Anda di halaman 1dari 31

Latar Belakang

• Pada tahun 2015, tercatat terdapat sebanyak 126.675


penderita DBD di 34 provinsi di Indonesia.
• 1.229 orang di antaranya meninggal dunia. Jumlah
tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya,
yakni sebanyak 100.347 penderita DBD dan sebanyak
907 penderita meninggal dunia pada tahun 2014.
• Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan iklim dan
rendahnya kesadaran untuk menjaga kebersihan
lingkungan.
 Berdasarkan data dinas kesehatan provinsi DKI
Jakarta tahun 2017, jumlah penderita Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi DKI Jakarta.

22.697
2016 kasus
4.194
2015

kasus 3.333

2017
kasus
Identifikasi Masalah

•Dari latar belakang diatas dapat diidentifikasi masalah, bagaimana gambaran


pengetahuan, sikap dan perilaku kader jumantik tentang DBD di RW 09,
Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan tahun 2019?

Tujuan Kegiatan

•Untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku kader jumantik


tentang DBD di RW 09, Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan tahun 2019.

Manfaaat Kegiatan

•Kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bagi ilmu
kesehatan, yang dapat menambah informasi serta dapat dikembangkan untuk
kegiatan selanjutnya, khususnya mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku
tentang bahaya DBD. Selain itu, sebagai acuan penilaian pengetahuan kader
jumantik di RW 09, di Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta
Selatan Tahun 2019.
Demam BerdarahDengue

•Demam dengue (DD) adalah infeksi yang disebarkan oleh nyamuk yang membuat
penyakit mirip flu (flu-like illness) dan kadang dapat terjadi komplikasi kematian
yang disebut demam berdarah dengue (DBD). Penyakit ini ditemukan daerah tropis
dan sub tropis, terutama pada daerah perkotaan dan area semi-urban.1

Etiologi

•Virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus ( Arboviruses )


yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, family Flaviviridae, dan
mempunyai 4 jenis streotipe, yaitu ; DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4.

CaraPenularan

•Virus dengue yang ditularkan dari orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dari
sub genus Stegomyia.
•Kriteria Klinis
•Demam ringan, atau gambaran •Demam atau riwayat demam tinggi
klinis lengkap dengan panas mendadak, tanpa sebab yang jelas,
tinggi mendadak, sakit kepala antara 2-7 hari, biasanyabifasik.
hebat, sakit bagian belakang •Terdapat manifestasi dari
kepala, nyeri otot dan sendi perdarahanberikut:
serta ruam. •Uji bendung (uji tourniquet)positif
•Tidak jarang ditemukan •Petekie, ekimosis, ataupurpura
Gejala Klinis

Diagnosis
perdarahan kulit, biasanya •Perdarahan mukosa (tersering
didapatkan leukopeni atau epistaksis/mimisan atau perdarahan
kadang-kadang trombositopeni. gusi),
•atau perdarahan dari tempatlain.
•Hematemesis dan ataumelena.
•Pembesaran hati
•Syok, ditandai nadi cepat dan lemah
serta penurunan tekanan nadi,
hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit
lembab, dan pasien tampak gelisah.
Diagnosis
• Kriteria Laboratoris
• Trombisitopenia (jumlah trombosit≤100.000/µl).
• Hemokonsentrasi, dapat dilihat dari peningkatan hematokrit 20% atau lebih.
• Dua kriteria klinis ditambah trombositopenia dan hemokonsentrasi atau
peningkatan hematokrit cukup untuk menegakkan diagnosis klinis DBD.
Penatalaksaan

• Penatalaksanaan yang dapat dilakukan keluarga jika ada salah satu


atau lebih anggota keluarganya diduga terkena DD atau DBD yakni
memberi minum sebanyak-banyaknya dengan air yang sudah
dimasak seperti air susu, teh, atau oralit.
• Untuk menurunkan demam, beri kompres air dingin atau air es dan
berikan obat penurun panas (misalnya parasetamol) dengan dosis
untuk anak-anak sebanyak 10-20 mg/Kg berat badan dalam 1 hari
dan untuk dewasa 3x1 tablet tiap hari. Setelah itu jangan lupa
dibawa segera ke dokter atau petugas puskesmas pembantu atau
bidan desa atau perawat atau ke Puskesmas/ Rumah Sakit terdekat
Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD)

• PSN-DBD bisa melalui penggunaan insektisida untuk langsung


membunuh nyamuk Aedes aegypti dewasa. Malation adalah
insektisida yang lazim dipakai sekarang ini.
• PSN-DBD tanpa menggunakan insektisida adalah 4M, yakni
menguras bak mandi, tempayan atau TPA minimal seminggu
sekali karena perkembangan telur untuk menjadi nyamuk
memerlukan waktu 7-10 hari.
Kegiatan program pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue
meliputi:

• Pencatatan dan pelaporan


• Penyelidikan epidemiologi (PE)
• Penyuluhan
• Kemitraan
• Fogging fokus dan fogging masal
• Pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
• Peningkatan profesionalisme SDM
No Jumantik Jumlah

1 Koordinator 15 orang
jumantik
2 Jumantik 143 orang
Ruang Lingkup
• Mini Project ini dilaksanakan pada masyarakat RW 09 dalam area
Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Desain
• Mini Project ini menggunakan desain studi deskriptif untuk
mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat RW 09
terhadap bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD).

Identifikasi Variabel
• Variabel bebas:
• Pengetahuan masyarakat
• Sikap masyarakat
• Perilaku masyarakat
• Definisi Operasional Variabel
Subjek

• Populasi target adalah kader jumantik


RW 09 Kelurahan Bintaro, Kecamatan
Populasi Target
Pesanggrahan, Jakarta Selatan

• Populasi terjangkau adalah kader


jumantik RW 09 di Kelurahan Bintaro,
Populasi Terjangkau Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta
Selatan

• Sampel Mini Project merupakan


populasi terjangkau yang memenuhi
Sampel kriteria inklusi dan tidak memiliki
kriteria eksklusi.
Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria Inklusi • Kader jumantik RW 09 yang hadir

Kriteria Eksklusi • Kader jumantik RW 09 yang tidak hadir

• Sampel pada kegiatan mini project ini


diambil menggunakan metode convenient
sampling, di mana sampel diambil dari
populasi yang dapat direkrut. Populasi ini
Sampel
harus memenuhi kriteria inklusi dan tidak
termasuk kriteria eksklusi. Total dari kader
jumantik RW 09 yang dijadikan penelitian
berjumlah 28 orang.
◦ Cara Pengambilan Data
Alur Kegiatan
Cara Pengumpulan Data

• Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 19 Maret 2019 di RW


09, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Data primer diambil dengan cara menyebarkan kuesioner. Panduan
akan diberikan kepada para pengisi kuesioner jika mereka
menemukan hal – hal yang kurang mereka pahami.

Pengolahan dan Teknik Analisis Data

• Verifikasi Data
• Kelengkapan dan kesesuaian data yang didapat dari kuesioner
diperiksa setelah dikumpulkan.
• Entry Data
• Setelah diverifikasi, data akan diklasifikasikan menurut jenisnya.
Cara Pengumpulan Data

• Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 19 Maret 2019 di RW


09, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Data primer diambil dengan cara menyebarkan kuesioner. Panduan
akan diberikan kepada para pengisi kuesioner jika mereka
menemukan hal – hal yang kurang mereka pahami.

Pengolahan dan Teknik Analisis Data

• Verifikasi Data
• Kelengkapan dan kesesuaian data yang didapat dari kuesioner
diperiksa setelah dikumpulkan.
• Entry Data
• Setelah diverifikasi, data akan diklasifikasikan menurut jenisnya.
Cara Ukur Penhetahuan,Sikap & Perilaku

• Pengetahuan,sikap & perilaku responden diukur melalui 5


pertanyaan. Jika pertanyaan dijawab benar oleh responden maka
diberi nilai 20, jika responden menjawab salah maka diberi nilai 0.
Sehingga skor total yang tertinggi adalah 100.
• Selanjutnya dikategorikan atas baik dan kurang baik dengan definisi
sebagai berikut:
• Baik, apabila responden mengetahui sebagian besar atau
seluruhnya tentang DBD (skor jawaban responden >80).
• Kurang, apabila responden mengetahui sebagian kecil tentang DBD
(skor jawaban responden <80).
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Mini
Project

Kegiatan Waktu
Pembuatan Kuesioner Februari 2019
Pengambilan Data 19 Maret 2019
Pengolahan Data Maret – Mei 2019
Pembuatan laporan Mei 2019
Hasil Kuisioner Pengetahuan
Hasil Kuisioner Sikap
Hasil Kuisioner Perilaku
Kesimpulan

• Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan, dapat disimpulkan


bahwa pengetahuan mengenai penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD), sikap dan perilaku warga terhadap penyakit DBD baik.
Namun hal ini bertolakbelakang dengan masih tingginya kasus DBD
di kelurahan Bintaro.
Saran
• a. Saran untuk Puskesmas Kelurahan Bintaro
• Oleh karena kasus DBD di kelurahan Bintaro masih tergolong tinggi,
perlu dilakukan upaya untuk menimbulkan kesadaran dan kepekaan
masyrakat terhadap keadaan lingkungan.
• Kader jumantik telah memiliki bekal pengetahuan, sikap dan
perilaku yang baik. Hal ini harus ditularkan kepada masyarakat
lainnya agar mereka memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang
baik juga, serta memiliki kepekaan terhadap keadaan lingkungan.
Saran

• a. Saran untuk Puskesmas Kelurahan Bintaro


• Beberapa upaya yang bidang dilakukan oleh Puskesmas Kelurahan
Bintaro untuk menimbulkan kesadaran dan kepekaan masyarakat
serta meningkatkan pengetahaun, sikap dan perilaku yang baik
terhadap DBD yaitu, program penyuluhan, pelatihan, diskusi
kelompok masyarakat. Hal tersebut diharapkan dapat membuat
semakin baiknya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dan
turunnya angka kejadian dari DBD.
Saran

• b. Saran untuk penelitian selanjutnya


• Penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian-
penelitian selanjutnya. Perlu adanya penelitian-penelitian lanjutan
dengan sampel yang lebih luas dan pengambilan sampel yang lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai