Anda di halaman 1dari 27

CASE REPORT

“SEORANG LAKI-LAKI 18 TAHUN


DENGAN TORSIO TESTIS”
IDENTITAS PASIEN
 Nama Pasien : Tn. L
 Umur : 18 tahun
 Jenis Kelamin : Laki­Laki
 Alamat : Karang Patihan, 
  Balong
 Pekerjaan  : Pelajar
 Status Perkawinan : Belum Menikah
 Agama : Islam
 Tanggal Masuk RS : 29 Januari 2018
 Tanggal Pemeriksaan : 30 Januari 2018
Anamnesis 
Riwayat Penyakit sekarang :
Keluhan utama : Pasien seorang laki-laki berusia 18 tahun ke IGD
Nyeri pada testis RSUD DR. Hardjono S. Pnorogo pada tanggal 29
Desember 2017 dengan keluhan nyeri pada testis
kiri. bagian kiri. pasien mengeluhkan nyeri sejak +3
jam sebelum masuk rumah sakit.
Nyeri pada testis bagian kiri yang mendadak
setelah pasien bangun tidur. Nyeri disertai mual
dan muntah. Pasien muntah sebanyak 3 kali
SMSR, muntah berisi cairan dan sisa makanan.
Demam, dan sesak disangkal.
Sebelumnya pasien belum pernah merasakan sakit
yang sama, dan pasien juga belum pernah berobat
sebelumnya. Riwayat keluarga tentang sakit
serupa disangkal.
Riwayat 
Penyakit 
Dahulu Riwayat penyakit 
Sekarang 
• R. penyakit serupa : disangkal • R. penyakit serupa : disangkal
• R. operasi : disangkal • R. diabetes mellitus : disangkal
• R. DM : disangkal • R. hipertensi : disangkal
• R. hipertensi : disangkal • R. penyakit keganasan: disangkal
• R. Penyakitkegananasan: disangkal
ANAMNESIS SISTEM 
CEREBROSPINAL ; 
 Sistem Serebrospinal : Pusing (-), Demam (-)
 Sistem Rerpirasi : Batuk (-), Pilek (-), Sesak napas
(-)
 Sistem Kardiovaskuler : Nyeri dada (-), Pucat (-)
 Sistem Digestive : Mual (+), muntah (+), BAB
normal
 Sistem Urogenital : BAK normal, Nyeri
berkemih (-)
 Sistem Muskuloskeletal : Nyeri sendi (-), Nyei otot (-)
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan Umum
 KU : tampak sakit ringan
 Kesadaran : Compos Mentis E4V5M6
 Tanda Vital
 Tekanan darah : 120/70 mmHg
 Nadi : 80 x/menit, reguler
 RR : 20 x/menit, reguler
 Suhu : 36,5 °C
Status Generalis

Kepala
Normocephal, jejas (-), deformitas (-)
Mata
Sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-), injeksi kongjungtiva (-/-),
perdarahan subkonjungtiva (-/-), reflek cahaya (+/+), edem palpebra (-/-),
isokor (3mm/3mm).
Leher
Hematom (-), Deviasi trakea (-), peningkatan JVP (-), pembesaran kelenjar limfe
(-), pembesaran tyroid (-/-)
Thoraks
Pulmo :
Inspeksi : simetris, ketertinggalan gerak (-), retraksi (-), jejas (-)
Palpasi : ketertinggalan gerak (-), retraksi (-), fremitus
normal
Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+), wheezing (-), rhonki (-)
Jantung :
Inspeksi : iktus cordis tidak tampak
Palpasi : iktus cordis teraba di SIC V midclavicularis sinistra
Perkusi : Batas jantung
Batas kiri jantung
Kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Kiri bawah : SIC V linea midclavicularis sinistra
Batas kanan jantung
Kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
Kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni , irregular, bising (-),
gallop (-)
Abdomen
Inspeksi  : Jejas (­), distended (­), massa (­)
Auskultasi  : Peristaltik (+) normal, metallic sound (­)
Perkusi             : Timpani (+), pekak hepar (+), pekak beralih (­), undulasi (­)
Palpasi             : supel (+), hepar dan lien tidak teraba, defans muscular (­), 
nyeri  tekan (­),

Ekstremitas
Superior : oedem (­/­), luka (­/­), akral dingin (­/­), CRT <2 detik
Inferior : oedem (­/­), luka (­/­), akral dingin (­/­), CRT <2 detik, massa (+/­)
Status Lokalis
Regio Genitalia
Inspeksi: tampak skrotum lebih besar kiri
dibandingkan kanan, kemerahan (-)
Palpasi: teraba lunak dan nyeri tekan (+)
Phren’s Sign (-)

Assesment :
Susp. Torsio testis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Lengkap 
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

WBC 13,3 103/µl 4,0 – 10,0

Lymph# 2,4 103/µl 0,8 – 4,0

Mid# 0,7 103/µl 0,1 – 1,5

Gran# 10,2 103/µl 2,0 – 7,0

Lymph% 17,7 % 20 – 40

Mid% 5,6 % 3 – 15

Gran% 76,7 % 50 – 70

RBC 4,96 106/µl 3,5 – 5

HGB 14,4 g/dL 11­ 15

HCT 41,5 % 37 – 47

MCV 83,6 fL 80 ­100

MCH 29,0 Pg 27 – 34

MCHC 34,7 g/dL 32 – 36

PLT 186 103/µl 150 – 450


Pemeriksaan USG
POMR
Problem
Assessment

Regio genetalia

Inspeksi: tampak skrotum lebih besar kiri Torsio testis


dibandingkan kanan, kemerahan (-), skrotum kiri lebih  

tinggi dibandingkan skrotum kanan  

Palpasi: teraba lunak, mobile (+) dan nyeri tekan (+)  

 
Phren’s Sign..
 
USG : suspek torsio testis sinistra
Planning Diagnosis Planning Terapi
­ detorsi manual 
­USG Colour Doppler 
­ orkidopeksi 
  ­ Orkidektomi  
Planning Monitoring
­ keadaan umum dan tanda vital pasien
­keluhan klinis pasien
­luka pasca tindakan operatif
FOLLOW UP 
Date Subject Object Assement Planning
29 deaenber Nyeri pada testis KU: Baik - Torsio testis Inf RL 20 tpm
2017 kiri (-), muntah KS: CM Inj. Cefoperazone 2x1 gr
(-), mual (+), TD: 110/70 Inj. Ketorolac 3x1
edema testis kiri RR: 18x Amp
(-), kemerahan (-) N: 80x Inj Ranitidin 2x1amp
S: 36 °C
19 Desember Keluahan (-), KU: Baik - Post operasi Inf RL 20 tpm
2017 mual muntah (-), KS: Compos - Melanoma Inj. Cefoperazone 2x1 gr
nyeri testis (-), Mentis maligna stage Inj. Santagesik 2x1
edema (-) TD : 120/80 IIC T4bN0M0 Amp
RR : 20x interdigitalis Inj Ranitidin 2x1
N : 80 III-IV pedis
dextra
S : 36,3 °C
- Soft tissue
tumor regio
gluteus dextra.
20 Desember - Dibolehkan pulang
2017
DEFINISI 
Torsio testis adalah terpeluntirnya
funikulus spermatikus yang
berakibat terjadinya gangguan
aliran darah pada testis Torsio
testis merupakan kegawat
daruratan yang membutuhkan
perhatian segera dan pengobatan.
EPIDEMIOLOGI 
Keadaan ini diderita 1 dari 40000 pria
berumur kurang dr 25 tahun

Paling banyak usia 12-20 tahun

Testis kiri lebih sering dibanding tetstis kanan

Pada neonatus : 70 % prenatal dan 30% post


natal
ETIOLOGI 

Trauma

Pergerakan yg berlebihan

Perubahan suhu

Celana yang terlalu ketat


Patofisiologi
ETIOLOGI

Immobilisasi Trauma Tumor Adescendens Perubahan keadaan


testis testis testis testicularis extreme

Spasme otot kremaster Testis berotasi bebas Bell-clapper

Aliran darah terhenti

Iskemia testis

Nekrosis

Nyeri menjalar ke Impuls dari Demam Terasa terbakar saat


abdomen saraf berkemih

Stimulasi mual-
muntah dari otak
MANIFESTASI KLINIS 

• Nyeri hebat yang mendadak pada salah satu testis,


dengan atau tanpa faktor predisposisi
• Scrotum yang membengkak pada salah satu sisi
• Mual atau muntah
• Sakit kepala ringan
DIAGNOSIS 

Anamnesis :
- Usia
- Onset dan durasi nyeri
- Riwayat trauma
- Adanya infeksi pd traktus urinarius
Pemeriksaan  Fisik : 
• Testis  yang  mengalami  torsio  pada  skrotum 
akan tampak bengkak dan hiperemis. 
• Testis  yang  mengalami  torsio  juga  akan 
terasa nyeri pada palpasi. 
• testis  akan  tampak  lebih  besar  bila 
dibandingkan dengan testis yg sehat 
PEMERIKSAAN PENUNJANG 

Urinalisis USG Doppler Nuclear Scintigraphy

• Menunjukkan hasil • Gold standar • menggunakan


normal • Melihat aliran technetium-99
• Peningkatan darah tracer dan
lekosit pd 60 % dilakukan untuk
paisen melihat aliran
darah testis
• Dilakukan jika
USG meragukan
PENATALAKSANAAN 

Non 
operatif  Operatif 
NON OPERATIF  
Detorsi manual adalah mengembalikan posisi testis ke
asalnya, yaitu dengan jalan memutar testis ke arah
berlawanan dengan arah torsio. Dianjurkan untuk memutar
testis ke arah lateral terlebih dahulu, kemudian jika tidak
ada perubahan, dicoba detorsi ke arah medial
OPERATIF 

Eksplorasi pembedahan
dilakukan melalui insisi scrotal jika testis tidak viabel maka
midline untuk melihat testis dilakukan orchidectomy guna
secara langsung dan guna mencegah timbulnya komplikasi
menghindari trauma yang infeksi serta potensial autoimmune
mungkin ditimbulkan bila injury pada testis kontralateral.
dilakukan insisi inguinal.
Tunika vaginalis dibuka hingga
tampak testis yang mengalami
torsio. Selanjutnya testis
direposisi dan dievaluasi
viabilitasnya. Jika testis masih
viabel dilakukan fiksasi
Orchiopexy, 
DIAGNOSIS BANDING 
Epididmitis
akut

Tumor
DD Hidrokel
testis

Torsio
appendiks
testis
KOMPLIKASI 

Subfertility

Atrofi testis

Toriso reccurent

Wouns infection

Anda mungkin juga menyukai