Anda di halaman 1dari 84

Struktur dan Fungsi

Tumbuhan
Disampaikan pada
PEMBINAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL
LPMP Surabaya
Surabaya, 18 Juni 2019
Nova Mauldidina Ashuri, M.Si.
maulidina@bio.its.ac.id
Lingkup Materi
1. Sel, jaringan dan organ pada tumbuhan
2. Struktur serta fungsi organ tubuh tumbuhan
3. Pemanfaatan prinsip tekanan pada fisiologi tumbuhan
4. Difusi dan osmosis
5. Jenis dan hama penyakit yang umum menyerang tumbuhan
1. Sel, jaringan dan organ pada tumbuhan
• Sel tumbuhan : unit struktural
fungsional terkecil pada
tumbuhan

• Jaringan tumbuhan : kumpulan


sel-sel tumbuhan yang memiliki
bentuk dan fungsi yang sama

• Organ tumbuhan : kumpulan


sel dan jaringan pada tumbuhan
yang memiliki fungsi yang sama
Jaringan Tumbuhan

Jaringan Meristem Jaringan Permanen

Promeristem Stomata, sel kipas, sel


Jaringan Epidermis kersik, trikoma, spina,
velamen
Meristem primer
P. Air, P. Pengangkut,
Jaringan Parenkim aerenkim, P. asimilasi,
Meristem apikal P. Penimbun, P. Penutup luka

Kolenkim
Meristem interkalar Jaringan Penyokong
Sklerenkim

Meristem sekunder Xilem


Jaringan Pengangkut
Floem
Meristem lateral
Felem
Jaringan Gabus
Feloderm
2. Struktur serta fungsi organ tubuh
tumbuhan
A. Akar

B. Batang

C. Daun

D. Bunga

E. Buah dan Biji


A. AKAR
• bagian tubuh tumbuhan yang berada dalam tanah
berbentuk meruncing

• Fungsi :
• Menambatkan dan memperkokoh berdirinya
tumbuhan
• Menyerap air dan garam mineral dari dalam
tanah
• Tempat menyimpan cadangan makanan
• Bernapas

• Sistem akar :
• Dikotil Sistem akar tunggang
• Monokotil  Sistem akar serabut
Bagian-bagian akar
• leher akar  Bagian akar yang secara
langsung terhubung dengan batang

• batang akar  bagian yang berada di


antara leher dan ujung akar

• cabang akar  bagian yang menonjol


dan tumbuh dari batang akar

• serabut akar  akar halus bercabang-


cabang

• rambut akar  bagian akar yang


mengalami diferensiasi pada jaringan
epidermisnya

• tudung akar bagian ujung akar yang


berfungsi sebagai pelindung meristem
saat akar memanjang menembus tanah
Bagian-bagian akar
• Di belakang tudung akar terdapat
berbagai zona pertumbuhan primer,
yakni:
• Zona pembelahan sel
• Zona pemanjangan
• Zona pematangan
• Zona pembelahan sel : terdapat meristem apikal dan sel pusat tenang.
• Meristem apikal  menghasilkan sel-sel meristem dan mengganti sel
tudung akar yang mengelupas saat menembus tanah.
• Sel pusat tenang  sebagai cadangan pemulihan meristem saat mengalami
kerusakan.

• Zona pemanjangan : sel-sel mengalami perpanjangan sepuluh kali


panjang asalnya sehingga ujung akar terdorong semakin jauh ke dalam
tanah

• Zona pematangan : sel-sel mengalami spesialisasi dan diferensiasi


sesuai fungsinya.
Struktur anatomi (dari luar ke dalam):
• Epidermis : terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat, tidak memiliki ruang antar sel, dinding sel
tipis, tidak mudah ditembus air. Epidermis membentuk rambut-rambut akar  memperluas bidang
penyerapan serta menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah
• Korteks : terdiri dari sel-sel parenkim yang berfungsi menyimpan cadangan makanan dan sebagai
tempat pertukaran zat
• Endodermis : lapisan korteks yan paling dalam, merupakan pemisah antara korteks dan silinder pusat
• Silinder pusat (stele) : bagian terdalam dari akar. Lapisan terluar dari stele disebut perikambium. Sel
perikambium bagian luar selalu membelah dan membentuk cabang akar

Akar dikotil Akar monokotil


Lapisan Korteks pada Akar
• Korteks terletak di antara lapisan epidermis dan stele.

• Pada korteks terdapat sel-sel parenkim yang berdinding sel tipis. Lapisan luar
korteks tersebut  eksodermis.

• Lapisan dalamnya tersusun rapat tanpa ruang antarsel dan berbentuk kubus 
endodermis.

• Sel-sel endodermis ini mengalami penebalan suberin yang membentuk  pita


Kaspari.

• Dinding sel endodermis yang tidak menebal dan berfungsi sebagai jalan air
mengalir  sel penerus.
Stele pada Akar
• Stele berasal dari perkembangan prokambium

• Stele terdapat pada akar bagian dalam, tepatnya di sebelah dalam endodermis.

• Tersusun dari empulur, perisikel dan berkas vaskuler (fasis) atau pembuluh
pengangkut.

• Empulur : sel-sel parenkim yang terdapat pada stele tumbuhan monokotil.

• Empulur dikelilingi oleh xilem dan floem secara bergantian.

• Lapisan terluar stele membentuk periskel atau perikambium.

• Sel-sel stele pada perisikel mudah membelah dan membentuk cabang. Oleh karena
itu, cabang akar pertumbuhannya bersifat endogen. Sehingga stele ini dapat
membentuk kambium jari-jari empulur.
Jaringan Pengangkut pada Akar
• Di dalam berkas vaskuler terdapat xilem dan floem

• Tumbuhan dikotil:
• xilem terletak di pusat dan berbentuk bintang

• floem terletak di luar xilem


• di antara xilem dan floem akar terdapat kambium atau kolateral terbuka

• Tumbuhan monokotil:
• memiliki struktur jaringan pengangkut yang berselang-seling

• tidak memiliki kambium atau kolateral tertutup


B. BATANG
• Batang merupakan bagian sistem tunas pada tumbuhan, terletak di atas tanah.
• Fungsi :
• Menegakkan tubuh tumbuhan
• Menghubungkan akar dan daun
• Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif
• Penyimpan cadangan makanan

• Struktur morfologi:
• buku (node) : tempat daun melekat
• ruas (internode) : bagian batang yang letaknya di antara buku-buku
• tunas aksiler : terdapat pada sudut di antara daun dan batang, berpeluang menjadi cabang
• tunas terminal : tunas pada bagian ujung batang

• Struktur anatomi
• Epidermis : tersusun atas selapis sel yang rapat, tanpa ruang antar sel, dilapisi kutikula pada
bagian luar. Kutikula dapat melindungi batang agar tidak terjadi kekeringan
Aktivitas kambium gabus berguna untuk melakukan pertukaran gas melalui celah sel yang
disebut lenti sel
• Korteks : tersusun atas sel yang tipis, tidak teratur, banyak ruang antar sel, terdapat jaringan
kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagi penyokong
• Silinder pusat (stele)
Batang Tumbuhan Dikotil (lanjutan)
• Jaringan Epidermis
Epidermis batang dapat pecah. Pecahnya epidermis batang
mengakibatkan jaringan kambium gabus (felogen) terisi dengan
gabus.
Bagian ini disebut lenti sel (berfungsi sebagai tempat pertukaran gas
dan penguapan (transpirasi))
• Jaringan Dasar
Terdapat jaringan :
korteks luar tersusun oleh sel kolenkim dan sel parenkim
korteks dalam tersusun oleh sel-sel parenkim
Batang Tumbuhan Dikotil (lanjutan)
• Jaringan Pembuluh
• Di dalam jaringan pembuluh terdapat stele atau silinder pusat.
• Pada tumbuhan dikotil, stele terletak di sebelah dalam korteks (sebelah dalam
endodermis). Sementara, lapisan terluarnya disebut perisikel atau perikambium.
• Di sebelah dalam korteks terdapat empulur dan berkas pengangkut.
• Pada berkas pengangkutan ini terdapat xilem dan floem .
• Di tengah stele terdapat empulur. Empulur juga ada di antara xilem dan floem.
Bentuknya seperti jari-jari, disebut jari empulur.
• di antara xilem dan floem juga terdapat kambium. Oleh karena itu, berkas
pengangkutannya disebut berkas kolateral terbuka.
• Kambium memiliki dua bagian, yakni :
• kambium vaskuler : bagian kambium yang berada di antara xilem dan floem berasal
dari prokambium
• kambium intravaskuler : kambium di luar xilem dan floem yang berasal dari sel-sel
parenkim
Batang Tumbuhan Monokotil
• Struktur batang tumbuhan monokotil tersusun atas: jaringan
epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pengangkut atau berkas
pembuluh

• Lapisan epidermis batang tumbuhan dikotil memiliki dinding sel yang


lebih tebal dibandingkan tumbuhan dikotil.

• Pada lapisan epidermisnya terdapat stomata dan buku-buku

• Di bawah epidermis terdapat korteks.


• Korteks tersusun dari sel-sel sklerenkim.
• Korteks tumbuhan monokotil merupakan kulit batang
• Kulit batang berfungsi mengeraskan bagian luar batang
Batang Tumbuhan Monokotil (lanjutan)
• Tumbuhan monokotil memiliki batas korteks dan stele yang tidak jelas.

• Di dalam stelenya terdapat berkas pengangkut


• Berkas pengangkut tersebar pada empulur dan letaknya berdekatan dengan kulit batang.

• Seluruh berkas pengangkut dikelilingi sarung sklerenkim.


• Tipe berkas pengangkutnya dinamakan kolateral tertutup, sebab di antara xilem dan floemnya
tidak ditemui kambium.
• Akibatnya, tumbuhan monokotil tidak bisa tumbuh secara sekunder atau tidak bisa membesar dan
hanya tumbuh memanjang.

• Apabila tumbuhan monokotil membesar batangnya menjadi berongga. Hal ini dilakukan dengan
cara menghilangkan empulur pada bagian batangnya, kecuali pada bagian buku-bukunya
• Dengan begitu, antara struktur batang tumbuhan monokotil muda dan tua tidak terdapat
perbedaan.
C. DAUN
• Fungsi :
• Tempat terjadinya fotosintesis
• Pernapasan

• Struktur anatomi
• Epidermis
• Mesofil
• Berkas pengangkut
Jaringan Epidermis pada Daun
• Memiliki dua lapisan: epidermis atas dan epidermis bawah.

• Namun, ada juga daun yang memiliki selapis epidermis saja.

• Sel-sel epidermis daun tersusun sangat rapat, sehingga ruang antarselnya tidak ada.

• Lapisan luarnya terdapat kutikula berlilin berfungsi untuk mengurangi banyaknya


air dari tubuh tumbuhan.

• Terdapat stomata : diapit oleh sel-sel penjaga, yang berbentuk serupa ginjal atau biji
kacang.

• Stomata pada tumbuhan darat banyak terdapat pada lapisan epidermis bawah
sedangkan pada tumbuhan air, stomata banyak terdapat pada permukaan epidermis
atas.
Daun
• Daun terdiri atas helai daun dan tangkai daun (petiola).

• Tangkai daun tersambung dengan buku batang.

• Tumbuhan monokotil tidak memiliki tangkai daun sedangkan tumbuhan dikotil


memiliki tangkai daun berbentuk pelepah yang membungkus batang.

• Pada tumbuhan dikotil, tulang daun utama memiliki susunan bercabang


sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tulang daun utama yang tersusun
pararel atau sejajar.
Jaringan Dasar pada Daun
• Jaringan dasar pada daun dinamakan mesofil
• Mesofil tersusun dari sel-sel parenkim
• Pada tumbuhan dikotil, jaringan mesofilnya memiliki dua bentuk jaringan:
• parenkim palisade :
• jaringan mesofil yang tepat di bawah epidermis
• banyak terdapat kloroplas
• susunan sel berbentuk kolumnar dan rapat
• parenkim spons :
• terletak tepat di bawah jaringan parenkim palisade
• di dalamnya terkandung labirin ruangan udara yang dilewati gas karbon
dioksida dan oksigen saat proses fotosintesis
• sel-sel parenkim spons tidak rapat dan terdapat jaringan pengangkut
• sedikit memiliki kloroplas
• Tumbuhan monokotil tidak memiliki parenkim palisade sehingga proses
fotosintesis hanya terjadi di jaringan spons
Berkas Pembuluh pada Daun
• Letak berkas pembuluh/vaskuler
berada di bawah jaringan dasar.

• terdapat floem dan xilem

• terdapat ibu tulang daun, cabang


tulang daun, dan urat daun yang
menonjol.

• Berkas vaskuler ini sangat


berperan terutama dalam proses
transpor zat.
D. BUNGA
• Fungsi :
• Organ perkembangbiakan
E. BIJI DAN BUAH
• Fungsi : organ perkembangbiakan, tempat menyimpan cadangan makanan
3. Difusi dan osmosis
• Difusi : perpindahan zat
terlarut dari hipertonis ke
hipotonis melalui membran
semipermeable

• Osmosis : perpindahan
molekul air atau zat pelarut
dari hipotonis ke hipertonis
melalui membran
semipermeabel
Perbedaan Transpor Air pada Sel Hewan &
Tumbuhan
4. Pemanfaatan prinsip tekanan pada fisiologi
tumbuhan
Tekanan pada fisiologi tumbuhan berperan
dalam :
• pengangkutan air dan mineral dari tanah
menuju ke daun
• Menjaga tekanan turgor tumbuhan
Transportasi pada Tumbuhan
• Pengangkutan ekstravaskular
• Simplas
• Apoplas

• Pengangkutan intravaskular
• Melalui xilem
• Melalui floem
pengangkutan ekstravaskuler
• bulu akar  sel-sel epidermis  korteks  sel-sel endodermis  stele
Terdapat 2 cara pengangkutan
• Simplas
• pengangkutan air dan zat terlarut pada tumbuhan melalui bagian hidup dari satu sel ke sel lainnya
• melalui sitoplasma dan vakuola
• transpor aktif dan osmosis melalui plasmodesmata (saluran yang menghubungkan protoplasma
suatu sel dengan protoplasma sel lainnya)
• air dan zat terlarut sel-sel endodermis sel-sel perisikel  berkas pembuluh xilem
• secara intravaskuler, air dan zat terlarut tersebut diangkut oleh xilem.

• Aploplas
• mengangkut air dan garam mineral bergerak melalui bagian sel yang tidak hidup, misalnya
dinding sel dan ruang antarsel, baik secara difusi ataupun transpor pasif
• dapat mengalami hambatan karena pita Kaspari pada sel-sel endodermis
Pita Kaspari
• suatu pita yang terbuat dari suberin, suatu bahan berlilin yang
kedap air dan garam mineral.

• Pita Kaspari yang membuat air dan zat terlarut tidak dapat
bergerak menuju stele  pengangkutan air dan zat terlarut tidak
terjadi secara intravaskuler melalui xilem

• air dan garam mineral masuk ke dalam endodermis serta


menuju stele hanya melalui pengangkutan simplas.
Pengangkutan intravaskuler
• Pengangkutan air dan zat terlarut yang terjadi di dalam berkas
pembuluh xilem dan floem secara vertikal.

• Pengangkutan air dan zat terlarut dari rambut akar 


epidermis  korteks endodermis  berkas pembuluh xilem
akar  xilem batang  xilem daun  parenkim mesofil daun 
bahan proses fotosintesis
Proses fotosintesis menghasilkan
• Glukosa  pembuluh floem menuju seluruh
jaringan tubuh
• Oksigen  stomata daun
• Air sisa  transpirasi

Kecepatan pengangkutan zat pada tumbuhan


dipengaruhi :
• kelembaban
• suhu
• cahaya
• angin
• kandungan air tanah
5. Jenis dan hama penyakit yang umum
menyerang tumbuhan
No Jenis Hewan Tanaman yang diserang
1 Tupai Buah kelapa
2 Burung Gereja Padi dan biji rumput-rumputan lainnya
3 Codot Buah dan sari bunga
4 Kepik hijau Tanaman palawija (menghisap cairan)
5 Kumbang Cula Pucuk batang kelapa
6 Kumbang Kelapa Pucuk batang kelapa atau daun muda
7 Lalat Buah Buah-buahan
8 Penggerek batang jagung Batang/ biji jagung
9 Ulat penggerek beras Biji padi/ beras
10 Ulat daun pisang Daun pisang
11 Wereng coklat Tanaman padi
12 Tikus Batang dan daun muda tanaman padi
13 Belalang Tanaman jagung
Penyakit Tumbuhan
• Jamur
• Pyricularia oryzae menyebabkan ruas-ruas batang menjadi mudah patah dan tanaman
akhirnya mati
• Magnaporthe grisea : menyebabkan daun padi menguning
• Bakteri
• Serratia marcescens  penyakit CVPD (citrus vein phloem degeneration) menyerang
pembuluh floem jeruk. Kuncup daun menjadi kecil berwarna kuning, buah menjadi kuning
sehingga lama-kelamaan mati. Apabia belum parah dapat disembuhkan dengan antbiotik
tetramycin.
• Virus
• TMV (tobacco mosaic virus) menyerang permukaan atas daun tembakau sehingga muncul
berca-bercak putih, dapat menyerang jeruk. Penularan melalui perantara serangga.
• Alga (ganggang)
• Menyebabkan bercak merah pada daun tumbuhan
• Gulma
• Tumbuhan pengganggu tanaman budidaya
JARINGAN
TUMBUHAN
Jaringan Tumbuhan

Jaringan Meristem Jaringan Permanen

Promeristem Stomata, sel kipas,


Jaringan Epidermis sel kersik, trikoma,
spina, velamen
Mesristem primer P. Air, P. Pengangkut,
aerenkim, P. asimilasi,
Jaringan Parenkim
P. Penimbun, P.
Meristem apikal Penutup luka

Kolenkim
Meristem interkalar Jaringan Penyokong
Sklerenkim

Meristem sekunder Xilem


Jaringan Pengangkut
Floem
Meristem lateral
Felem
Jaringan Gabus
Feloderm
A. Jaringan Meristem
• Asal kata : meristes, artinya ‘terbelah’, dari bahasa Yunani.
• Sel-sel penyusun jaringan meristem sangat aktif membelah
untuk menghasilkan sel baru.

• Disebut juga jaringan embrional.

• Ciri jaringan meristem :


• selnya kecil-kecil,
• dinding sel tipis,
• inti sel besar,
• vakuola kecil.

• Terdapat sel-sel yang selalu tetap. Sel tetap berfungsi untuk


menghasilkan sel-sel baru di dalam meristem.
• Sel-sel baru dinamakan inisial atau permulaan.
• Sel-sel baru yang mengalami spesialisasi dan
perkembangan di dalam jaringan dinamakan derivatif.
• Sel-sel derivatif merupakan sel pengganti meristem.

• Menurut asal pembentuknya, jaringan meristem


dikelompokkan menjadi tiga macam, yakni
• promeristem,
• meristem primer, dan
• meristem sekunder.
1) Promeristem
• Jaringan meristem yang sudah ada sejak fase embrio.

2) Meristem Primer
• terdapat pada tumbuhan dewasa

• terletak pada ujung batang dan ujung akar

• dinamakan juga meristem apikal

• dapat berkembang menjadi meristem sekunder


3) Meristem Sekunder
• Salah satu contohnya adalah kambium

• Kambium jaringan yang dimiliki oleh tumbuhan dikotil dan


tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)

• Terdapat di antara xilem dan floem.

• Pembelahan sel kambium ke arah dalam akan membentuk kayu.

• Pembelahan sel kambium ke arah luar membentuk kulit kayu.

• Dapat mengalami pertumbuhan ke samping.

• Pertumbuhan kambium membentuk lapisan kayu yang lebih tebal


daripada kulit kayu karena pertumbuhan kambium ke arah luar lebih
lambat dibandingkan pertumbuhan kambium ke arah dalam.
• Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan menjadi :
• meristem apikal,
• meristem interkalar, dan
• meristem lateral.
a) Meristem Apikal
• disebut juga dengan meristem ujung.

• terdapat pada ujung akar dan ujung batang.

• Saat mengalami pemanjangan, meristem apikal akan menghasilkan


tunas apikal.

• Tunas apikal berkembang membentuk cabang, daun, dan bunga.

• Pertumbuhan apikal disebut juga pertumbuhan primer.

• Jaringan yang dihasilkan disebut jaringan primer.


b) Meristem Interkalar
• Jaringan meristem interkalar disebut juga meristem antara.

• Letak jaringan ini berada di antara jaringan permanen (jaringan dewasa).

• Pertumbuhan meristem interkalar akan menghasilkan bunga.

• Tergolong dalam jaringan primer.

• Meristem interkalar banyak terdapat pada pangkal ruas batang rumput-


rumputan (Graminae)
c) Meristem Lateral (Sekunder)
• dinamakan juga meristem samping.

• Contohnya meristem lateral pada kambium pembuluh dan kambium


gabus.

• Saat mengalami pembelahan sel, kambium pembuluh atau kambium


gabus pada akar dan batang akan mengalami proses penebalan
(lignifikasi)  akar atau batang akan semakin besar.

• Pertumbuhan seperti ini dinamakan pertumbuhan sekunder

• Jaringan yang dihasilkan dinamakan jaringan sekunder.


B. Jaringan Permanen
• Disebut juga jaringan dewasa

• Bersifat non meristematik  Artinya, sel jaringan permanen tidak


mampu tumbuh dan berkembang lagi.

• Hanya membentuk struktur tubuh tumbuhan dengan fungsi tertentu


saja.

• Menurut asalnya, jaringan permanen dihasilkan dari diferensiasi dan


spesialisasi sel-sel pada jaringan meristem.

• Diferensiasi : perubahan bentuk tubuh tumbuhan yang disesuaikan


dengan fungsinya.

• Spesialisasi : pengkhususan sel tumbuhan guna menyokong fungsi sel


tertentu.
Penyusun jaringan permanen
• Jaringan epidermis

• Jaringan parenkim

• Jaringan penyokong

• Jaringan pengangkut

• Jaringan gabus
1) Jaringan Epidermis
• Asal kata dari Yunani “epidermis”  epi = di
atas ; “derma”  kulit

• Fungsi : penutup dan pelindung jaringan


lainnya, terutama pada jaringan muda yang
masih memungkinkan mengalami
perkembangan dan pertumbuhan.

• Terletak pada lapisan terluar akar, batang, dan


daun.

• Ciri jaringan epidermis antara lain :


• selnya hidup
• tersusun rapat
• tidak memiliki klorofil
• berbentuk balok
Jaringan Epidermis
• Jaringan epidermis mampu melakukan diferensiasi epidermis.

• Jaringan epidermis pada tumbuhan tertentu dapat membentuk :


• stomata
• sel kipas
• sel gabus
• sel kersik
• trikomata
• spina
• velamen

• Derivat-derivat (turunan) jaringan tersebut dapat ditemukan pada akar,


batang, maupun daun
a) Stomata
• Jamak = stomata; tunggal = stoma
atau mulut daun

• Stoma merupakan pori kecil yang


diapit oleh dua sel penjaga.

• Di dalam sel penjaga terdapat


kloroplas.

• Kloroplas merupakan organel sel


yang berisi klorofil, yakni tempat
terjadinya proses fotosintesis.

• Fungsi : sebagai tempat terjadinya


respirasi (pertukaran gas) dan juga
transpirasi (proses penguapan air).
b) Sel Kipas
• Terdapat pada epidermis atas daun
Sek-sel kipas
rumput-rumputan (Gramineae atau
Cyperaceae).

• Contohnya sel kipas pada rumput teki dan


daun bambu.

• Sel kipas bentuknya lebih besar Tulang daun


dibanding sel epidermis, dinding sel tipis
dan bisa mengempis.

• Sel kipas ini dapat menyebabkan daun


menggulung pada rumput teki, bambu,
dan sejenisnya untuk mengurangi
penguapan
c) Lapisan Kutikula
• Dapat berupa zat kutin yang mengalami penebalan, contohnya daun
pohon nangka.

• Dapat berupa lapisan lilin dapat ditemukan pada epidermis bawah


daun, contohnya lapisan lilin pada daun pisang.
d)Trikoma
• Bentuk modifikasi sel epidermis yang
berupa rambut-rambut.

• Terletak pada akar, daun, batang,


bunga, buah, maupun biji.

• Pada sel epidermis, trikoma muncul


dari epidermis atas.

• Jumlah selnya bisa tunggal atau


banyak.

• Ada trikoma yang mempunyai kelenjar


sekretori dan ada juga yang tidak.
Trikoma
• Fungsi :
• mengurangi penguapan
• mengurangi gangguan hewan
• membantu penyerbukan bunga
• menyerap air dan garam mineral dari tanah, misalnya trikoma pada akar
• mampu meneruskan rangsang dari luar
• membantu penyebaran biji
e) Duri (Spina)
• modifikasi sel epidermis

• Duri tumbuhan terbagi dalam dua jenis:


• Duri asli/sejati dibentuk oleh jaringan di
dalam stele batang
Misalnya, duri pada tanaman bunga kertas
(Bougenville) Duri sejati
• Duri palsu/semu dibentuk oleh jaringan di
bawah epidermis yaitu jaringan korteks
batang
Misalnya, duri pada batang tumbuhan mawar

Duri semu
f) Velamen
• Modifikasi sel epidermis yang stele
terdapat pada akar udara tanaman endodermis
anggrek. korteks
eksdodermis
• Epidermis dan akar anggrek disebut velamen
epidermis ganda atau multiple
epidermis.

• Fungsi : sebagai tempat menyimpan


air.
g) Sel Kersik
• Hasil modifikasi sel epidermis pada
batang Graminae

• Mengandung zat kersik atau silika


(SiO2)

• Batang tebu adalah tanaman yang


banyak mengandung sel ini
sehingga permukaan batang tebu
menjadi keras
2) Jaringan Parenkim
• Jaringan parenkim = jaringan dewasa = jaringan dasar

• Pada batang, jaringan dasar ditemukan pada korteks dan empulur batang

• Pada daun, jaringan dasar berdiferensiasi menjadi jaringan bunga karang dan
pada selubung berkas pengangkut
Ciri-ciri jaringan parenkim
• ukuran sel besar dan hidup

• dinding sel tipis

• banyak terdapat vakuola

• sel berbentuk segi enam

• banyak memiliki ruang antar sel

• mampu membelah, baik secara embrional maupun meristematik


Jaringan Parenkim
• Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim terbagi menjadi beberapa
jaringan, yaitu :
• parenkim air : penyimpan air (misal: tumbuhan xerofit, kaktus)
• parenkim pengangkut : penyusun xilem dan floem
• parenkim penyimpan udara (aerenkim) : penyimpan udara pada ruang
antarsel (misal: enceng gondok)
• parenkim asimilasi : tempat pembuatan zat makanan pada proses fotosintesis
(bagian tumbuhan berwarna hijau)

• parenkim penimbun : penyimpan cadangan makanan (pada umbi, rimpang,


biji)
• parenkim penutup luka : kambium gabus (felogen), mampu beregenerasi
menjadi jaring embrional (meristematik).
3) Jaringan Penyokong
• Jaringan penyokong = jaringan mekanik =
jaringan penguat
• Jaringan tebal dan kuat
• Dapat mengalami spesialisasi
• Terdapat pada daun, batang, dan biji
• Terbagi atas dua jenis jaringan, yakni :
• jaringan kolenkim
• jaringan sklerenkim

• Fungsi :
• menunjang dan memperkokoh bentuk tumbuhan.
• melindungi embrio
• melindungi berkas pengangkut
• memperkuat jaringan parenkim
a) Jaringan Kolenkim Sel kolenkim Dinding sel

• Memiliki sel hidup & tak berlignin

• Memiliki sel yang mengalami penebalan

• Banyak terdapat pada organ tumbuhan yang


sedang tumbuh

• Bila berbaur dengan sel parenkim, sel


jaringan penyokong tampak lebih tebal

• Fungsi : mengokohkan dan menjaga


kelenturan tubuh tumbuhan
b) Jaringan Sklerenkim
• Hanya terdapat pada organ
tumbuhan dewasa

• Sel sklerenkim merupakan sel mati

• Dinding tebal berlignin

• Sel-sel sklerenkim lebih kaku


daripada sel kolenkim
Sel sklerenkim ada dua bentuk, yakni :
• sel serat :
• berbentuk panjang, ramping, tirus, dan bundel-
bundel.
• misalnya serat rami, digunakan untuk membuat
tali dan serat rami halus untuk dipintal menjadi
linen
• Sklereid (batu)
• memiliki bentuk tidak beraturan
• ukuran sklereid lebih pendek daripada sel serat
• dengan adanya sklereid, kulit kacang dan lapisan
biji menjadi keras.
• terdapat pada daging buah jambu biji, buah pir,
tempurung kelapa, kulit biji jarak dan buah kenari
4) Jaringan Pengangkut
• Jaringan pengangkut disebut juga berkas vaskuler atau berkas pengangkutan
(fasis).

• berfungsi mengangkut air dan unsur hara hasil asimilasi dari satu bagian tubuh
tumbuhan ke bagian yang lain.

• Jaringan pengangkut terbagi menjadi dua macam:

• Xilem = pembuluh kayu

• Floem = pembuluh tapis


Xilem
• Fungsi : mengangkut air dan garam mineral
dari tanah ke dalam tubuh hingga daun.

• Terdapat dua jenis sel, yaitu trakeid dan


unsur pembuluh.

• Sel trakeid
• berbentuk gelendong, panjang dan tipis
dengan ujung runcing.

• dinding selnya terdapat ceruk sebagai tempat


jalan air dari sel ke sel lain
• berfungsi sebagai penyokong dan pengangkut
air
Xilem

• Unsur pembuluh
• berbentuk lebih lebar, ukuran lebih pendek,
dinding sel tipis, dan ujung tidak terlalu
runcing.
• berbentuk pipa kecil panjang dari ujung ke
ujung dinamakan pembuluh xilem.
• Pada dinding ujung unsur pembuluh ini
terdapat perforasi (lubang) yang
memungkinkan air mengalir bebas
Floem
• Fungsi : menyalurkan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan.

• Tersusun atas anggota pembuluh tapis.

• Di antara anggota pembuluh tapis terdapat dinding


berpori atau lempengan tapis.

• Dinding berpori membuat aliran zat yang berasal dari


sel-sel pada pembuluh tapis bergerak dengan mudah.

• Di sepanjang sisi anggota pembuluh tapis terdapat sel


pendamping yang memiliki nukleus.

• Pada daun, sel pendamping ini dapat membuat gula


yang selanjutnya disalurkan ke seluruh anggota
pembuluh tapis.
5) Jaringan Gabus
• Jaringan yang tersusun oleh sel-sel parenkim gabus

• Memiliki sel gabus yang mati dan kosong

• Bentuknya memanjang dan berdinding gabus

• Berguna melindungi jaringan-jaringan di bawahnya dari kehilangan air.

• Pada tumbuhan dikotil dibentuk oleh kambium gabus atau felogen yang
ada di bawah epidermis.

• Jaringan gabus terbagi menjadi dua macam:


• Felem:
jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus ke arah luar dan sel-selnya mati
• Feloderm :
jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus ke arah dalam dan sel-sel yang
hidup menyerupai parenkim
Teori Tunika Korpus dari Schmidt
• Menurut teori tunika korpus, titik tumbuhan terdiri dari lapisan, yaitu:

1. Tunika, yakni lapisan luar yang membentuk epidermis dan korteks

2. Corpus, yakni lapisan dalam yang membentuk stele


Teori Histogen dari Hanstein
Menurut teori histogen, titik tumbuhan terdiri dari tiga lapisan, yaitu sebagai
berikut

1) Dermatogen, yakni lapisan luar yang membentuk epidermis.

2) Periblem, yakni lapisan dalam yang membentuk korteks.

3) Pleuron, yakni lapisan dalam yang membentuk stele.


Questions?
Alhamdulillaah…
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai