Anda di halaman 1dari 25

Penyakit Geriatri

OLEH: NURHIDAYU
Klasifikasi lansia
Departemen Kesehatan RI
Kelompok menjelang usia lanjut (45-54 tahun) sebagai masa virilitas
Kelompok usia lanjut (55-64 tahun) sebagai presenium
Kelompok usia lanjut (kurang dari 65 tahun) senium

WHO
Usia pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun
Usia lanjut (elderly) antara 60-74 tahun
Usia tua (old) antara 75-90 tahun
Usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun
Karakteristik lansia
Penyakit yang sering multipel, saling berhubungan satu sama lain

Penyakit bersifat degeneratif, serta menimbulkan kecacatan

Gejala sering tidak jelas, berkembang secara perlahan

Masalah psikologis dan sosial sering terjadi bersamaan

Lansia sangat peka terhadap penyakit infeksi akut

Sering terjadi penyakit yang bersifat iatrogenik


Perubahan lansia
Definisi
Instabilitas ketidak stabilan berdiri atau
saat berjalan yg menyebabkan jatuh

J a t u h suatu kejadian yg dilaporkan


penderita a/ saksi mata, yg
melht kejadian shg penderita
mendadak terbaring/terduduk
dilantai/tmpt yg lbh rendah
dgn a/ tanpa hlng kesadaran
Faktor Risiko :
a. Sistem Sensorik visus, pendengaran, fungsi
vestibuler, danproprioseptif.

b. Sistem Saraf Pusat (SSP) strok, Parkinson,


hidrosefalus tekanan normal.

c. Kognitif depresi, demensia.

d. Muskuloskeletal ggn gaya berjalan oleh :


- Kekakuan jaringan penghubung
- Berkurangnya massa otot
- Perlambatan konduksi saraf
- Penurunan visus/lapang pandang
- Kerusakan proprioseptif
Faktor Risiko :
Faktor
Faktor Intrinsik
Intrinsik Faktor
Faktor Ekstrinsik
Ekstrinsik

Kondisi
Kondisi fisik
fisik dan
dan Obat-obatan
Obat-obatan yg
yg
neuropsikiatrik
neuropsikiatrik diminum
diminum

Penurunan
Penurunan visus
visus &
FALLS
Alat-alat
Alat-alat bantu
bantu
pendengaran
pendengaran (jatuh) berjalan
berjalan

Perubahan
Perubahan neuromuskuler,
neuromuskuler, Lingkungan
Lingkungan yg
yg tdk
tdk
Gaya
Gaya berjalan,
berjalan, dan
dan refleks
refleks mendukung
mendukung
postural
postural krn
krn proses
proses menua
menua (berbahaya)
(berbahaya)
Penyebab :
1. Kecelakaan terpeleset, tersandung, mata krng
awas, lingkungan yg jelek dll.

2. Nyeri kepala atau Vertigo.

3. Hipotensi Ortostatik hipovolemia, penurunan


kembalinya drh vena ke jtng, terlalu lama
berbaring, obat-obat hipotensi.

4. Obat-obatan diuretik, sedativa, OHO, alkohol,


antipsikotik, antidepresan.
Penyebab :

5. Penyakit yg spesifik
- Kardiovaskuler aritmia, AS, sinkope
- Neurologi TIA, stroke, serangan kejang,
Parkinson, dll.

6. Sinkope drop attack , penurunan drh ke otak


secara tiba-tiba, terbakar matahari.

7. Idiopatik tdk jls sebabnya.


Faktor-faktor lingkungan :
1. Alat perlengkapan rmh tangga yg sdh tua, tdk
stabil atau terltk dibwh.
2. Tmpt tdr atau WC yg rendah / jongkok.
3. Tmpt berpegangan tdk kuat.
4. Lantai tdk datar (menurun a/ trap).
5. Lantai yg licin.
6. Penerangan tdk baik (redup a/ menyilaukan).
7. Karpet, keset kaki a/ benda-benda alas lantai
yg licin a/ mdh bergeser.
Faktor-faktor situasional

1. Aktivitas

2. Lingkungan

3. Penyakit akut dizzines, sinkope,


pneumonia, nyeri dada tiba-tiba
Pencegahan :

1. Identifikasi faktor risiko

2. Penilaian keseimbangan & gaya


berjalan (gait)

3. Mengatur / mengatasi faktor situasional


Urinary Incontinence

Acute chronic

Stress UI
Overflow UI
Urgency UI --- OAB
Functional UI
Mixed UI
BASICS MECHANISMS
Three basic mechanisms serves as final common
pathways in nearly all causes of incontinence :
Urge incontinence
Hyperactive / irritable bladdder
Stress incontinence
Urethral incompetence
Overflow bladder
INKONTINENSIA URGENSI

15
INKONTINENSIA STRESS

16
INKONTINENSIA STRESS

17
OVERACTIVE BLADDER

Overactive baldder (OAB) adalah gejala Syndrom :


Urgency, dengan atau tanpa urge inkontinensia biasanya dengan
frekuensi dan nocturia.

Gejala ini merupakan akibat dari otot detrusor yang overaktif (secara
urodinamik terdapat kontraksi yang tidak terkendali dari otot detrusor)
Istilah OAB dipakai apabila tidak terbukti ada infeksi atau patologi yang lain.
Diagnosis OAB sekarang dapat dibuat atas dasar symptom tidak diperlukan
pembuktian dengan urodinamik.

18
OVERACTIVE BLADDER
Urgency adalah keluhan keinginan berkemih yang kuat yang datang secara
mendadak, dan sulit ditahan.
Frekwensi berkemih meningkat yang dikeluhan oleh pasien pada siang hari
( setara dengan polyuria)
Nocturia adalah keluhan dimana terbangun dari tidur malam untuk berkemih
lebih dari 1 x.

19
Causes of Reversible Urinary
Incontinence
D Delirium D Delirium

I Infection R Restricted mobility, retention

A Atrophic vaginitis I Infection, inflammation, impaction

P Pharmaceutical P Polyuria, pharmacutical

P Physiological disorders

E Endocrine disorders

R Restricted mobility

S Stool impaction
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik

Melakukan pemeriksaan umum, abdomen (palpasi buli-buli), dan pemeriksaan neurologi


Melakukan pemeriksaan panggul dan dubur pada wanita dan pemeriksaan dubur pada laki-laki
Mengobservasi keluarnya urine padastress (misalnya batuk, valsava, dll)
Melakukan pemeriksaan residu urine apabila diduga ada obstruksi bagian bawah (kesulitan
berkemih,BPH, operasi daerah panggul sebelumnya)

21
Diagnosis

Pemeriksaan Laboratorium

Urinalysis
- untuk melihat adanya hematuria, pyuria,
bacteria, glucosuria, proteinuria
Pemeriksaan darah bila diperlukan
- Glucose
- PSA (laki-laki di atas 50 tahun)
- Lain-lain

Fantl JA al. Agency for Healthcare Policy and Research 1996;AHCPR Publication No. 96-0686

22
Inkontinensia Alvi
Klinis
Feces cair/belum terbentuk, keluar
merembes
Keluarnya feces yang sudah terbentuk, 1 x
atau 2 x perhari di pakaian atau di tempat
tidur
Penyebab
IA akibat konstipasi
IA simtomatik, berkaitan dg penyakit usus besar
IA neurogenik
IA karena hilangnya refleks anal

Anda mungkin juga menyukai