TATA SURYA
A. Tata Surya
B. Asal Usul Alam Semesta
C. Matahari
D. Gerhana
E. Rotasi dan
Revolusi Bumi
A. Tata Surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas
sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang
terikat oleh gaya gravitasinya .
Objek-objek tersebut termasuk 8 planet yang sudah diketahui
dengan orbit berbentuk elips, 5 planet kerdil/katai, 173 satelit
alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit
(meteor, asteroid, komet) lainnya
Terminologi
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Merkurius
2 Kala Rotasi 59,0 Hari
3 Kala Revolusi 88,0 Hari
4 Atmosfer Uap Natrium, Kalium Yang Tipis
5 Satelit Alam -
6 Jarak Di Matahari 57,9 Juta km
7 Diameter Planet 4,879 km
8 Warna Planet Hitam Keputih-Putihan
Merkurius 0,4 SA dari Matahari) adalah planet terdekat dari Matahari serta juga terkecil (0,055
massa bumi).
Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah
meteorid yang diketahui adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi
karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya.
Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri dari atom-atom yang
terlepas dari permukaannya karena semburan angin surya.
Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa dapat
diterangkan. Menurut dugaan hipotesa lapisan luar planet ini terlepas setelah
terjadi tabrakan raksasa, dan perkembangan ("akresi") penuhnya terhambat oleh
energi awal Matahari.
Heboh Sosok Manusia di Permukaan
Merkurius
2. Venus
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Venus
2 Kala Rotasi 244,0 Hari
3 Kala Revolusi 224,7 Hari
4 Atmosfer Karbon Dioksida (CO2), Nitrogen
5 Satelit Alam -
6 Jarak Di Matahari 108,2 Juta km
7 Diameter Planet 12.140 km
8 Warna Planet Coklat Keputihan
Permukaan Venus
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Bumi
2 Kala Rotasi 23,9 Jam
3 Kala Revolusi 365,3 Hari
4 Atmosfer N2, O2, ARGON, CO2, OZON, Gas lain
5 Satelit Alam (1) Bulan
6 Jarak Di Matahari 150 Juta km
7 Diameter Planet 12,756 km
8 Warna Planet Biru Kehijauan
Bumi adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya yang
diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki
mahluk hidup.
Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian dan juga
merupakan satu-satunya planet yang diobservasi memiliki lempeng tektonik.
Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena
dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen.
Bumi memiliki satu satelit, bulan , satu-satunya satelit besar dari planet kebumian
di dalam Tata Sury
4. Mars
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Mars
2 Kala Rotasi 24,62 Jam
3 Kala Revolusi 687 Hari
Karbon Dioksida ,
4 Atmosfer Nitrogen, Oksigen, Argon,
Gas lain
5 Satelit Alam (2) Phobos dan Deimos
6 Jarak Di Matahari 230 Juta km
7 Diameter Planet 6.790 km
8 Warna Planet Merah Kehitaman
Mars (1,5 SA) berukuran lebih keci dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi).
Planet ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon dioksida.
Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan
lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi
sampai baru belakangan ini.
Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai
dua satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang
terjebak gravitasi Mars
5. Yupiter
NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Jupiter
2 Kala Rotasi 9,8 Jam
3 Kala Revolusi 11,86 tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb
5 Satelit Alam (63) di antaranya Europa, Ganymede, Callisto
6 Jarak Di Matahari 778,3 Juta km
7 Diameter Planet 14.980 km
8 Warna Planet -
Yupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan
seluruh planet lainnya.
Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium.
Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen
pada atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa.
Sejauh yang diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar, Ganymede,
Callisto, Io, dan Europa menampakan kemiripan dengan planet kebumian, seperti gunung
berapi dan inti yang panas.
Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di Tata Surya, berukuran lebih besar dari
Merkurius.
6. Saturnus
Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki beberapa
kesamaan dengan Yupiter, sebagai contoh komposisi atmosfernya.
Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, planet ini hanya seberat
kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi, membuat planet ini sebuah
planet yang paling tidak padat di Tata Surya.
Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh ini (dan 3 yang belum
dipastikan) dua di antaranya Titan dan Enceladus, menunjukan activitas geologis,
meski hampir terdiri hanya dari es saja.
Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit
di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang cukup berarti.
7. Uranus
2. Teori Planetisimal
Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Forest R. Moulton pada tahun (1878-1952)
3. Teori Pasang Surut
Sir james Jeans (1877-1946) dan Harrold Jeffreys (1891)
4. Hipotesis Bintang Kembar
Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956.
Penjelasan
1. Teori ENebulae atau Teori Kabut.
oleh manuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel
Kant (1724-1804) pada tahun 1775
Pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk
dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian
besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut
dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi
bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin
cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari.
Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan
suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa
orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari
pembentukan mereka
2. Teori Planetisimal
Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Forest R. Moulton pada tahun (1878-1952)
Disebut Planetisimal yang berarti planet kecil karena planet terbentuk dari
benda padat yang memang telah ada. Matahari telah ada sebagai salah
satu dari bintang-bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah
bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh, akibatnya
terjadi pasang naik antara bintang tadi dan matahari. Pada waktu bintang
itu menjauh sebagian massa matahari itu jatuh kembali kepermukaan
matahari dan sebagian lain berhamburan disekeliling matahari, maka inilah
yang disebut dengan planetisimal yang kenal menjadi planet-planet yang
beredar pada orbitnya dan mengelilingi matahari
3. Teori Pasang Surut
Sir james Jeans (1877-1946) dan Harrold Jeffreys (1891)
Setelah bintang itu berlalu dengan gaya tarik bintang yang besar pada
permukaan matahari terjadi proses pasang surut, seperti peristiwa pasang
surutnya air laut di bumi kaibat daya tarik bulan. Bagian masa matahari itu
membentuk cerutu yang menjorok ke arah bintang. Bersamaan dengan
semakin menjauhnya bintang itu, mengakibatkan cerutu itu terputus-putus
membentuk gumpalan gas disekitar matahari dengann ukuran yang berbeda-
beda, gumpalan itu membeku dan kemudian membentuk planet-planet.
4. Hipotesis Bintang Kembar
Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956.
Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang
yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak
meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi
bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya
5. Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory)
George Lemaitre (1920 an ) seorang ahli astronomi dari Belgia
Tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami
pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik pada bagian pusat
awan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin kemudian membentuk cakram yang tebal
di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu
saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi
matahari, sementara bagian yang luar berputar sangat cepat kemudian menjadi gumpalan
yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-
planet.
7. Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)
tahun 1948 yang diusulakan oleh H. Bondi, T. Gold dan F. Hoyle dari Universitas
Cambridge.
Menurut teori ini, alam semesta tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya.
Alam semesta selalu terlihat tetap seperti sekarang. Materi secara terus menerus
datang membentuk atom-atom hidrogen dalam angkasa yang membentuk
galaksi baru dan mengganti galaksi lama yang bergerak menjauhi kita dalam
ekspansinya.
Teori keadaan tetap ini berlawanan sekali dengan teori big bang. Dalam
teori ini, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai
galaksi saling menjauh. Dalam teori tetap, kita harus menerima bahwa zat baru
selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga
galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang
sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah hidrogen, yaitu sumber yang
menjadi asal usul bintang dan galaksi.
C. MATAHARI
Ilustrasi bagian-bagian
Matahari.
(1) Inti
(2) Zona radiatif
(3) Zona konvektif
(4) Fotosfer
(5) Kromosfer
(6) Korona
(7) Bintik Matahari
(8) Granula
(9) Prominensa
Susunan Lapisan Matahari
Inti Matahari
Inti matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi hidrogen menjadi inti helium dan
menghasilkan reaksi yg sngat besar. Suhu inti matahari mencapai 15 juta kelvin.
Fotosfera
Fotosfera adalah bagian permukaan matahari yg dapat dilihat sehari-hari, atau disebut
juga lapisan cahaya. Suhu di bagian dalam fotosfera kira-kira 6000 kelvin.
Kromosfera
Lapisan kromosfera dapat terlihat saat terjadi gerhana matahari. Kromosfera tersusun dr
lapisan hidrogen. Suhu lapisan kromosfera di dekat korona mencapai 10.000 kelvin,
sedangkan di lapisan luarnya kurang lebih 4000 kelvin
Korona
Lapisan ini dapat dilihat pada saat terjadi gerhana matahari berupa lingkaran putih yg
mengelilingi matahari. Lapisan korona mengandung gas yang sangat tipis bersuhu 1 juta
kelvin. Korona berwarna abuabu akibat tumbukan ion-ion pada suhu yg sangat
tinggi.
Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama
sistem Tata Surya ini.
Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi.
Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa
mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang
dahsyat.
Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi
eletromagnetik, termasuk spektrum optik
Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi I". Bintang
kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam semesta, sehingga
mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium
("metal" dalam sebutan astronomi) dibandingkan dengan bintang "populasi II".
Unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium terbentuk di dalam
inti bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang generasi pertama perlu
punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang
lebih berat ini.
D. GERHANA
Gerhana Matahari
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh
bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis
lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi
oleh bumi
Jenis Gerhana Bulan
Derajat LU dan LS sejajar equator. 0o Garis bujur: tegak lurus ekuator. Bujur Barat
dari ekuator dan 90o pd kutub utara dan Bujur Timur, dengan 0o di meredian mll
dan kutub selatan Greenwich dan 180o BB dan BT
Hari surya
dan hari
sideris Hari Sideris: selang waktu yg
Hari Surya: selang waktu yg diperlukan oleh suatu bintang
diperlukan matahari utk (selain mthr) utk melewati
melewati meredian yg sama 2 meredian yg sama, 2 kali scr
kali secara berurutan berturut-turut. Hr surya 4 menit
lbh panjang dr sideris
Pada 180o BT atau 180o BB disebut batas Penanggalan Internasional. Jika anda
melewati Batas Penanggalan Internasional dari timur ke arah barat, maka tanggalnya
dimajukan ke tanggal pada hari berikutnya.
Revolusi Bumi
Tahun Tropis (tahun musim): selang waktu dari vernal equinox ke vernal equinok
berikutnya. Yaitu: waktu yg diperlukan satu perlintasan mthr ke utara dan
perlintasan mthr ke utara berikutnya di atas equator. 365,2422 hari surya rata2.
Tahun Sideris : selang waktu bagi bumi utk melakukan satu revolusi sempurna di
sekeliling mthr terhadap suatu bintang tertentu selain matahari. 365, 2536 hari
surya rata2.
Pengaruh Revolusi Bumi
3. Perubahan Musim
Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu
adalah musim semi, musim panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut ini
adalah tabel musim pad waktu dan daerah tertentu di belahan bumi