Anda di halaman 1dari 19

ILMU

LAPORAN KASUS KEDOKTERAN

NON HEMORAGIK KLINIK


FKG UNEJ
SEPTEMBER
STROKE 2017

Oleh :
Intan Rizka F. 121611101051
Annisa Dian K 121611101009

Pembimbing :
dr. Andar Setyawan, Sp.S
RIWAYAT KASUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. S
 Umur : 49 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 A gama : Islam
 Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
 Alamat : Jl. Diponegoro No. 19 RT 03/RW 03,
Kepatihan, Banyuwangi
 Pekerjaan : Pedagang
 No. RM : 175153
RIWAYAT KASUS PASIEN

ANAMNESA
 Keluhan utama :

Pasien mengeluhkan tangan kanan tiba-tiba lemas


 Riwayat penyakit sekarang
Pasien menjelaskankan awalnya 8 bulan yang lalu
mengalami stroke (non-hemoragik). Pasien mengeluhkan
mengalami penurunan fungsi tangan kanannya. Pasien merasa
sulit untuk memegang benda atau untuk menulis. Kemampuan
gerak tangan kanan (tremor). Pasien juga mengeluhkan kaki
kanan terasa berat. Rasa berat dan lemas dirasakan dari leher
kanan sampai kaki kanan. Riwayat penyakit dahulu stroke non-
hemoragik, hipertensi, dan diabetes melitus. Tekanan darah
pasien 175/80mmHg (hipertensi).
RIWAYAT KASUS PASIEN

ANAMNESA
 Riwayat penyakit dahulu
Pasien memiliki penyakit hipertensi dan diabetes melitus.

 Riwayat penyakit keluarga


Keluarga memiliki riwayat stroke.

PEMERIKSAAN

Vital sign
Sign Kesadaran GCS
Kesadaran GCS
Vital Respon buka mata 4
TD
TD :: 130/80
175/80 mmHg Responverbal
buka mata :51-4
Respon
Respirasi
Nadi :: 78
25 x/menit
x/menit Responmotorik
verbal : 1-5
Respon 6
Nadi
Respirasi :: 24
80 x/menit
x/menit Respon motorik : 1-6
P E M ERI KSA A N N E RVUS K E PALA DA N L E H E R
RIWAYAT KASUS PASIEN

PEMERIKSAAN INTRAORAL PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

 Kel limfe submandibula :


 Pulpitis (+) tidak teraba, tidak sakit
 Periodontitis kronis OK  Kel limfe submentalis :
Gangren radix (+) tidak teraba, tidak sakit
 Gingivitis kronis (+)
 Candidiasis (+)
RIWAYAT KASUS PASIEN

DIAGNOSA PENATALAKSANAAN
 Diagnosa k linis
 Piracetam 1 200 mg 3x1
Hemiparese Dextra Kronis  Citicolin 500 mg 3x1
 Diagnosa topik  Clopidogrel 75 mg 2x1
Hemisfer serebri sinstra  Eperison 3x1
 Diagnosa et iologi  Allopurinol 300 mg 2x1
Non-Hemoragik Stroke Kronis  Carbamazepine ½ - 0 – ½
KAJIAN TEORI

PENGERTIAN
Stroke adalah suatu sindroma yang ditandai dengan gangguan fungsi otak ,
fokal atau global, yang timbul mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam atau
berakhir dengan kematian tanpa penyebab yang jelas selain vaskular. Stroke
adalah kelainan jaringan otak yang disebabkan oleh gangguan aliran darah.

ETIOLOGI Umumnya kasus stroke disebabkan oleh plak


arteriosklerotik yang terjadi pada satu atau lebih arteri yang
memberi asupan gizi ke otak. Plak dapat mengaktifkan
mekanisme pembekuan darah, yang menghasilkan bekuan darah
dan menghambat aliran darah di arteri.
KAJIAN TEORI
GAMBARAN KLINIK NON HEMORAGIK STROKE
PATOFISIOLOGI

Oklusi pembuluh darah Iskemik otak


disebabkan adanya trombus disebabkan oleh emboli

Penyumbatan Aliran Darah ke Otak

Sel otak tidak mendapatkan asupan oksigen

kerusakan membran sel

kerusakan sel otak

kelumpuhan kematian
KAJIAN TEORI

PENATALAKSANAAN
Tujuan utama terapi pada stroke yaitu:
•Mencegah kerusakan otak yang bersifat
irreversibel
•Mencegah komplikasi
•Mencegah kecacatan yang lebih berat
•Mencegah terjadinya serangan stroke ulang
PENATALAKSANAAN UMUM

 Breath
Menjaga fungsi pernafasan pasien terutama saat kesadaran
pasien menurun

 Blood
Penurunan tekanan darah yang terlalu cepat hingga
normotensi pada stroke fase akut harus dihindarkan karena
dapat mengakibatkan perfusi ke otak. Pemberian obat anti
hipertensi terutama pada pasien muda dengan tekanan darah
180/110mmHg dan pasien tua dengan tekanan darah
210/120mmHg atau lebih. Beberapa obat anti hipertensi
yang direkomendasikan antara lain kaptopril, nicardipin,
nifedipin, dan lain-lain.
 Brain
``Penurunan kesadaran dipantau dengan GCS (Glasgow Coma
Scale) dan mengecek tanda-tanda vital pasien. Apabila pasien
mengalami kejang segera diatasi dengan diazepam secara iv.

 Bowel
Pasien stroke harus mendapatkan nutrisi yang cukup agar
tidak terjadi malnutrisi

 Bone and Body skin


Mengubah posisi tidur pasien miring kiri dan kanan secara
bergantian setiap selang waktu beberapa jam untuk mencegah
terjadinya komplikasi seperti decubitus, postural pnemoni.
Selain itu dilakukan pemantauan dan perawatan kulit pasien
stroke.
PENATALAKSANAAN KHUSUS

 Prinsip utama penatalaksanaan stroke Non


Hemoragik/Iskemik adalah membuka dan melancarkan
aliran darah oleh karena penyumbatan (trombus/emboli)
tanpa menimbulkan komplikasi perdarahan.

dapat menurunkan kecacatan dan kematian akibat stroke dan


harus dilakukan saat fase stroke akut atau biasa disebut
dengan istilah “Time is Brain”.
Pengobatan stroke lebih ditujukan ke perubahan gaya hidup pasien
seper ti :
 diet dan olahraga,
 berhenti merokok ,
 terapi antihiper tensi, dan
 terapi antikoagulan

Berikut ini merupakan strategi pengobatan stroke iskemik ada 2 yaitu:


 Reper fusi, yaitu memperbaiki aliran darah ke otak yang ber tujuan
untuk memperbaiki area iskemik dengan obat antitrombotik
(antikoagulan, antiplatelet, trombolitik). Obat antiplatelet ber fungsi
untuk menurunkan resiko stroke sebesar 30%, contoh obat yang
digunakan adalah aspirin, namun apabila pasien tidak tahan dengan
aspirin maka Klopidogrel adalah pilihan yang tepat. Dipridamol bekerja
sebagai vasodilator dan mencegah adhesi platelet ke dinding pembuluh
darah.
 Neuroproteksi, yaitu upaya pencegahan kerusakan otak agar tidak
berkembang lebih berat oleh karena adanya area iskemik . Contoh obat
yang digunakan adalah Pirasetam, Citicoline, dan lain -lain.
PEMBAHASAN

Anamnesa Pemeriksaan Objektif

Diagnosa klinis : Hemiparese Dextra Kronis


Diagnosa topis : Hemisfer serebri sinstra
Diagnosa etiologi : Non-Hemoragik Stroke Kronis

Keterbatasan pasien

oral hygiene agar tetap terjaga Persiapan sebelum perawatan

Kondisi sistemik baik

Anda mungkin juga menyukai