Keadaan Umum
KU : tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis E4V5M6
Tanda Vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit, reguler
RR : 20 x/menit, reguler
Suhu : 36,5 °C
Status Generalis
Kepala
Normocephal, jejas (-), deformitas (-)
Mata
Sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-), injeksi kongjungtiva (-/-),
perdarahan subkonjungtiva (-/-), reflek cahaya (+/+), edem palpebra (-/-),
isokor (3mm/3mm).
Leher
Hematom (-), Deviasi trakea (-), peningkatan JVP (-), pembesaran kelenjar limfe
(-), pembesaran tyroid (-/-)
Thoraks
Pulmo :
Inspeksi : simetris, ketertinggalan gerak (-), retraksi (-), jejas (-)
Palpasi : ketertinggalan gerak (-), retraksi (-), fremitus
normal
Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+), wheezing (-), rhonki (-)
Jantung :
Inspeksi : iktus cordis tidak tampak
Palpasi : iktus cordis teraba di SIC V midclavicularis sinistra
Perkusi : Batas jantung
Batas kiri jantung
Kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Kiri bawah : SIC V linea midclavicularis sinistra
Batas kanan jantung
Kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
Kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni , irregular, bising (-),
gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Jejas (), distended (), massa ()
Auskultasi : Peristaltik (+) normal, metallic sound ()
Perkusi : Timpani (+), pekak hepar (+), pekak beralih (), undulasi ()
Palpasi : supel (+), hepar dan lien tidak teraba, defans muscular (),
nyeri tekan (),
Ekstremitas
Superior : oedem (/), luka (/), akral dingin (/), CRT <2 detik
Inferior : oedem (/), luka (/), akral dingin (/), CRT <2 detik, massa (+/)
Status Lokalis
Regio Genitalia
Inspeksi: tampak skrotum lebih besar kiri
dibandingkan kanan, kemerahan (-)
Palpasi: teraba lunak dan nyeri tekan (+)
Phren’s Sign (-)
Assesment :
Susp. Torsio testis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Lengkap
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Regio genetalia
Phren’s Sign..
USG : suspek torsio testis sinistra
Planning Diagnosis Planning Terapi
detorsi manual
USG Colour Doppler
orkidopeksi
Orkidektomi
Planning Monitoring
keadaan umum dan tanda vital pasien
keluhan klinis pasien
luka pasca tindakan operatif
FOLLOW UP
Date Subject Object Assement Planning
29 deaenber Nyeri pada testis KU: Baik - Torsio testis Inf RL 20 tpm
2017 kiri (-), muntah KS: CM Inj. Cefoperazone 2x1 gr
(-), mual (+), TD: 110/70 Inj. Ketorolac 3x1
edema testis kiri RR: 18x Amp
(-), kemerahan (-) N: 80x Inj Ranitidin 2x1amp
S: 36 °C
19 Desember Keluahan (-), KU: Baik - Post operasi Inf RL 20 tpm
2017 mual muntah (-), KS: Compos - Melanoma Inj. Cefoperazone 2x1 gr
nyeri testis (-), Mentis maligna stage Inj. Santagesik 2x1
edema (-) TD : 120/80 IIC T4bN0M0 Amp
RR : 20x interdigitalis Inj Ranitidin 2x1
N : 80 III-IV pedis
dextra
S : 36,3 °C
- Soft tissue
tumor regio
gluteus dextra.
20 Desember - Dibolehkan pulang
2017
DEFINISI
Torsio testis adalah terpeluntirnya
funikulus spermatikus yang
berakibat terjadinya gangguan
aliran darah pada testis Torsio
testis merupakan kegawat
daruratan yang membutuhkan
perhatian segera dan pengobatan.
EPIDEMIOLOGI
Keadaan ini diderita 1 dari 40000 pria
berumur kurang dr 25 tahun
Trauma
Pergerakan yg berlebihan
Perubahan suhu
Iskemia testis
Nekrosis
Stimulasi mual-
muntah dari otak
MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis :
- Usia
- Onset dan durasi nyeri
- Riwayat trauma
- Adanya infeksi pd traktus urinarius
Pemeriksaan Fisik :
• Testis yang mengalami torsio pada skrotum
akan tampak bengkak dan hiperemis.
• Testis yang mengalami torsio juga akan
terasa nyeri pada palpasi.
• testis akan tampak lebih besar bila
dibandingkan dengan testis yg sehat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Non
operatif Operatif
NON OPERATIF
Detorsi manual adalah mengembalikan posisi testis ke
asalnya, yaitu dengan jalan memutar testis ke arah
berlawanan dengan arah torsio. Dianjurkan untuk memutar
testis ke arah lateral terlebih dahulu, kemudian jika tidak
ada perubahan, dicoba detorsi ke arah medial
OPERATIF
Eksplorasi pembedahan
dilakukan melalui insisi scrotal jika testis tidak viabel maka
midline untuk melihat testis dilakukan orchidectomy guna
secara langsung dan guna mencegah timbulnya komplikasi
menghindari trauma yang infeksi serta potensial autoimmune
mungkin ditimbulkan bila injury pada testis kontralateral.
dilakukan insisi inguinal.
Tunika vaginalis dibuka hingga
tampak testis yang mengalami
torsio. Selanjutnya testis
direposisi dan dievaluasi
viabilitasnya. Jika testis masih
viabel dilakukan fiksasi
Orchiopexy,
DIAGNOSIS BANDING
Epididmitis
akut
Tumor
DD Hidrokel
testis
Torsio
appendiks
testis
KOMPLIKASI
Subfertility
Atrofi testis
Toriso reccurent
Wouns infection