FRAKTUR TERBUKA
Brian. E. F. Pattiasina
11 2018 164
PENDAHULUAN
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, baik yang bersifat total
maupun sebagian, biasanya disebabkan oleh trauma. Secara umum, keadaan
patah tulang secara klinis dapat diklasifikasikan sebagai fraktur terbuka,
fraktur tertutup dan fraktur dengan komplikasi. Fraktur terbuka adalah fraktur
yang mempunyai hubungan dengan lingkungan luar melalui kulit sehingga
terjadi kontaminasi bakteri yang dapat menimbulkan komplikasi berupa
infeksi. Fraktur terbuka merupakan suatu keadaan darurat. Dari 31,575
kejadian fraktur pertahun di Amerika didapatkan 1000 kejadian fraktur terbuka
dan tertinggi yakni fraktur ekstremitas bawah sekitar 3,7 % pertahunnya atau
488 kejadian fraktur terbuka dari 13,096 fraktur ekstremitas bawah.
ANATOMI
Tulang
Panjang
Tulang
Tulang
Pendek
Tulang
Pipih
HISTOLOGI
FISIOLOGI
Osifikasi
Intramembranosa
Osteogenesis
Osifikasi
endokondral
Grade I
• Ukuran : panjang <1cm
• Ciri-ciri : luka tusukan dari
fragmen tulang yang menembus
kulit.
• Kerusakan jaringan : sedikit
• Trauma jaringan lunak : tidak ada
• Fraktur yang terjadi biasanya
bersifat simple, transversal, oblik
pendek atau sedikit komunitif.
Klasifikasi Fraktur Terbuka
Berdasarkan Gustilo dan Anderson
Grade II
• Ukuran : panjang >1cm
• Ciri-ciri : luka tusukan dari
fragmen tulang yang menembus
kulit.
• Kerusakan jaringan : sedang
Klasifikasi Fraktur Terbuka
Berdasarkan Gustilo dan Anderson
Grade III
• Kerusakan yang hebat dari
jaringan lunak termasuk otot, kulit
dan struktur neurovaskuler dengan
kontaminasi yang hebat.
Grade III A
NYERI TERUS
DEFORMITAS EDEMA
MENERUS
TIDAK DAPAT
KREPITASI MEMAR
DIGERAKAN
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Riwayat cedera
• Manifestasi klinik yang dirasakan
• Menyingkirkan kemungkinan adanya cidera pada lokasi
tertentu
• Ada tidaknya penurunan kesadaran
Pemeriksaan Fisik
• ABCs (Airway Breathing Circullation & Cervical Injury)
• Look
• Feel
• Move
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang
• Foto Rontgen menggunakan prinsip rule of two, yaitu :
– Two view: dua posisi proyeksi (minimal AP dan lateral)
– Two joints: 2 sendi pada anggota gerak dan tungkai harus
difoto, dibawah dan diatas sendi yang mengalami fraktur
– Two limbs: 2 anggota gerak
– Two injuris: 2 trauma, pada trauma hebat sering
menyebabkan fraktur pada 2 daerah tulang
– Two occasion: 2 kali dilakukan foto
• CT Scan
• MRI
PENATALAKSANAAN
PRINSIP-PRINSIP
PENGOBATAN AWAL
FRAKTUR
• Primary Survey
– Airway
– Breathing
– Circulation
– Disability
– Exposure
PENATALAKSANAAN
Recognition
Reduction
Prinsip
pengobatan
Retention
Rehabilitation
PENATALAKSANAAN
Pengobatan Fraktur Terbuka Tindakan Pembedahan
Pembersihan Pencegahan
Luka Tetanus
Pemberian
Debridement
antibiotik
Pengobatan Penutupan
Fraktur Kulit
Fiksasi Internal
• Indikasinya
• (1) fraktur yang tidak bisa direduksi kecuali dengan
operasi;
• (2) fraktur yang tidak stabil dan cenderung untuk
mengalami re-displace setelah reduksi dilakukan;
• (3) fraktur yang penyatuannya lambat dan sulit,
contohnya fraktur kolumn femur;
• (4) fraktur patologis dimana penyakit tulang
menghambat penyembuhan
Fiksasi Ekternal
• Indikasinya
• (1) Untuk penanganan fraktur yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan lunak yang berat (termasuk
fraktur terbuka) atau dengan kontaminasi yang berat;
• (2) fraktur disekitar sendi dimana fiksasi internal
dapat dilakukan namun jaringan lunaknya terlalu
bengkak untuk bisa dilakukan pembedahan secara
aman, sehingga pemasangan fiksator eksternal
memberikan stabilitas sampai kondisi lunak
membaik;
• (3) fraktur pada pasien tidak stabil yang tidak bisa
mentolerir kehilangan darah.
Penutupan Luka
• Fraktur terbuka harus diobati dalam waktu
periode emasnya (6-8 jam mulai dari
terjadinya kecelakaan). Dapat dilakukan split
thickness skin-graft atau local-distant flap(1,3)
serta pemasangan drainase isap untuk
mencegah akumulasi darah dan serum pada
luka yang dalam.
KOMPLIKASI
Komplikasi Umum