Sekolah sehat adalah sekolah yang berhasil membantu siswa untuk berprestasi secara maksimal dengan mengedepankan aspek kesehatan. Atau sekolah sehat adalah sekolah yang bersih, hijau, indah dan rindang, peserta didiknya sehat dan bugar serta senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. Menurut Mendiknas (pada pembukaan Rakernas UKS ke IX, 2008, Bali) sekolah sebagai tempat belajar, tidak saja perlu memiliki lingkungan bersih dan sehat, yang mendukung berlangsungnya proses belajar dan mengajar yang baik. Namun, juga diharapkan mampu membentuk siswa yang memiliki derajat kesehatan yang lebih baik."Lingkungan sekolah sehat, tentu akan sangat mendukung pencapaian tujuan pendidikan", katanya. Mendiknas mengingatkan, adalah tugas bersama mewujudkan sekolah dan madrasah menjadi sekolah sehat, yaitu sekolah yang bersih, nyaman dan bebas dari sumber-sumber penyakit. Peserta didiknya sehat jasmani, rohani, dan bugar, serta senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. "Di lingkungan sekolah yang tertata baik dan bersih akan mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif yang pada gilirannya nanti akan meningkatkan prestasi belajar. termasuk didalamnya rasa kemandirian, jiwa kemandirian, enterpreneurship dan kreativitas, serta membentuk masyarakat yang sadar kesehatan", katanya. Secara umum konsep sehat mencakup 4 aspek utama, yaitu : •Fisik •Psikis •Sosial •Spiritual Hal inilah yang kemudian memproyeksikan sekolah yang sehat pada tersedianya berbagai fasilitas pendukung kesehatan, diantaranya : • Panduan makan sehat (healthy eating) • Pendidikan olahraga (physical activity) • Program pendidikan dan pelayanan kesehatan (health education and treatment) • Pendidikan mental (emotional health and well being) • Program lingkungan sekolah sehat dan aman (safe and healthy environment) INDIKATOR SEKOLAH SEHAT 1.Kepadatan ruang kelas minimal 1,75 m2/anak, selain untuk kenyamanan dan memberi ruang gerak yang cukup bagi anak, kondisi kelas yang tidak padat juga memudahkan prosedur evakuasi saat keadaan darurat. 2. Tingkat kebisingan di lingkungan sekolah maksimal 45 desibel (setara dengan suara orang mengobrol dengan suara normal) karena kebisingan di atas 45 desibel akan mengganggu konsentrasi belajar. 3. Memiliki lapangan atau aula untuk olahraga. 4. Memiliki lingkungan sekolah yang bersih, rindang dan nyaman. 5. Memiliki sumber air bersih yang memadai dan septic tank dengan jarak minimal 10 meter dari sumber air bersih. 6. Ventilasi kelas yang memadai. 7. Pencahayaan kelas yang memadai (harus cukup terang). 8. Memiliki kantin sekolah yang memenuhi syarat kesehatan 9. Memiliki toilet dan kamar mandi bersih 10. Menerapkan kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah. selain itu sekolah juga tetap harus memiliki Ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) serta menjalankan program Trias UKS yang mencakup pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat di sekolah. Di Indonesia, konsep sekolah sehat disederhanakan dan diringkas menjadi Trias UKS yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan sekolah sehat. Program UKS dan sekolah sehat adalah suatu program yang saling melengkapi. Sebaiknya pembangunan kesehatan di sekolah lebih mengedepankan aspek promotif-preventif daripada kuratif, dan hasil dari program ini akan menjadi bekal anak-anak dalam membangun kesehatan dirinya, keluarga, masyarakat, dan negara baik sekarang maupun di masa depan nanti. Sekolah sehat di Indonesia dapat dicapai bila sekolah melaksanakan :
• 1) Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
melalui tiga program pokok UKS (Trias UKS); pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat, serta • 2) Melaksanakan upaya-upaya peningkatan melalui program pendidikan jasmani. Guru kelas sebagai ujung tombak pelaksanaan sekolah sehat, karena mereka berinteraksi langsung dengan siswa. Kantin sekolah, psikolog, perawat sekolah, guru olahraga, TU sampai dengan cleaning service berperan aktif secara kontinyu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Intinya bahwa sekolah sehat tidak melulu pendidikan kesehatan yang formal, namun lebih kepada suatu sistem untuk menciptakan suatu budaya yang sehat, yang bisa diaplikasikan oleh seluruh komponen sekolah, yang nantinya akan juga bisa berimbas pada lingkungan orang tua siswa dan masyarakat. Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama dari berbagai tingkatan. Jika tiap sekolah memiliki 20 kader kesehatan maka akan ada 5 juta kader kesehatan yang akan membantu, “Menggerakkan dan Memberdayakan Masyarakat untuk Hidup Sehat” sesuai dengan strategi utama Departemen Kesehatan. SEKIAN … THANKS FOR YOUR ATTENTION