sumber: wizardz.co.za
Flyer adalah suatu alat pemasaran yang biasanya dicetak dalam bentuk
kertas, dengan ukuran yang biasanya tidak terlalu besar, dan maksimal
menggunakan ukuran kertas A4 berbahan HVS, art paper, ataupun art
carton. Strategi pemasaran menggunakan flyer adalah salah satu yang
tertua, terutama setelah ditemukannya mesin cetak, yang telah dipakai
sejak abad ke 18 di seluruh dunia sebagai salah satu perangkat
pemasaran yang diandalkan.
Apa Perbedaan Flyer dengan Brosur ?
Hal yang paling membedakan antara flyer dengan perangkat pemasaran lainnya
seperti brosur, katalog, ataupun banner adalah pada ukuran dan bentuknya.
Flyer biasanya berbentuk kertas selembar yang tidak dilipat seperti leaflet atau
brosur (yang biasanya dilipat 3 atau 4), dengan ukuran maksimal adalah A4
sehingga akan mudah untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang.
Pada flyer, desain biasanya hanya akan dicetak 1 sisi meskipun tidak jarang ada
yang mencetak di 2 sisi kertas tergantung dengan tingkat kebutuhannya, dan
juga kertas yang digunakan pada flyer umumnya lebih tipis dibandingkan
brosur.
Isi dari flyer biasanya akan lebih ringkas namun tetap informatif dan menarik
minat pembaca, sementara isi brosur biasanya akan jauh lebih rinci dan lebih
lengkap.
Karena ukurannya yang tidak terlalu besar dan juga tidak tebal, maka
diharapkan mereka yang menerima flyer akan dengan mudah membaca
informasi yang tertuang di dalam flyer tanpa perlu membolak-balik kertas atau
membuka lipatan.
Sehingga diharapkan mereka yang tertarik dengan informasi yang ada di
dalamnya akan menyimpan dan mengingat informasi yang ada di dalam flyer,
serta bagi yang tidak tertarik bisa membuangnya di tempat sampah.
Karenanya ada beberapa tips yang bisa anda perhatikan pada saat mendesain
flyer untuk produk, jasa, ataupun kegiatan anda:
1. Pastikan judul, tagline atau kalimat utama pada flyer terlihat dengan
jelas
2. Pilih judul, tagline, atau kalimat utama yang sekiranya menarik bagi
target pembaca
3. Gunakan desain yang menarik pandangan pembaca
4. Sesuaikan gaya desain dengan target pembaca anda
5. Gunakan font yang sesuai dengan target pembaca
6. Gunakan pilihan warna yang sesuai dengan target pembaca
7. Isi flyer harus informatif, padat, dan jelas
8. Jangan gunakan ukuran kertas yang terlalu besar apabila tidak perlu
Biaya produksi cetak flyer pada kertas HVS adalah yang termurah, sementara
untuk Art Paper dan Art Carton, pada umumnya akan lebih mahal biaya cetak
menggunakan kertas Art Carton.
2. Ukuran flyer
Faktor kedua yang akan menentukan biaya produksi dalam mencetak flyer
adalah pada ukuran dari flyer tersebut.
Yang perlu anda ketahui, pada umumnya hampir kebanyakan penyedia jasa
percetakan akan menggunakan kertas A3 atau A3+ pada saat mencetak, entah
itu flyer, leaflet, brosur, ataupun poster, meskipun tetap tergantung dari mesin
cetak yang mereka miliki.
Ukuran kertas A3 sendiri adalah 29,7 x 42 cm, dan nantinya dalam satu kali
cetak akan bisa mencetak beberapa flyer sekaligus, tergantung dari ukuran
flyer yang anda inginkan.
1 lembar A3 = 2 lembar A4
1 lembar A4 = 2 lembar A5
1 lembar A5 = 2 lembar A6
1 lembar A3 = 4 lembar A5
1 lembar A3 = 8 lembar A6
Sehingga, apabila ukuran Flyer adalah A4, maka pada satu kali cetak pada
selembar A3 akan menghasilkan 2 lembar flyer, sementara apabila ukuran flyer
adalah A5 maka akan tercetak sebanyak 4 flyer, dan seterusnya.
Karenanya akan lebih untung apabila anda tidak hanya mencetak flyer saja dan
menyisipkan beberapa materi promosi lainnya yang ukurannya tidak sebesar
flyer tersebut sehingga bisa diselipkan ke dalam kertas plano yang tersisa.
3. Desain flyer
Untuk faktor desain ini biasanya hanya akan berpengaruh apabila anda ingin
mencetak pada percetakan offset, dikarenakan anda harus membuat apa yang
disebut dengan film / separasi terlebih dahulu atau pada beberapa tempat
percetakan akan menggunakan teknologi CTP (Computer to Plate).
Nantinya film akan dicetak lagi ke dalam pelat yang kemudian akan digunakan
untuk mencetak flyer pada mesin cetak offset.
Beberapa tips umum terkait jumlah flyer yang bisa anda jadikan patokan
sebelum mencetak flyer adalah sebagai berikut:
1. Apabila jumlah flyer sedikit (di bawah 1000 lembar A4), maka
sebaiknya anda menggunakan jasa percetakan digital printing.
2. Apabila jumlah flyer yang akan dicetak lebih dari 1000 lembar A4,
maka sebaiknya anda menggunakan jasa percetakan offset yang
jatuhnya akan lebih murah biaya per lembarnya.
Kedua tips di atas hanya melihat dari jumlah cetakan flyer yang ingin anda buat
saja dengan asumsi desain flyer yang anda buat adalah full color (4/4) dengan
warna yang tidak unik seperti gold atau silver, dan ukuran yang dapat dibagi
rata.
Yang dimaksud dengan finishing di sini adalah lapisan laminasi apa yang akan
anda gunakan, atau apakah anda juga menginginkan sentuhan yang unik pada
flyer tersebut misalnya dengan menggunakan emboss atau spot UV pada
beberapa area pada flyer.
Untuk laminasi sendiri akan terbagi dua pilihan, yaitu antara laminasi glossy
atau laminasi doff di mana pada glossy nantinya flyer akan terlihat lebih
mengkilat, sementara pada doff nantinya warna flyer akan lebih terlihat lebih
pastel, dan sedikit redup.
Biaya untuk laminasi glossy atau doff umumnya tidak terlalu jauh berbeda dan
akan dihitung per sisi dari flyer, sehingga akan lebih murah apabila anda hanya
mencetak flyer 1 sisi saja.
Sementara untuk emboss dan spot UV, harganya akan lebih mahal dan
tergantung dari dimensi ukuran dari area yang akan anda terapkan teknik
emboss atau spot UV tersebut.
Emboss akan menghasilkan efek timbul pada area yang ingin anda terapkan,
misalnya pada logo atau motif, sementara apabila anda menggunakan teknik
spot UV maka area yang dikenakan teknik finishing tersebut akan berwarna
mengkilat.
6. Biaya lain-lain
Faktor terakhir yang perlu anda perhatikan pada saat menghitung biaya cetak
flyer adalah pada biaya lain-lain yang akan muncul di setiap proses percetakan,
seperti biaya potong kertas dan juga faktor kesalahan teknis.
Hal tersebut umumnya berlaku untuk anda yang tidak ingin menyerahkan
keseluruhan proses kepada tempat percetakan, dan ingin membeli bahan baku
sendiri misalnya membeli kertas dan mencetak film/separasi atau membuat
pelat di tempat terpisah.
Pada saat membeli kertas, jangan pernah menghitung jumlah kertas yang
dibutuhkan persis sesuai dengan jumlah flyer yang ingin dicetak, ini
dikarenakan pada setiap proses percetakan pastinya akan ada sekian persen
yang hasilnya kurang baik.
Baca juga artikel kami lainnya terkait percetakan seperti tips desain kartu
nama supaya terlihat elegan, kemudian apa saja perbedaan antara brosur dan
pamflet, lalu baca juga 4 tips cara desain brosur fashion supaya lebih
menarik, berbagai jenis spanduk dan fungsinya, perbedaan penggunaan art
carton dan art paper, serta masih banyak lagi yang lainnya.
Hal itu dikarenakan pesan atau informasi yang ingin kita sampaikan kepada
target konsumen yang ingin kita sasar secara spesifik di satu wilayah tertentu
akan lebih pasti terjangkau dengan adanya flyer.
Beriklan di Media Sosial pun sebenarnya bisa menjangkau pasar yang spesifik,
tetapi mereka tidak akan bisa mengalahkan flyer dalam satu hal, yaitu
memberikan informasi dalam bentuk fisik, yang bisa mereka baca langsung saat
flyer diterima.
Dikarenakan faktor tersebut, penggunaan flyer sebagai alat promosi untuk saat
ini dirasa masih penting dan sayang untuk dilewatkan, sehingga bagi anda yang
memiliki usaha, produk, jasa, ataupun kegiatan sebaiknya tetap menggunakan
alat promosi yang satu ini.
Semoga informasi yang kami berikan kali ini dapat membantu anda dalam
memahami lebih dalam mengenai definisi flyer, perbedaannya dengan brosur,
kegunaan, perhitungan produksinya, dan juga pentingnya flyer sebagai alat
pemasaran.