•Hard Hat
•Safety Glasses
•Reflective Vest
•Safety Shoes
•Ear Plugs
PASANG PIN KETIKA UNIT DIPOSISI DUMP TINDAKA N YANG BENAR NAIK DENGAN 3
UNTUK UNIT ARTICULATED PASANG JUGA PIN POINT CONTACT
ARTICULATED UNIT TERSEBUT
6105680
Plant Instructor_Bontang
Heavy Duty Crimp Crimping Tools, Digunakan
untuk memasang pin maupun socket deutch
connector
CONNECTOR TERMINAL
REMOVAL SET
6105680
Plant Instructor_Bontang
SPARE PARTS YANG DIBUTUHKAN SPARE PARTS YANG DIBUTUHKAN
6105680
Plant Instructor_Bontang
I. STARTER LOCK OUT P.M.
Dipasang diunit pada tempat yang mudah dijangkau, disamping tangga, dekat operator. fungsinya untuk mencegah terjadinya
proses starting saat ada aktifitas diunit dan unit tersebut tidak diijinkan hidup dengan memposisikan Lock Out OFF dan
wajib memasang danger tag
Koneksinya dengan memutus sumber teg yang menuju ke terminal (S) Safety relay
Perawatannya sebagai berikut :
1. Check Fungsi, Lakukan check fungsi saat awal servise setelah unit dimatikan, coba start ulang dengan memposisikan
lockuot dalam posisi OFF, seharusnya engine tidak bisa running
2.Check wirring harness, lakukan sesuai prosedure wirring harness PM, terpenting hindari sambungan langsung diterminal
sehingga lockout tidak berfungsi meskipun terpasang diunit. Hal ini sering ditemui ketika lockout rusak yang harus diganti,
3. Buka lock out, periksa sambungan, kelembaban, korosi, kekencangan mounting terminal
4. Periksa knop dan lubang gembok danger tag, pastikan tidak pecah dan berfungsi dengan baik.
5. Final Check, posisikan Lockout OFF, start unit jika tidak bisa start berarti berarti bagus.
6105680
Plant Instructor_Bontang
II. EMERGENCY STOP P.M.
Dipasang diunit pada tempat yang mudah dijangkau, disamping tangga, dekatoperator. fungsinya untuk mematikan engine
tanpa harus offkan starting key, terutama saat kondisi darurat, starting key rusak, kebakaran, atau kejadian – kejadian
yang harus segera matikan engine.
Koneksi pada umumnya terhubung seri dengan safety device yang lain, seperti fire supression dan fatigue warning
Perawatannya sebagai berikut : 5. periksa kekencangan nut tombol sticker dan nut pada body
1. Check Fungsi : Pastikan emergency stop dalam kondisi emergency stop
baik, dengan cara matikan engine dengan memukul /
mendorong emergency stop dengan tangan kita, saat yang
tepat ketika unit baru masuk bays sebelum aktifitas
service.
2.Check wirring harness, lakukan sesuai prosedure
wirring harness PM, terpenting hindari sambungan 6. Gunakan anti corotion untuk melumasi terminal dan seal
langsung diterminal sehingga emergency stop tidak penutup
berfungsi meskipun terpasang diunit. Hal ini sering
ditemui ketika emergency stop rusak yang harus diganti,
3. Buka emergency stop, periksa sambungan,
kelembaban, korosi, kekencangan mounting yang sering
terjadi emergency stop jammed tidak bisa ditekan karena
mountingnya kendor. Sehingga pusher tidak centre
6105680
Plant Instructor_Bontang
KOMPONEN ANALOG MULTITESTER
1. SKALA PENUNJUKAN
2. INDICATING POINTER
3. ZERO POINT ADJUSTING SCREW
4. ZERO OHM ADJUSTER
1 5. ROTARRY SWITCH
6. SKALA SELECTOR
2
7. PROBE/ TEST POINT
3
1
6105680
Plant Instructor_Bontang
MENGUKUR TEGANGAN ( Volt Meter )
2
4
6105680
Plant Instructor_Bontang
MENGUKUR ARUS ( Ampere Meter )
4
2
6105680
Plant Instructor_Bontang
SOLDERING CARA MENYAMBUNG KABEL
Dilakukan untuk menyambung dua atau lebih line
kabel, repair kabel yang putus ataupun saat
1 2
pembuatan wirring harness
6105680
Plant Instructor_Bontang
II. WIRRING HARNESS PM
Aktifitas perawatan ini dilakukan untuk memastikan performance wirring harness unit dalam kondisi bagus aman dan masih terinstal pada
jalurnya, aktifitas perawatannya sebagai berikut :
1 4 X
Pengikatan dan pemotongan sisa cable
tie dengan benar untuk menghindari
bahaya ujung sisa cable ties kena mata
atau menggores tubuh kita. Gunakan
cable tie cutter untuk memorongnya.
2 5
Memastikan relay duduk kuat dengan
bracketnya.
7 X
Sambungan dg Beri kabel Sambungan dg Kabel yang sudah Jika memungkinkan tutup harness dg
skun mudah tambahan untuk menyolder kabel disambung rapi hetshrink, atau gunakan almagamating
korosi/ putus penyambungan tersebut tertutup type sbg penggantinya
heatshrink
6105680
Plant Instructor_Bontang
III. HARNESS ROUTING PM
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan harness routing, sbb : 1 2
1^ Memastikan wirring harness terhindar dari panas,
seperti pada turbocharge.
2^ Memastikan wirring harness terhindar dari metal /
lubang plat yang tajam, dengan menggunakan gromet
sebagai pengaman kabel yang melewati lubang tersebut
3^ Pengecekan wirring harness agar terhindar dari benda 3 4
berputar, (fan, compressor, alternator)
4^ Menghindari pemasangan kabel diarea jalan, jika memang
kondisi tidak mamungkinkan gunakan pipa sebagai
protektornya.
5^ Hati hati saat pengikatan wirring harness dengan
cableties, jika tidak tepat bisa mengakibatkan kerusakan.
Gunakan P clamp
5 6
6^ Buat klem tambahan jika jarak klem diunit terlalu jauh.
7^ ukur yang tepat jika membuat wirring harness pada unit
articulated, sehingga tidak merusak wirringharness saat
unit tersebut belokmaksimal kanan kiri.
8^ Jika membuat wirring harness baru, ikatkan harness
accessories tersebut dengan harness yang sudah ada sesuai
7 8
dengan rutenya, gunakan cable ties atau clamp dengan
rubber.
6105680
Plant Instructor_Bontang
IV. HARNESS PLANNING
Digunakan untuk membuat harness baru, acessories atau untuk Hal – hal yang perlu diperhatikan :
menggantikan harness unit yang rusak. > Diameter kabel dan fuse yang digunakan harus sesuai
dengan beban yang terpasang.
> Jika yang rusak OEM harness sebaiknya diorderkan saja,
Langkah – langkah pembuatan wirring harness sbb : sesuai dengan spec, karena pembuatan harness ini berlaku
1> Ukur harness yang akan dibuat termasuk pada setiap untuk acessories harness.
percabangan harnessnya dengan menggunakan alat ukur. > Pembuatan harness harus sesuai dengan rutenya (lihat
2> Hitung jumlah kabel yang akan dibuat modul harness routing )
3> Catat wana kabel, dan arah kabel tersebut.
4> Gambar sketsa harness dengan kode warna dan arahnya.
5> Hitung jumlah kabel yang keluar dari masing2 percabangan
untuk menentukan besarnya nylon conduitnya (cable protector).
6105680
Plant Instructor_Bontang
V. HARNESS ACCESSORIES MANUFACTURE
6105680
Plant Instructor_Bontang
I. BATTERY P.M.
Warning : Selain APD wajib yang disarankan sebelum kita beraktifitas, untuk maintenance battery ini penting sekali disarankan
menggunakan masker, sarung tangan kain dan plastik. Dilarang menyalakan api/ solder diarea battery, jika sarung tangan kena air
battery segera ganti sarung tangan baru.
6105680
Plant Instructor_Bontang
III. BATTERY TESTING
Battery analyzer ini digunakan untuk mengukur muatan (Q) battery dalam kondisi good / bad
berdasarkan internal resistant battery.
Langkah -langkah penggunaan battery analyzer : 8> Hasil pengukuranditampilakan 2 kali setelah itu recovery
1> Putuskan semua hubungan battery sebelum pengukuran
2> Hubungkan led merah ke (+) battery, led hitam ke (-)
3> ON Battery analyzertampilan sbb:
RUBBER
SEAL
GROMMET
SOCKET
MALE
CONNECTOR
WEDGE
FEMALE
CONNECTOR FEMALE
PIN
WEDGE PLUG
6105680
Plant Instructor_Bontang
I. KOMATSU CONNECTOR P.M.
Gunakan removal connector untuk Gunakan removal yang bulat untuk Periksa karet plug, pastikan masih Untuk melepas connector diatas
melepas pin maupun socket dengan melepas Pin connector yang ada dan berfungsi dengan baik terlebih dahulu plat yang dibelakang
melepaskan lock yg didalam plug berbentuk bulat connector
connector
6105680
Plant Instructor_Bontang
STARTING MOTOR P.M.
Perawatannya sebagai berikut :
6105680
Plant Instructor_Bontang
I. ALTERNATOR CHARGING SYSTEM
Perawatannya sebagai berikut :
Check charging rate pada posh battery, Ukur gravitasi specivic dg hydrometer
gunakan voltmeter,
6105680
Plant Instructor_Bontang
I. ALTERNATOR CHARGING SYSTEM
Wirring Diagram:
6105680
Plant Instructor_Bontang
I. ALTERNATOR PM
3 6
Periksa keretakan pulley mounting test charge rate untuk memastikan
pulley karena bisa merusak v-belt alternator berfungsi baik
6105680
Plant Instructor_Bontang