Dengan mengetahui harga pokok biaya cetak, anda paling tidak bisa
merasa aman dan nyaman dalam memutuskan suatu transaksi tidak saja
murah dan tapi juga masuk akal bagi percetakan untuk menyelesaikan
order yang akan dicetak.
DEFINISI
Harga pokok adalah seluruh biaya yang dapat dihitung dengan uang untuk
mendapatkan,mengerjakan,menyerahkan sampai pada penagihan dari
suatu order.
berapa perkiraan biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan desain yang kita
5. Plat cetak
B. Pencetak / percetakan :
2. Biaya pembelian kertas minimal (jumlah & jenis kertas yang dipakai).
D. Biaya-biaya lain
Besar ongkosnya sangat relatif, tetapi saat ini desainer grafis sudah jarang
menggunakan scanning hi-res karena perkembangan scanner saat ini yang
semakin canggih, perkembangan hi-res digital camera dan semakin
mudahnya mendapatkan hi-res image dari internet.
A. IMAGE SETTER
Image Retouch
Biaya print film diukur per cm2 per warna. Harga variatif antara Rp 40-80/ cm2.
Dihitung dari panjang x lebar (yang ditambahkan masing-masing 1 cm atau
pembulatan) x harga per cm2. Minimum Rp 30.000
Contoh:
- Untuk mencetak poster A3 satu warna / hitam putih (A3 = 42 x 29.7) dengan
harga film Rp 40/cm2 . Maka dihitung : 43 x 31 x Rp.40 = Rp 53.320,-
Biaya Proof print diukur per cm/2. Hasil print film dapat langsung diproof. -
Proof biasanya hanya dilakukan untuk cetak separasi warna (CMYK) demi
ketepatan warna saat pencetakan sesungguhnya. Menggunakan mesin cetak
proof. Dihitung dari panjang x lebar x harga per cm2.
Contoh:
Untuk poster A3 full separasi, harga Rp 100 per cm2, maka 43 x 32 x Rp 100
= Rp 130.200,-
A. IMAGE SETTER
Proof Print
- Proofing juga dapat menjadi alat persetujuan/ ACC terakhir dari klien
terhadap pekerjaan kita sebelum naik cetak.
Biaya Plat diukur berdasarkan jenis dan ukuran plat yang di expose
(tergantung besar film, teknik cetak, jenis mesin cetak yang akan dipakai).
Kita hanya membahas plat alumunium untuk offset. Ada beragam ukuran
plat offset alumunium yang paling sering digunakan.
A. IMAGE SETTER
Plat (ukuran plat dan harga)
Ukuran sedang
GTO 46 : 45.7 x 38.4 cm : Rp 25.000
GTO 52 : 50.4 x 51 cm : Rp 25.500
GTO 58 : 50.8 x 57.5 cm : Rp 25.000
Ukuran besar
S0R M : 61.5 x 72.4 cm : Rp 50.000
S0R D : 71.5 x 91.5 cm : Rp 65.000
S0R S : 77 x 100.3 cm : Rp 100.000
B. PERCETAKAN
Biaya Cetak
- Harga minimum per lembar plat, maksudnya adalah biaya cetak tidak
dipengaruhi dengan jumlah cetakan di bawah cetak minimum.
- Misalnya bila kita mencetak untuk 200 exp. ongkos cetaknya akan sama
dengan mencetak 1600 exp. Umumnya di atas 2000 exp. baru dikenai
tambahan biaya tinta yang jumlahnya relatif.
- Jumlah berapa kali naik cetak tergantung jumlah warna, cetak 1 warna
berarti satu kali naik cetak, separasi =4 x naik cetak.
B. PERCETAKAN
Biaya Cetak
Tetapi untuk varnish, uv, hotprint, emboshing, die cut, bending, jahit kawat
dll. Masing-masing mempunyai perhitungan tersendiri dan sifatnya sangat
khusus. Harap direncanakan betul jenis finishing yang akan dipakai, agar
dapat diperhitungkan sejak awal dan desain kita telah dipersiapkan untuk
maksud tersebut.
B. PERCETAKAN
RITT / PLONG
- PEMBUATAN PISAU
- Rp 15-30/ lbr
SPOT UV
luas bidang yang di spot UV, namun luas halaman yang di spot UV
NOMORATOR
Rp 3.000/ rim
EMBOSS
(2) Mengatur sendiri pembagian kertas dari ukuran yang sudah ada dan
Misal: harga pasaran saat ini untuk Artpaper adalah Rp.9000/ kg, maka
kita dapat mengetahui harga satu lembar Artpaper 200 gsm ukuran A3
dengan cara berikut :
1 kg = 1000 gr, berat kertas 200 gsm = 1000 : 200 = 5 lembar A0,
Dalam pembahasan ini kita mengambil contoh kertas yang paling sering
dipakai : art paper. Kertas yang dijual dipasar Indonesia sayangnya tidak
mengikuti skalasi A (internasional), tetapi terdiri dari 2 ukuran saja :
Harga kertas dihitung per ream (500 lb), dengan minimal pembelian per
0.5 ream (250 lb).
C. KERTAS
Biaya pembelian :
Misal kita akan mencetak poster A3 full color, sebanyak 1000 exp. Ukuran
cetak harus dilebihkan minimal 2 cm sisi atas-bawah dan minimal 1 cm
kiri-kanan. Maka kita membutuhkan kertas 46 x 32 cm. Bila kita pilih
kertas ukuran kecil / besar sama menghasilkan 4 lembar A3. Maka 1000 : 4
= 250 lembar.
250 x 20% = 50 lembar, sehingga total dibutuhkan 300 lembar dan ini
berarti kita terpaksa harus membeli 1 ream. Sisa kertas bisa kita simpan
untuk pekerjaan berikutnya.
Bila harga kertas art paper 240 gr ukuran kecil Rp. 600.000/ ream,
misalnya, maka kita sudah bisa menghitung biaya poster A3 full color
(separasi) 1000 exp. digabungkan dengan perhitungan di atas tadi sebagai
berikut :
CONTOH KALKULASI
Poster A3 Full separasi, artpaper 240 gr, 1000 exp :
- Scan hi-res : Rp. 1.500 x 50 : Rp 75.000
Film ukuran 43 x 31 cm (43 x 31 x Rp. 160) : Rp 213.280
Proof print 43 x 31 cm (43 x 31 x Rp. 100) : Rp 130.200
Expose & Plat GTO 52 : 4 x Rp. 13.500 : Rp 54.000
Cetak Mesin GTO 52 : 4 x Rp. 75.000 : Rp 300.000
Kertas 1 ream : Rp 600.000
- Total : Rp 1.372.480
- Pembulatan : Rp 1.380.000
- Maka biaya produksi poster per lembar:
Rp 1.380.000 : 1000 lbr. = Rp 1.380, dibulatkan menjadi Rp 1.400/ lbr.
- Anda tawarkan dengan safety mark up minimal 30% dari angka tersebut,
menjadi sekitar Rp 1.800/ lembar.
- Angka ini tentu diluar biaya desain dan supervisi produksi.
CONTOH SOAL
Contoh soal 1 :
Perusahaan anda akan mengajukan penawaran harga. Bos meminta anda
menghitung biaya produksi sebuah brosur ukuran A4 dilipat full color dua
muka. Halaman depan ditambah 1 warna special color. Akan dicetak
sebanyak 2000 exp. Kertas yang digunakan artpaper 180 gr seharga Rp
400.000/ ream.
a. Hitung lengkap dan terperinci :
(1) film
(2) proof print
(3) plat
(4) biaya cetak
(5) kertas
b. Berapa real cost per lembar brosur tersebut ?
CONTOH SOAL
Film : 22x31 x 40 x9 = Rp 245.520
Proofprint : 22 x31 x 100 x 2 = Rp 136.400
Plat GTO: 5 x 13.500 = Rp 67.500
Cetak GTO : 5 x 100.000 = Rp 500.000
Kertas : 1 ream = Rp 400.000
TOTAL = Rp 1.349.420