Anda di halaman 1dari 25

Kematian 

Mendadak 
pada Wanita 
73 Tahun 

Merlinda

102015163
Skenario

Seorang perempuan 73 th ditemukan meninggal di ruang tengah rumahnya.


Perempuan tersebut tinggal seorang diri di rumahnya. Mayat perempuan tersebut
kemudian dibawa ke ins. Forensik untuk dilakukan otopsi.

Hasil pemeriksaan jenazah: Ditemukan luka lecet pada lengan bawah kanan dan
kiri. Pada telapak tangan kiri ditemukan luka terbuka tepi tidak rata berukuran 4x3
cm. Pada dada kanan ditemukan memar berukuran 3x2 cm. Pada apex dan otot
jantung ditemukan penebalan (atherosclerosis) sebesar 80%. Organ-organ lain
dalam batas normal, tidak ditemukan resapan darah pada otot-otot dada, kepala
dan perut.
Mindmap

Aspek hukum &


prosedur Pemeriksaan medis
medikolegal

Rumusan Masalah

Pemeriksaan Kesimpulan temuan


laboratorium
Keterangan Saksi

1. Perempuan tersebut tinggal seorang diri


2. Tidak ada yang melihat orang lain masuk atau keluar dari rumah tersebut
3. Setiap pagi perempuan tersebut rutin membersihkan halaman dan genteng
dari daun kering
4. Tidak memiliki penyakit kronis
Tempat  Kejadian Perkara 
(TKP)
Tempat ditemukannya benda bukti dan/atau tempat terjadinya peristiwa kejahatan atau
yang diduga kejahatan menurut suatu kesaksian.

Dasar pemeriksaan adalah Hexameter, yaitu:


1. Apa yang terjadi?
2. Siapa yang mengalami?
3. Dimana dan kapan terjadi?
4. Bagaimana terjadinya?
5. Dengan apa melakukannya?
6. Kenapa terjadi peristiwa tersebut?
Hasil Olah TKP

1. Rumah dalam keadaan terkunci dari dalam


2. Tidak ada kerusakan pada jendela atau pintu rumah
3. Tidak ada barang berharga yang hilang
4. Kondisi didalam rumah dalam keadaan rapi
5. Genteng dan plafon bagian kamar tidur tampak jebol/rusak
Persiapan Sebelum Autopsi

1. Apakah surat-surat yang berkaitan dengan autopsi yang akan dilakukan telah
lengkap.
2. Apakah mayat yang akan di autopsi benar-benar adalah mayat yang
dimaksudkan dalam surat yang bersangkutan.
3. Kumpulkan keterangan yang berhubungan dengan terjadinya kematian
selengkap mungkin.
4. Periksa apakah alat yang diperlukan telah tersedia.
Prosedur Medikolegal

 Kewajiban Dokter Membantu Peradilan diatur dalam:

 Pasal 133 KUHAP: mengatur kewajiban dokter untuk membuat keterangan ahli

 Pasal 134 KUHAP: penyidik wajib memberitahu keluarga korban perihal bedah mayat,
tetapi jika ditunggu sampai 2 hari tidak ada tanggapan maka penyidik melakukan hal
sesuai ketentuan

 Pasal 179 KUHAP: setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran
kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi
keadilan
Bentuk Bantuan Dokter bagi Peradilan dan 
Manfaatnya

 Pasal 184 KUHAP


1. Alat bukti yang sah adalah:
 Keterangan saksi
 Keterangan ahli
 Surat
 Petunjuk
 Keterangan terdakwa
2. Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan

 Pasal 186 KUHAP : Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang
pengadilan
Aspek Hukum

o Pasal 338 KUHP


Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan
dengan pidana penjara paling lama 15 tahun
o Pasal 340 KUHP
Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain,
diancam,karena pembunuhan dengan rencana(moord), dengan pidana mati atau pidana
penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 25 tahun
o Pasal 345 KUHP
Barang siapa sengaja mendorong orang lain untuk bunuh diri, menolongnya dalam perbuatan
itu atau memberi sarana kepadanya untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun kalau orang itu jadi bunuh diri
Tanatologi

Bagian dari ilmu Kedokteran Forensik yang mempelajari kematian dan perubahan
yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi perubahan
tersebut.

 Manfaat:
1. Untuk dapat menetapkan hidup atau matinya korban
2. Memperkirakan lama kematian korban
3. Menentukan wajar atau tidak wajarnya kematian korban
Tanda Pasti Kematian
Lebam Mayat (Livor Mortis)

• mulai tampak 20-30 menit pasca mati, makin lama intensitasnya bertambah dan menjadi lengkap dan menetap
setelah 8-12 jam.

Kaku Mayat (Rigor Mortis)

• mulai tampak kira-kira 2 jam setelah mati klinis, dimulai dari bagian luar tubuh (otot-otot kecil) ke arah dalam
(sentripetal).
• Setelah mati klinis 12 jam kaku mayat menjadi lengkap

Penurunan Suhu (Algor Mortis)

• Algor mortis mulai terjadi saat 4 jam post-mortem. Suhu organ dalam mulai menurun sejak 5 jam post-mortem dan
seluruh tubuh menjadi dingin sejak 12 jam post-mortem. Algor mortis / penurunan suhu mayat terjadi karena
lepasnya kalor tubuh ke lingkungan.
Pembusukan

• Sebelum terjadi pembusukan, lalat sudah berkerumun di sekitar mayat mulai 18 jam post-mortem. Sedangkan
pembusukan sendiri terjadi mulai saat 24 jam post-mortem. Pada 26 jam post-mortem, lalat mulai bertelur di tubuh
mayat. Larva muncul 36 – 48 jam post-mortem. Umur larva dapat digunakan untuk memperkirakan usia mayat.

Lilin Mayat (Adipocere)

• Adipocere diakibatkan oleh hidrolisis dan hidrogenasi jaringan lemak akibat lesitinase (enzim yang dihasilkan oleh
Clostridium welchii)

Mumifikasi

• Mumifikasi terjadi melalui pengurangan tubuh mayat sehingga mengakibatkan penurunan proses pembusukan dan
pengerukan organ

Saponifikasi

• Saponifikasi merupakan kejadian yang ditandai dengan munculnya cairan berwarna putih, lunak dan berbau busuk
Traumatologi Forensik

Ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta hubungannya dengan berbagai
kekerasan.

Luka  suatu keadaan ketidak-sinambungan jaringan tubuh akibat kekerasan

Berdasarkan sifat serta penyebab, kekerasan dibedakan menjadi:

1. Mekanik 2. Fisika
 Kekerasan oleh benda tajam  Suhu
 Listrik dan petir
 Kekerasan oleh benda tumpul  Perubahan tekanan udara
 Tembakan senjata api  Akustik
 Radiasi

3. Kimia  asam atau basa kuat


Luka Akibat Kekerasan Benda 
Tumpul
• Memar
Perdarahan dalam jaringan bawah kulit/kutis akibat pecahnya kapiler dan vena.
• Luka lecet
Akibat cedera pada epidermis yang bersentuhan dengan benda yang memiliki
permukaan kasar atau runcing
• Luka robek
Luka terbuka akibat trauma benda tumpul yang menyebabkan kulit teregang ke satu
arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui, maka akan terjadi robekan pada kulit
Ciri  bentuk tidak beraturan, tepi atau dinding tidak rata, tampak jembatan
jaringan antara kedua tepi luka, bentuk dasar luka tidak beraturan, sering tampak
luka lecet atau luka memar di sisi luka
Pemeriksaan Luar
Pakaian (perhatikan adanya bercak ,bau,dan distribusi)
bunuh diri (bercak beraturan pada tangan dari
pembunuhan (bercak tdk beraturan /disiram ) atas keatas kebawah)
kecelakaan (tidak khas)

Lebam mayat (perhatikan coklat


warna)kebiruan
merah terang (keracunan sianida Cherry pink (CO) hijau (H2S)
(anilin,nitrobenzena,kina)

Bau dari mulut dan hidung amonia


sianida bau (amandel) insektisida (bau minyak tanah ) bau malation (bau kutu busuk ) ,alkohol,lisol,eter,klorofom, dan
asam karbolat (bau khas )

Perubahan kulit
ArsenHiperpigmentasi Tembaga dan fosforKekuningan krn hemolisis

Kelainan lain
bekas suntikan ( keracunan narkotika ,barbiturate) keluarnya busa dari hidung dan mulut (keracuanan morfin)
Pemeriksaan Dalam
Pembukaan rongga tengkorak (perhatikan bau dan warna jaringan otak )
cherry red : CO coklat akibat terbentuknya metHb

Pembukaan rongga dada (perhatikan warna dan bau)

Pembukaan rongga perut (perhatikan warna dan bau serta kelainan pada lambung untuk racun yang ditelan )
Hiperemi Perlunakan Perforasi Korosif lambung

Pemeriksaan urin akan timbul perubahan warna


keracunan asam pikrat pekat (urin sulfat kronis dan barbital (urin fenol atau salisilat (urin hijau keracunan zat yang membentuk
hijau kecoklatan ) merah anggur) kecoklatan/hijau gelap ) metHb (urin merah-coklat)
Hasil Pemeriksaan Jenazah

• Pemeriksaan Luar
Ditemukan luka memar pada dada kanan 3x2 cm; luka lecet pada lengan bawah
kanan dan kiri; telapak tangan kiri ditemukan luka terbuka tepi tidak rata
berukuran 4x3 cm.
• Pemeriksaan Dalam
Resapan darah pada dada; pada apex dan otot jantung ditemukan resapan darah;
pada pembuluh koroner jantung ditemukan penebalan (atherosclerosis) sebesar
80%
Kematian Mendadak/Sudden 
Unexpected Natural Death
Kematian yang datangnya tidak terduga dan tidak diharapkan, dengan batasan waktu <48
jam sejak timbul gejala pertama.

Autopsi disertai dengan pemeriksaan histopatologik dan/atau toksikologik perlu


dilakukan.

Diagnosis atau Kesimpulan mengenai kematian dibagi 3, yaitu:

3.2.Tidak ditemukan
Ditemukan
1. Ditemukan penyebab
kelainan organik
kelainan kematian,
yang
organik dapat
yang meski telah
menerangkan
derajat dilakukan pemeriksaan
kematiannya,
dan lokasinya dapat namun
menjadi histopatologik,
tidak dapat
penyebab
toksikologik,
ditunjukkan bakteriologik
secara dan biokimiawi.
langsungMisalnya:
kematian. sebagai Keadaan
penyebab ini dikenal
kematian.
infark miokard, dengan
Misalnya:
apopleksi undetermined
aterosklerosis
serebri. berat,
causes atau
sirosis hepatis, autopsi
kanker, negatif.
keadaan hipertoni.
Penyakit Jantung Iskemik

 Infark Miokard  nekrosis jaringan otot jantung akibat insufisiensi aliran darah
yang terjadi karena spasme dan/atau sumbatan akibat sklerosis atau trombosis.
Letak
 Mikroskopik Jaringan Iskemik Sumbatan:
Serat otot nekrotik, bergelombang (wavy), eosinofilik, granulasi sitoplasma,
membran
1. Di ramusseldesendens
mengabur, pola serat
a. koronaria lintang
kiri  infarkmenghilang, perubahan
di daerah septum inti,
bilik bagian
fragmentasi dan infiltrasi
depan, apeks dan bagianleukosit.
depan dinding bilik kiri.
2. Sumbatan bagian
 Pemeriksaan arteria koronia kanan  infark pada dinding belakang bilik kiri
Histokimia
3. Gangguan pada ramus sirkumfleksa arteria koronia kiri  infark di daerah
Dilakukan terhadap enzim sitokrom oksidase dan enzim suksinodehidrogenase 
samping-belakang dinding bilik kiri.
melihat infark yang berusia 1-2 jam
Kesimpulan Sebab Kematian

Pada pemeriksaan mayat perempuan ini ditemukan memar pada dada kanan 3x2
cm, luka lecet pada lengan bawah kanan dan kiri, telapak tangan kiri ditemukan
luka terbuka tepi tidak rata berukuran 4x3 cm akibat kekerasan benda tumpul. Lalu
pada pemeriksaan bedah jenazah ditemukan resapan darah pada dada, apex dan
otot jantung, pada pembuluh koroner jantung ditemukan penebalan
(atherosclerosis) sebesar 80%. Tidak ditemukan resapan darah pada otot-otot
dada, kepala, dan perut. Sebab mati korban adalah karena adanya sumbatan pada
pembuluh koroner jantung yang mengakibatkan terjadinya miokard infark akut.
Dan cara kematian korban adalah mati wajar.
Visum et Repertum

Keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter berisi temuan dan pendapat berdasarkan
keilmuannya tentang hasil pemeriksaan pemdis terhadap manusia baik yang hidup atau
mati.

• Terdiri dari:
1. Pro justitia
2. Pendahuluan
3. Pemberitaan
4. Kesimpulan
5. Penutup
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai