Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK

PERAMALAN PERMINTAAN

Pengertian Peramalan
Peramalan adalah suatu aktifitas untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang
yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan
dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Proses ini dilakukan dengan
menggunakan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu
bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Atau bisa
juga dengan menggunakan kombinasi antara intuisi dengan model matematis yang disesuaikan
dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.
Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif
dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan mempunyai peranan langsung pada
peristiwa eksternal yang pada umumnya berada di luar kendali manajemen, seperti: ekonomi,
pelanggan, pesaing, pemerintah dan lain sebagainya. Bahkan sering kali perusahaan menyewa
konsultan khusus untuk mempelajari dan menganalisa serta memberikan saran dalam
peramalan permintaan atas suatu pasar, bagaimana kecenderungan dari pasar atas sebuah
produk, sebarapa besar kemungkinan daya serap pasar atas produk tersebut dan lainnya.
Manajemen produksi selalu menggunakan peramalan permintaan dalam perencanaan yang
menyangkut jadwal produksi, perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan, perencanaan
kebutuhan tenaga kerja, perencanaan kapasitas produksi, perencanaan layout fasilitas,
penentuan lokasi, pemenuhan metode proses, penentuan jumlah mesin, desain aliran bahan
dan lain sebagainya. Peranan ini disebabkan adanya tenggang waktu antara suatu peristiwa
dengan kebutuhan mendatang.
Berdasarkan horizon waktu peramalan dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu:
a. Peramalan Jangka Panjang
Mencakup waktu yang lebih besar dari 18 bulan, misalnya peramalan yang
diperlukan dalam kaitannya dengan penanaman modal, perencanaan fasilitas
dan untuk penelitian dan pengembangan.
Biasanya lebih sering menggunakan pendekatan kualitatif.
b. Peramalan Jangka Menengah

Manajemen Inventori dan Logistik Pusat Bahan Ajar dan Elearning


‘12
1 Rahmat Maliyar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Tujuh Langkah Sistem Peramalan
1. Menetapkan tujuan peramalan
2. Memilih unsur atau produk apa yang akan diramal
3. Menetukan horizon peramalan
4. Memilih model/metode peramalan
5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan
6. Membuat atau menghitung peramalan
7. Memvalidasi dan menerapkan hasil peramalan

Sistem apapun yang digunakan dalam peramalan, setiap perusahaan selalu dihadapkan atas
beberapa kenyataan:
1. Peramalan jarang yang sempurna
2. Hampir semua metode peramalan mengasumsikan bahwa sistem akan tetap stabil.
3. Peramalan kelompok produk maupun peramalan secara keseluruhan produk lebih
akurat dibandingkan peramalan produk individu

Metode Peramalan Permintaan


Banyak jenis metode peramalan yang tersedia untuk manajemen. Namun yang lebih penting
bagi para praktisi adalah bagaimana memahami karakteristik suatu metode peramalan agar
cocok bagi situasi pengambilan keputusan tertentu. Secara umum metode peramalan dapat
dibagi dalam dua ketegori utama, yaitu:

Manajemen Inventori dan Logistik Pusat Bahan Ajar dan Elearning


‘12 3 Rahmat Maliyar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Peramalan yang mengikuti aturan-aturan matematis dan statistik dalam menunjukkan
hubungan antara permintaan dengan satu atau lebih variabel yang mempengaruhinya.

Metode kuantitatif dapat dibagi:


a. Model Time Series (deret berkala atau kurun waktu)
b. Model Kausal, dimana permintaan merupakan fungsi dari penyebab-penyebab.

Metode kuantitatif sangat beragam dan setiap teknik memiliki sifat, ketepatan dan biaya tertentu
yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode tertentu. Untuk menggunakan metode
kuantitatif terdapat tiga kondisi yang harus dipenuhi, yaitu:

 Tersedia informasi tentang masa lalu


 Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk numeric
 Diasumsikan bahwa beberapa pola masa lalu akan terus berlanjut

Metode Runtut Waktu - TIME SERIES (Kuantitatif)


Disebut juga metode runtun waktu atau sering disebut metode deret waktu atau deret berkala
menggambarkan berbagai gerakan yang terjadi pada sederetan data pada waktu tertentu.
Langkah penting dalam memiliki metode runtun waktu adalah dengan mempertimbangkan jenis
pola data. Pola data dapat dibedakan menjadi empat jenis:
1. Tren (Trend), merupakan pergerakan data sedikit demi sedikit meningkat atau menurun.
Perubahan pendapatan, populasi, penyebaran umur, atau pandangan budaya dapat
mempengaruhi pergerakan tren.
2. Musim (Season), pola data yang berulang pada kurun waktu tertentu seperti hari,
minggu, bulan, kuartal. Misalnya tempat pangkas rambut mengalami pola musim
mingguan, dengan hari Sabtu sebagai hari yang paling sibuk.
3. Siklus (Cycle), pola dalam data yang terjadi setiap beberapa tahun. Siklus ini biasanya
terkait pada siklus bisnis dan merupakan satu hal penting dalam analisis dan
perencanaan bisnis jangka pendek. Memprediksi siklus bisnis sulit karena bisa
dipengaruhi oleh kejadian politik ataupun kerusuhan internasional.
4. Variasi Acak (Random), merupakan suatu titik khusus dalam data yang disebabkan oleh
pleuang dan situasi yang tidak biasa. Tidak mempunyai pola khusus, jadi tidak dapat
diprediksi.

Manajemen Inventori dan Logistik Pusat Bahan Ajar dan Elearning


‘12
5 Rahmat Maliyar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai