Anda di halaman 1dari 60

• Nama : Ny.

S
• Usia : 28 tahun
• Jenis kelamin : Wanita
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Alamat : Sekelimus XVI no.88
• Status Marital : Menikah
• Agama : Islam
• Tanggal Masuk RS : 21 april 2016
• Tanggal pemeriksaan : 25 april 2016
Keluhan
• Keluhan Utama:
• Bengkak Seluruh Tubuh

• Keluhan Penyerta:
• Sesak Nafas
Pasien mengeluhkan bengkak
diseluruh tubuh sejak 1 minggu SMRS.
Pasien merasakan bengkak muncul
secara perlahan dan bengkak pada pasien
semakin membesar.
Pasien mengeluhkan sesak sejak 2 minggu SMRS
sesak nafas yang dirasakan terus menerus dan
semakin hari semakin bertambah parah. Awalnya 1
bulan yang lalu sesak dirasakan pada saat aktivitas.
1 minggu terakhir pasien mengeluhkan sesak
dirasakan juga pada saat beristirahat. 5 jam SMRS
sesak dirasakan sangat berat ketika pasien bangun
dari tidurnya. Ketika posisi di duduk-kan, pasien
merasa sesak tidak berkurang. Pasien seringkali
terbangun pada malam hari karena sesak, dan
Pasien terkadang lebih nyaman tidur dengan 2
bantal sejak 1 bulan yang lalu.
pasien menyangkal adanya sesak nafas akibat
debu atau perubahan cuaca, diikuti sakit pada ulu
hati/ perut bagian kanan atas, dan mengi. pasien
juga menyangkal adanya sesak yang bertambah saat
menarik napas. Disangkal adanya nyeri dada
ataupun perasaan berat di dada ataupun batuk.
Saat sesak, terkadang banyak keringat yang
keluar. pasien mengakui adanya perasaan tidak
nyaman pada perut. pasien juga merasakan sering
lemas, dan nafsu makan yang berkurang sejak
beberapa bulan terakhir. Berat badan pun dirasakan
telah berkurang. Pasien juga mengeluhkan
mengalami keluhan pada BAK
Sejak 1 tahun yang lalu pasien memiliki riwayat
penyakit darah tinggi dalam kehamilan dan setelah
melahirkan dirawat akibat pembengkakkan jantung.
Serta ketika hamil dalam masa pengobatan TB paru
dan dinyatakan bersih. Pasien mengaku minum
obat secara rutin dan kontrol untuk darah tinggi.
Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit
jantung, ginjal, kencing manis, ataupun asma.

Keluhan bengkak dan sesak ini merupakan


kedua kalinya, sehingga pasien datang ke rumah
sakit dan sebelumnya pernah dirawat di RS untuk
gejala yang sama
Pasien merasa menjaga asupan makanan
terutama asin. Pasien jarang mengkonsumsi
makanan yang berlemak , dan pasien pun tidak
merokok.
Tidak ada anggota keluarga pasien yang
memiliki keluhan sama dengan pasien. Tidak ada
anggota keluarga pasien yang memiliki riwayat
penyakit jantung, kencing manis dan darah tinggi.
A. Keadaan umum
 Kesan sakit : Sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
B. Tanda Vital
 Tekanan darah: 60/30 mmHg
 HR : 120x/mnt
 Respirasi : 22x/mnt
 Suhu : 37,1 0C
C. Keadaan pernafasan
 Abdomilathorakal
Kepala

1. Rambut : Lurus, hitam 4. Hidung


dan tidak mudah rontok.  Simetris
2. Kulit wajah : Edema (-).
3. Mata  Deviasi septum (-)
 Letak : simetris  Sekret (-)
 Palpebrae : edema (-)  Massa (-)
 Pupil : bulat, isokor  Terpasang canul
 Sklera : ikterik (-)
 Konjungtiva : Anemis (+/+)
 Reaksi cahaya : +/+
5. Telinga
 Deformitas (-), sekret (-) 7. Gigi dan gusi
 Luka (-) Oral Higienitas baik

6. Rongga Mulut
Bibir : kering, Sianosis(-)
Lidah : bentuk normal
Frenulum linguae : icterik (-)
Faring hiperemis : (-)
Arcus faring simetris dengan uvula
di tengah
Tonsil : T1-T1, tenang
Leher

o Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran


o JVP : 5+2,5 cmH2O
o Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran
o Trachea : Tidak terdapat deviasi
THORAX
Thorax
Inspeksi
o Bentuk dan gerak : simetris
o Warna kulit : Diaphoresis (+), pucat (+)
o ICS kanan dan kiri : tidak melebar
o Retraksi otot pernafasan : -/-
o Jejas/kemerahan/jar.parut :(-)
o Ictus Cordis : Tampak
Cor

•Palpasi:
•Iktus kordis teraba,tidak kuat angkat pada ICS V 1,5 cm
lateral dr Linea mid clavicularis sinistra, thrill (-)
•Perkusi:
•Batas jantung:
•kanan  ICS V linea sternalis dextra
•kiri  ICS V 1,5 cm linea mid clavicularis sinistra
•atas  ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi:
•Suara jantung : S1 dan S2 normal regular
•S3 Gallop (+) Murmur (+)
Pulmo Anterior

•Palpasi:
•VF (+) : ka = ki
•Perkusi:
•Dull (+) : Setinggi ICS III ka = ki
•Auskultasi:
•VBS (+) : hemithorax ka = hemithorax ki
•VR : T.D.L
•Ronchi basal : -/-
•Wheezing : -/-
Pulmo Posterior

•Inspeksi
•Bentuk dan gerakan simetris
•ICS kanan dan kiri tidak melebar
•Retraksi otot pernafasan -/-
•Palpasi:
•VF (+) : ka = ki
•Perkusi:
•Paru kanan = Paru kiri
•Auskultasi:
•VBS (+) : hemithorax ka = hemithorax ki
•VR (+) : ka = ki
•Ronchi basal : -/-
•Wheezing : -/-
ABDOMEN
Inspeksi
o Bentuk : datar
o Kulit : jaringan parut/jejas/luka bekas
operasi/massa(-)
Auskultasi : BU (+)
Palpasi
o Dinding perut : tidak ada massa
o Nyeri tekan : (+) Epigastric
Hepar
Pembesaran : 2 cm BAC & 1 cm BPS
Tepi : teraba
Permukaan : rata
Konsistensi : kenyal
Nyeri tekan : -
Lien
Pembesaran : tidak ada pembesaran

Perkusi:
• Tympani
• Pekak samping (-), pekak pindah (-)
• Ruang traube kosong

Ginjal
 Pembesaran : tidak ada pembesaran
 Nyeri tekan : (-)
 Ketuk CVA : (-)
EKSTRIMITAS
Atas Bawah

Dingin Dingin

Edema +/+ Edema +/+

Sianosis (-) Sianosis (-)

Palmar eritem (-) Palmar eritem (-)

Capillary refill < 2 detik Capillary refill < 2 detik


Diagnosis Banding

- CHF FC III IV+ PPCM + Edema


Anasakra e.c susp CKD
- Decompensatio Cordis Sinistra &
Dextra FC Class 4, e.c HHD
Usulan Pemeriksaan
• Pemeriksaan Darah:
• Hb
• Ht
• Leukosit
• Trombosit
• Gula Darah
• Pemeriksaan Urine:
• Ureum
• Kreatinin
• Albumin
• Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan Darah: (21-04-2016)
Hb: 8,9 g/dL
Ht: 27
Leukosit: 3.000
Trombosit: 172.000
Gula Darah Sewaktu: 61
Gula Darah Sewaktu: 103 (22-04-2016)
Pemeriksaan Urine: (21-04-2016)
Ureum: 63,4
Kreatinin: 1,15
Albumin: 2,71
Pemeriksaan EKG
10/03/2016
Pemeriksaan EKG
10/03/2016
Pemeriksaan EKG
10/03/2016
Diagnosis Kerja

CHF FC III IV+ PPCM +


Edema
Anasakra e.c susp CKD
Penatalaksanaan
• Medikamentosa
o Diuretic (menurunkan preload
• Non-Medikamentosa dan edema)
• Mengontrol kolesterol o ACE-inhibitor (as vasodilator-
• O2 3L menurunkan afterload) 3x6,25
o ᵦ-blocker
• Tidur dengan posisi ½
o Aldosteron Antagonist (jika
duduk pasien hipokalemia)
• Diet Rendah Garam 1- o ARBs
2 g/hari o Digitalis(@ px tachycardia)
• Diet Cairan 2L/hari o Hidralazine / nitrates
o Furosemide 1 x 40 mg/iv (2
ampul) + spironolactone
o Losartan 1 x 25 mg
o Bisoprolol 1x 1,25 mg
Prognosis
• Quo Ad Vitam : Dubia Ad Bonam
• Quo Ad Fungsional : Dubia Ad Malam
• Quo Ad Sanasionam : Dubia Ad Malam
Congestive heart failure
Definisi
Jantung tidak mampu memompa darah
secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi
tubuh untuk keperluan metabolisme jaringan
tubuh sedangkan tekanan pengisian ke dalam
cukup.
Menurut PERKI
• Kumpulan gejala yang kompleks dimana
seorang pasien harus memiliki tampilan
berupa : gejala gagal jantung (nafas pendek
yang tipikal saat istirahat atau saat
melakukan aktifitas disertai/tidak
kelelahan);retensi cairan (kongesti paru
atau edema pergelangan kaki
• Gejala khas gagal jantung : sesak nafas saat
istirahat atau aktifitas , kelelahan, edema
tungkai.
Dan
• Tanda khas gagal jantung : takikardia, takipnu,
ronki paru, efusi pleura, peningkatan tekanan
vena jugularis, edema perifer, hepatomegali.
• Dan
• Tanda objektif gangguan struktural atau fungsional
jantung saat istirahat, kardiomegali, suara
jantung ke tiga, murmur jantung, abnormalitas
dalam gambaran ekokardiografi, kenaikan
konsentrasi peptida natriuretik.
Patofisiologi Gagal Jantung
Gagal Jantung Afterload

Preload CO Total tahanan


Sistim perifer
Filling pressure
Mekanisme kompensasi
1. Dilatasi ventrikel
2. Hipertropi ventrikel
3. Aktifitas neurohumoral
- Saraf simpatis
- Sistim renin-angiotensin
4. Renal mekanisme (Retensi natrium/air)
- Reabsorbi NA pada proximal tubules
- Anti diuretic hormon
Etiologi
• Kelainan mekanis
• Peningkatan beban kontraksi vent.
(hipertensi pulmonal, stenosis aorta,
stenosis pulmonal, coartasio aorta,
hipertrofi kardiomiopati)
• Peningkatan beban volume
(regurgitasi aorta, mitral, trikuspid,
dan shunt: ASD, VSD, PDA)
• Obstruksi terhadap pengisian
ventrikel (stenosis mitralis atau
trikuspidalis)
• Kelainan miokardium
• Iskemik miokardium
• Miokarditis
• Kardiomiopati
• Kelainan metabolik
• Berubahnya irama jantung atau urutan
konduksi
• Henti jantung
• Fibrilasi
• Takikardi atau bradikardi yang berat
Faktor pencetus
• Serangan hipertensi
• Infark miokard
• Beban fisik, cairan, lingkungan dan
emosional yang berlebihan.
• Aritmia
• Anemia.
• Emboli paru.
• Infeksi.
• Putus obat/tidak minum obat.
Klasifikasi
• Gagal jantung kirigangguan
pemompaan darah pada ventrikel
kiritekanan dan volume akhir
diastolik ventrikel meningkat↑tekanan
atrium kiri dan menghambat aliran vena
pulmonalbendungan paru (backward
F)&perf. Jar. (forward F)
Klasifikasi
• Gagal jantung kanan gangguan
vetrikel kanan↑tekanan pada atrium
kanan  menghambat aliran masuk
dari vena cava superior dan inferior 
bendungan sistemik.
• Gagal jantung kiri&kanan: tejadi
bersama; atau GJ kanan akibat GJ kiri
Manifestasi Klinis/Diagnosa
• Dyspneu:
- Orthopneu
- PND
• Pernafasan Cheynes-Stokes
• Fatique dan weakness
• Gejala abdominal
• Gejala serebral
• Nocturia
Manifestasi Klinis GJ kiri vs kanan
Gagal jantung kiri: • Kardiomegali
• Dispnea de effort • Irama Gallop (bunyi jantung
• Orthopneu 3)
• Takipnea • Bunyi jantung 2 keras
• Paroxysmal nocturnal • Bising sistol (MR)
dyspnea • Ronkhi basah di paru kiri
• Batuk dan hemoptisis kanan basal
• Pernafasan Cheyne-Stokes • Ronkhi kering
• Sianosis pada kulit tipis • Pemeriksaan rontgen toraks:
• Takikardi kardiomegali, pembuluh
darah paru melebar
• Pulsus alternans
• Waktu sirkulasi memanjang
Gagal jantung kanan:
• Sesak nafas tidak menonjol • Splenomegali
• Edema subkutan • Kelainan ginjal:
• Asites oligouria,
albuminuria, uremia
• Hidrotoraks
• Sianosis perifer
• Jugular venous pressure
meningkat • Waktu sirkulasi
meningkat
• Kelainan traktus
digestivus: mual, muntah, • Central venous
meteorismus pressure meningkat
• Kelainan hepar: hepar • Tekanan cairan
membesar, kenyal/lunak, serebrospinal
nyeri tekan, tes faal hati meningkat
terganggu, kadang-kadang
ikterus
Gagal Jantung
KELUHAN GEJALA

Kiri : * Dispnea * Diaphoresis (Sweating)


* Orthopnea * Takhikardi
* Paroxysmal nocturnal * Pulmonary rales wheezing
dyspnea * Loud P2
* Fatigue * Bunyi jantung 3 dan 4 Gallop

Kanan : * Edema peripheral * Jugularis externa venous


* Right upper quadrat distention
discomfort (Hepar >>) * Edema peripheral
Gagal jantung New York Heart
Assocation (NYHA)
• Kelas 1 : Aktivitas fisik tidak terbatas dan
tidak ada keluhan saat melakukannya
• Keas 2 : Aktivitas sedikit terbatas dan ada
keluhan saat melakukan aktivitas fisik
sehari-hari
• Kelas 3 : Aktivitas sangat terbatas dan ada
keluhan saat melakukan aktivitas fisik
sehari-hari yang ringan
• Kelas 4 : Timbul keluhan bahkan pada saat
istirahat
Klasifikasi Killip
• Kelas 1: tidak terlihat tanda /gejala
disfungsi ventrikel kiri (kematian 6%)
• Kelas 2: Gallop S3/kongesti pulmoner
ringan samp[ai moderat (kematian 30%)
• Kelas 3: edema paru berat yang akut
(kematian 40%)
• Kelas 4: sindroma syok (kematian 80-
90%)
Kriteria Diagnostik
Kriteria gagal jantung menurut kriteria
Framingham
Kriteria Mayor:
• PND/Orthopnea
• JVP meningkat
• Ronki Basah tidak nyaring
• Kardiomegali
• Edema paru akut
• Irama derap S3
• Peningkatan tekanan vena >16 cm H2)
• Refluks hepatojugular
Kriteria Minor:
• Edema ankle
• Batuk malam hari
• Dyspneu d’effort
• Hepatomegali
• efusi pleura
• Kapasitas vital berkurang menjadi 1/3
maksimal
• takikardia (>120x/menit)
Diagnosis ditegakkan dari dua kriteria
mayor, atau satu kriteria mayor dan
dua kriteria minor yang ada pada saat
bersamaan
• Pada EKG  gambaran sesuai penyebab
• Foto thorax  pembesaran jantung dan
opasifikasi hilus yang bisa mencapai apek paru
serta efusi pleura
• Ekokardiografi :
Fraksi ejeksi <35-40%  disfungsi sistolik,
kelainan katup/PJK/Shunt
Fraksi ejeksi >40-50%  LVH  HHD; HCM
(Hypertensi cardiomyopathi) /Amiloid
Perikard  Efusi
/tamponade; Perikarditis
• Kateterisasi angiografi
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• Hb
• Leukosit
• Elekrolit, khususnya Natrium-kalium
• Ureum-kreatinin
• SGOT-SGPT-Bilirubin
• Gambaran radiologis
Kardiomegali dengan bendungan paru
• Elektrokardiografi
• Echocardiography
Pengobatan Gagal Jantung

DASAR :
I. Effisiensi kerja jantung
a. Kegiatan fisik / mental
II. Mengatur penimbunan air /
natrium
a. Intake natrium
b. Diuretika
Istirahat

A. Kerja jantung ringan


* Tensi - Tahanan
* Kerja otot pernafasan
Pemakaian 02
B. Denyut jantung lambat (Efisiensi kontraksi >
baik)
C. Venous return
Preload
D. Aliran darah ke ginjal
Diuresis
Strategi Pengobatan Gagal Jantung (1)
I. Menghilangkan dasar penyebab utama
* Dengan operasi (penyakit katup/P.J. Bawaan)
* Obat-obat : endocarditis / hipertensi
II. Menghilangkan faktor pencetus / presipitasi dan
mencegahnya : * Infeksi
* Aritmia
* Emboli
III. Mengontrol gagal jantung :
Strategi Pengobatan Gagal Jantung (2)
III. Mengontrol gagal jantung :
A. Memperbaiki daya kontraksi miokard mencakup :
* Digitalis
* Obat simpatomimetik
* Obat positive inotropic
* Pacu jantung
B. Kerja jantung mencakup :
* Fisik - emosi
* Kegemukan
* Vasodilator
* Assisted circulation
Strategi Pengobatan Gagal Jantung (3)
III. Mengontrol gagal jantung :
C.Mengontrol kelebihan air / natrium
mencakup :
* Diet rendah garam
* Diuretika
* Secara mekanis cairan dikeluarkan
* Paracentesis
* Thoraco centesis
* Dialysis
* Phlebotomy
Outline Therapy Gagal Jantung (1)
1. Aktifitas Fisik
A. Olah raga -- partus berat
B. Kerja sehari-hari stop
C. Istirahat rumah
D. Total bed rest
2. Digitalis
A. Dosis maintenance
B. Dosis maksimal toleransi
3. Pembatasan Intake Natrium
A. Terbatas pada meja makan (Na : 1.6 - 2,8 gram)
B. Semua masakan + meja makan (Na : 1.2 - 1.8 gram)
C. A + B + low sodium diet (Na : 0,2 - 1 gram)
Outline Therapy Gagal Jantung (2)
4. Diuretika
A. Moderate - thiazide
B. Loop diuretika (Furosemid / ethacrynic)
C. Loop diuretika + distal diuretika (Aldactone / potasium sparing)
D. Loop diuretika + thiazide + distal tubular diuretic
5. Vasodilator (Mengurangi kerja miokard)
A. * Hidralazine (art dilator)
* Isosorbide dinitrate (venodilator)
atau
* Prazosin ( A + V dilator)
atau
* Captopril (A + V dilator)
Outline Therapy Gagal Jantung (3)

6. Obat Inotropic lain


* Dopamine / dobutamine
7. Special Measures
* Thoraco centesis / para centesis
* Dialysis
* Assisted circulation
* Transplantasi
Komplikasi
• Komplikasi utama yang berhubungan
dengan gagal jantung adalah kematian
mendadak kardiak
• Diagnosis dan pengobatan dini pada gagal
jantung bertujuan untuk mengurangi
kongesti vena pulmonal, mengurangi after
load, dan meningkatkan curah jantung
sehingga dapat mencegah kegagalan sistem
kardiovaskular dan respirasi
Prognosis
• Angka kematian pasien rawat inap
dengan gagal jantung sekitar 5-20%
• Prognosis gagal jantung tergantung
pada sifat penyakit jantung yang
mendasari dan pada ada atau tidaknya
faktor pencetus yang dapat diobati
• Prognosis juga dapat diperkirakan
dengan mengamati respon terhadap
terapi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai