Anda di halaman 1dari 17

Planet-planet di Tata Surya

Planet-planet dalam Tata Surya (cbsnews.com)

Planet dan benda langit lainnya dapat tetap berada di orbit karena adanya gaya gravitasi
matahari. Kekuatan gaya gravitasi matahari lebih besar dibandingkan gaya gravitasi yang
dimiliki setiap planet. Hal inilah yang membuat planet selalu bergerak mengelilingi
matahari.

Coba lihat gambar planet-planet di atas, Anda dapat melihat bahwa semua planet
mengelilingi matahari dengan jalur berbentuk elips. Lintasan planet yang mengelilingi
matahari disebut orbit. Gerakan planet-planet mengelilingi matahari disebut revolusi
planet. Waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk melakukan satu revolusi disebut
periode revolusi.

Selain melakukan revolusi, semua planet juga melakukan gerak rotasi. Gerak rotasi
merupaka gerakan planet yang berputar pada sumbu porosnya. Waktu yang dibutuhkan
sebuah planet untuk melakukan satu kali rotasi disebut periode rotasi.

Periode
No. Planet Periode Rotasi
Revolusi

1. Merkurius 88 hari 59 hari

2. Venus 225 hari 243 hari

3. Bumi 365 hari 24 jam

4. Mars 687 hari 24,6 jam

5. Yupiter 11,86 tahun 10 jam

6. Saturnus 29,5 tahun 10,7 jam

7. Uranus 84 tahun 17 jam

8. Neptunus 165 tahun 16 jam


1. Planet Merkurius

Planet yang posisinya paling dekat dengan matahari adalah Merkurius. Atmosfer planet
Merkurius sangat tipis sehingga pada siang hari suhu di permukaannya bisa mencapai 430
ºC. Permukaan planet Merkurius tidaklah rata tetapi berlubang-lubang.

Ukuran planet Merkurius jauh lebih kecil dari pada ukuran bumi dan planet ini menjadi
planet terkecil di tata surya. Planet ini bisa Anda lihat di langit pada saat matahari akan
terbit dan akan terbenam. Planet merkurius merupakan planet yang tidak mempunyai
satelit.

Suhu Permukaan
Jarak dari Matahari Diameter
Planet (ºC)
(juta km) (km)
Dari Sampai

Merkurius 58 4.900 -170 430

2. Planet Venus

Planet yang berada pada urutan kedua berdasarkan jaraknya dari matahari adalah Venus.
Ukuran Venus hampir mirip dengan ukuran planet bumi sehingga sering disebut sebagai
kembaran bumi. Planet dengan atmosfer tertebal ini memiliki tekanan atmosfer yang 100
kali lebih kuat daripada atmosfer bumi.

Planet Venus terlihat sangat terang, sehingga dapat dilihat kira-kira selama 4 jam sebelum
matahari terbit. Sehingga planet Venus juga dijuluki sebagai bintang fajar. Venus biasanya
juga dikenal sebagai bintang senja karena terlihat bersinar terang di Barat saat matahari
akan terbenam. Namun, Venus bukanlah bintang karena tidak mampu menghasilkan cahaya
sendiri.

Atmosfer Venus terdiri dari gas karbondioksida (sekitar 96%), gas nitrogen (3,5%), uap air
dan gas-gas lainnya. Atmosfer Venus bisa menahan sinar matahari sehingga Venus terlihat
paling terang terlihat dari Bumi. Selain itu, atmosfer tebal Venus juga membuat suhu
permukaannya menjadi sangat panas, yaitu 477 ºC.

Arah rotasi planet Venus searah jarum jam, jadi matahari di Venus terbit dari arah barat dan
tenggelam di arah timur. Rotasi planet Venus ini berkebalikan dengan arah rotasi pada
planet-planet lain yang berputar berlawanan arah jarum jam. Gravitasi planet Venus sama
dengan gravitasi palnet bumi dan planet ini juga tidak mempunyai satelit.

Suhu Permukaan
Jarak dari Matahari Diameter
Planet (ºC)
(juta km) (km)
Dari Sampai

Venus 108 12.100 450 480

3. Planet Bumi

Bumi adalah planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Bumi adalah satu-
satunya planet yang bisa dihuni oleh makhluk hidup. Bumi memiliki atmosfer yang terdiri
dari nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan uap air. Atmosfer melindungi kita dari sinar
ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan

Atmosfer juga melindungi bumi dari radiasi yang berasal dari benda-benda langit yang
berada dekat dengan bumi. Selain itu, atmosfer juga menjaga suhu Bumi agar tetap sesuai
dengan kebutuhan makhluk hidup.

Bila dilihat dari langit, bumi terlihat biru dengan lapisan atmosfer putih melingkar. Bumi
memiliki satelit, yaitu bulan. Bulan mengelilingi bumi dan secara bersamaan juga memutari
matahari bersama dengan bumi.

Suhu Permukaan
Jarak dari Matahari Diameter
Planet (ºC)
(juta km) (km)
Dari Sampai

Bumi 150 12.750 -90 50


4. Planet Mars

Mars adalah planet keempat dari matahari. Mars juga sering disebut sebagai planet merah
karena terlihat berwarna merah. Warna merah planet ini ada akibat banyaknya debu angin
yang bertebangan di permukaannya. Di permukaan Mars ada kawah dan gunung yang
sangat tinggi dan besar.

Seluruh permukaan Mars adalah padang pasir yang ditutupi oleh debu dan batuan padat
yang berwarna oranye kemerahan. Lapisan atmosfer planet Mars tersusun atas karbon
dioksida dan gas nitrogen. Di planet ini tidak ada air dan planet ini memiliki 2 satelit alami
yang bernama Phobos dan Deimos.

Suhu Permukaan
Jarak dari Matahari Diameter
Planet (ºC)
(juta km) (km)
Dari Sampai

Mars 228 6.800 -120 -130

5. Planet Yupiter

Yupiter adalah planet terbesar di dalam sistem tata surya. Yupiter memiliki ukuran 11 kali
lebih besar daripada ukuran bumi sehinga sering disebut planet raksasa. Planet Yupiter
berputar pada porosnyadengan gerakan yang lebih cepat dibandingkan dengan rotasi pada
planet-planet lain. Kecepatan rotasi ini membuat Yupiter menjadi lebih lebar ukurannya
pada bagian ekuator.

Sebagian besar atmosfer Yupiter terdiri dari gas hidrogen dan sisanya adalah gas helium.
Lapisan atmosfer di planet ini sangat tebal sehingga membuat Yupiter terlihat seperti bola
gas raksasa. Planet Jupiter memiliki 16 satelit antara lain adalah satelit Ganymede, Callisto,
Europa, dan Io (4 satelit terbesar Yupiter).
Jarak dari Matahari Diameter Suhu Permukaan
Planet
(juta km) (km) (ºC)

Yupiter 778 142.700 -150

6. Planet Saturnus

Saturnus adalah planet terbesar kedua di tata surya setelah Yupiter. Ukuran Saturnus adalah
9 kali ukuran bumi. Saturnus memiliki lapisan atmosfer yang sangat tebal, terdiri dari gas
hidrogen dan gas helium dan sejumlah kecil gas metana dan amonia.

Saturnus adalah planet yang sangat indah karena mempunyai tiga cincin di bagian
atmosfernya. Cincin ini diperkirakan tersusun dari partikel-pertikel debu halus, kerikil
kecil, dan es yang sangat besar. Planet ini tampak kekuningan. Saturnus memiliki 31 satelit
dan salah satunya adalah Titan. Titan adalah satu-satunya satelit di tata surya yang memiliki
lapisan atmosfer.

Jarak dari Matahari Diameter Suhu Permukaan


Planet
(juta km) (km) (ºC)

Saturnus 1.425 120.000 -190

7. Planet Uranus

Planet Uranus ditemukan oleh seorang astronom Inggris bernama Sir William Herschel
pada tahun 1781. Uranus diselimuti oleh awan tebal yang menyebabkan permukaannya
susah untuk diamati dari bumi. Planet dengan cinicn tipis ini terlihat berwarna hijau
kebiruan. Atmosfer di planet ini terdiri dari hidrogen, helium, dan metana.
Planet yang berada pada posisi ke-7 ini berputar dari arah timur ke barat seperti Venus.
Namun, arah rotasi tidak searah jarum jam, melainkan dari atas ke bawah. Uranus berputar
dengan cepat pada porosnya. Akibatnya, daerah ekuator Uranus ukurannya lebih besar
daripada bagian lainnya.

Kecepatan rotasi yang cepat juga menyebabkan angin bertiup di atmosfer Uranus. Uranus
juga termasuk planet yang mempunyai cincin. Namun cincin Uranus tidak dapat dilihat dari
bumi, meskipun dengan bantuan teleskop. Planet ini mempunyai 27 satelit. Terdapat lima
satelit besar yang bernama Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.

Jarak dari Matahari Diameter Suhu Permukaan


Planet
(juta km) (km) (ºC)

Uranus 2.867 50.800 -180

8. Planet Neptunus

Neptunus pertama kali ditemukan oleh seorang astronom Jerman bernama Blueish J. G.
pada tahun 1846. Planet yang berada pada urutan ke-8 di tata surya ini juga memiliki cincin
yang terbuat dari debu. Bahkan, Neptunus juga memiliki bintik hitam seperti halnya
matahari. Pada bagian bintik hitam tersebut diyakini terjadi badai besar.

Sama seperti planet Yupiter, Saturnus, dan Uranus, planet ini berbentuk bola gas raksasa
dengan lapisan atmosfer tebal. Atmosfernya terdiri atas gas hidrogen dan gas helium.
Neptunus memiliki 4 cincin dan 11 satelit alami. Triton merupakan satelit terbesar yang
dimiliki planet Neptunus.

Jarak dari Matahari Diameter Suhu Permukaan


Planet
(juta km) (km) (ºC)

Neptunus 4.486 48.600 -220


Inilah Nama-Nama Bulan dalam Kalender Islam Beserta Artinya

Dalam Website resmi Taqwim Ummul Quro, kalender hijriyyah resmi yang digunakan di
Arab Saudi, disebutkan bahwa arti nama-nama bulan hijriyyah sebagai berikut:

1. Muharrom (‫)محرم الحرام‬

Ini adalah bulan pertama dalam kelender Islam, dan Muharram termasuk dalam bulan-bulan
suci. Dinamakan Muharram karena orang Arab mengharamkan berperang di bulan ini.

2. Shofar (‫)رﻔﺻ‬

Dinamakan dengan Shofar karena perkampungan Arab Shifr (kosng) dari penduduk, karena
mereka keluar untuk perang. Ada yang mengatakan bahwa dinamakan dengan Shofar
karena dulunya bangsa Arab memerangi berbagai kabilah sehingga kabilah yang mereka
perangi menjadi Shifr (kosong) dari harta benda.

3. Robi’ul Awwal (‫)ﻝﻭﻷا ﻊﻴﺑﺭ‬

Dinamakan demikian karena saat penamaan bulan ini bertepatan dengan musim semi.

4. Robi’uts Tsani/Akhir (‫ ﺭﺑﻴﻊ الﺜﺎﻧﻲ( ﻊﻴﺑﺭ‬/ ‫اﻷﺧﻴر‬

Dinamakan demikian karena bangsa Arab saat itu menggembalakan hewan ternak mereka
pada rerumputan. Dan ada yang mengatakan bahwa dinamakan demikian karena bulan ini
bertepatan dengan musim semi.

5. Jumadil Ula (‫)جمﺎدى اﻷﻭلى‬


Sebelum masa Islam dinamakan jumadi khomsah. Dinamakan Jumada karena saat
penamaan bulan ini jatuh pada musim dingin, dimana air jumud (membeku)

6. Jumadil Akhiroh/Tsaniyah (‫ جماﺪى الﺜﺎﻧﻲة‬/ ‫)جمﺎدى اآلﺧرة‬

Sebelum masa Islam dinamakan jumadi sittah. Dinamakan demikian karena saat penamaan
bulan ini jatuh pada musim dingin juga

7. Rojab (‫)ﺐجﺭ‬

Rajab termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan bulan Rojab karena bangsa Arab
melepaskan tombak dari besi tajamnya untuk menahan diri dari peperangan. Dikatakan:
Rojab adalah menahan diri dari peperangan.

8. Sya’ban (‫)ﺷﻌﺒاﻦ‬

Dinamakan demikian karena bangsa Arab saat itu berpencar ke berbagai tempat untuk
mencari air.

9. Romadhon (‫)ﺭمﻀاﻦ‬

Ini adalah bulan puasa bagi umat Islam. Dinamakan demikian karena panas ramdh
mencapai puncaknya dan saat penamaan jatuh pada musim panas.Dimana periode ini
disebut panas yang parah.
10. Syawwal (‫)ﻝاﻮﺷ‬

Di bulan inilah saat Idul Fitri. Dinamakan demikian karena saat itu unta betina kekurangan
air susu.

11. Dzulqo’dah (‫)ﺫﻭ الﻘﻌﺪة‬

Bulan ini termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan demikian karena bangsa Arab
duduk dan tidak berangkat untuk perang, karena bulan ini termasuk bulan haram yang tidak
boleh perang.

12. Dzulhijjah (‫)ﺫﻭ الحﺠة‬

Di dalamnya terdapat musim haji dan Idul Adha. Bulan ini termasuk dalam bulan-bulan
suci. Dinamakan demikian karena bangsa Arab melaksanakan ibadah haji di bulan ini.

Gerhana matahari

Gerhana matahari atau dalam bahasa inggris yang kita sebut sebagai sollar eclipse

merupakan salah satu kejadian fenomena alam yang jarang terjadi, tidak seperti kejadian

siang dan malam. Fenomena gerhana matahari terjadi pada siang hari, pada saat kejadian

tersebut siang berubah menjadi malam yang disebabkan bayangan bulan jatuh ke bumi,

sehingga bumi tidak mendapatkan cahaya matahari yang terhalangi bulan.

Gerhana matahari terbagi menjadi gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian

dan gerhana analus.

a. Gerhana matahari total adalah gerhana yang terjadi ketika bulan menutupi seluruh

bagian cahaya matahari yang masuk ke bumi.

b. Gerhana matahari sebagian adalah ketika bulan menutupi sebagian cahaya matahari

yang masuk ke bumi sehingga bumi mendapatkan cahaya matahari setengah atau

sebagian.

c. Gerhana analus adalah gerhana yang terjadi ketika matahari tertutupi oleh bulan

sehingga matahari terlihat seperti bentuk cincin.


Gerhana bulan

Gerhana bulan terjadi apabila kedudukan matahari , bumi dan bulan terletak sejajar

sehingga bulan tidak mendapat cahaya matahari yang tertutup oleh bumi.

Jenis-jenis gerhana bulan :

a. gerhana bulan sebagian adalah gerhana yang terjadi ketika bulan mendapat sebagian

cahaya matahari dan sebagiannya tertutupi oleh bumi yang hampir sejajar dengan

matahari

b. gerhana bulan total adalah gerhana yang terjadi ketikan bulan tidak mendapatkan

cahaya matahari yang tertutup oleh bumi sehinggan bulan gelap gulita.
BULAN
Ada dua macam gerakan yang di kenal dalam peredaran bulan, yaitu : gerakan hakiki dan
gerakan semu.

1. Gerak Hakiki Bulan


Gerakan hakiki bulan ini terdiri dari tiga macam, yaitu Rotasi, Revolusi, dan bulan dan
bumi bersama-sama mengelilingi Matahari.

a. Rotasi Bulan
Rotasi bulan adalah perputaran bulan pada porosnya dari arah barat ke timur. Satu kali
berotasi memakan waktu sama dengan satu kali revolusinya mengelilingi bumi. Akibatnya
permukaan bulan yang menghadap ke bumi relatif tetap. Adanya sedikit perubahan
permukaan bulan yang menghadap ke bumi juga diakibatkan adanya gerak angguk bulan
pada porosnya. Hanya saja gerak angguk bulan ini kecil sekali, sehingga dapat diabaikan.

Sesungguhnya titik tengah bulatan bulan yang yang Nampak pada kita bukanlah selalu titik
titik yang sama, melainkan titik yang selalu berubah-ubah sedikit letaknya. Dengan
perkataan lain: Bagian bulan yang dapat kita lihat dari bumi berjumlah lebih dari separoh
bagian.
Kedua kutub bulan itu (Utara dan Selatan) berganti-ganti Nampak pada kita. Kejadian ini
adalah disebabkan “gonjangan” semu bulan terhadap bumi. Keadaan ini di sebut librasi.
Ada tiga macam librasi:
- Librasi dalam garis melintang
- Librasi dalam garis membujur
- Librasi parallaktis.

Librasi dalam garis melintang, terjadi karena letak sumbu bulan condong terhadap bidang
lintasanya (juga condong terhadap bidang lintasan bumi). Akibatnya ialah, bahwa kutub
utara dan kutub selatan berganti-ganti kelihatan dari bumi sesudah berkeliling bulan itu
setengah kali dilintasinya, sedang titik tengah bulatan yang Nampak pada kita berubah-
ubah letaknya.

Librasi dalam garis membujur, terjadi karena kecepatan beredarnya bulan (mengelilingi
bumi) tiada tetap. Andaikata tetap kecepatan itu, maka akan tepatlah hanya separoh bagian
yang sama betul yang selalu nampak dari bumi. Akan tetapi karena bulan kadang-kadang
cepat dan kadang-kadang kurang cepat bergeser pada lintasanya, maka ada kalanya
kelihatan sebagian dari sebelah kiri yang biasanya tidak akan Nampak dari bumi tiada
kelihatan. Jadi sesudah ¼ waktu berkeliling, yakni ¼ bulan sideris, maka sumbu bulan itu
sudah tepat ½ kali berputar, akan tetapi bulan itu masih belum menjalani ¼ dari lintasan
seluruhnya. Itulah sebabnya, maka titik pusat bulatan bulan yang Nampak pada kita
bergeser-geser dari timur ke barat.

Librasi parallaktis, terjadi karena adanya beda lihat bagi orang-orang yang melihat bulan
dari tempat-tempat yang berlainan letaknya. Jika kita pilih 2 tempat di bumi yang berbeda
letaknya (A dan B), maka orang-orang yang berdiri di A dan B masing-masing meihat titik
pusat bulan yang berbeda letaknya .
Oleh karena jarak bumi dan bulan hanya ± 60 x jari bumi, maka perbedaan penglihatan
terhadap bulan itu sudah agak nyata. Di sebabkan librasi yang tiga macam itu,
sesungguhnya kita melihat dari separoh bagian dari bagian dari bulan itu. Menurut
perhitungan (di bulatkan):
- 3/7 tidak pernah kita lihat dari bumi
- 3/7 tetap menghadap ke bumi, itulah yang tetap dapat kita lihat
- 1/7 dapat di lihat karena librasi.
Jadi yang dapat kita kenal dari permukaan bulan itu adalah 4/7 bagian.

b. Revolusi Bulan
Revolusi Bulan adalah peredaran bulan mengelilingi bumi dari arah barat ke timur. Satu
kali penuh revolusi bulan memerlukan waktu rata-rata 27 hari 7 jam 43 menit 12 detik.
Periode waktu ini disebut satu bulan sideris atau syahr nujumi.

Revolusi bulan ini dijadikan dasar perhitungan bulan qamariyah, tetapi waktu yang
dipergunakannya bukan waktu sideris, melainkan waktu yang sinodis atau syahr iqtironi
yang lama rata-ratanya adalah 29 hari 12 jam 44 menit 2,8 detik.

Bulan berputar mengelilingi bumi dengan periode 27 1/3 hari. Akibat kala rotasi dan
revolusi bulan waktunya bersamaan, maka daerah permukaan bulan yang menghadap ke
bumi selalu tetap. Manusia mengetahui daerah yang membelakangi bumi setelah
penerbangan pesawat Apollo yang berhasil memotret bagian belakang bulan.

Bulan bergerak dalam peredarannya tiap hari sebanyak 24 jam. Maka yang perlu
diperhatikan posisi bulan dari posisi ijtima’ ke posisi ijtima’ lagi, lamanya 1 bulan sinodis
atau 1 bulan ijtima’ 29 hari 12 jam 44 menit 2,8 detik. Maka banyak orang beranggapan
pada setiap ijtima’ akan terjadi gerhana matahari, padahal tidak demikian, karena ketika
ijtima’ matahari bulan dan bumi tidak selalu pada garis lurus, melainkan terletak dalam satu
bidang yaitu bidang astronomi. Bidang astronomi itu berbentuk tegak lurus bidang orbit
bumi (ekliptika atau dairoh buruj).

Pada saat bulan bergerak memisahkan diri dari konjungsinya dengan matahari, bumi juga
melakukan gerakan revolusi yang menimbulkan kesan seolah-olah matahari juga bergerak
ke timur di antara bintang-bintang yang setiap hari menempuh jarak sejauh 59’5,83”
(hampir 1), sehingga dalam waktu 1 bulan, matahari sudah terpisah dari bintang ke arah
timur hampir sebanyak 30.
Pada posisi 1 matahari dan bulan digambarkan sedang konjungsi (ijtima’), yaitu sama-sama
terletak pada satu bujur astronomis. Kemudian bumi bergerak terus mengedari matahari,
demikian pula bulan terus mengedari bumi.

Bila matahari dan bulan dalam satu bidang astronomi atau satu lingkaran lintang astronomi
maka terjadilah ijtima’. Dan dimana lingkaran lintang astronomis dimana bumi, bulan dan
matahari terletak pada 1 garis lurus maka akan terjadi gerhana matahari.

Jika bulan diantara bumi dan matahari, maka bulan berkedudukan konjungsi. Saat inilah
saat bulan baru. Jika letaknya bertentangan dengan matahari terhadap bumi, maka bulan
kelihatan bersinar penuh, menjadi bulan purnama. Ketika ini bulan dikatakan berkedudukan
opposisi.

Bidang lintasan bulan mengelilingai matahari dan bidang lintasan bumi mengelilingi
matahari (bidang ekliptika) ini tidak tepat berada dalam satu bidang melainkan miring,
dengan variasi kemiringan antara 40 57’ sampai 5 20’. Akibat kemiringan ini terdapat dua
titik potong antara lintasan bulan mengelilingi bumi dengan bidangan ekliptika. Titik
potong (Simpul) ini dalam astronomi dikenal dengan Ascending Node (Uqdah Jauzahar)
dan Descending Node (Uqdah Naubahar).

Lintasan Bumi mengelilingi matahri dan lintasan bulan mengelilingi bumi. Garis simpul
adalah garis nn’. Fase bulan baru terjadi pada waktu kedudukan bulan berada dalam arah
yang sama dengan matahari dilihat dari bumi, dan gerhana matahari akan terjadi apabila
fase bulan baru terjadi pada titik simpul n’.

Dalam berevolusi mengelilingi bumi , pada suatu saat bulan akan berada pada arah yang
sama dengan matahari, pada saat ini Fase bulan baru ( New Moon ) atau saat konjungsi
atau Ijtimak. Sedangkan kebalikannya yaitu saat bulan berada pada arah yang berlawanan
dengan matahari di sebut Fase bulan purnama ( Full Moon ), Pada Fase New Moon seluruh
bagian bulan yang gelap akan menghadap ke bumi. Sementara itu pada Fase Full Moon,
seluruh permukaan bulan yang terang akan menghadap ke bumi.

c. Bulan dan bumi bersama-sama mengelilingi matahari


Seperti kita ketahui bahwa bumi berevolusi mengelilingi matahari. Begitu juga dengan
bulan, karena bulan berevolusi terhadap bumi, maka bulan pun berevolusi terhadap
matahari layaknya bumi. Atau dengan kata lain, bulan mengikuti revolusi bumi.

2. Gerakan semu bulan

a. Gerak harian
Selain gerak akibat rotasi Bumi dari arah timur kea rah barat, bulan melakukan pergerakan
revolusi mengitari bumi yang arahnya dari barat ke timur.

Setelah berlangsung selama 7 hari, bulan kelihatan setengah lingkaran. Rupa semu seperti
ini disebut bulan perbani (First Quarter) atau perempat pertama. Pada malam ke 15
piringan bulan terlihat selurhnya, yang disebut bulan purnama (Full Moon). Pada saat itu
bulan mempnyai selisih bujur astronomis dengan matahari sebanyak + 180 derajat. Letak
seperti ini disebt bulan sedang beroposisi dengan matahari.

Untuk seterusnya, rupa semu bulan mlai menyusut sedikit demi sedikit, sehingga pada
tanggal ke 22 tinggal setengah lingkaran yang disaebut Last Quarter. Akhirnya pada malam
ke 29/30 bulan tidak bercahaya lagi dan disebut bulan mati (New Moon). Pada saat itu blan
memiliki selisih bjur astronomis dengan matahari sebanyak + 0 derajat. Pada saat itu bulan
disebut berkonjungsi dengan matahari atau dalam istilah arabnya disebut ijtima’ atau
iqtiron. Kira-kira satu atau dua hari setelah itu, bulan akan menampakkan diri dengan rupa
semu seperti sabit. Oleh karena itu rupa blan tersebut diberi nama bulan sabit (Crescent).

Rupa Semu Bulan


Adanya rupa semu bulan seperti itu merupakanakibat dari fungsi elongasi bulan, yakni
jarak sudt bulan dari matahari dilihat dari bumi. Waktu blan “perempat pertama”
berelongasi 90 derajat. Blan purnama berelongasi 180 derajat. Bulan “perempat kedua”
berelongasi 270 derajat dan saat bulan mati berelongasi 0 derajat.

b. Bulan sideris dan sinodis


Sebenarnya bulan sekali berevolusi mengedari bumi satu kali putar penuh memerlukan
waktu 27 1/3 hari. Ditandai dengan letaknya bentuk semu bulan selama beredar pada bumi
dalam satu bulan. Bola di tengah ialah bumi, bola-bola di sebelah luar sekali menampakkan
bagian mana dari bulan disinari matahari.

Di samping gerakan semu di atas, bulan pun mempunyai gerakan semu yang disebut
Librasi, yaitu goyangan semu bulan terhadap bumi. Dengan adanya gerakan ini
menyebabkan lebih dari setengah permkaan bulan dapat terlihat dari bumi. Ada tiga hal
yang menyebabka librasi bulan, yaitu:
Kembali ke tempat semula di latar belakang bintang-bintang yang sama. Periode ini disebut
1 bulan sideris. Sideris artinya bintang. Namun bentuk fasenya belum kembali ke bentuk
yang sama barulah setelah 29 ½ hari bulan kembali ke bentuk fase yang sama, dari bulan
baru ke bulan baru berikutnya. Periode ini disebut 1 bulan sinodis (lunasi). Adanya
perbedaan ini terjadi akibat blan menyertai bumi mengitari matahari.
TATA SURYA

OLEH :

NAMA : NURUL NILAM SHAFA NAYRA

KELAS : VI C

SD NEGERI 1 SUNGAILIAT

TAHUN AJARAN 2018 / 2019


SUNGAILIAT, 25 FEBRUARI 2019

NILAI TT GURU TT ORTU

GURU PEMBIMBING YANG MEMBUAT

IRMA MARDIANI, S.Pd NURUL NILAM SHAFA NAYRA


NIP. 19680426 200312 2 001

Anda mungkin juga menyukai