Anda di halaman 1dari 27

LOTO

Lock-Out Tag-Out
TUJUAN

• Peserta mengetahui sumber energi yang


harus di isolasi
• Peserta memahami prosedur Isolasi
• Peserta memahami cara melakukan
isolasi pada unit/peralatan

2
BAHAYA – BAHAYA ISOLASI ENERGI

MISALNYA :
1. Memasang isolasi energi pada peralatan bergerak
dengan tidak benar.
2. Tidak melakukan isolasi energi pada peralatan listrik
yang sedang rusak atau sedang diperbaiki.
3. Tidak melakukan isolasi energi pada maintank.

3
BAHAYA – BAHAYA ISOLASI ENERGI

Electrical Thermal Kimia Mechanical Radiasi

• Tegangan • Energi panas ini • Korosif • Gravitasi • Ionisasi


tinggi, lebih berbahaya bila • Mudah Karena Posisi • Non Ionisasi
dari 650 v melampaui terbakar • Hidrolik
• Tegangan kemampuan • Oksidasi • Pneumatik
Rendah, tidak tubuh untuk
• Mudah • Tersimpan
lebih dari 650v menahan
meledak (Pegas)
• Tegangan temperatur tsb
• Beracun
sangat rendah,
tidak lebih dari
12v

4
RESIKO KEGIATAN ISOLASI ENERGI

SKENARIO BAHAYA ISOLASI ENERGI


1. Tertabrak
2. Terjepit
3. Tersengat Listrik
4. Tertimpa Peralatan
5. Terperosok
6. Terpeleset
7. Terbentur
8. Terkena Lentingan Tyre

Isolasi didefinisikan sebagai:


’Proses pemutusan alat dan instalasi dari semua sumber energi sehingga suatu pekerjaan tertentu dapat dijalankan
pada mesin atau instalasi tersebut tanpa ada risiko cedera yang diakibatkan oleh energi tersebut.’

5
ISOLASI ENERGI

PEKERJAAN YANG MEMERLUKAN ISOLASI ENERGI


1. Pekerjaan repair/ maintenance/ service mesin, equipment atau sistem yang mempunyai potensi orang cedera, kerusakan equipment.
2. Produksi normal dimana pekerja membuka, memasang pagar pengaman, peralatan pengaman.
3. Pekerja menempatkan anggota badannya dalam daerah atau pada mesin atau sebagian peralatan dimana pekerjaan dilangsungkan.
4. Peralatan yang mempunyai mesin berputar.
5. Saat penggantian & penyetelan perlengkapan yang minor dimana produksi berjalan normal.
6. Saat hot tap melibatkan sistem transmisi, distribusi (gas, steam, air, minyak bertekanan).
7. Saat pengisian angin pada tyre.

6
LIFE TESTING

 Aktivitas ini sedang dilakukan pengujian terhadap alat, dimana Energi tidak
sepenuhnya diisolasi, maka dari itu aturan Life Testing harus dipatuhi. Sebuah Life Life Testing Tag
testing Sign harus dipasang pada posisi yang mencolok agar orang yang tidak
berkepentingan dapat masuk lokasi Life testing.
 Jika Kondisi tidak memungkinkan, maka dalam aktivitas Life testing dapat
menggunakan Life Testing tag.

 Lokasi Life Testing harus dipasang pita baricade untuk mencegah orang yang tidak
berkepentingan memasuki radius Life Testing

 Aktivitas Life Testing harus dilaksanakan dibawah pengawasan seorang yang Life Testing Board
memiliki kompetentsi pengisolasisan dan pengawas

 Saat Life testing semua personil yang bekerja harus memasang Personal Locknya
pada Sign yang tersedia, diawali personal lock holder dan yang terkahir memasang
adalah Isolation Officer

7
OVERHAUL/ASSEMBLING

Overhaul / Assembling Board


8 7 6 5 4 3 2 1

H PEKERJAAN ASSEMBLING / H

 Pekerjaan perakitan atau overhaul alat-alat berat bergerak dimana sumber energi

25.00 cm
OVERHAUL SEDANG
BERLANGSUNG
utama belum ada atau belum dipasang, namun kemungkinan besar masih ada

50.00 cm
energi-energi berbahaya lain misalnya gravitasi (kejatuhan benda) sehingga G G

orang-orang yang tidak berkepentingan dan tidak memahami proses kerja harus ORANG YANG TIDAK BERTUGAS
dicegah agar tidak memasuki areal atau mengganggu pekerjaan dengan cara DILARANG MENDEKAT

memasang Assembling/Overhaul Board. Hal ini diharapkan dapat mengurangi F


TEMPAT LEMBARAN KERJA
F

risiko timbulnya cedera. 75.00 cm 25.00 cm

E E

 JSA harus disusun sebelum dimulai Assembling dan disosialisasikan kepada


pekerja yang terkait. Dalam aktivitas ini tidak mewajibkan pemasangan Personal
Lock, tetapi personnel yang bekerja ataupun visitor yang melakukan pengamatan D D

pekerjaan Assembling/Overhaul wajib mengisi Daftar Hadir Overhaul yang

75.00 cm
tersedia, dari saat masuk maupun saat keluar meninggalkan lokasi tersebut dan
harus sepengetahuan Isolation officer C C

DATE


06/10/2006

Assembling atau overhaul hanya boleh dilakukan dibawah pengawasan B


TITLE

BOARD ASSEMBLY
OVERHAUL
DRAWN BY
/ 50.00 cm
B

Supervisor. Pekerjaan assembling/overhaul dilakukan oleh karyawan yang telah SCALE


BUSTOMIA

1: 5

ditunjuk atau didedikasikan untuk pekerjaan assembling/overhaul pada alat A A

tersebut.
8 7 6 5 4 3 2 1

8
JENIS TAG ISOLASI

Out Of Service Tag


Harus digunakan bila kerusakan terjadi pada instalasi atau alat yang jika di
operasikan dapat menimbulkan ancaman keselamatan terhadap orang
atau kerusakan lebih lanjut pada alat tersebut. Dipasang di Titik Isolasi
TANDA PERINGATAN INI
TIDAK BOLEH DILEPAS THIS CAUTION TAG
KECUALI OLEH MUST NOT BE REMOVED
CREW MAINTENANCE EXCEPT BY RESPONSIBLE
YANG BERTANGGUNG JAWAB MAINTENANCE CREW IN
DALAM PROSES PERBAIKAN THE REPAIR PROCESS

Nama :
B/N :
Persh./Dept. :
Name :
B/N : Utama
Company/Dept. :
Tgl. :Waktu : Date : Time :
No. Alat : Equipment :
Alasan : Reason :

Personal Danger Tag

Dimaksudkan untuk memberi informasi kepada personil bahwa orang


yang namanya tertulis pada Personal Danger Tag sedang melakukan
melakukan pekerjaan yang mewajibkan titik isolasi tetap terisolasi.
Dipasang dan dikaitkan pada Personal Lock

9
JENIS TAG ISOLASI

Information Tag

Digunakan untuk memberi informasi bahwa peralatan bergerak yang


rusak boleh di pindahkan dengan mesin hidup untuk memperbaiki
lebih lanjut di Workshop atau di tempat lain yang lebih aman atas ijin
pengawas maintenance. Orang yang memindahkan harus memiliki
KIMPER yang sesuai

10
STANDAR LOCK OUT & TAG OUT
1. Personal Lock
Personal Lock dipasang pada alat kontrol pada titik isolasi atau alat isolasi. Personal Lock harus selalu
digunakan bersamaan dengan Personal Danger Tag (sesuai dengan standar PSMS nomor
SHE/98/06.02a/STD) . Personal Lock hanya dipasang dan dilepas oleh pemiliknya.
2. Visitor Lock
Sebuah Visitor Lock harus selalu digunakan bersamaan dengan Personal Danger Tag. Semua rincian
harus dicatat dalam Visitors Lock Register.
Setelah pekerjaan selesai dilakukan, Pemegang Visitor Lock harus mengembalikan Visitors Lock dan
kuncinya ke lokasi yang mengeluarkannya.

Catatan: Visitors Lock hanya boleh dipasang di bawah


pengawasan seorang Personal Lock Holder. Orang yang
mendapat Visitors Lock haruslah orang yang memasang dan
melepas Visitor Lock tersebut.

11
STANDAR LOCK OUT & TAG OUT
3. Terdapat identitas pemilik pada danger tag
 Foto
 Nama
 NRP
 Departemen

FOTO PEMILIK LOTO

IDENTITAS PEMILIK LOTO

12
STANDAR LOCK OUT & TAG OUT
3. Job Site harus menyusun urutan penomoran Standar untuk Lock
Out & Tag Out :
LO / Site / 001
LO : Alat LOTO
Site : Nama Job Site (atau singkatan)
001 : Urutan angka (001 sampai 999)
4. Catatan semua “Alat LOTO” yang diberikan harus disimpan
dengan baik. Catatan itu harus jelas dan harus mengindikasikan hal-hal berikut :
a. Nomor alat LOTO
b. Nama orang yang diberikan
c. Jabatan orang yang diberikan
d. Tempat kerja orang itu
e. Tanda tangan orang itu
f. Tanggal diterima
g. Nama atasan langsung
h. Nama orang yang memberikan
i. Tanda tangan orang yang memberikan

13
STANDAR PENGAJUAN & PERMOHONAN
PENGGUNAAN LOTO

Adapun prosedur pengajuan permohonan Lock Out & Tag Out adalah
sebagai berikut:
1. Semua karyawan yang menghendaki anak buah atau dirinya sendiri
mendapatkan otoritas (Lock Out & Tag Out) pengisolasian energi harus
mengisi isian calon peserta pelatihan pengisolasian energi.
2. Mengikuti induksi, pelatihan, dan uji kompetensi (teori) yang
diselenggarakan oleh departemen Plant/SHE
3. Setelah pelatihan dan uji kompetensi selesai dilaksanakan, maka
karyawan yang lolos uji kompetensi akan mendapatkan Lock Out & Tag
Out.

14
12 LANGKAH ISOLASI

15
PROSEDUR PENGISOLASIAN ENERGI
PADA ALAT BERGERAK

1. Lock Out & Tag Out digunakan dalam situasi sebagai berikut : (tidak sebatas pada kondisi yang disebut)
- Pada sistem penyala kendaraan, mesin, atau peralatan yang sedang rusak, tidak dalam keadaan aman untuk
dioperasikan (kecuali perkakas tangan).
- Pada sistem penyala kendaraan, mesin, atau bagian peralatan yang sedang dalam proses pemeliharaan.
- Harus dipasangkan pada semua benda, bagian peralatan atau perkakas yang tidak aman untuk dioperasikan

Catatan : Jika peralatan dilengkapi dengan tempat untuk mengunci, alat Lock Out & Tag Out harus dipasang, bilamana
tidak ada tempat memasang Lock Out & Tag Out maka gunakan Tanda Kelayakan Peralatan sesuai standar
PSMS nomor SHE/98/10.10a/STD.

2. Bilamana alat Lock Out digunakan Label Tanda bahaya ( Danger Tag) harus diikut sertakan dan harus
dimiliki oleh orang yang sama

16
PROSEDUR PENGISOLASIAN ENERGI
PADA ALAT BERGERAK

3. Jika lebih dari 2 atau lebih karyawan bekerja, maka harus memiliki alat Lock Out dan Label Tanda Bahaya masing –
masing.
4. Hanya orang yang namanya tercantum di Tag yang boleh melepaskan alat Lock Out setelah menyelesaikan
pekerjaannya. Tidak seorangpun yang boleh melepaskan alat Lock Out selain yang namanya tercantum pada label
tersebut.
5. Tidak seorangpun yang boleh mengoperasikan, memindah atau menggunakan unit, bangunan atau benda yang
mempunyai alat Lock Out.
6. Dalam keadaan darurat, Atasan langsung orang yang namanya tertera pada Lock Out & Tag Out yang boleh
melepaskannya (setelah mencoba menghubungi pemiliknya dan setelah ia memastikan bahwa situasinya cukup aman
dan sehingga keselamatan karyawan lain tidak terancam.
7. Setiap kali Lock Out & Tag out perlu dilepas, atasan terkait harus mengisi Formulir pelepasan Lock Out & Tag Out.
8. TIDAK SEORANG PUN BOLEH MELEPASKAN Lock Out & Tag Out!!
9. Tidak seorang pun boleh melepaskan Lock Out & Tag Out atas nama orang lain.
10. Tidak boleh ada orang yang bekerja di unit atau peralatan yang telah diisolasi oleh orang lain, tanpa memasang Lock
Out & Tag Out mereka sendiri.
11. Alat Lock Out & Tag Out tidak boleh ditumpuk jadi satu untuk mencegah pelepasan tidak sengaja.

17
PROSEDUR PENGISOLASIAN ENERGI
PADA ALAT BEGERAK

ALUR PENGGUNAAN LOCK OUT & TAG OUT

Dept. Plant menunjuk seorang “Central Controller”


untuk pengendalian Lock out & Tag out

Operator yang membawa unitnya ke workshop lapor


ke controller

Controller memasang Lock out & Tag out atas


namanya dan hanya boleh dilepaskan oleh orang
yang bersangkutan ketika keadaan darurat

Setiap mekanik harus memasang Lock out & Tag out


nya sendiri saat bekerja dengan unit tersebut

18
PROSEDUR PENGISOLASIAN ENERGI
PADA ALAT BEGERAK

19
WAJIB MENGGUNAKAN LOTO
PROSEDUR PENGISOLASIAN ENERGI
PADA MAINTANK

1. Lock Out & Tag Out digunakan dalam situasi sebagai berikut :
- Pada peralatan maintank yang sedang rusak.
- Pada peralatan maintank yang sedang dalam proses
pemeliharaan.
- Harus dipasang pada peralatan maintank yang tidak
aman untuk dioperasikan.
2. Proses pemasangan Lock Out & Tag Out pada
peralatan maintank :
- Tutup valve yang menghubung ke peralatan maintank.
- Valve diikat dengan rantai besi.
- Valve dan rantai besi tersebut kemudian dilakukan
penguncian dengan menggunakan Lock Out & Tag Out.
3. Apabila maintank sudah siap digunakan maka Lock Out & Tag Out dapat dilepas
kembali oleh orang yang memasang atau oleh orang yang berhak.

20
PROSEDUR PENGISOLASIAN ENERGI
PADA PERALATAN LISTRIK

1. Fasilitas Lock out & tag out


Prosedur pengisolasian energi pada peralatan listrik dengan menggunakan sistem Lock Out. Fasilitas Lock Out harus
diberikan pada semua peralatan Listrik. Fasilitas harus sedemikian rupa sehingga peralatan dapat dikunci pada ‘titik kendali/
operasi’ (dipisahkan secara individual dan dikunci pada titik dimana sirkuit tersebut membuatnya tidak dapat dioperasikan).
2. Pengaksesan Saklar Utama
Pengaksesan saklar utama harus dilakukan setiap saat, termasuk untuk sirkuit yang sedang di Lock Out.
3. Pemberian Tanda Ijin Kerja Peralatan
- Peralatan listrik yang dalam kondisi aman dan dapat digunakan,
maka perlu digantungi “Tanda Hijau”.
- Peralatan listrik yang tidak mempunyai fasilitas Lock Out apabila
peralatan tersebut dalam kondisi tidak aman dan tidak dapat
digunakan, maka perlu digantungi “Tanda Merah”. Benda yang telah
diberi “Tanda Merah” harus segera disingkirkan dan diperbaiki.

21
PROSEDUR PENGISOLASIAN ENERGI
PADA PERALATAN LISTRIK

Pengisolasian Pada Peralatan Listrik

SAKLAR ISOLASI SAKLAR

22
PROSEDUR PENGISOLASIAN ENERGI
PADA KEGIATAN TYRE

1. Fasilitas Lock out & Tag out


Pengisolasian energi pada kegiatan tyre dengan menggunakan tyre cage inflation. Tyre cage inflation berfungsi untuk
melindungi tyre pada saat pengisian, agar ketika pengisian dan terjadi tyre meledak atau proses pengisian gagal, tyre
tetap berada di dalam tyre cage inflation, sehingga tyre tidak terlempar keluar.
2. Sebelum dilakukan pengisian angin ke tyre, tyre dimasukkan kedalam tyre cage inflation.
3. Setelah tyre masuk kedalam tyre cage inflation, tyre cage inflation dilakukan penguncian. Penguncian tyre cage inflation
dapat dilakukan dengan rantai yang digembok atau dengan kunci.
4. Cek kondisi tyre cage inflation sebelum dilakukan pengisian angin dimulai.
5. Setelah semua aman, pengisian angin dapat dimulai.
6. Setelah pengisian angin selesai, cek tekanan dilakukan ketika tyre masih berada di dalam tyre cage inflation. Tyre
dilepaskan dari tyre cage inflation apabila kondisi tyre aman.

23
PROSEDUR PENGISOLASIAN ENERGI
PADA KEGIATAN TYRE

24
Kesimpulan

1. Terdapat 5 energi yang perlu diisolasi yaitu energi elektrikal, thermal,


kimia, mechanical dan radiasi
2. Isolasi didefinisikan sebagai Proses pemutusan alat dan instalasi dari
semua sumber energi sehingga suatu pekerjaan tertentu dapat dijalankan
pada mesin atau instalasi tersebut tanpa ada risiko cedera yang
diakibatkan oleh energi tersebut.
3. Jenis Tag Isolasi yaitu Out Of Service Tag, Personal Danger Tag, dan
Infomation Tag
4. Prosedur Pengisolasian Energi biasanya digunakan pada Alat Bergerak,
Maintank, Peralatan Listrik dan Kegiatan Tyre

25
Kesimpulan

5. Langkah Pembuatan JSA yaitu menentukan jenis pekerjaan yang wajib membuat JSA,
membagi pekerjaan ke dalam langkah-langkah pekerjaan, Identifikasi bahaya / resiko,
menentukan pengendalian bahaya / resiko, catat JSA pada formulir
6. Dalam menentukan Langkah Pengendalian dari setiap potensi bahaya/resiko digunakan hieraki
pengendalian resiko yakni dimulai dari eliminasi, subtitusi, rekayasa, administrasi, pelatihan,
dan alat pelindung diri

26
TERIMA KASIH

27

Anda mungkin juga menyukai