Anda di halaman 1dari 24

BEBERAPA PENGERTIAN DASAR

PENDAHULUAN

 KOPERASI SEBAGAI EKONOMI RAKYAT

  Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian


Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa
krisis ekonomi, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi.

  Ekonomi rakyat umumnya berbasis pada sumberdaya ekonomi lokal dan tidak
bergantung pada impor, serta hasilnya mampu diekspor karena keunikannya, maka
pembangunan ekonomi rakyat diyakini akan memperkuat fondasi perekonomian
nasional. Perekonomian Indonesia akan memiliki fundamental yang kuat jika ekonomi
rakyat telah menjadi pelaku utama yang produktif dan berdaya saing dalam
perekonomian nasional. Untuk itu, pembangunan ekonomi rakyat melalui pemberdayaan
koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah menjadi prioritas utama pembangunan
ekonomi nasional dalam jangka panjang.
  Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) dalam perekonomian Indonesia
paling tidak dapat dilihat dari: (1) kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi
di berbagai sektor, (2) penyedia lapangan kerja yang terbesar, (3) pemain penting dalam
pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat, (4) pencipta pasar baru
dan sumber inovasi, serta (5) sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui
kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam
perekonomian nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa
mendatang.

  Kebijakan pembangunan koperasi yang dimulai sejak kemerdekaan, jaman orde lama, orde

baru sampai dengan orde reformasi dewasa ini banyak mengalami pasang surut dan cenderung

diserahkan kepada mekanisme ekonomi pasar.

  Ternyata sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) termasuk Koperasi sebagai kelembagaan
ekonomi kelompok ini mampu bertahan sebagai tulang punggung penyelamat ekonomi nasional,
sementara kelompok Usaha besar banyak yang ambruk dengan menimbulkan masalah serius
berupa hutang yang cukup besar telah berdampak pada krisis multi dimensi yang pemulihannya
membutuhkan biaya sosial yang amat tinggi.
TUGAS KOPERASI
 Koperasi mempunyai beberapa tugas dalam meningkatkan kemakmuran
masyarakat dilihat dari tempat, waktu, dan keadaan, yaitu : “(1)
memperbanyak produksi, terutama produksi barang makanan dan barang
kerajinan dan pertukangan yang diperlukan sehari-hari oleh rakyat kita dalam
rumah tangga; (2) memperbaiki kualitas barang yang dihasilkan rakyat; (3)
memperbaiki distribusi, pembagian barang kepada rakyat; (4) memperbaiki
harga, yang menguntungkan bagi masyarakat; (5) menyingkirkan penghisapan
dari lintah darat; (6) mempekuat pemaduan kapital; (7) memelihara lumbung
simapanan padi atau mendorong supaya tiap-tiap desa menghidupkan kembali
lumbung desa” (Mohammad Hatta, 1951: 11-12).

 “Makmur koperasinya, makmurlah hidup mereka bersama, rusak koperasinya,


rusaklah hidup mereka bersama “ (Bung Hatta, 12 Juli 1951)
PENGERTIAN KOPERASI DAN PERKOPERASIAN
APA ITU MANAJEMEN KOPERASI ?

Berikut ini adalah beberapa definisi dan pengertian koperasi yang dapat memperkuat
landasan bagi manajemen koperasi.

 • Istilah Koperasi, di mana kata tersebut berasal dari Bahasa Inggris, Cooperation ( atau
copetative) berarti Kerjasama, yakni kata co yang berarti bersama-sama dan operation
yang berarti bekerja.
 • Dari bahasa Belanda adalah Cooperatik.

 • Koperasi bukan hanya berarti kerjasama, tetapi sudah merupakan Lembaga Ekonomi
yang merupakan bagian dari pembangunan perekonomian suatu Negara.

 • Koperasi adalah salah satu bangun usaha yang secara legal ada dalam Undang-Undang

Dasar tahun 1945 pasal 33 ayat 1 berbunyi ; “Perekonomian disusun berdasarkan usaha

bersama berdasar asas kekeluargaan”. (sebelum diamandemen, dalam penjelasannya

bangun usaha yang sesuai adalah Koperasi).


 • Koperasi sering disebut sebagai organisasi yang ‘demokrasi’ dan ‘partisipatif’.
 • Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI dalam pidato Hari Koperasi pertama
tanggal 12 Juli 1951 bahwa koperasi mempunyai tugas dalam meningkatkan kemakmuran
dilihat dari tempat, waktu, dan keadaan, yaitu :

 “(1) Memperbanyak produksi, terutama produksi barang makanan dan barang kerajinan
dan pertukaran yang diperlukan sehari-hari oleh rakyat kita dalam rumah tangganya;

 (2) Memperbaiki kualitas barang yang dihasilkan rakyat;

 (3) Memperbaiki distribusi, pembagian barang kepada rakyat;

 (4) Memperbaiki harga, yang menguntungkan bagi masyarakat;

 (5) Menyingkirkan penghisapan dari lintah darat;

 (6) Memperkuat pemanduan kapital;

 (7) Memelihara lumbung simpanan padi atau mendorong supaya tiap-tiap desa
menghidupkan kembali lumbung desa” (Mohammad Hatta, 1951: 11-12).
Konvensi PBB dan Sidang ILO tahun 2002, Pembangunan
koperasi harus secara jelas memberikan kontribusi dalam
pembangunan ekonomi, yaitu berupa :

 • Membantu meningkatkan produksi, antara lain pangan dan menjaga

stabilitas harganya.

 • Mendorong pengembangan inovasi dan persaingan pasar.

 • Mendorong peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat.

 • memperkuat kesempatan kerja.

 • Merubah taraf hidup masyarakat.


 Menurut UU No. 25 tahun 1992, koperasi Indonesia didefiniskan sebagai
” badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.
Pengertian ini disusun tidak hanya berdasar pada konsep koperasi sebagai organisasi ekonomi dan
sosial tetapi secara lengkap telah mencerminkan norma-norma dan kaidah-kaidah yang berlaku
bagi bangsa Indonesia. Norma dan kaidah tersebut dalam UU tersebut lebih tegas dijabarkan
dalam fungsi dan peran koperasi Indonesi sebagai:

 • Alat untuk membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi


anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
 • Alat untuk mempertinggi kehidupan manusia dan masyarakat.

 • Alat untuk memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan


ketahanan perekonomian nasional, dan

 • Alat untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang


merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
 Menurut International Cooperative Alliance (ICA) koperasi didefinisikan ”

coperative is an autonomous association of persons united voluntarily to

meet their common aconomic, social, and cultural needs and aspiration

through a jointly-owned and democratically-controlled enterprise


yang artinya bahwa koperasi adalah assosiasi yang bersifat otonom dengan
keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela untuk meningkatkan kebutuhan
ekonomi, social dan budaya melalui usaha bersama saling membantu dan
mengontrol usahanya secara demokratis. Menurut devinisi ini ada beberapa
prinsip koperasi yang dominant seperti assosiasi otonom, keanggotaan
bersifat sukarela dan terbuka, prinsip control secara demokratik dan
partisipasi anggota secara ekonomi.
 Menurut International Labour Organiation ( ILO ), melalui rekomendasi No.

127, koperasi didefinisikan

 Sebagai perkumpulan orang, yang bergabung secara sukarela untuk

mewujudkan tujuan bersama, melalui pembentukan suatu organisasi

yang diawasi secrara demokratis, dengan memberi kontribusi yang sama

sebanyak jumlah yang diperlukan, turut serta menanggung risiko yang

layak, untuk memperoleh kemanfaatan dari kegiatan usaha, dimana

para anggota berperan serta secara aktif.


 Menurut Muenkner, Hanel dan Muller; koperasi sebagai sistem sosio-ekonomi
memiliki karakteristik sebagai berikut:

 1. Adanya sekelompok orang yang menjalin hubungan antar sesamanyaatas


dasar sekurang-kurangnya satu kebutuhan atau kepentingan yang sama
( cooperative group).

 2.Adanya dorongan dan motivasi untuk mengorganisasikan diri dalam


kelompok guna memenuhi kebutuhan ekonomi melalui usaha bersama atas
dasar swadaya dan saling tolong menolong (self help).

 3. Adanya perusahaan yang didirikan dan dikelola secara bersama-sama


(cooperative entreprises)

 4. Tugas perusahaan tersebut adalah memberikan pelayanan kepada


anggotanya dengan jalan menawarkan barang atau jasa yang dibutuhkan
anggota dalam kegiatan ekonominya ( member promotion ).
 pengerian organisasi koperasi yang telah diuraikan diatas dapat disarikan

bahwa koperasi adalah organisasi bisnis yang para pemilik atau


anggotanya juga adalah pelanggan utama perusahaan tersebut (kriteria
identitas). Kriteria identitas ganda anggota suatu koperasi merupakan dalil
atau prinsip yang membedakan baik usaha koperasi dengan usaha
perusahaan kapitalistik maupun usaha koperasi dengan perusahaan nir laba
yang memberikan pelayanan umum serti yayasan dan sejenisnya.

 Identitas ganda anggota juga secara cepat dapat digunakan untuk mengidentifikasi
dan sekaligus megelompokkan jenis kopersi seperti dijelaskan sebagai berikut:
Jenis koperasi berdasar identitas anggota
 a. Jika para pemilik dan para pelanngan adalah para pembeli pelayanan dari
organisasinya adalah individu yang sama, maka organisasi tersebut dapat dikgolongkan
kedalam koperasi pembelian (purchasing cooperative).

 b. Koperasi pemasaran (marketing cooperative) adalah koperasi yang para


anggotanya menjual produk dari hasil usaha mereka masing-masing kepada koperasi.

 c. Jika produk yang dibeli dari perusahaan adalah barang konsumsi akhir dan para
pelanggannya adalah orang-orang yang sama sebagai pemilik perusahaan, maka
organisasi tersebut dapat digolongkan sebagai koperasi konsumen (consumer
cooperative).

 d. Koperai produksi (productive cooperative) didefinisikan sebagai suatu perusahaan


yang dimiliki oleh para pekerjanya. Anggota dari koperasi ini adalah para pekerja yang
secara bersama-sama memproduksi produk tertentu di koperasinya, kemudian produk
tersebut dijual ke pasaran umum atau untuk memenuhi pesanan para pelanggan.
Tujuan Koperasi

 Tujuannya : dituangkan dalam pasal 3 (UU Perkoperasian No. 25 tahun 1992),

yaitu : “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,

adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”.


Fungsi dan peran koperasi Indonesia,
(pasal 4 ,UU Perkoperasian Nomor 25 Tahun 1992)

 1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada


khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial;
 2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat;
 3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya;
 4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi;
 5. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial;
 6. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat;
 7. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya;
 8. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi;
Bentuk dan Struktur Koperasi
Berdasar dimensinya
 A. Dimensi struktur dasar ekonomi anggota yang membentuk koperasi maka terdapat 3
tipe koperasi, yaitu:
1 Koperasi kombinasi operasional, yaitu koperasi yang struktur dasar ekonomi anggotanya
sebagai rumah tangga produsen. Di Indonesia koperasi yang termasuk kedalam jenis ini
meliputi KUD, Kopti, Kopinkra, Koperasi peternakan, koperasi pertanian, koperasi taksi dsb.
2 Koperasi kombinasi ekonomi pasar, yaitu koperasi yang struktur dasar ekonomi
anggotanya merupakan rumah tangga konsumen. Koperasi karyawan, koperasi pegawai, KSP,
koperasi konsumen adalah tergmasuk dalam koperasi jenis ini.
3 Koperasi kombinasi karya, adalah koperasi yang struktur dasar ekonomi anggotanya
adalah rumah tangga yang menawarkan faktor produksi keahlian dan tenaga kerja kepada
perusahaan koperasinya untuk menghasilkan barang dan jasa dan perusahaan koperasi akan
memberikan gaji atau upah. Koperasi Jasa Konsultan seperti KJA, koperasi pondok pesantren
( Kopontren) adalah contoh dari koperasi jenis ini.
Dari struktur dasar ekonomi anggota pada ketiga jenis koperasi tersebut, akan menentukan
derajat kompleksitas penerapan manajmen koperasi yang dicerminkan dari kebutuhan
ekonomi anggota, fungsi pelayanan unit usaha yang harus diselenggarakan oleh koperasi,
pelaksanaan promosi anggota dan sistem komunikasi antara anggota dengan perusahaan
koperasinya. Dalam beberapa hal, koperasi kombinasi karya cenderung memilik derajat
konflik antara anggota dengan manajemen koperasi yang tinggi, karenanya fakta empirik
menunjukkan bahwa jenis koperasi ini cenderung sulit untuk berkembang.
Berdasar intensitas dan interaksi
B. Intensitas dan Interaksi antara ekonomi anggota dengan perusahaan koperasi
 Jika dilihat dari intensitas dan derajat keeratan hubungan antara ekonomi anggota dengan perusahaan
koperasinya, Dulfer lebih lanjut membedakan juga kedalam 3 jenis koperasi, yaitu:

 1. Koperasi tradisional atau koperasi tipe pelaksana (executively operating cooperative), adalah koperasi
yang ekonomi anggotanya menyatakan secara eksplisit tentang berbagai kebutuhan layanan dari perusahaan
koperasinya dan perusahaan koperasi meresponnya dengan memberikan layanan secara tepat. Perusahaan
koperasi hanya melayani anggota, karenanya loyalitas dan intensitas hubungan antara anggota dengan
perusahaan koperasi sangat baik. Contoh praktik yang baik koperasi tradisional adalah koperasi Rohdale
( Ingris ), Kredit Union ( USA ), Koperasi Kredit dan Koperasi Setia Bakti Wanita( Indonesia ).
 2. Koperasi Tipe Pedagang atau koperasi merkhantil ( market linkage cooperative ), adalah koperasi yang
membrikan pelayanan kepada anggotanya bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang memberikan
pelayanan sejenis di pasar. Dengan pertimbangan sekala usaha dan efisiensi usaha, koperasi juga melayani
bukan anggota. Loyalitas dan interaksi hubungan antara ekonomi anggota dengan perusahaan koperasi
seringkali lemah karena anggota dapat memperoleh pelayanan serupa dari perusahaan lain pesaing koperasi.
Banyak pakar menyebutkan, tingkat kegagalan koperasi ini cukup tinggi dan cenderung dikuasai oleh kelompok
vested interest ( Gupta dan Gaikuad, 1984 ).
 3. Koperasi Tipe terpadu ( integrated cooperative ), adalah koperasi yang dalam melakukan perencanaan
kegiatannya tidak hanya pada tingkat perusahaan koperasi melainkan juga diintegrasikan dengan kegiatan
ekonomi anggotanya. Koperasi jenis ini berorientasi pada peningkatan pendapatan bersih anggota melalui
peningkatan produktivitas anggota, peningkatan nilai tambah dan pemanfaatan produk sampingan yang dicirikan
dengan cakupan wilayah kerja yang luas. Praktik-praktik terbaik koperasi jenis ini dicontohkan oleh Amul Dairy
Cooperative dan Maharastra Suger cane Cooperative ( India ), koperasi-koperasi pertanian di Jepang, termasuk
Kopersi peternakan dan KUD di Indonesia juga termasuk kedalam model koperasi terpadu.
Manajemen Koperasi
 Manajemen koperasi pada hakekatnya adalah penerapan ilmu manajemen di koperasi

dimana orang-orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab melaksanakan proses

perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya yang dimiliki oleh

koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan

berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.

 Manajemen koperasi adalah kegiatan profesional yang dilakukan oleh orang-orang yang

bertanggung jawab. dengan mengerahkan segala kemampuan kepemimpinannya dan

memilih kebijakan untuk mengembangkan koperasi mencapai tujuan-tujuannya

berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.


Nilai-Nilai Koperasi
 Nilai-nilai koperasi adalah standar moralitas dan etika yang disepakati berdasarkan
tradisi para pendirinya yang dijadikan landasan ideologi koperasi dalam mencapai
cita-citanya. Nilai-nilai koperasi yang dimaksud meliputi: menolong diri sendiri,
tanggung jawab pribadi, demokrasi, persamaan, keadilan, kesetia kawanan,
kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial, serta kepedulian kepada orang
lain.

 Inti dari norma-norma atau aturan-aturan adalah nilai Koperasi, yaitu konsep-
konsep atau pengertian-pengertian yang dipahami, dihayati, dan dianggap
bermanfaat serta disepakati oleh sebagian besar anggota masyarakat Koperasi
untuk dijadikan pengikat di dalam berperilaku kelompok koperasi.
Nilai-nilai koperasi itu ada dua macam :
a. Ide-ide dasar dan etika dasar; falsafah dasar koperasi
b. Prinsip dasar, yaitu pedoman instrumental bagi praktek koperasi.
Adapun ide atau gagasan dasar Koperasi yang relatif permanen;

 1) Menolong diri sendiri dan solidaritas; menolong diri sendiri bukan dalam bentuk tindakan
individual secara terpisah dari tindakan bersama, tetapi melalui kebersamaan atau joint action
 2) Demokrasi; satu orang satu suara

 3) Peranan modal yang terbatas; harus selalu dihindarkan adanya dominasi modal yang
mengancam hilangnya sarana keadilan dan kemanusiaan.

 4) Ekonomi; koperasi itu bukan badan sosial, atau organisasi masa/politik, tetapi organisasi
ekonomi di mana dinamika perkembangannya terkait erat dengan solidaritas sosial para
anggotanya. Jadi intinya efisiensi, maka manfaat ekonomi koperasi akan dirasakan oleh
anggotanya.
 5) Kebebasan; prakondisi bagi inidividu untuk mengembangkan aspirasinya tanpa tekanan.
 6) Keadilan; unsur sosial psikolgis yang harus selalu diperhatikan dalam koperasi.
Etika Dasar Koperasi
Etika dasar yang paling utama dan tak boleh diabaikan adalah :

 1) Kejujuran; sesuai dengan apa yang dipelajari/dimengerti, tidak ada manipulasi-


manipulasi yang bisa memberi kesan lain

 2) Kepedulian; nilai yang mengantarkan kepada sikap kemanusiaan, artinya selalu sadar
bahwa hidup itu tidak sendirian.

 3) Kemajemukan (pendekatan demokratis); kenyataan yang harus selalu disadari oleh para
koperasiawan (insan Koperasi), kenyataan menunjukkan bahwa orang-orang yang menjalani
nasib yang sama dalam tingkat kehidupan sosial-ekonomi memiliki latar belakang sosial
yang berbeda-beda, tetapi mempunyai kesamaan kepentingan.

 4) Konstruktif (percaya kepada cara-cara koperasi); merasa yakin atas keampuhan

koperasi berdasarkan karakteristiknya yang sudah dipahami dengan baik. Artinya harus

memiliki kepercayaan bahwa permasalahan yang mereka hadapi (skala individual, kelompok

lokal, regional, dan nasional) dapat diatasi dengan cara-cara koperasi, artinya koperasi

bukan hanya berbeda dengan yang lain akan tetapi juga memiliki keunggulan komparatif.
Prinsip-Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip koperasi adalah penjabaran lebih operasional dari nilai-nilai koperasi yang dijadikan sebagai pedoman
dalam pelaksaanaan kegiatan koperasi baik kegiatan organisasi maupun kegiatan usaha koperasi.
Prinsip koperasi yang dianut oleh gerakan koperasi internasional saat ini adalah prinsip yang disepakati pada kongres ICA di
Mancester, Inggris pada tanggal 23 September 1995. ICA adalah gabungan gerakan koperasi internasional yang
beranggotakan 700 juta orang lebih, berasal dari 70 negara, berpusat di Genewa, Swiss. Untuk wilayah Asia-Fasifik
berkantor di New Delhi, India

 1. Keanggotaan sukarela dan terbuka. Koperasi adalah organisasi yang keanggotaannya bersifat sukarela dan
terbuka bagi setiap orang yang bersedia menggunakan jasa-jasa pelayanannya, dan bersedia menerima tanggung
jawab keanggotaan, tanpa membedakan gender (jenis kelamin), latar belakang sosial, ras, politik atau agama. Di
dalam praktek, keanggotaan sukarela dan terbuka ini tentunya dapat dijabarkan dengan persyaratan-peryaratan
yang mengatur hak dan kewajiban sebagai anggota koperasi yang lebih lanjut diatur dalam Anggaran Dasar
Koperasi.

 2. Pengawasan oleh anggota secara demokratis. Koperasi adalah organisasi terbuka yang demokratis diawasi

oleh para anggotanya, yang secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat keputusan. Anggota baik laki-laki

maupun perempuan yang dipilih sebagai pengurus atau pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.

Dalam koperasi primer anggota memiliki hak suara yang sama (satu anggota satu suara). Pada tingkat lainnya,

koperasi juga dikelola secara demokratis.

 3. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi. Anggota menyetorkan modal mereka secara adil dan melakukan

pengawasan secara demokratis.


 . Sebagian dari modal tersebut adalah milik bersama untuk dijadikan modal perusahaan koperasi yang
menjalankan fungsi ekonomi dalam memberikan pelayanan kepada anggota. Pelayanan yang disediakan oleh
perusahaan koperasi ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh anggota (partisipasi pemanfaatan
pelayanan). Partisipasi pemanfaatan pelayanan ini bila koperasi efisien akan menghasilkan surplus yang di
Indonesia dikenal dengan Sisa Hasil Usaha (SHU). Bila ada balas jasa terhadap modal, diberikan secara
terbatas. An ggota mengalokasikan SHU untuk beberapa atau semua dari tujuan seperti di bawah ini:
 a. Mengembangkan koperasi, caranya dengan membentuk cadangan untuk menambah permodalan koperasi.
 b. Dibagikan kepada anggotanya secara proporsional dan adil berdasarkan jasa transaksi masing-masing
anggota kepada koperasinya.
 c. Mendukung kegiatan lainnya yang disepakati dalam Rapat Anggota.
 4. Otonomi dan kemandirian. Koperasi adalah organisasi otonom dan mandiri yang dimodali, dikelola,
diawasi dan dipergunakan oleh para anggotanya. Apabila koperasi membuat perjanjian dengan pihak lain,
termasuk pemerintah, atau memperoleh modal dari luar, maka hal itu harus berdasarkan peryaratan yang
tetap menjamin adanya upaya: pengambilan keputusan dan pengawasan yang demokratis oleh anggotanya
dengan tetap mempertahankan otonomi koperasi.
 5. Pendidikan, pelatihan, dan informasi. Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi anggota,
pengurus, pengawas, manajer, dan karyawannya.. Tujuannya agar mereka dapat melaksanakan tugas
dengan lebih efektif bagi perkembangan koperasi. Koperasi juga wajib memberikan informasi kepada
anggota dan masyarakat umum, khususnya kepada orang-orang muda dan tokoh-tokoh masyarakat mengenai
hakekat dan manfaat berkoperasi.
 6. Kerjasama antar kioperasi. Dengan bekerjasama pada tingkat lokal, nasional , regional, dan
internasional, maka gerakan koperasi diharapkan mampu melaayani anggotanya dengan efektif dan dapat
memperkuat jaringan gerakan koperasi.
 7. Kepedulian terhadap masyarakat. Koperasi melakukan kegiatan dituntut untuk mengembangkan
masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan ekosistem
melalui kebijakan yang diputuskan oleh Rapat Anggota.

Anda mungkin juga menyukai