Oleh :
Suci Rahmi Putri (14-123)
Destitiya (14-128)
Pembimbing :
dr. Sulistiana Dewi, Sp.KJ
SMF PSIKIATRI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M. NATSIR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2019
AUTISME
•Kejang demamg
peningkatan metabolisme
tubuh yang berlang lama
dapat menimbulkan
kekurangn glukosa, oksigen
dan kekerungan aliran
darah ke otak yang
menyebabkan kerusakan
neuron
Autisme berhibungan
Faktor genetik dengan berbagai kelainan
kromosom yaitu :
kromosom X,Y,8,2,4,12,7
Terjadinya pendarahan
Faktor pada trimester pertama,
perinatal cairan mekonium yang ada
pada cairan ketuban gawat
janin dan BBLR.
Kelainan yang terjadi pada
lobus temporal diduga
Metode neuro memiliki pengaruh
anatomi terhadap kejadian autis,
terutama pelebaran
ventrikel kiri lateral
diagnosis
• Sindrome Asperger
• Sindrome Rett
• Gangguan disintergratif pada anak dan
ritaldasi mental umum
penatalaksanaan
Terapi farmakologi
1. Antipsikosis tipikal seperti chlopromazine dan
haloperidol.
2. Agonis, Antagonis dan bloker seperti
fenfluramine, clominpramine, fluoxetine,
setraline, clonidine, risperidone, olanzapine,
naltrexone.
3. Stimulan seperti methylphrnidat
4. Antikonfulsan seperti piracetam
5. Medikasi lain contoh piridoksine ( vitamin B6)
Terapi psikososial
• Terapi perilaku : fokus penanganan letak
pada pemberian ‘’reinforcement’’ positif jika
sesuai intruksi yang diberikan, negatif jika
berespon tidak sesuai intruksi.
• Terapi sensori berarti kemampuan untuk
mengolah dan mengartikan seluruh
rangsanga sensori yang diterima dari tubuh
maupun lingkungan dan kemudian
mengasilkan respon yang terarah
Terapi okupasi
• Hampir semua autisme keterlambatan
dalam perkembangan motorik halus dalam
sangat penting untuk melatah otot-otot
motorik halusnya dengan benar
• Psikoterapi terapi yang melibatkan peran
aktif dari orang tua menggunakan teknik
bermain kreativ verbal dan non verbal
Diagnosa Banding :
Retardasi Mental
Definisi
American • suatu disabilitas yang ditandai dengan suatu
Association limitasi/keterbatasan yang bermakna baik dalam
on Mental fungsi intelektual maupun perilaku adaptif yang
Retardation diekspresikan dalam keterampilan konseptual,
(AAMR) sosial, dan praktis; keadaan ini terjadi sebelum usia
2002 18 tahun
o Sekunder
o Infeksi yang menyebabkan kerusakan jaringan otak
o Intoksikasi obat
o Gangguan metabolisme
o Prematuritas
o Trauma kepala
o Penyakit otak yang nyata (neoplasma)
o Gangguan gizi
Klasifikasi
Farmakoterapi
• Obat-obatan yang sering digunakan dalam terapi retardasi
mental adalah terutama untuk menekan gejala-gejala
hiperkinetik.
• Metilfenidat (Ritalin) dapat memperbaiki keseimbangan
emosi dan fungsi kognitif. Imipramin, dekstroamfetamin,
klorpromazin, flufenazin, fluoksetin kadang-kadang
dipergunakan oleh psikiatri anak.
• Untuk menaikkan kemampuan belajar pada umumnya
diberikan tioridazin (melleril), metilfenidat, amfetamin,
asam glutamate, gamma aminobutyric acid (GABA)
Latihan dan pendidikan
• Latihan dan pendidikan meliputi latihan di rumah,
latihan di sekolah, latihan teknis, dan latihan moral.
Latihan anak dengan retardasi mental secara umum
ialah:
• Mempergunakan dan mengembangkan sebaik-
baiknya kapasitas yang ada.
• Memperbaiki sifat-sifat yang salah atau antisosial.
• Mengajarkan suatu keahlian agar anak itu dapat
melaksanakan fungsinya
STATUS PSIKIATRI
IDENTITAS PASIEN
• Nama / panggilan : Nn. Anisah Sasa Agustin
• Jenis kelamin : Perempuan
• Usia : 10 Tahun
• Agama : Islam
• Suku : Minang
• Alamat pasien : Sungai Lasi, Solok
RIWAYAT PSIKIATRI
Keluhan Utama
• Seorang pasien anak perempuan berusia 10 tahun datang
ke poli jiwa bersama kedua orangtua dengan keluhan lari
tiba-tiba tanpa tujuan, sejak 1 minggu ini.
• Pasien pernah berobat ke poli jiwa RSUD M.Natsir pada bulan januari
2019
• Kejang (-)
• Orientasi :
• Waktu : tidak terganggu
• Tempat : tidak terganggu
• Orang : tidak terganggu
• Daya ingat
• Daya ingat jangka panjang : Tidak terganggu
• Daya ingat jangka sedang : Tidak terganggu
• Daya ingat jangka pendek : Tidak terganggu
• Tilikan : Derajat 1
DIAGNOSTIK MULTIAKSIAL
KEPADA KELUARGA :
• Memberi informasi dan edukasi tentang kondisi pasien,
penyakit yang diderita, informasi obat, lama pengobatan dan
kontrol pengobatan.
• Memberi dukungan dan perhatian kepada pasien
TERAPI FARMAKOLOGIS