Percetakan adalah sebuah proses industri untuk memproduksi secara massal tulisan dan gambar,
terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak dan merupakan sebuah bagian
penting dalam penerbitan dan promosi perusahan. Kebutuhan cetak untuk penerbitan atau media cetak
suatu perusahaan seperti cetak Newsletter, Tabloid, majalah, buku, brosur, leaflet, flyer poster, katalog
perusahaan menuntut pengeluaran biaya yang tidak sedikit. Untuk cetak dalam jumlah besar maka
diperlukan mesin cetak offset sedangkan untuk jumlah cetak yang kecil maka diperlukan mesin cetak
digital.
Percetakan offset dipilih apabila jumlah kebutuhan media yang akan dicetak berjumlah banyak. Biasanya
berjumlah diatas 200 eksemplar dan biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah dibanding percetakan
digital dalam jumlah yang banyak. Lama waktu yang digunakan untuk percetakan offset relatif lebih lama
dari percetakan digital printing. Karena percetakan offset harus melalui pembuatan film/CTP, penyetelan
warna pada mesin offset yang tidak terdapat pada digital printing. Hasil cetak dengan menggunakan
mesin percetakn offset biasanya lebih baik dalam kwalitas warna, karena warna pada percetakan offset
dapat diatur sedemikian rupa sehingga menyerupai warna yang dikehendaki.
Dan biasanya warnanya lebih tahan lama dan tidak cepat pudar dibandingkan dengan print digital.
Mencetak dengan menggunakan percetakan offset dalam jumlah yang banyak lebih menguntungkan,
karena harganya jauh lebih murah dari percetakan prin digital. Dengan menggunakan percetakan offset,
pemilihan kertas juga bisa lebih bervariasi dibandingkan dengan print digital dan ukuran kertas pun
dapat mencapai 70 x 100 cm, Dan dapat mencetak dengan kertas yang relatif tipis. Untuk finishing
permukaan kertas, percetakan offset lebih banyak variasinya seperti : laminating, emboss, poly, pernish,
spot UV dll.
Percetakan digital printing diperuntukan jumlah kebutuhan cetak media yang akan dicetak tidak
berjumlah banyak. Biasanya berjumlah dibawah 200 eksemplar. Hasil cetak digital print lebih baik dari
percetakan offset apabila memakai format JPEG dan warna RGB. Hasil desain warna dapat dicetak
langsung sesuai dengan keinginan. Dan lama waktu yang dibutuhkan dalam menggunakan percetakan
digital printing relatif lebih cepat dibandingkan dengan percetakan offset, dengan catatan tergantung
banyaknya jumlah cetakan.
Percetakan digital dapat langsung di cetak tanpa melaui bermacam proses seperti pada percetakan offset
seperti pembuatan film/pelat/CTP, penyetelan plat pada mesin, setting warna dll. Biaya yang dikeluarkan
untuk digital printing relatif lebih murah dibandingkan dengan percetakan offset dalam jumlah yang
sedikit.
Dalam percetakan Offset maupun digital, dikenal beberapa jenis dan istilah finishing untuk memperindah
hasil cetakan. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Laminating
Lapisan plastik tipis pada kertas yang telah dicetak terdiri dari bermacam jenis yaitu : a.Laminating Doff :
menghasilkan hasil doff (tidak mengkilat) pada permukaan kertas. b.Laminating Glossy : menghasilkan
hasil mengkilat pada permukaan kertas.
2. Hard Cover
Jenis cover dari buku/majalah dll menggunakan bahan karton yang tebal dan dilapisi kertas yang telah
dicetak, sehingga cover menjadi keras dan kaku.
3. Spot UV
Spot UV bertujuan untuk menghasilkan permukaan yang mengkilat pada area tertentu, seperti pada
Judul Buku, Gambar pada Cover dan area tertentu lainnya.
4. Embos
Menjadikan area tertentu seperti huruf – huruf pada judul buku menjadi timbul. Embos biasanya
terdapat pada cover buku, majalah, katalog perusahaan dll.
5. Poly
Menjadikan area tertentu seperti huruf – huruf pada judul buku menjadi mengkilat warna perak atau
emas.
6. Lipat
Kertas yang dilipat menjadi 2, 3 atau 4 bagian. Biasanya yang dilipat adalah cetakan brosur atau leaflet
9. Jilid : Spiral
Jenis dari penjilidan buku / kalender / katalog perusahaan dll dengan menggunakan spiral kawat
umumnya berwarna putih, hitam dan silver.
Beda dengan numerator, Porforator adalah mesin cacah yang berguna untuk melubangi kertas. Lubang
yang dibuat mesin ini bisa dalam ukuran kecil namun berderet. Contohnya bisa kita lihat pada lubang-
lubang kecil di karcis, lubang-lubang itu dibuat dengan porforator agar tiket mudah disobek. Jenis
finishing dalam percetakan offset maupun digital memang bermacam-macam.