Raphson

xi 1  xi 
f  xi  xi 1  xi  Secant method
f  xi 1   f  xi 
Metode Secant
Metode Secant

f  xi  xi1  xi 
xi1  xi 
f  xi1   f  xi 

 Membutuhkan dua nilai perkiraan awal


 f(x) tidak harus berbeda tanda, membedakan dengan metode
tertutup, false position method.
FALSE POSITION
f(x)

2
SECANT METHOD

2
f(x)

1
1 x

new est.

Perkiraan baru
dipilih dari potongan x
new est.
garis dengan sumbu x
Perkiraan baru bisa diluar
batas kurva
Sistem Persamaan Non-linier

 Kita telah mengenal sistem persamaan linier


 f(x) = a1x1 + a2x2+...... anxn - C = 0
 dimana a1 , a2 .... an dan C adalah konstanta
 Maka, perhatikan sistem persamaan non-linier
 y = -x2 + x + 0.5
 y + 5xy = x3
 Selesaikan x dan y
Sistem Persamaan Non-linier
 Buat persamaan sama dengan nol
 u = x2 + xy – 10
 v = y + 3xy2 – 57
 u(x,y) = x2 + xy – 10 = 0
 v(x,y) = y + 3xy2 – 57 = 0
 Solusi adalah nilai-nilai x dan y yang akan memberikan nilai
fungsi u dan v sama dengan nol.
Metode Titik Tetap

 Mulai dengan nilai awal x0 = 1.5 dan y0 = 3.5

x1  10  x0 y0
57  y0
y1 
3x1
Metode Newton Rhapson

v i u
ui  vi
y y
u(x,y) dan xi  1  x i 
ui vi ui vi

v(x,y) x y y x
v i u
ui  vi
y y
y i  1  yi 
ui vi ui vi

x y y x

Versi dua persamaan untuk Newton-Raphson


Determinan Jacobian
(tambahan saja)
v i u
ui  vi
y y Denominator setiap
xi  1  x i  persamaan
ui vi ui vi
 ini secara hukum
x y y x
diperbolehkan
v i u sebagai determinan
ui  vi
y y dari Jacobian
y i  1  yi 
ui vi ui vi

x y y x
Jacobian
 Definisi umum dari Jacobian untuk fungsi n dari variable n
adalah seperangkat turunan parsial berikut :

f1 f1 f1


...
x1 x2 xn
f 2 f 2 f 2
 ( f1 , f 2 ,..., f n ) ...
 x1 x2 xn
 ( x1 , x2 ,..., xn )
... ... ... ...
f n f n f n
...
x1 x2 xn
Jacobian
 Jacobian dapat digunakan untuk menghitung
turunan dari fungsi dalam satu system koordinat
dari turunan fungsi yang sama dalam system
koordinat lain.
 Persamaan u=f(x,y), v=g(x,y), maka x dan y
dapat ditentukan sebagai fungsi u dan v
(memiliki turunan parsial pertama) sebagai
berikut:
 Dengan fungsi yang serupa untuk xv dan yv.
 Determinan dalam penyebut adalah contoh
penggunaan jacobian
u  f ( x, y ); f x  f / y; f y  f / x
v  g ( x, y ); g x  g / x; g y  g / y
x gy y  gx
 
u f x f y u f x f y
gx gy gx gy
Contoh

u = 2x3 + 2xy – 2
v = 2y + 4xy2 – 3
Mulai dengan nilai awal x0 = 0.5 dan y0 = 1.5

v v u u
 2  8xy;  4y ;
2
 2 x;  6x  2 y
2

y x y x
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai