1
DEFINISI
lnstabilitas postural/jatuh adalah
ketidakmampuan untuk mempertahankan
pusat kekuatan anti gravitasi pada dasar
penyanggah tubuh (misalnya, kaki saat
berdiri), atau memberi respon secara cepat
pada setiap perpindahan posisi atan keadaan
statis.
2
FAKTOR RISIKO
3
ETIOLOGI JATUH PADA LANSIA
Sudoyo Aru, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi V. Jakarta. Balai Penerbitan FKUI. 2009
FAKTOR RISIKO
Faktor Intrinsik
• stroke dan TIA yang mengakibatkan kelemahan tubuh
sesisi,
• Parkinson yang mengakibatkan kekakuan alat gerak,
maupun
• Depresi yang menyebabkan lansia tidak terlalu perhatian
saat berjalan
• Gangguan penglihatan misalnya katarak
• Gangguan sistem kardiovaskuler akan menyebabkan
syncope, syncope lah yang sering menyebabkan jatuh
pada lansia.
• Dehidrasi yang bisa disebabkan oleh diare, demam,
asupan cairan yang kurang atau penggunaan diuretik yang
berlebihan. 5
FAKTOR RISIKO
Faktor Ekstrinsik
• Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua
atau tergeletak di bawah,
• Tempat tidur tidak stabil atau kamar mandi yang rendah,
• Tempat berpegangan yang tidak kuat
• Lantai tidak datar, licin atau menurun
• Karpet yang tidak dilem dengan baik
• Keset yang tebal/menekuk pinggirnya, dan
• Benda-benda alas lantai yang licin atau mudah tergeser
• Lantai licin atau basah
• Penerangan yang tidak baik (kurang atau menyilaukan)
• Alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun cara
penggunaannya. 6
FAKTOR RESIKO
Intrinsik
JATUH Ekstrinsik
• Penyakit • Lingkungan
neuromuskuler • Obat-obatan
• Gangguan • Alat bantu jalan
penglihatan
• Gangguan
pendengaran
• Kondisi fisik
• Neuropsikiatrik
• Barnedh, H., Sitorus, F., & Ali, W. (2006). Penilaian Keseimbangan menggunakan Skala Keseimbangan Berg pada Lansia di Kelompok lansia
Puskesmas Tebet. Tesis. Jakarta:FKUI.
• Darmojo, R.B.& Martono, H.H. (2014). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut) Ed-5. Jakarta:Balai Penerbit FKUI.
• Shobha, S.R. (2005). Prevention of falls in older patients. American Academy of Family Physicians, 72, 81-8, 93-4.
KOMPLIKASI
Perlukaan (injury)
• Rusaknya jaringan lunak yang terasa sangat sakit berupa robek
atau tertariknya jaringan otot, robeknya arteri / vena
• Patah tulang (fraktur) dan Hematom subdural
Perawatan rumah sakit
• Komplikasi akibat tidak dapat bergerak (imobilisasi)
• Risiko penyakit-penyakit iatrogenik
Disabilitas
• Penurunan mobilitas yang berhubungan dengan perlukaan fisik
• Penurunan mobilitas akibat jatuh, kehilangan kepercayaan diri,
dan pembatasan gerak
Risiko untuk dimasukkan dalam rumah perawatan
(nursing home)
Mati 8
ANAMNESIS
9
PEMERIKSAAN FISIK
10
PEMERIKSAAN KHUSUS
13
TATALAKSANA
14
TATALAKSANA
18
PENCEGAHAN
1. Mengindentifikasi faktor risiko, penilaian keseimbangan dan
gaya berjalan Morse (Morse Fall Scale)
19
2. Diberikan latihan fleksibilitas gerakan, latihan
keseimbangan fisik dan koordinasi keseimbangan
3. Melakukan evaluasi bagaimana keseimbangan
badannya dalam melakukan gerakan pindah tempat
dan pindah posisi.
4. Anggota keluarga atau petugas panti dianjurkan agar
mengunjungi/ menengok lansia secara rutin
mengamati kemampuan dan keseimbangan dalam
berjalan, berjalan bersama, dan membantu stabilitas
tubuh.
5. Menanggapi adanya keluhan pusing, lemas atau
penyakit yang baru.
20
6. Memperbaiki kondisi lingkungan yang dianggap tidak
aman
21
PENCEGAHAN
7. Menggunakan alat bantu jalan seperti cane (tongkat),
crutch (tongkat ketiak) dan walker.
22
23
KESIMPULAN
– Instabilitas dan atau jatuh merupakan bagian
dari sindrom geriatri yang perlu diketahui dan
diantisipasi untuk diketahui lebih dini sebelum
masalah akibat instabilitas tersbeut menjadi
bertambah dan memperberat pasien lanjut
usia.
– Pengelolaan instabilitas dan jatuh, maupun
akibat yang ditimbulkan disebabkan oleh
penyakit yang mendasarinya sehingga dapat
dilakukan pengelolaan yang menyeluruh dan
terpadu serta menghindari dampak atau
komplikasi yang mungkin terjadi. 24
Terima Kasih
25