Anda di halaman 1dari 27

1.

Azis Muttakien
2. David Yuli S
3. Rhio Dhias A
4. Yusrifal Ozzi F
SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL
 Sistem pengapian konvensional adalah sebuah rangkaian
mekatronika sederhana yang dibuat dengan tujuan untuk
membangkitkan percikan api pada busi pada interval
waktu tertentu.
KOMPONEN-KOMPONENNYA
1. Baterai/Aki, berfungsi untuk menyediakan arus listrik
pada sistem pengapian.
2. Kunci kontak, berfungsi sebagai saklar untuk
menghubungkan atau memutuskan jalur kelistrikan
menuju coil
3. Busi, yaitu komponen yang akan mengubah listrik
bertegangan tinggi menjadi percikan api
•Pemeriksaan busi

Periksa keausanelektroda busi, kerusakan ulir,kondisi


isolasinya, dan lain-lain.
Jika kondisi busi ada kerusakan, ganti busi.
Periksa celah busi, jika tidak tepat setel celah busi dengan
membengkokan elektroda negatif secara hati-hati. Celah
busi 0,8 sampai 1,1 atau sesuaikan dengan spesifikasi
kendaraan yang telah diberikan
oleh pabrik. Pasang kembali busi dengan
momen pengencangan 180 kg.cm atau sesuaikan dengan
spesifikasi kendaraannya.
4. Ignition coil, berfungsi untuk melakukan induksi agar
tegangan listrik bisa naik ke 20 KV.
•Pemeriksaan coil

Lepas kabel tegangan tinggi dari koil, lepas kabel


kabel yang terhubung dengan distributor. Periksa
tahanan kumparan primer dengan ohm meter dengan
mengetes terminal positif dan terminal negatif koil.
Tahanannya harus 1,3 sampai 1,5 ohm.
•Pemeriksaan tahanan kumparan sekunder

Periksa tahanan kumparan sekunder dengan mengetes


terminal positif dan terminal tegangan tinggi koil.
Tahanannya harus menunjukkan 10,7 sampai 14,5 k
ohm.
5. Kabel tegangan tinggi, kabel khusus yang dibuat untuk
mengalirkan listrik bertegangan tinggi dari coil menuju
busi
•Pemeriksaan kabel tegangan tinggi

Lepas kabel tegangan tinggi dengan menarik tutup


karetnya (jangan menarik kabel tegangan
tingginya).
Periksa tahanan kabel tegangan tinggi dengan terminal pada tutup
distributor menggunakan ohmmeter. Tahanannya tidak boleh
melebihi 25 kohm untuk setiap kabel. Jika melebihi harga
tersebut, periksa terminalterminalnya. Ganti kebel tegangan tinggi
dan tutup distributor jika diperlukan.
6. Distributor, merupakan komponen untuk membagikan
output listrik bertegangan tinggi dari coil ke 4 busi.
BAGIAN-BAGIAN DISTRIBUTOR
a) Distributor Cap (Tutup Distributor),sebagai terminal
yang terhubung dengan kabel busi dan kabel sekunder
b) Platina, fungsinya sebagai pemutus arus pada kumparan
primer didalam coil
c) Rotor,berfungsi untuk menerima tegangan tinggi dari
coil dan mendistribusikan tegangan tersebut ke masing-
masing terminal pada distributor cap
d) Kondensor, berfungsi untuk menyerap tegangan induksi
diri yang dihasilkan pada kumparan primer koil sehingga
pada kontak pemutus tidak terjadi loncatan bunga api.
e) Sentrifugal advancer, merupakan komponen untuk
memodifikasi timming pemutusan arus primer coil
berdasarkan RPM mesin.
f ) Vacuum advancer, merupakan komponen untuk
memodifikasi timming pemutusan arus primer coil
berdasarkan beban yang diterima mesin.
•Pemeriksaan ditributor
1.Celah platina

Pemeriksaan kontak pemutus Dengan menggunakan


feeler gauge ukur celah antara tumit kontak pemutus
dengan cam. Celahnya 0,45 mm. Jika tidak sesuai, atur
celahnya dengan mengendorkan dua skrup pengikat
kemudian geser kontak pemutus sehingga celahnya sesuai
dengan yang ditentukan. Kencangkan kembali sekerup
tersebut.
2.Vacuum advancer

Periksa vakum advancer denganmelepas selang vakum


pompa vakum ke membran pada vakum advancer. Pada
saat terisap, vakum advancer harus bergerak. Jika vakum
advancer tidak bekerja periksa dang anti jika
diperlukan.
3.Sentrifugal advaner

Periksa sentrifugal advancer dengan memutar rotor ke arah


berlawanan dengan arah jarum jam (jika saat bekerja rotor
berputar searah jarum jam). Rotor harus dapat kembali
dengan cepat ke arah jarum jam berputar atau berlawanan
dengan arah saat memutar rotor untuk menguji sentrifugal
advancer.
CARA KERJA SISTEM PENGAPIAN
KONVENSIONAL
1. Saat kunci kontak “ON”
2. Saat kendaraan berjalan

Anda mungkin juga menyukai