Anda di halaman 1dari 14

NAMA KHOIRUMAN HIDAYATULLAH

NIM 170513624069
MATA KULIAH EVALUASI PENDIDIKAN
OFFERING B2 PTO
MATA PELAJARAN SISTEM STATER

Penyebab Starter Pada Motor Mati


Kadang kala, pengendara cuma melihat kerusakan pada sistem starter dari motor saja.
Namun, sebetulnya masalah pada motor yang mati dapat terjadi karena beberapa hal ini :
1. Fuse atau Sekering Putus
Fuse / sekering tugasnya sebagai pengaman rangkaian arus listrik. Fuse bekerja
memanfaatkan pada kawat tipis yang dapat terbutus apabila dialiro listrik dengan
menggunakan besaran tertentu.
Biasanya fuse starter sekitar 20 Amps ketika ada aliran listrik lebih dari 20 ampere
sehingga mengakibatkan fuse bakal terputus. Maksudnya jangan langsung untuk
mengganti fuse tersebut, dikarenakan gejala fuse putus dapat memperlihatkan bahwa
adanya short / konsleting pada rangkaian starter itu.
2. Kabel Starter Terbakar
Selain karena fuse yang terputus, masalah lain yang menyebabkan starter motor mati
juga karena terjadi konsleting, sehingga imbasnya kabel starter bakalan terbakar.
Mulanya sekering putus, selanjutnya pengendara harus mengganti fuse itu dengan
yang baru, tetapi dalam jangka sedetik kemudian akan langsung putus lagi.
Umumnya letak terbakarnya kabel ada di area yang mengalami short, tetapi seringnya
terbakarnya kabel tak terjadi ketika pengendara langsung memperbaiki fuse yang
terputus tersebut.
Koneksi yang tidak kencang juga akan berdampak terjadinya kabel menjadi gosong (
pada konektor starter ). Hal tersebut disebabkan baut kabel starter kurang kencang,
jadinya electron meloncati area yang tidak kencang tersebut.
3. Baterai Habis
Masalah pada baterai yang kekurangan voltage akan berdampak mobil tidak dapat
distarter. Walau lampu motor masih menyala, umumnya baterai pada tegangan
dibawah 8 volt sudah tidak lagi untuk menjalankan starter.
Memutar starter mesin diperlukan daya yang tinggi. Daaya baterai disalurkan melalui
tegangan sebesar 12 volt tetapi ketika penyalurnya lebih kecil, sehingga daya yang
terhantar pun juga kecil. Cara mengatasinya yaitu dengan mengganti baterai /
pengisian ulang jika hal tersebut memungkinkan.
4. Kerusakan Pada Bandig / Relay Starter
Kegunaan relay dengan label bandig sebetulnya sama dengan relay biasanya namun
bandig yang dirancang khusus menggunakn plat lebih besar disebabkan daya listrik
yang disalurkan nanti juga besar.
Apabila solenoid pada bandig tersebut macet / terputus atau ketika plat didalam
bandig tersebut rusak, jadi akan mengakibatkan tidak dapat disalurkan ke motor
starter.
Umumnya ketika ada suara cetekan ketika starter menyala. Itu merupakan suara plat
bandig yang bersambungan. Apabila tidak ada suara tersebut sewaktu proses start
sehingga dapat dipastikan kondisi bandig mengalami kerusakan.
5. Kerusakan Pada Coil Starter
Ada dua komparan dalam starter yaitu kumutator dan arkature coil. Keduanya sama
menghasilkan kemagetan yang setelahnya dirangkai supaya menjadi energi putar.
Namun, siapa mengira apabila kumparan tersebut berpotensi mengalami kerusakan.
Langkah perbaikannya umumnya dapat dilakukan oleh tukang dinamo, tetapi apabila
mengalami kerusakan yang cukup parah atau terlihat bekas terbakar sehingga harus
segera diganti.
6. Bagaimana Cara Mendeteksi Letak kerusakan starter ?
Langkah pertama yaitu pastikan kondisi kelistrikan pada kendaraan tersebut aman,
dengan melakukan pengujian menggunakan bantuan multetester.
Langkah kedua periksalah rangakaian starter dari power suplai sampai beban pada
rangkaian kontrol starter memakai multitester.
Langkah berikutnya apabila tidak ada masalah kemudian berlanjut pada pemeriksaan
solenoid starter. Pastikan apa ada bunyi cetekan ketika start dinyalakan.
Apabila tidak ada bunyi, akan ada dua kemungkinan arus tidak sampai pada sokenoid
ataupun solenoid mengalami kerusakan. Namun. Jika ada bunyi tersebut, juga ada dua
kemungkinan yakni arus tidak bisa menyalur ke kumparan starter ataupun kumparan
starter tersebut terkena masalah. Pada pemeriksaan yang terakhir harus dikerjakan
dengan pembongkaran agar lebih memastikan.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Peserta belajar di harapkan dapat :


1. Membongkar motor starter pada meja kerja
2. Membersihkan komponen-komponen motor starter
3. Memeriksa komponen-komponen motor stater
4. Merakit kembali komponen-komponen motor starter

B. ALAT DAN BAHAN


ALAT : BAHAN :
 Kotak alat  Motor starter
 Obeng ketuk  Vet
 Palu besi  Oli
 Kotak Plastik  Kain lap
 Ohmmeter - Pipser  Bensin
 Tester 110 volt AC  Kertas gosok
 Growler
 Mikrometer - Mistar
sorong
 Timbangan tarik
- Dial indikator

C. WAKTU

a. Pengarahan : 15 Menit

b. praktek : 120 Menit


D. LANGKAH KERJA

a. Pembongkaran

 Jepit starter pada ragum

 Buka mur pengikat klem kabel utama


ke motor starter
 Lepas baut-mur pemegang solenoid

– Lepas solenoid dari motor starter


Goyang-goyangkan solenoid supaya
plunyernya terlepas dari tuas
penggerak

 . Buka tutup bantalan


 Dengan lidah pengukur (fluler)
periksa celah samping poros anker
antara plat pengunci dan ujung
kerangka (rumah starter).
 Bandingkan hasil pengukuran dengan
buku petunjuk
 Buka plat pengunci, pegas dan
ring/karet
 Buka dua baut panjang dan keluarkan
kerangka ujung komutator
 Dengan sepotong kawat baja lepas
pegas-pegas sikat dan lepas sikat-
sikat dari pemegangnya

– Lepaskan pemegang sikat dari anker

– Buka kerangka kumparan medan dari


rumah penggerak pinion

– Buka tuas penggerak dari rumah


penggerak pinion
– Lepaskan anker dari rumah penggerak
– Dengan alat khusus keluarkan cincin
penyetop dari ring pengunci
– Lepaskan ring pengunci
– Keluarkan pinion beserta kopling jalan
bebas dan poros anker
2. Membersihkan komponen-komponen

 Bersihkan pinion beserta kopling jalan bebas --- tanpa dicuci


 Bersihkan dengan bensin komponen-komponen lainnya -- jangan sampai basah.
 Keringkan komponen yang dicuci -- ring-ring jangan sampai hilang

b. Pemeriksaan
a. Mengetes gulungan anker

1. Dengan alat tes 110 volt - Ohmmeter - Pipser

Periksa gulungan anker terhadap


hubungan singkat dengan massa

Jika ada hubungan singkat dengan


massa anker diganti / diperbaiki
 Periksa hubungan segmen-segmen
komutator terhadap kemugkinan
putus pada gulungan

2. Dengan growler  Periksa gulungan anker terhadap


hubungan singakt dengan massa
menggunakan growler. Letakkan
anker pada tester dan tempelkan
sebilah plat atau daun gergaji diatas
anker  bila plat bergetar
keras, berarti ada hubungan singakat

b. Memeriksa komutator, sikat, pemegang sikat dan kopling jalan bebas

 Periksa komutator terhadap kotor


dan terbakar / oksidasi listrik.
bila kotor bersihkan dengan
kertas ersihkan dengan kertas
gosok no. 400

 Periksa komutator terhadap


kelonjongan dengan dial indikator
 Periksa diameter komutator dengan
mikrometer / mistar sorong

 bandingkan hasil pengukuran


kelonjongan dan diameter dengan
ketentuan pada buku petunjuk

 Periksa segmen-segmen komutator


terhadap kotoran, kebersihan alur-
alur segmen dengan daun gergaji.

 Jika alur-alur segmen kedalamannya


kurang dari minimum perbaiki
dengan daun gergaji atau frais
komutator

 Periksa permukaan bidang kontak


sikat-sikat bersihkan
 Ukur panjang sikat-sikat, bandingkan
dengan ukuran minimal pada buku
petunjuk, jika terlalu pendek ganti
dengan yang baru

 Periksa tekanan pegas sikat dengan


timbangan tarik bandingkan dengan
ketentuan pada buku petunjuk .
Hasil pengukuran dibaca saat pegas
sikat lepas dari sikat
 Periksa pemegang sikat positif
terhadap hubungan singkat dengan
sikat negatif

 Periksa roda gigi pinion dan poros


ulir memanjang terhadap aus dan cat.

 Periksa kopling jalan bebas


diputar searah jarum jam pinion
berputar bebas; diputar berlawanan
arah jarum jam pinion terkunci

c. Mengetes kumparan medan dengan alat tes 110 volt Ac - Ohmmeter - Pipser

 Periksa kumparan medan terhadap


kemungkinan putus hubungan.

 Periksa kumparan medan terhadap


hubungan singkat dengan massa
c. Perakitan

 Tempatkan pinion pada poros anker.


 Tempatkan cincin penyetop pada
porosanke
 Pasang ring pengunci

 Dengan ragum tekan ring pengunci


periksa bahwa ring pengunci
terpasang dengan benar

 Dengan obeng, pukul pinion dalam


usaha memasukkan cincin penyetop
ke dalam ring pengunci
 Pasang tuas penggerak pinion pada
rumah penggerak
 Pasang anker beserta pinion pada
rumah penggerak
 Pasang kerangka kumparan medan
pada naker

 Tempatkan pemegang sikat di atas


poros anker
 Dengan sepotong kawat baja pegang
pegas sikat serta pasang sikat pada
pemegang sikat

 Pasang kerangka ujung pada poros


anker dan pasang 2 baut panjang.
 Pasang karet, pegas dan plat pengunci.
 Ukur celah samping anker antara plat
pengunci dan kerangka ujung
 Pasang tutup bantalan dengan dua
sekrup.

 Kaitkan solenoid pada tuas penggerak


Pasang baut / mur pengikat solenoid.
 Pasang klem kabel utama ke motor
starter

Anda mungkin juga menyukai