Anda di halaman 1dari 11

KONSEP STUDY KELAYAKAN BISNIS

DITINJAU DARI ASPEK HUKUM

ANGGOTA KELOMPOK 1/ 6F :
Sinta Dewi P (16414143)
Mira Roziana (16414232)
Vivi Kurniawati (16414227)
Abdul Muklis
Pengertian Study Kelayakan Bisnis

 Studi kelayakan bisnis dalam arti sempit adalah merupakan penelitian


terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisa layak atau
tidaknya suatu bisnis dibangun tetapi juga pada saat bisnis tersebut
beroperasi secara rutin dengan berhasil untuk memperoleh keuntungan
yang maksimal secara ekonomis.
 Sedangkan dalam arti luas studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang
mendalam tentang dapat tidaknya atau layak tidaknya rencana bisnis
dilakukan dengan berhasil dan menguntungkan, akan tetapi cenderung
melihat kemanfaatan yang lebih luas (makro) bagi daerah atau lokasi
dimana bisnis tersebut dilaksanakan
Pengertian aspek hukum

Aspek hukum mengkaji tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun
dan dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan
dibangun di wilayah tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan yang
berlaku di wilayah tersebut. Bagi penilaian studi kelayakan bisnis, dokumen
yang perlu diteliti keabsahan, kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan
hukum, izin-izin yang dimiliki, sertifikat tanah atau dokumen lainnya yang
mendukung kegiatan usaha tersebut. Oleh karna itu, hendaknya dalam
melakukan analisis aspek hukum ini dilakukan secara teliti dan cermat dengan
mencari sumber-sumber informasi yang jelas sampai ketangan yang memang
berkompeten.
Tujuan Pengkajian Aspek Hukum

Berdasarkan aspek hukum, suatu ide bisnis dinyatakan layak jika ide bisnis
tersebut sesuai dengan ketentuan hukum dan mampu memenuhi segala
persyaratan perizinan di wilayah tersebut. Secara spesifik analisis aspek hukum
pada studi kelayakan bisnis bertujuan untuk:
a) Menganalisis legalitas usaha yang dijalankan
b) Menganalisis ketepatan bentuk badan hukum dengan ide bisnis yang akan
dilaksanakan
c) Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam memenuhi
persyaratan perizinan
d) Manganalisis jaminan-jaminan yang bisa disediakan jika bisnis akna
dibiayai dengan pinjaman
Pelaksana Bisnis

Agar rencana bisnis dapat berjalan dengan lancar serta sesuai dengan
ketentuan hokum yang berlaku, maka diperlukan data tentang siapa
pelaksana bisnis tersebut. Untuk menganalisis siapa pelaksana bisnis
tersebut, maka yang pertama harus diketahui adalah badan usahanya dan
yang kedua adalah orang-orang atau individu-individu yang terlibat
sebagai pengambilan keputusan (decision maker)
Untuk memilih badan usaha yang tepat, sesuai dengan dasar-dasar pertimbangan
tersebut. Perlu mengetahui definisi dari badan usaha, berikut bentuk badan usaha:
 Perusahaan Perseorangan atau individu
 Firma (Fa)
 Perserikatan Komanditer (CV)
 Perseroan Terbatas (PT)
 Yayasan
 Koperasi
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana memulai suatu usaha yang meliputi
ketentuan hukum yang berlaku termasuk :
 Perizinan
1. Izin lokasi
2. Izin usaha
Pengertian Legalitas Perusahaan

Legalitas suatu perusahaan atau badan usaha adalah merupakan unsur


yang terpenting, karena legalitas merupakan jati diri yang melegalkan atau
mengesahkan suatu badan usaha sehingga diakui oleh masyarakat.
Keberlangsungan suatu usaha dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah
satunya adalah keberadaan unsur legalitas dari usaha tersebut. Dalam suatu
usaha, faktor legalitas ini berwujud pada kepemilikan izin usaha yang
dimiliki.
Bentuk-Bentuk Legalitas Perusahaan

Ada beberapa jenis jati diri yang melegalkan badan usaha,


diantaranya yaitu:
 Nama Perusahaan
 Merek

 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


 Izin Usaha Industri (IUI)
Manfaat Legalitas Perusahaan

Dengan dimilikinya surat-surat izin sebagai bentuk legalitas


perusahaan, maka akan diperoleh beberapa manfaat diantaranya:
 Sarana perlindungan hokum
 Sarana Promosi
 Bukti kepatuhan terhadap hokum
 Mempermudah mendapatkan suatu proyek
 Mempermudah pengembangan usaha
KESUMPULAN

Aspek hukum mengkaji tentang legalitas usulan proyek yang akan


dibangun dan dioperasikan, berarti bahwa setiap proyek yang akan
didirikan dan dibangun di wilayah tertentu haruslah memenuhi hukum dan
tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. Jenis Badan Usaha seperti
Perusahaan Perseroan, Firma (Fa), Perserikatan Komanditer (CV),
Perseroan Terbatas (PT), Yayasan, Koperasi.
Suatu perusahaan, baik itu perusahaan perdagangan maupun
perusahaan industri, dalam menjalankan kegiatannya akan sangat
membutuhkan suatu legalitas demi keberlangsungan perusahaan tersebut.
Bentuk-bentuk legalitas perusahaan bermacam-macam disesuaikan dengan
bidang dan jenis kegiatan perusahaan tersebut, diantaranya Nama
Perusahaan, Merek, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan Izin Usaha
Industri (IUI).
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai