Anda di halaman 1dari 21

Pemeriksaan Forensik

Terhadap Korban Mat


KELOMPOK C2
TUTOR: dr. Harro Harris Liman
Farhan Riza Ridwan 102013377
Jack Angka Pasinggi 102015085
Mohamad Rizal Shafiq 102015198
Meliantha Agustha Christha Hutubessy 102012472
Cindy Sitarani Alasya 102015003
Maria Angelia Mena 102015043
Merlinda 102015163
Nur Syahira Binti Afillah 102015219
Skenario 1

Mayat seorang laki-laki ditemukan disebuah hutan. Oleh anggota


RUMUSAN MASALAH
kepolisian, mayat tersebut dibawa ke RS untuk dilakukan otopsi.
Dari pemeriksaan ditemukan mayat sudah membusuk lanjut,
mengenakan
Ditemukan pakaian lengkap.
mayat Selanjutnya
laki-laki tanpaditemukan
identtassatu yangluka
terbuka dengan tepi rata pada dada kiri, dua terbuka pada lengan
sudah membusuk, dengan adanya luka memar di
bawah kanan sisi luar, satu luka memar pada pipi kanan, satu luka
bagian
memar belakang
pada kepala
kepala bagian dengan
belakang, lukaresapan
lecet padadarah
berwarnadan
dindingjari-jari
putih pada punggung jantungkaki depan terpotong.
kanan dan kiri. Dari hasil otopsi
ditemukan dinding jantung depan terpotong, resapan darah pada
kulit kepala bagian belakang, organ-organ lain dalam batas normal.
Dari jenazah tersebut tidak ditemukan satupun tanda pengenal.
Mind Map
Aspek Hukum
dan
Medikolegal

Visum Et Identifikasi
Repertum Korban

Kesimpulan
(cara, sebab, Rumusan Pemeriksaan
mekanisme
kematian) Masalah Tanatologi

Interpretasi Pemeriksaan
Temuan Traumatologi

Autopsi
Prosedur Medikolegal  tatacara atau prosedur
penatalaksanaan dan berbagai aspek yang berkaitan pelayanan
kedokteran untuk kepentingan hukum.

Penemuan dan Penyelidikan


pelaporan

Prosedur
Pemberkasan Medikolegal:
Penyidikan • Visum et
perkara
Repertum
• Keterangan ahli

Penuntutan Persidangan

Putusan
Pengadilan
Aspek Hukum
• KEWAJIBAN DOKTER MEMBANTU PERADILAN
– Pasal 133 KUHAP  ahli kedokteran kehakiman membuat keterangan ahli
(V et R)
– Pasal 134 KUHAP  bila diperlukan lakukan otopsi mayat
– Pasal 179 KUHAP  dokter wajib memberikan keterangan ahli demi
keadilan

• BENTUK BANTUAN DOKTER BAGI PERADILAN DAN MANFAATNYA


– Pasal 183 KUHAP  hukuman pidana boleh diberikan bila minimal ada 2
alat bukti sah
– Pasal 184 KUHAP  Alat bukti yang sah ( ket.saksi, ket ahli, surat,
petunjuk dan ket. Terdakwa)
– Pasal 186 KUHAP  keterangan ahli adalah keterangan yang dinyatakan di
pegadilan
Aspek Hukum
• PELANGGAR KEWAJIBAN DOKTER
– Pasal 216 KUHAP  Jika tidak melakukan tugas
yang diberikan oleh pejabat.
– Pasal 222 KUHAP  Mencegah atau menghalang-
halangi pemeriksaan mayat untuk pengadilan.
– Pasal 224 KUHAP  Tidak menjadi saksi atau juru
bahasa saat diminta pengadilan.
IDENTIFIKASI
KORBAN
• Pada kasus ini diketahui korban tidak dikenal

• Sidik jari
Primer • Odontologi
• DNA

• Properti yang melekat pada


mayat
Sekunder • Jenis kelamin
• Tanda-tanda fisik umum
• Tanda-tanda fisik khusus
PEMERIKSAAN Mat Somats (mat
klinis)

TANATOLOGI Terhentinya ketiga


sistem
Mat penunjang
Seluler (mat
kehidupan
molekuler)
Klinis: tidak
Mat ditemukan
Serebral
refleks,
Kematian EEGorgan
mendatar,
dan
Somatis nadi tidak teraba,
Kerusakan kedua
Mat
jaringanBatang
tubuh Otak
yang
denyut jantung
hemisfer otak yang tidak
terdengar,
ireversibel
timbul tidak
beberapa ada
kecualisaat
Bila telah terjadi
gerak pernapasan,
batang otak dan suara
kerusakan
setelah seluruh isi
napas tidakkematian
serebelum, terdengar
sedangkan
Batang intrakranial yang
Otak MATI Seluler padasomatis.
kedua auskultasi
sistem
irreversibel, lainnya
termasuk
yaitubatang
sistemotak pernapasan
dan
dan kardiovaskular
serebelum, sehingga
masihalatberfungsi
bantu dapat dengan
bantuan
dihentikan. alat.
Serebral
Tanda Past Kematan
1) Lebam mayat (Livor mortis)
2) Kaku mayat (Rigor mortis)
3) Penurunan suhu tubuh (Algor mortis)
4) Pembusukan
5) Adiposera
6) Mummifikasi
Tanda Pasti Kematian
1. LEBAM MAYAT ( LIVOR MORTIS )

• Terbentuk 20-30 menit setelah kematian


• Tidak hilang dengan penekanan setelah 12 jam
• Berwarna merah keunguan
• Korban keracunan CO/HCN  Cherry red
Tanda Pasti Kematian
2. KAKU MAYAT (RIGOR MORTIS )

1. Terbentuk pertama kali pada jam ke 2


2. Terbentuk lengkap pada seluruh otot pada jam ke 12
3. Mulai menghilang pada jam ke 18

4. Tiga tahapan perubahan:


• Tahap Relaksasi primer ( flasiditas primer )
• Tahap Kaku mayat ( rigor mortis )
• Tahap Relaksasi sekunder
Tanda Pasti Kematian
3. PENURUNAN SUHU (ALGOR MORTIS )

1. Mayat akan melepaskan panas dan perlahan-lahan akan sama dengan


suhu lingkungan.
2. Kecepatan penurunan suhu jenazah dipengaruhi faktor-faktor:
• Suhu udara
• Pakaian
• Aliran udara dan kelembapan
• Keadaan tubuh korban
• Aktifitas
• Sebab kematian
Tanda Pasti Kematian
4. PEMBUSUKAN

1. Degradasi jaringan akibat autolisis dan bakteri


2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembusukan:
• Sterilitas
• Suhu sekitar
• Kelembapan
• Medium  udara : air :tanah = 1:2:8
• Umur
• Keadaan tubuh pada waktu meninggal
• Sebab kematian
Tanda Pasti Kematian
5. Mummifikasi
• Pengawetan akibat proses pengeringan dan
mengakibatkan menyusutnya alat tubuh (tubuh
lebih kecil dan ringan) penyusutan jaringan
tubuh.
• Mayat lebih lama tahan dari pembusukan
dan dapat dikenal ciri-cirinya.

6. Adiposera
• proses hidrolisa dan hidrogenisasi asam lemak
bebas setelah kematian
• bahan menyerupai lilin lunak, licin dan warna
mulai dari putih keruh sampai coklat tua. Lama
pembentukan
dari beberapa minggu sampai beberapa tahun.
Adiposera biasanya terbentuk pada mayat yang
terbenam di air atau rawa-rawa.
Pemeriksaan Tanda-tanda Kekerasan
Ditemukan satu luka terbuka dengan tepi rata pada dada kiri, dua luka terbuka
pada lengan bawah kanan sisi luar, satu luka memar pada pipi kanan, satu luka
memar pada kepala bagian belakang, luka lecet berwarna putih pada punggung
jari-jari kaki kanan dan kiri

1) Luka-luka memar dan lecet 


kekerasan tumpul

Luka lecet  akibat


Memar  suatu
cedera pada epidermis
perdarahan dalam
yang bersentuhan
jaringan bawah kulit/kutis
dengan benda yang
akibat pecahnya kapiler
memiliki permukaan
dan vena
kasar atau runcing
Pemeriksaan Tanda-tanda Kekerasan
2) Luka terbuka dengan tepi rata  luka akibat kekerasan
tajam
• Terdiri dari:
1. Luka tusuk
2. Luka iris/sayat
3. Luka bacok

3) Luka lecet berwarna putih pada punggung jari  post


mortem (bukan intravital)

Memberi petunjuk bahwa mayat tersebut


sempat diseret  TKP pembunuhan berada
di tempat lain
Pemeriksaan Dalam (Autopsi)
 Ditemukan resapan darah pada kulit kepala bagian dalam sisi belakang 
tanda intravital (luka tersebut terjadi ante mortem)
 Ditemukan jantung terpotong  kerusakan organ paling fatal  kematian
 Organ-organ lain dalam batas normal

SEBAB KEMATIAN, MEKANISME KEMATIAN,


CARA KEMATIAN
1. Sebab kematan : Luka akibat kekerasan tajam pada dada kiri
memotong dinding jantung bagian depan
2. Mekanisme kematan : Syok
3. Cara kematan : Tidak wajar
Visum Et Repertum

Keterangan yang dibuat dokter atas permintaan penyidik


yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medis
terhadap manusia atau bagian dari tubuh manusia, baik
hidup maupun mati, atas permintaan tertulis (resmi) dan
penyidik yang berwenang yang dibuat atas sumpah atau
dikuatkan dengan sumpah, untuk kepentingan peradilan.
Contoh Visum et Repertum
Bagian Ilmu Kedokteran Forensik
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106197, Fax 3154626 Jakarta 10430

Jakarta, 15 Desember 2018


PROJUSTITIA
VISUM ET REPERTUM
No.17/TU.FK.Ukrida/VII/2018

Yang bertandatangan di bawah ini, A, dokter ahli kedokteran forensik pada Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas

Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta, menerangkan bahawa atas permintaan dari kepolisian

sektor.........dengan suratnya nomor.......................... tertanggal....................maka dengan ini menerangkan bahwa

pada tanggal..........pukul...........bertempat di ruang bedah jenazah Bagian Forensik Fakultas Kedokteran Universitas

Kristen Krida Wacana, telah melakukan pemeriksaan atas jenazah yang menurut surat permintaan tersebut adalah:
Nama : X----------------------------------------------------------------------------------
Umur : ... tahun---------------------------------------------------------------------------
Jenis Kelamin : Laki-laki-------------------------------------------------------------------------
Warga negara : Indonesia-------------------------------------------------------------------------
Pekerjaan :-------------------------------------------------------------------------------------
Agama :-------------------------------------------------------------------------------------
Alamat :-------------------------------------------------------------------------------------
Hasil Pemeriksaan
1. Korban yang ditemukan pada sebuah hutan tanpa tanda pengenal dibawa oleh anggota kepolisian ke RS untuk diautopsi.
----------------------------------------------------------------------
2. Korban sudah membusuk lanjut, mengenakan pakaian lengkap.-----------------------------------
3. Pada korban ditemukan satu luka terbuka dengan tepi rata pada dada kiri, dua luka terbuka pada lengan bawah kanan sisi luar, satu luka
memar pada pipi kanan, satu luka memar pada kepala bagian belakang, luka lecet berwarna putih pada punggung jari-jari kaki kanan
dan kiri. Dinding depan jantung terpotong, resapan darah pada kulit kepala bagian belakang, organ-organ lain dalam batas
normal.-------------------------------------------------------------------

Kesimpulan

Pada korban laki-laki ini ditemukan satu luka memar pada pipi kanan, satu luka memar pada kepala bagian belakang, luka lecet berwarna

putih pada punggung jari-jari kaki kanan dan kiri akibat kekerasan tumpul. Ditemukan juga satu luka terbuka dengan tepi rata pada dada

kiri serta dua luka terbuka pada lengan bawah kanan sisi luar akibat kekerasan tajam. Ditemukan dinding depan jantung terpotong,

resapan darah pada kulit kepala bagian belakang, organ-organ lain dalam batas normal. Sebab mati orang ini adalah kekerasan tajam yaitu

luka tusuk pada dada kiri yang menyebabkan terpotongnya dinding depan jantung sehingga terjadi pendarahan yang banyak, korban tidak

dapat bertahan hidup. ---------------------------------------------------------------

Demikianlah visum et repertum ini saya buat dengan sesungguhnya berdasarkan keilmuan saya dan dengan mengingat sumpah sesuai dengan

Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana. -----------------------------------------------------------------------------------------------

Dokter yang memeriksa,

dr. A
NIP 286------
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai