Anda di halaman 1dari 55

Folikulitis Pytriosporum Ovale

Pembimbing : dr. Buih Amartiwi, Sp. KK


Novi Puspita Sari
20172040101111
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RS SITI KHODIJAH SEPANJANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
BAB 1
Pendahuluan
Pytriosporum ovale folliculitis adalah infeksi kronik folikel pilosebasea yang disebabkan
oleh jamur yaitu Malassezia sp. Malassezia sp. adalah jamur lipofilik

Terjadi kenaikan Insidensi POF di URJ Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo
Surabaya pada tahun 2011 -2013 sebanyak 24 pasien baru, dengan jumlah laki-laki 15

Pendahuluan
orang dan perempuan sebanyak 9 orang, Tahun 2013 terjadi peningkatan jumlah pasien
baru POF yaitu sebesar 87 orang, dengan jumlah laki-laki tetap dominan yaitu sebanyak
51 orang, sedangkan pada wanita sebanyak 36 orang

Penyakit ini banyak dijumpai di daerah tropis dikarenakan tingginya suhu dan kelembaban
lingkungan, diperkirakan 40-50% dari populasi di negara tropis terkena penyakit ini.

Pytriosporum Folikulitis merupakan acneform , sehingga sering


sekali didiagnosis sebagai acne sehingga diberi pengobatan
sebagai acne, namun dengan pengobatan tersebut tidak di
dapatkan perubahan klinis.
BAB 2
Definisi
• Pitirosporum folikulitis adalah penyakit kronis pada folikel
polisebasea yang disebabkan oleh spesies pitirosporum,
berupa papul dan pustul folikular, yang biasanya gatal dan
terutama berlokasi dibatang tubuh, leher dan lengan bagian
atas.
Anatomi Fisiologi
Pembentukan rambut
Folikel
sel pada folikel aktif
bermitosis akan tetapi
kemudian setelah folikel
terdiferensiasi sempurna
hanya sel-sel bagian bawah
bulbus, yaitu sel matriks,
yang tetap aktif bermitosis.
Sel-sel tersebutlah yang akan
mengisi berbagai bagian
rambut, yaitu medula,
korteks, dan kutikula
Anatomi Fisiologi
Pembentukan rambut
• Medula
Medula rambut terletak
paling tengah, biasanya
terlihat lebih terang
daripada bagian lain.
Anatomi Fisiologi
Pembentukan rambut
• Kutikula rambut
merupakan bagian paling
luar akar dan batang
rambut mengandung sel-
sel paling tipis, mirip sisik,
dengan ujung bebas ke
arah ujung distal. Sel-sel
yang menyusun kutikula
rambut sangat pipih, saling
berselisip, dan berhimpitan
dengan sel-sel kutikula
sarung akar rambut dalam,
sehingga sulit dibedakan
satu sama lai
Anatomi Fisiologi
Pembentukan rambut
• Korteks rambut
merupakan bagian
terbesar rambut,
mengandung beberapa
lapisan konsentris yang
terdiri atas sel panjang
terkeratinisasi. Melanin
biasanya terjepit di
antara dan di dalam sel-
sel ini, sehingga
mewarnai rambut.
Fisiologi Pertumbuhan Rambut
• Pertumbuhan dan pergantian rambut terjadi secara siklis, tidak kontinu.
Periode tumbuh dan istirahatnya tergantung tempat-nya pada tubuh. Folikel
rambut biasanya berada dalam tahap yang berbeda-beda, sehingga
pergantian rambut terjadi tanpa disadari
• Apabila folikel berhenti tumbuh, rambut berhenti tumbuh kemudian
terputus dari bulbus dan akhirnya rontok
Definisi pytriosporum folikulitis
• Pitirosporum folikulitis adalah penyakit kronis pada folikel
polisebasea yang disebabkan oleh spesies pitirosporum,
gamabaran berupa papul dan pustul folikular, yang biasanya
gatal dan terutama berlokasi dibatang tubuh, leher dan lengan
bagian atas.
Etiologi
• Folikulitis yang di akibatkan adanya infeksi pada foliker rambut
yang di sebabkan cutaneous yeast, malassezia furfur sejenis
pytriosum ovale dan memungkinkan juga pada strain yang
lainya
Malassezia Sp.

• Malassezia adalah flora normal di daerah kulit yang kaya


kelenjar sebaceous. Bagaimana kolonisasi kulit tidak diketahui
• Hanya ketika jamur secara tidak sengaja menembus
penghalang seperti kulit utuh dan lapisan selaput lendir, atau
ketika defek imunologis atau kondisi melemahkan lainnya ada
di inang, kondisi yang menguntungkan untuk kolonisasi jamur
dan pertumbuhan terjadi.
• Karena sifat lipofilik mereka, mereka menjajah bagian
seboroik kulit dan mereka mempertahankan diri dengan
menggunakan asam lemak yang ada dalam sebum normal.
Mereka menyebabkan penyakit kulit dalam kondisi tertentu
seperti pertumbuhan yang berlebih, turun ke folikel rambut,
sehingga terjadi peradangan
. Identifikasi dan Morfologi
Malassezia
• Malassezia furfur mempunyai
bentuk dimorfik, saat menginvasi
jaringan berbentuk seperti ragi
(yeast like), tetapi jika hidup di
medium kultur akan membentuk
miselium

• Ragi Malassezia furfur berbentuk


oval-bulat atau seperti botol,
berukuran 3 – 8 µm dan
bereproduksi dengan cara
blastospora atau
bertunas.Gambar 6 Ragi ini
mampu membentuk hifa (fase
hifa) yang bersifat invasif serta
patogen. Pada fase hifa terbentuk
hifa bersepta yang mudah putus,
sehingga nampak hifa-hifa
pendek, berujung bulat atau
tumpul
Yeast /ragi
• sebagai saprofit, parasit, atau
keduanya dengan
menggunakan enzim
proteolitik, glikolitik, atau
lipolitik spesifik untuk
memecah substrat
ekstraseluler dan untuk
menyerap produk-produk
yang dapat dicerna oleh
jamur
• Ini adalah organisme
oportunistik, yang berubah
dari fase saprophytic ke fase
miselia patogen dalam kondisi
tertentu, seperti peningkatan
suhu, kulit berminyak,
berkeringat dan imunosupresi
Lapisan Dinding sel Fungi dan
yeast

• Pengamatan
mikroskop elektron
terhadap arsitektur
dinding sel jamur
pada jamur dan ragi
berfilamen
menunjukkan
struktur berlapis.
Klasifikasi Jamur Malassezia
furfur
• Kerajaan : Fungi
• Divisio : Basidiomycota
• Kelas : Hymenomycetes
• Ordo :Tremellales
• Familia : Filobasidiaceae
• Genus : Malassezia
Cara reproduksi
Mekanisme patogen
• Banyak jamur muncul bukan sebagai
hifa tetapi sebagai bentuk uniseluler
yang disebut ragi, yang bereproduksi
secara vegetatif dengan cara bertunas.
Beberapa patogen jamur oportunistik
manusia adalah dimorfik, tumbuh
sebagai miselium di alam dan sebagai
ragi yang mereproduksi secara vegetatif
dalam tubuh.
Mekanisme patogen
• Jamur sejati mendapatkan senyawa
karbonnya dari substrat organik tak
hidup (saprophytes) atau bahan organik
hidup (parasit) dengan penyerapan
nutrisi melalui dinding sel mereka.
• Makromolekul dan polimer tidak larut
(mis., Protein, glikogen, pati, dan
selulosa) harus menjalani pencernaan
awal sebelum dapat diserap oleh sel
jamur. 5,17
• Ragi ini ditemukan di stratum corneum
dan pilar folliculi di mana ia
menggunakan lipase dan fosfolipase
sendiri untuk menghidrolisis trigliserida
dari sebum menjadi asam lemak bebas
untuk sumber lemak lipidnya sendiri,
sehingga mengarah pada proliferasi

• Proses ini melibatkan pelepasan enzim


proteolitik, glikolitik, atau lipolitik
Patogen jamur mengandalkan enzim
pencernaan ini untuk menembus
penghalang inang alami
Distribusi
• Meskipun, oleh definisi
mikosis superfisial tidak
melampaui epitel
cornified, organisme ini
terlihat di ostium, dan
dalam folikel rambut

• Karena sifat lipofilik,


Malassezia ditemukan
dalam kepadatan
tertinggi di daerah
sebaceous seperti kulit
kepala, wajah, dan
batang atas
EPIDEMIOLOGI
• Kolonisasi oleh M. furfur dimulai segera setelah lahir, dan
kehadiran puncak dari yeast (ragi) terjadi pada akhir masa
remaja dan kehidupan dewasa muda, bertepatan dengan
meningkatnya aktivitas kelenjar sebasea dan konsentrasi lipid
di kulit.

• Pitirosporum ovale hadir pada 90-100% dari permukaan kulit


yang sehat, jumlah terbanyak terdapat pada dada dan
punggung.
Patofisiologi
• organisme ini ada di ostium dan segmen folikel rambut bagian
tengah dan dalam menutupi pada folikel kemudian dia
terbentuk yeast tumbuah lingkungan sebaseousYeast
menghidrolisis trigliserida asam lemak bebas dan membuat
asam lemak rantai panjang respon inflamasi
• Yeast menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak bebas
dan membuat asam lemak rantai panjangdari asam lemak
bebas. Gambar 3 Hasilnya adalah semakin banyak timbul
mycelium yang mengaktifasi inflamasi.

• Innate imunity untuk mengenali fungi sebagai pathogen


adalah dengan adanya APC (antigen Presenting cell) yaitu
dendritic sel dan makrofag. Dimana sel dendritic mengikat
dinding sel fungi dengan Pattern Recognition Reseptore(PRRs)
pada permukaanya. C-type Lectin Reseptor (CLRs) seperti
Dectin-1 merupakan PRRs dalam immunitas anti-fungi, selain
itu PRRS lain seperti Toll-Like receptor TLR2 (Gbr. 12)
Faktor Predisposisi
• Faktor eksternal : lingkungan
• Variasi geografis telah diamati pada kepadatan spesies Malassezia yang
berbeda pada kulit. Hal ini terlihat lebih umum di iklim tropis dan
subtropis yang hangat dan lembab yang lebih cocok untuk
pertumbuhannya
• Faktor Host atau individu:
• jenis kelamin androgen  aktifasi sel sebocyte
• Stres corticotropin realizing hormon juga dapat berperan. Ini dirilis
oleh hipotalamus dan meningkat sebagai respons terhadap stres.
• Kehamilan: belum di ketahui secara jelas mekanisme. Hipotesis
sementara adalah kerja esterogen .
• Penyakit sistemik : DM dan imunodefisiensi
• Tingkat keparahan penyakit yang disebabkan oleh organisme ini
tergantung pada ukuran inokulum, besarnya kerusakan jaringan,
kemampuan jamur untuk berkembang biak dalam jaringan, dan status
imunologis inang.
• Paparan medika mentosa: antibiotik dan kortikosteroid
Gambaran klinis
• terlihat papul dan pustul
perifolikuler, berukuran
diameter 2-3mm, dengan
peradangan minimal.
Bentuknya menyerupai
jerawat, karena gatal maka
akan timbul juga erupsi
popular disertai dengan
coiled/looped hairs. Satu teori
adalah bahwa kelebihan sel
menumpuk di sekitar folikel
rambut individu. Benjolan
folikel individu sering
disebabkan oleh rambut yang
tidak dapat mencapai
permukaan dan terperangkap
di bawah puing-puing keratin.
Diagnosis Pitirosporum
folikulitis didasarkan pada :
• Anamnesa
• Pasien biasanya datang dengan keluhan bila didapatkan
timbulnya bintil-bintil yang dirasakan gatal. Gatal dirasakan
lebih pada saat berkeringat.
• Pemeriksaan Fisik
• Pada pemeriksaan fisik biasanya didapatkan papul yang
eritematous, biasaya ditemukan ditemukan di punggung,
dada, lengan atas, dan terkadang leher.

Diagnosis
• Anamnesa
• Pasien biasanya datang dengan keluhan bila didapatkan
timbulnya bintil-bintil yang dirasakan gatal. Gatal dirasakan
lebih pada saat berkeringat.
• Pemeriksaan Fisik
• Pada pemeriksaan fisik biasanya didapatkan papul yang
eritematous, biasaya ditemukan ditemukan di punggung,
dada, lengan atas, dan terkadang leher.
Pemeriksaan Penunjang

• Lampu Wood
• Di bawah lampu Wood, fluoresensi kuning kehijauan
yang diamati pada folikel di lokasi lesi. Gambaran ini
didapatkan oada 66.7 % pasien pytriosporum folikulitis .
Pengecatan KOH
• Diagnosa dengan kerokan lesi juga dapat dilakukan, yang
kemudian seperti penyakit jamur umumnya di gunakan KOH
dengan blue parker ink menunjukkan banyak spora dan hifa
pendek melengkung. akan ditemukan gambaran spageti
meatball.
• Penggunaan ekstraktor komedo direkomendasikandaripada
pengikisan kulit sederhana untuk persiapan KOH karena ini
akan mengungkapkan tingkat ragi dalam folikel daripada
stratum korneum5
Pemeriksaan penunjang
• Gambaran Histologis:
• Dilatasi folikel rambut dengan sumbatan keratin mengandung
spora jamur Intra-dan perifollicular inflamasi infiltrat terdiri
dari neutrofil, limfosit dan histiosit Intra-dan perifollicular.5
Pytriosporum Folikulitis Acne Steroid Foliculitis bacterial

Fungi golongan mallasezia obat-obatan kortikosteroid S. aureus, Pseudomonas

S Tembul bintil kemerahan di bagian berlangsung kronis, tempat predileksi Pasien dengan folikulitis dalam
badan di tempat sebore, timbul setelah 2 biasanya memiliki lesi yang lebih lama
Terasa gatal, terutama ketika minggu pemakaian steroid . ada lesi yang dulu.
berkeringat Jarang gatal sering melaporkan rasa sakit dan
Nyeri – kadang-kadang disertai supuratif.
Paling sering terjadi pada daerah dada Terjadi di wajah punggung dada
punggung Biasanya itu terjadi pada wajah, kulit
Jarang pada muka kepala, dada, dan punggung bagian
atas
O Lesi kronis, eritematosa, papula dan papular eritematosa, tipikal target berupa pustul folikular, terasa agak
pustula, yang terjadi dalam pola folikel, dengan tterdiri dari pustule dan papul nyeri dan dapat disertai gejala infeksi
dan dirasakan gatal. ,dapat terjadi post kokus
ditemukan di punggung, dada, lengan inflamatoryhiperpigmentasi , tetapi Lesi yang berulang dapat
atas, dan, terkadang leher. tidak didapatkan komedo , bentukan menyebabkan jaringan parut
serta jarang hadir pada wajah cyste dan jaringan parut.

A Pytriosporum Folikulitis Acne Steroid Foliculitis bacterial

P Ketokonazol Oral Terapi yang diberikan adalah Terapi antibiotik sistemik.


Ketokonazol 200 mg selama 2-4 minggu, menghentikan penggunaan Dicloxacillin 250-500mg/dosis 4x
Dosis anak 3,3-6,6 mg/kgBB/hari. kortikosteroid sesegera mungkin. Dan
terapi selanjutnya sama dengan terapi Eritromisin 250-500mg/dosis 4x
Dketokonazole topikal acne pada umumnya topical retinoid
dan antibiotic 8
Doksisiklin 2x50mg-100mg/hari
Klindamisin 2x150mg300
• PROGNOSISIS
• Secara umum prognosis baik, tetapi jika ada faktor
predisposisi yang tidak dapat dihilangkan maka akan bersifat
kambuhan. (Bramono et al., 2015)
BAB 3
• Pytriosporum Ovale Folikulitis merupakan penyakit kronis
pada folikel polisebasea yang disebabkan oleh spesies
pitirosporum, gamabaran berupa papul dan pustul folikular,
yang biasanya gatal dan terutama berlokasi dibatang tubuh,
leher dan lengan bagian atas yang disebabkan oleh malassezia
• Terjadinya folikulitis ini di pengaruhi beberapa faktor , baik
dari faktor eksternal maupun host sendiri, penyakit yang
mendasari dan obat obatan yang dapat mengakibatkan
timbulnya folikulitis. Lesi demografisnya didapatkan papul dan
pustul perifolikuler, berukuran diameter 2-3mm, dengan
peradangan minimal. Bentuknya menyerupai jerawat, karena
gatal maka akan timbul juga erupsi popular disertai dengan
coiled/looped hairs.
• Deferensial Diagnosis lain adalah foliklitis akibat bakteri
berupa pustul folikular, terasa agak nyeri dan dapat disertai
gejala infeksi kokus, dapat disertai demam dan malese.
• Pemeriksaan penunjang untuk menegakan diagnosis lampu
Wood, fluoresensi kuning kehijauan yang diamati pada folikel
di lokasi lesi. . Diagnosa dengan pengambilan sediaan juga
dapat dilakukan, yang kemudian seperti penyakit jamur
umumnya di gunakan KOH 10% .
Terima Kasih...
PR

PR
Hubungan androgen dan
sekresi sebum.
• Pada gambaran mRNA dalam sel kulit didapatkan reseptor
terhadap androgen yaitu SZ5sebocyte, HaCaT keratinosit jadi
fungsi dari kelenjar sebaseous sangat tergantung pada
androgen. Dehydroepiandrosteron DHEA ,dan Androstenedin
di katakan mempengaruhi eksresi kelenjar dengan cara
menginhibisi reseptor dan merangsang sel sebocyte untuk
mensekresikan sebum.
Bagaimana mekanisme steroid
dapat mempengaruhi jamur ?
• Ergosterol adalah komponen penting dari membran sel jamur,
di mana ia menstabilkan struktur membran melalui
pengikatan dengan fosfolipid dan mengatur fluiditas struktur
permeabilitas, permeabilitas, dan aktivitas enzim yang terikat
membran, serta transportasi zat
• Ergosterol juga dapat mempengaruhi penyerapan dan
pemanfaatan nutrisi dengan mengatur aktivitas ATPase yang
terikat membran dan mengatur efisiensi transportasi
fosfolipase dengan memengaruhi mobilitas membran sel
• Selain itu, ergosterol dapat merangsang pertumbuhan dan
proliferasi jamur, dan dianggap sebagai hormon jamur
Bagaimana proses pertumbuhan rambut dan
berpa lama setiap bagian ?

• Setiap folikel rambut individu melintasimelalui tiga tahap:


(1) pertumbuhan (anagen)
(2) (2) invo lution (catagen)
(3) (3) istirahat (telogen) .
• Panjangnyadari anagen menentukan panjang akhir rambut
dandengan demikian bervariasi sesuai dengan situs tubuh;
durasi catagen dan telo gen bervariasi pada tingkat yang lebih
rendah tergantung pada situs.
• Rambut kulit kepala memiliki anagen terpanjang 2 tahun hingga
lebihdari 8 tahun.
• Durasi anagen pada pria muda di lain situs lebih pedek ,
• pada kaki 5-7 bulan; lengan, 1,5–3,0 bulan;
• bulu mata, 1–6 bulan;dan jari, 1-3 bulan.

• rambut kulit kepala tumbuh tidak sinkron. Sekitar 90% -93% dari kulit
kepalafolikel berada di anagen dan sisanya di telo gen.
• Rambut di kulit kepalatumbuh pada tingkat 0,37-0,44 mm / hari atau
sekitar1 cm / bulan.
• Menerapkan angka-angka ini ke 100.000-150.000rambut di kulit kepala
menunjukkan sekitar 10.000rambut kulit kepala berada dalam telogen
pada waktu tertentu.
• Namun,karena kita hanya kehilangan 50-100 rambut per hari, ini
menunjukkan bahwa telogen adalah keadaan yang heterogen.
Folikelyang keluar batang rambut mereka dengan demikian di
"exogen,"yang terdiri sekitar 1% dari rambut \
Bagian mana yang mengandung kelenjar
sebasea yang banyak?

• Persebaran folikul di setiap bagian tubuh dan karakteristik dari


bentuknya berbeda .
• Diambel sampel dari penelitian dalam biopsi kening,
punggung, dada lengan atas dan lengan bawah dan kulit
kepala. Didabatkan persebaran folikel terbanyak adalah di
daerah kening sedangkan rata-rata ukuran dari folikel terbesar
di dapatkan pada kulit kepala tetapi densitasnya rendah.
Bagaimana kehamilan mempengaruhi faktor
predisposisi?

• Kehamilan adalah waktu periode yang menimbulkan risiko


peningkatan kerentanan terhadap infeksi. penyakit serius, dan
sistem kekebalan tubuh ibu semata-mata bertanggung jawab
untuk bertahan melawan mikroorganisme infeksius isme dan
melindungi janin karena janin dan respons plasenta terbatas.
Bagaimana kehamilan mempengaruhi faktor
predisposisi?
• Secara umum, hormon kehamilan dianggap untuk menekan
semua respon ibu,.Pergeseran hormon diperkirakan
mengurangi jumlah DC dan monosit, kurangi aktivitas
makrofag, sambil memblokir sel NK, sel-T, dan B-sel.137
Masing-masing kehamilan utama terkait uang dianggap secara
langsung dan tidak langsung mempengaruhi fungsi dari sel-sel
imun utama dan dengan demikian berdampak p
Mekanisme esterogen mempengaruhi produksi
sebum?

• Mekanisme dari esterogen dalam produksi sebum masih


belum diketahui secara langsung.Dikatakan dalam penetitian
jumlah besarnya esterogen dalam memhambat produksi
sebum masih lebih jauh dibutuhkan lebih besar di bandingkan
dengan inhibisi ovulasi.Hipotesis darinmekanismenya1. Secara
langsung menghambat kerja androgens2.inhibisa dari
mekanisme feedback negative gonadotropin
releaseMeregulasi gen yang dapat mensupresi kelenjar
sebaceous
Bagaimana jamur dapat masuk
pada kulit yang tidak intak
• Organisme ini masih dan tumbuh di dalam kulit yg tidak intak
di lapisan cornikasi , memperbanyak diri dan memproduksi
inzim keratinase yang dapat memetabolisme fibrous protein

• Untuk lapisan lebih dalam dari histological evidence yang


dapat hidup di subcutaneous dengan memproduksi
preoteolitic enzym yang dapat membuat mereka menginvasi
sehingga jaringan sub kutan
Apa hubungan hygne dengan
infeksi jamur ?
• Jamur hidup di lingkungan yang lembab karena itu tempat mereka bereproduksi
terbaik. Karena sistem pembuluh darahnya yang sederhana, mereka perlu
tumbuh di tempat yang lembab dan gembur. Dengan cara ini mereka hanya
harus bergantung pada tekanan osmotik yang merupakan tekanan dari zat
terlarut untuk berkembang secara merata ke semua bagian medium.

• Lingkungan yang lembab adalah tempat yang sempurna untuk jamur yang
memakan pencernaan ekstraseluler. Mereka menghasilkan enzim yang
mencerna makanan mereka dan membuatnya larut saat makanan terlarut
diserap. Selama bagian inilah kelembaban memainkan peran penting karena
membantu penyerapan makanan terlarut.

• Organisme ini masih dan tumbuh di dalam kulit yg tidak intak di lapisan cornikasi
, memperbanyak diri dan memproduksi inzim keratinase yang dapat
memetabolisme fibrous protein

• Untuk lapisan lebih dalam dari histological evidence yang dapat hidup di
subcutaneous dengan memproduksi preoteolitic enzym yang dapat membuat
mereka menginvasi sehingga jaringan sub kutan

Anda mungkin juga menyukai