Anda di halaman 1dari 61

BAB

TATA SURYA

A. Tata Surya
B. Asal Usul Alam Semesta

C. Matahari
D. Gerhana

E. Rotasi dan
Revolusi Bumi
A. Tata Surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas
sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang
terikat oleh gaya gravitasinya .
Objek-objek tersebut termasuk 8 planet yang sudah diketahui
dengan orbit berbentuk elips, 5 planet kerdil/katai, 173 satelit
alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit
(meteor, asteroid, komet) lainnya
Terminologi

1. Bagian Dalam: mencakup


empat planet kebumian dan
sabuk asteroid utama

Tata Surya di bagi 3 (informal)

2. Tata Surya bagian luar,


terdapat empat gas planet
3. Sabuk Kuiper bagian terluar Tata Surya raksasa
dianggap wilayah berbeda tersendiri yang
meliputi semua objek melampaui Neptunu
Planet adalah sebuah badan yang
mengedari Matahari dan
mempunyai massa cukup besar
untuk membentuk bulatan diri
dan telah membersihkan
orbitnya dengan
menginkorporasikan semua
objek

Tata Surya memiliki delapan planet: Merkurius,


Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, dan
Neptunus. Pluto telah dilepaskan status
planetnya karena tidak dapat membersihkan
orbitnya dari objek-objek Sabuk Kuiper
Planet kerdil adalah benda angkasa bukan satelit yang mengelilingi Matahari,
mempunyai massa yang cukup untuk bisa membentuk bulatan diri tetapi belum
dapat membersihkan daerah sekitarnya.
Menurut definisi ini, Tata Surya memiliki lima buah planet kerdil: Ceres, Pluto,
Haumea, Makemake, dan Eris.
Objek lain yang mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil adalah:
Sedna, Orcus, dan Quaoar. Planet kerdil yang memiliki orbit di daerah trans-
Neptunus biasanya disebut "plutoid".
Sisa objek-objek lain berikutnya yang mengitari Matahari adalah benda kecil
Tata Surya
PLANET
DALAM TATA
SURYA
1. Merkurius

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Merkurius
2 Kala Rotasi 59,0 Hari
3 Kala Revolusi 88,0 Hari
4 Atmosfer Uap Natrium, Kalium Yang Tipis
5 Satelit Alam -
6 Jarak Di Matahari 57,9 Juta km
7 Diameter Planet 4,879 km
8 Warna Planet Hitam Keputih-Putihan
Merkurius 0,4 SA dari Matahari) adalah planet terdekat dari Matahari serta juga terkecil (0,055
massa bumi).
Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah
meteorid yang diketahui adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi
karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya.
Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri dari atom-atom yang
terlepas dari permukaannya karena semburan angin surya.
Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa dapat
diterangkan. Menurut dugaan hipotesa lapisan luar planet ini terlepas setelah
terjadi tabrakan raksasa, dan perkembangan ("akresi") penuhnya terhambat oleh
energi awal Matahari.
Heboh Sosok Manusia di Permukaan
Merkurius
2. Venus

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Venus
2 Kala Rotasi 244,0 Hari
3 Kala Revolusi 224,7 Hari
4 Atmosfer Karbon Dioksida (CO2), Nitrogen
5 Satelit Alam -
6 Jarak Di Matahari 108,2 Juta km
7 Diameter Planet 12.140 km
8 Warna Planet Coklat Keputihan
Permukaan Venus

Venus (0,7 SA) berukuran mirip bumi (0,815 massa bumi).


Dan seperti bumi, planet ini memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi, atmosfernya juga tebal dan
memiliki aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini lebih kering dari bumi dan atmosfernya sembilan kali lebih padat
dari bumi.
Venus tidak memiliki satelit.
Venus adalah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai 400 °C, kemungkinan besar disebabkan jumlah
gas rumah kaca yang terkandung di dalam atmosfer.
Sejauh ini aktivitas geologis Venus belum dideteksi, tetapi karena planet ini tidak memiliki medan magnet yang
bisa mencegah habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer
Venus berasal dari gunung berapi.
3. Bumi

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Bumi
2 Kala Rotasi 23,9 Jam
3 Kala Revolusi 365,3 Hari
4 Atmosfer N2, O2, ARGON, CO2, OZON, Gas lain
5 Satelit Alam (1) Bulan
6 Jarak Di Matahari 150 Juta km
7 Diameter Planet 12,756 km
8 Warna Planet Biru Kehijauan
Bumi adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya yang
diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki
mahluk hidup.
Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian dan juga
merupakan satu-satunya planet yang diobservasi memiliki lempeng tektonik.
Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena
dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen.
Bumi memiliki satu satelit, bulan , satu-satunya satelit besar dari planet kebumian
di dalam Tata Sury
4. Mars

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Mars
2 Kala Rotasi 24,62 Jam
3 Kala Revolusi 687 Hari
Karbon Dioksida ,
4 Atmosfer Nitrogen, Oksigen, Argon,
Gas lain
5 Satelit Alam (2) Phobos dan Deimos
6 Jarak Di Matahari 230 Juta km
7 Diameter Planet 6.790 km
8 Warna Planet Merah Kehitaman
Mars (1,5 SA) berukuran lebih keci dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi).
Planet ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon dioksida.
Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan
lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi
sampai baru belakangan ini.
Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai
dua satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang
terjebak gravitasi Mars
5. Yupiter

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Jupiter
2 Kala Rotasi 9,8 Jam
3 Kala Revolusi 11,86 tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb
5 Satelit Alam (63) di antaranya Europa, Ganymede, Callisto
6 Jarak Di Matahari 778,3 Juta km
7 Diameter Planet 14.980 km
8 Warna Planet -
Yupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan
seluruh planet lainnya.
Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium.
Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen
pada atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa.
Sejauh yang diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar, Ganymede,
Callisto, Io, dan Europa menampakan kemiripan dengan planet kebumian, seperti gunung
berapi dan inti yang panas.
Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di Tata Surya, berukuran lebih besar dari
Merkurius.
6. Saturnus

Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki beberapa
kesamaan dengan Yupiter, sebagai contoh komposisi atmosfernya.
Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, planet ini hanya seberat
kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi, membuat planet ini sebuah
planet yang paling tidak padat di Tata Surya.
Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh ini (dan 3 yang belum
dipastikan) dua di antaranya Titan dan Enceladus, menunjukan activitas geologis,
meski hampir terdiri hanya dari es saja.
Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit
di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang cukup berarti.
7. Uranus

Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14 kali


massa bumi, adalah planet yang paling ringan
di antara planet-planet luar.
Planet ini memiliki kelainan ciri orbit.
Uranus mengedari matahari dengan bujkuran
poros 90 derajad pada ekliptika.
Planet ini memiliki inti yang sangat dingin
dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya
sedikit memancarkan energi panas.
Uranus memiliki 27 satelit yang diketahui,
yang terbesar adalah Titania, Oberon,
Umbriel, Ariel dan Miranda.
8. Neptunus

Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih


kecil dari Uranus, memiliki 17 kali massa
bumi, sehingga membuatnya lebih padat.
Planet ini memancarkan panas dari dalam
tetapi tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus.
Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui.
Yang terbesar, Triton geologinya aktif, dan
memiliki geyser nitrogen cair.
Triton adalah satu-satunya satelit besar
yang orbitnya terbalik arah (retrogade).
Neptunus juga didampingi beberapa planet
minor pada orbitnya, yang disebut Trojan
Neptunus. Benda-benda ini memiliki
resonansi 1:1 dengan Neptunus.
B. Asal Usul Alam Semesta
1. Teori ENebulae atau Teori Kabut.
oleh manuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel
Kant (1724-1804) pada tahun 1775

2. Teori Planetisimal
Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Forest R. Moulton pada tahun (1878-1952)
3. Teori Pasang Surut
Sir james Jeans (1877-1946) dan Harrold Jeffreys (1891)
4. Hipotesis Bintang Kembar
Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956.

5. Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory)


George Lemaitre (1920 an ) seorang ahli astronomi dari Belgia

6. Teori Awan Kabut


Carl Von Weeizsaker (1940) dan disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950).

7. Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)


tahun 1948 yang diusulakan oleh H. Bondi, T. Gold dan F. Hoyle dari Universitas
Cambridge.

Penjelasan
1. Teori ENebulae atau Teori Kabut.
oleh manuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel
Kant (1724-1804) pada tahun 1775

Pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk
dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian
besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut
dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi
bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin
cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari.
Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan
suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa
orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari
pembentukan mereka
2. Teori Planetisimal
Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Forest R. Moulton pada tahun (1878-1952)

Disebut Planetisimal yang berarti planet kecil karena planet terbentuk dari
benda padat yang memang telah ada. Matahari telah ada sebagai salah
satu dari bintang-bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah
bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh, akibatnya
terjadi pasang naik antara bintang tadi dan matahari. Pada waktu bintang
itu menjauh sebagian massa matahari itu jatuh kembali kepermukaan
matahari dan sebagian lain berhamburan disekeliling matahari, maka inilah
yang disebut dengan planetisimal yang kenal menjadi planet-planet yang
beredar pada orbitnya dan mengelilingi matahari
3. Teori Pasang Surut
Sir james Jeans (1877-1946) dan Harrold Jeffreys (1891)

Setelah bintang itu berlalu dengan gaya tarik bintang yang besar pada
permukaan matahari terjadi proses pasang surut, seperti peristiwa pasang
surutnya air laut di bumi kaibat daya tarik bulan. Bagian masa matahari itu
membentuk cerutu yang menjorok ke arah bintang. Bersamaan dengan
semakin menjauhnya bintang itu, mengakibatkan cerutu itu terputus-putus
membentuk gumpalan gas disekitar matahari dengann ukuran yang berbeda-
beda, gumpalan itu membeku dan kemudian membentuk planet-planet.
4. Hipotesis Bintang Kembar
Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956.

Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang
yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak
meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi
bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya
5. Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory)
George Lemaitre (1920 an ) seorang ahli astronomi dari Belgia

Kira-kira 15 milyar tahun yang lalu semua materi di angkasa


menyatu dan memadat (terkondensasi) membentuk satu bentukan
yang mengecil. Selanjutnya massa ynag mengecil ini meledak dengan
ledakan yang hebat, kemudian partikel-partikel dari zat itu bertaburan
ke semua arah dan membentuk alam semesta. Menurut teori tersebut,
alam semesta ini telah diciptakan kira-kira 10 hingga 20 milyar tahun
yang lalu. Ia terbentuk dari ledakan-ledakan kosmikyang bertaburan ke
seluruh arah di alam makrokosmos.
Teori Big Bang ini kemudian diperjelas dengan ditemukannya
bahwa alam semesta i ni mengembang seolah-olah melarikan diri dari
kita dengan kecepatan yang sangat tinggi. Teori ini dikemukakan oleh
Edwin Hubble seorang ahli astronomi di Observatorium Mount Wilson.
Menurutnya, bahwa galaksi yang telah diamati sebenarnya menjauhi
kita dan menjauhi yang lain dengan kecepatan samapi beberapa ribu km
per detik.
6. Teori Awan Debu
Carl Von Weeizsaker (1940) dan disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950).

Tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami
pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik pada bagian pusat
awan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin kemudian membentuk cakram yang tebal
di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu
saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi
matahari, sementara bagian yang luar berputar sangat cepat kemudian menjadi gumpalan
yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-
planet.
7. Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)
tahun 1948 yang diusulakan oleh H. Bondi, T. Gold dan F. Hoyle dari Universitas
Cambridge.

Menurut teori ini, alam semesta tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya.
Alam semesta selalu terlihat tetap seperti sekarang. Materi secara terus menerus
datang membentuk atom-atom hidrogen dalam angkasa yang membentuk
galaksi baru dan mengganti galaksi lama yang bergerak menjauhi kita dalam
ekspansinya.
Teori keadaan tetap ini berlawanan sekali dengan teori big bang. Dalam
teori ini, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai
galaksi saling menjauh. Dalam teori tetap, kita harus menerima bahwa zat baru
selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga
galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang
sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah hidrogen, yaitu sumber yang
menjadi asal usul bintang dan galaksi.
C. MATAHARI
Ilustrasi bagian-bagian
Matahari.
(1) Inti
(2) Zona radiatif
(3) Zona konvektif
(4) Fotosfer
(5) Kromosfer
(6) Korona
(7) Bintik Matahari
(8) Granula
(9) Prominensa
Susunan Lapisan Matahari

Inti Matahari
Inti matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi hidrogen menjadi inti helium dan
menghasilkan reaksi yg sngat besar. Suhu inti matahari mencapai 15 juta kelvin.

Fotosfera
Fotosfera adalah bagian permukaan matahari yg dapat dilihat sehari-hari, atau disebut
juga lapisan cahaya. Suhu di bagian dalam fotosfera kira-kira 6000 kelvin.

Kromosfera
Lapisan kromosfera dapat terlihat saat terjadi gerhana matahari. Kromosfera tersusun dr
lapisan hidrogen. Suhu lapisan kromosfera di dekat korona mencapai 10.000 kelvin,
sedangkan di lapisan luarnya kurang lebih 4000 kelvin

Korona
Lapisan ini dapat dilihat pada saat terjadi gerhana matahari berupa lingkaran putih yg
mengelilingi matahari. Lapisan korona mengandung gas yang sangat tipis bersuhu 1 juta
kelvin. Korona berwarna abuabu akibat tumbukan ion-ion pada suhu yg sangat
tinggi.
Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama
sistem Tata Surya ini.
Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi.
Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa
mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang
dahsyat.
Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi
eletromagnetik, termasuk spektrum optik
Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi I". Bintang
kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam semesta, sehingga
mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium
("metal" dalam sebutan astronomi) dibandingkan dengan bintang "populasi II".
Unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium terbentuk di dalam
inti bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang generasi pertama perlu
punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang
lebih berat ini.
D. GERHANA
Gerhana Matahari

Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di


antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari.
Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari
sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi
lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000
kilometer.
Gerhana Bulan

Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh
bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis
lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi
oleh bumi
Jenis Gerhana Bulan

1. Gerhana bulan total


Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
2. Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari Matahari oleh
bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di
daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke
permukaan bulan.
3. Gerhana bulan penumbra
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga
bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
E. ROTASI DAN
REVOLUSI BUMI

Rotasi: bumi berputar pada sumbunya


Revolusi: mengelilingi matahari dengan lintasan ellips.
Ekliptika: lintasan peredaran bumi mengelilingi matahari
Presesi: Gaya tarik gravitasi matahari terhadap gembungan bumi
mengakibatkan perubahan arah sumbu bumi selama berotasi di sekitar garis
yang dibuat tegak lurus bidang ekliptika.
Nutasi: karena bidang edar bulan tidak berimpit dengan ekliptika dan
perubahan perlahan arah lintasan bulan, maka sumbu bumi mengalami gerak
periodik yang tumpang tindih dengan gerak presesi sehingga bulan bergerak
sedikit mengangguk-amgguk
Equator: lingkaran imajiner pada bola bumi yg membelah bumi menjadi bumi
utara dan bumi selatan
ROTASI BUMI

Bukti rotasi bumi: pembelokan


Rotasi bumi: 23 Jam arah aliran angin di permukaan
56 m3nit 4 sekon bumi. Utara belok kanan dan
selatan belok kiri
Akibat Rotasi Bumi:

1. Gerak semu harian


2. Bumi pepat pada
benda langit yang terbit
kedua kutubnya dan
di timur dan tenggelam
menggembung pada
di barat
ekuatornya

3. Pergantian siang dan 4. Pembagian daerah


malam waktu
Kedudukan suatu benda di bumi ditetapkan
dg grs koordinat grs Lintang dan grs Bujur:

Derajat LU dan LS sejajar equator. 0o Garis bujur: tegak lurus ekuator. Bujur Barat
dari ekuator dan 90o pd kutub utara dan Bujur Timur, dengan 0o di meredian mll
dan kutub selatan Greenwich dan 180o BB dan BT

Hari surya
dan hari
sideris Hari Sideris: selang waktu yg
Hari Surya: selang waktu yg diperlukan oleh suatu bintang
diperlukan matahari utk (selain mthr) utk melewati
melewati meredian yg sama 2 meredian yg sama, 2 kali scr
kali secara berurutan berturut-turut. Hr surya 4 menit
lbh panjang dr sideris

Jam 12 siang adl mthr pada


meredian. Waktu dg jam AM
(ante merediem, pagi atau PM
(post merediem, sore) atau
jam 0-24
Pembagian
waktu

Bumi dibagi 24 Zona waktu, Indonesia terletak pd 105o,


1 jam 15o bujur 120o, dan 135o.

Waktu lokal masing-masing adl waktu Greenwich ditambah 105/15,


120/15 dan 135/15 atau 7, 8 dan 9 jam.

Indonesia memiliki WIB, WITA dan WIT. Jika


tempatnya disebelah barat garis meredian 0o, maka
waktu lokalnya dikurangi

Pada 180o BT atau 180o BB disebut batas Penanggalan Internasional. Jika anda
melewati Batas Penanggalan Internasional dari timur ke arah barat, maka tanggalnya
dimajukan ke tanggal pada hari berikutnya.
Revolusi Bumi

Waktu diperlukan bumi mengitari matahari utk


melintasi satu putaran penuh: Satu Tahun

Tahun Tropis (tahun musim): selang waktu dari vernal equinox ke vernal equinok
berikutnya. Yaitu: waktu yg diperlukan satu perlintasan mthr ke utara dan
perlintasan mthr ke utara berikutnya di atas equator. 365,2422 hari surya rata2.

Tahun Sideris : selang waktu bagi bumi utk melakukan satu revolusi sempurna di
sekeliling mthr terhadap suatu bintang tertentu selain matahari. 365, 2536 hari
surya rata2.
Pengaruh Revolusi Bumi

1. Perbedaan Lama Siang dan Malam


Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang
ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap
tahunnya

Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September


- Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari.
- Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi
selatan.
- Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan.
- Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah
disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
- Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
- Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat di
khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5oke utara.
Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret
- Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi
matahari.
- Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi
utara.
- Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara.
- Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di
sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
- Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
- Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22
Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke
selatan.
Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember
- Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari.
- Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari
sama banyaknya.
- Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.
- Di daerah khatulistiwa matahahari tampak melintas tepat di atas kepala.
2. Gerak Semu Tahunan Matahari
Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan
pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21
Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian karena sebenarnya
matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.

3. Perubahan Musim
Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu
adalah musim semi, musim panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut ini
adalah tabel musim pad waktu dan daerah tertentu di belahan bumi

Musim-musim dibelah bumi utara


Musim semi : 21 Maret – 21 Juni
Musim panas : 21 Juni – 23 September
Musim gugur : 23 September – 22 Desember
Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret

Musim-musim dibelah bumi selatan


Musim semi : 23 September – 22 Desember
Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni
Musim Dingin : 21 Juni – 23 September
4. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang
Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk
pola-pola tertentu.
Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada lokasi yang
berdekatan.
Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi
seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara lain Aquarius,
Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain
Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-
bintang yang berada di sebelah timur matahari.
Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat melihat bintang-
bintang yang berada di sebelah utara matahari.
Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu
berubah.
5. Kalender Masehi
Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari. Untuk menampung kelebihan ¼ hari
pada tiap tahun maka lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari
pada setiap empat tahun. Satu hari tersebut ditambahkan pada bulan februari.
Tahun yang lebih panjang sehari ini disebut tahun kabisat. Untuk mempermudah
mengingat, maka dipilih sebagai tahun kabisat adalah tahun yang habis di bagi
empat. Contohnya adalah 1984,2000, dan lain-lain
Thank You

Anda mungkin juga menyukai