Anda di halaman 1dari 26

EPIDEMIOLOGI &

KEPENDUDUKAN
KELOMPOK 1

1. Ainun Rofiqoh
2. Nurmiyanti Do Siddik
3. Yulian Christi Loupatty
4. Obeth Noriwari
5. Renny Saklil
6. Marida Weni Ayorbaba
7. Maretha Boky
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN

SEJARAH AKAR EPIDEMIOLOGI

Florence Nightingale : Nurse Epidemiolist Dasar-dasar epidemiologi


Catatan detailnya, morbiditas Statistik (penyakit), Epidemiologi berasal dari bahasa atau kata:
dan deskripsi yang cermat tentang kondisi
kesehatan di antara para prajurit dalam Perang Yunani Epi = upon : pada atau tentang
Krimea merupakan salah satu studi deskriptif Demos = people : penduduk
sistematis pertama dari distribusi dan pola penyakit
dalam suatu populasi. Logia = knowledge : ilmu
William Farr Yang berarti : ilmu mengenai kejadian yang
Farr juga membuat perkembangan terhadap menimpa penduduk
“population at risk” secara keseluruhan. Hubungan Dalam perkembangan selanjutnya epidemiologi
profesional antara Nightingle dan William Farr diartikan ilmu tentang DISTRIBUSI (penyebaran)
merupakan contoh yang luar biasa dalam
menangani kesehatan masyarakat. dan DETERMINANT (factor-faktor penentu)
masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan
Eras In The Evolution Of Modern Epidemiology
untuk pembuatan DEVELOPMENT
Epidemiologi modern dapat digambarkan memiliki (perencanaan) dan pengambilan keputusan
empat era berbeda, masing-masing berdasarkan
pemikiran kausal, statistik sanitasi, epidemiologi dalam menanggulangi masalah kesehatan.
penyakit menular, dan epidemiologi penyakit kronis.
DEFINISI

Wade Hampton Frost 1972 Definisi lama: Ilmu yang memperlajari penyebaran dan
Adalah guru besar epidemiologi di School of Hygiene, perluasan suatu penularan penyakit di dalam suatu
kelompok penduduk (masyarakat).
mengatakan bahwa epidemiologi adalah pengetahuan
tentang fenomena massal (mass phenomena) penyakit Omran (1974): Suatu study mengenai terjadinya dan
infeksi atau sebagai riwayat alamiah (natural history) didistribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan
pada penduduk, begitu juga determinannya dan akibat-
penyakit menular. akibat yang terjadi pada kelompok penduduk, masyarakat.
Greenwood 1934 Hacmohan dan Pugh (1970)
Professor di School of Hygiene and Tropical Medicine, Ilmu yang memperlajari penyebaran penyakit dan
London, mengemukakan batasan epidemiologi yang factor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada
masyarakat.
lebih luas di mana dikatakan bahwa epidemiologi
mempelajari tentang penyakit dan segala macam WHO (Regional Commite Nacting ke-42 di Bandung
kejadian penyakit yang mengenai kelompok (herd) Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
penduduk. distribusi dan determinan peristiwa kesehatan dan
peristiwa lainnya yang berhubungan dengan kesehatan
Brian Mac Mahon 1970 yang menimpa sekelompok masyarakat dan
menerapkan ilmu tersebut untuk memecahkan masalah-
Pakar epidemiologi di Amerika Serikat yang bernama masalah tersebut.
Thomas F. Pugh menulis buku Epidemiology; Princples
and Methods menyatakan bahwa Epidemiology is the Gary D. Friedman (1974)
study of the distributions and determinants of disease Selanjutnya dalam bukunya Primer of Epidemiology
frequency in man. Epidemiologi adalah studi tentang menuliskan bahwa Epidemiology is the study of disease
occurance in human populations. Batasan ini lebih
penyebaran dan penyebab kejadian penyakit pada sederhana dan tampak senapas dengan MacMahon.
manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu.
Konsep Dasar Epidemiologi (TRIAD EPIDEMIOLOGI)

Host, Agent and Environment Model


Terdapat 3(tiga) komponen yang selalu menjadi pokok pembahasan dalam pendekatan epdemiologi untuk mempelajari terjadinya
suatu penyakit atau masalah kesehatan pada sekelompok penduduk yaitu “host” atau pejamu, environment” atu lingkungan dan
“agent” atau penyalur/penyebab. Interaksi antara ketiga komponen tersebut harus seimbang. Bila terjadi gangguan
keseimbangan, maka timbul penyakit atau masalah kesehatan pada kelompok tersebut.
Faktor Penyebab (Agent)

a. Penyebab (Agent) Biologi


Terdapat enam kelompok agent biologis yaitu:
• Protozoa
• Metozoa
• Bakteri
• Virus
• Jamur
• Riketsia

Dalam menimbulkan suatu penyakit, agent-agent tersebut dipengaruhi oleh beberapa karakteristik yaitu :
a. Karakteristik Inherent
b. Viabilitas dan Resistensi
c. Sifat-sifat yang berhubungan dengan manusia terdapat beberapa faktor yg penting dalam menimbulkan penyakit yaitu:
• Infektivitas (derajad penularan)
• Petogenitas
• Virulensi
• Antigenitas

b. Penyebab (Agent) Kimia


Cara transmisi dari agent kimia tersebut sehungga dapat menimbulkan gangguan yaitu:
• Inhalasi
• Ditelan
• Melalui kulit

c. Agent Nutrisi
d. Penyebab Mekanik
e. Penyebab Fisik
Faktor Penjamu
a. Usia
b. Jenis Kelamin
c. Ras
d. Sosial Ekonomi
e. Status Perkawinan
f. Penyakit – penyakit terdahulu
g. Cara Hidup
h. Hereditas/keturunan
i. Nutrisi

Faktor Lingkungan
1. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik meliputi : kondisi udara, musim, cuaca, dan kondisi geologi.
2. Kondisi geografi dan geologi
Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan seseorang baik langsung maupun tidak, seperti struktur
tanah, air terkandung logam – logam berat, dan lain sebagainya.
MANIFESTASI KLINIK SECARA
UMUM

1. Spektrum Penyakit Menular


Pada proses penyakit menular secara umum dijumpai berbagai manifestasi klinik, mulai
dari gejala klinik yang tidak tampak sampai keadaan yang berat disertai komplikasi dan
berakhir cacat atau meninggal dunia.
Akhir dari proses penyakit adalah sembuh, cacat atau meninggal. Penyembuhan dapat
lengkap atau dapat berlangsung jinak (mild) atau dapat pula dengan gejala sisa yang
berat (serve sequele).
2. Infeksi Terselubung (Tanpa Gejala Klinis)
Adalah keadaan suatu penyakit yang tidak menampakkan diri secara jelas dan nyata
dalam bentuk gejala klinis yang jelas sehingga tidak dapat didiagnosa tanpa cara tertentu
seperti test tuberkulin, kultur tenggorokan, pemeriksaan antibodi dalam tubuh dll.
Untuk mendapatkan perkiraan besar dan luasnya infeksi terselubung dalam masyarakat
maka perlu dilakukan pengamatan atau survai epidemiologis dan tes tertentu pada
populasi. Hasil survai ini dapat digunakauntuk pelaksanaan program, keterangan untuk
kepentingan pendidikan.
GAMBARAN PENYEBARAN KARAKTERISTIK
MANIFESTASI KLINIS DARI TIGA JENIS PENYAKIT
MENULAR

I. Lebih banyak dengan tanpa gejala klinik(terselubung)


Kelompok penyakit dengan keadaan lebih banyak penderita tanpa gejala atau hanya gejala ringan saja,
tidak tampak pada berbagai tingkatan, patogenisitas rendah. Contoh: Tuberkulosis, Poliomyelitis, Hepatitis
A
II. Lebih banyak dengan gejala klinik jelas
Kelompok dengan bagian terselubung kecil, sebagian besar penderita tampak secara klinis dan dapat
dengan mudah didiagnosa, karena umumnya penderita muncul dengan gejala klasik. Contoh : Measles,
chickenpox
III. Penyakit yang umumnya berakhirdengan kematian Kelompok penyakit yang menunjukkan proses kejadian
yang umumnya berakhir dengan kelainan atau berakhirnya dengan kematian. Contoh: Rabies
KOMPONEN PROSES PENYAKIT MENULAR

Rantai Penularan
1. Faktor Penyebab Penyakit Menular Healthy carrier (inapparent), “Mereka yang dalam sejarahnya
tidak pernah menampakkan menderita penyakit tersebut
2. Interaksi Penyebab dengan penjamu secara klinis akan tetapi mengandung unsur penyebab yang
dapat menular kepada orang lain”.
3. Mekanisme Patogenesis
Incubatory carrier (masa tunas), “Mereka yang masih dalam
4. Sumber penularan masa tunas tetapi telah mempunyai potensi untuk menularkan
penyakit”.
Convalescent carrier (baru sembuh klinis), “Mereka yang baru
sembuh dari penyakit menular tertentu tetapi masih
merupakan sumber penularan penyakit tersebut untuk masa
tertentu”.
Chronis carrier (menahun), “Merupakan sumber penularan
yang cukup lama”.

Manusia dalam kedudukannya sebagai reservoir penyakit


menular dibagi dalam 3 kategori utama :
• Reservoir yang umumnya selalu munculsebagai
penderita
• Reservoir yang dapat sebagai penderitamaupun sebagai
carrier
• Reservoir yang umumnya selalu bersifatpenderita akan
tetapi dapat menularkan langsung penyakitnya ke pejamu
potensial lainnya, tetapi harus melalui perantara hidup
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK
MENULAR

Kepentingan
Penyakit-penyakit tidak menular yang bersifat kronis dan degeneratif sebagai
penyebab kematian mulai menggeser kedudukan dari penyakit-penyakit infeksi.
Penyakit tidak menular mulai meningkat bersama dengan life-span (pola hidup)
pada masyarakat.
Life – span meningkat karena adanya perubahan-perubahan didalam : kondisi
sosial ekonomi, kondisi hygiene sanitasi, meningkatnya ilmu pengetahuan,
perubahan perilaku
Penyakit-Penyakit Tidak Menular Bersifat Kronis

Penyakit yang termasuk di dalam penyebab utama kematian, yaitu :


a. Ischaemic Heart Disease
b. Cancer
c. Cerebrovasculer Disease
d. Chronic Obstructive Pulmonary Disease
e. Cirrhosis
f. Diabetes Melitus

Penyakit yang termasuk dalam special – interest , banyak menyebabkan masalah kesehatan tapi jarang frekuensinya
(jumlahnya), yaitu :
a. Osteoporosis
b. Penyakit Ginjal kronis
c. Mental retardasi
d. Epilepsi
e. Lupus Erithematosus
f. Collitis ulcerative

Penyakit yang termasuk akan menjadi perhatian yang akan datang, yaitu :
a. Defisiensi nutrisi
b. Akloholisme
c. Ketagihan obat
d. Penyakit-penyakit mental
e. Penyakit yang berhubungan dengan lingkungan pekerjaan.
Faktor -Faktor Resiko

a. Faktor resiko untuk timbulnya penyakit tidak menular yang bersifat kronis belum
ditemukan secara keseluruhan, untuk setiap penyakit, faktor resiko dapat berbeda-beda
(merokok, hipertensi, hiperkolesterolemia) Satu faktor resiko dapat menyebabkan
penyakit yang berbeda-beda, misalnya merokok, dapat menimbulkan kanker paru,
penyakit jantung koroner, kanker larynx. Untuk kebanyakan penyakit, faktor-faktor resiko
yang telah diketahui hanya dapat menerangkan sebagian kecil kejadian penyakit, tetapi
etiologinya secara pasti belum diketahui
b. Faktor-faktor resiko yang telah diketahui ada kaitannya dengan penyakit tidak menular
yang bersifat kronis antara lain :
1. Tembakau
2. Alkohol
3. Kolesterol
4. Hipertensi
5. Diet
6. Obesitas
7. Aktivitas
8. Stress
9. Pekerjaan
10. Lingkungan masyarakat sekitar
11. Life style
Karakteristik Penyakit Tidak Menular
1. Agent
a. Agent dapat berupa (non living agent) : 1) Kimiawi 2) Fisik 3) Mekanik 4) Psikis
b. Agent penyakit tidak menular sangat bervariasi, mulai dari yang paling sederhana sampai yang komplek (mulai molekul sampai
zat-zat yang komplek ikatannya)
c. Suatu penjelasan tentang penyakit tidak menular tidak akan lengkap tanpa mengetahui spesifikasi dari agent tersebut
d. Suatu agent tidak menular dapat menimbulkan tingkat keparahan yang berbeda-beda (dinyatakan dalam skala pathogenitas)
Pathogenitas Agent : kemampuan / kapasitas agent penyakit untuk dapat menyebabkan sakit pada host
e. Karakteristik lain dari agent tidak menular yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Kemampuan menginvasi / memasuki jaringan
2. Kemampuan merusak jaringan : reversible dan irreversible
3. Kemampuan menimbulkan reaksihipersensitif
2. Reservoir
a. Dapat didefinisikan sebagai organisme hidup, benda mati (tanah, udara, air batu dll) dimana agent dapat hidup, berkembang
biak dan tumbuh dengan baik.
b. Pada umumnya untuk penyakit tidak menular, reservoir dari agent adalah benda mati.
c. Pada penyakit tidak menular, orang yang terekspos/terpapar dengan agent tidak berpotensi sebagai sumber/reservoir tidak
ditularkan.
3. Relasi Agent – Host
1. Fase Kontak : Adanya kontak antara agent dengan host, tergantung :
 Lamanya kontak
 Dosis
 Patogenitas
2. Fase Akumulasi. Pada jaringan Apabila terpapar dalam waktu lama dan terus-menerus
3. Fase Subklinis
Pada fase subklinis gejala/sympton dan tanda/sign belum muncul Telah terjadi kerusakan pada jaringan, tergantung pada :
 Jaringan yang terkena
 Kerusakan yang diakibatkannya (ringan, sedang dan berat)
 Sifat kerusakan (reversiblle dan irreversible/ kronis, mati dan cacat)
4. Fase Klinis. Agent penyakit telah menimbulkan reaksi pada host dengan menimbulka manifestasi (gejala dan tanda)
Epidemiologi klinik
Bentuk yang saat ini sedang dikembangkan para klinisi yang bertujuan untuk membekali para klinisi atau dokter/para medis
tentang cara pendekatan masalah melalui disiplin ilmu epidemiologi.

Epidemiologi kependudukan
Cabang epidemiologi yang menggunakan system pendekatan epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan yang
berkaitan dengan bidang demografi serta factor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografi yang terjadi di dalam
masyarakat.

Epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan


Salah satu system pendekatan manajemen dalam menganalisis masalah, mencari factor penyebab timbulnya suatu masalah
serta penyusunan rencana pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan terpadu.

Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja


Salah satu bagian epidemiologi yang mempelajari serta menganalis keadaan kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh
keterpaparan pada lingkungan kerja baik yang bersifat fisik, kimia, biologis, maupun social budaya serta kebiasaan hidup para
pekerja.

Epidemiologi kesehatan jiwa


Salah satu pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat, baik mengenai keadaan kelainan jiwa kelompok
penduduk tertentu, maupun analisis berbagai factor yang memperngaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat.

Epidemiologi gizi
Banyak digunakan dalam analisis masalah gizi masyarakat, dimana masalah ini erat hubungannya dengan berbagai factor yang
menyangkut pola hidup masyarakat.

Ruang lingkup epidemiologi dalam maslaah kesehatan tersebut di atas dapat meliputi “6E” yakni:
Etiologi, Efikasi, Efektivitas, Efisiensi, Evaluasi, Edukasi
Macam epidemiologi Kegunaan epidemiologi

1. Epidemiologi deskriptif Bagi seorang tenaga kesehatan,


2. Epidemiologi analitik Tujuan dan manfaat tersebut antara lain
diuraikan di bawah ini.
3. Epidemiologi eksperimentasl
1. Mempelajari riwayat alamiah penyakit
2. Menentukan masalah komunitas
3. Melihat risiko dan pengaruhnya
4. Menilai dan meneliti
5. Menyempurnakan gambaran penyakit
6. Identifikasi sindrom
7. Menentukan penyebab dan sumber
penyebab
Prinsip-prinsip epidemiologi Prosedur kerja epidemiologi

• Mempelajari sekelompok • Tentukan adanya suatu wabah


manusia/masyarakat untuk mengalami
masalah kesehatan. • Gambarkan cirri-ciri wabah
• Menunjuk kepada banyaknya masalah • Rumuskan hipotesa
kesehatan yang ditemukan pada
sekelompok manusia yang dinyatakan • Tes hipotesa
dengan angka frekuensi mutlak dan rasio.
• Menunjukkan kepada banyaknya • Sarankan dan tetapkan tindakan
masalah-masalah kesehatan yang penanggulangan
diperinci menurut keadaan-keadaan
tertentu, diantaranya keadaan waktu, • Siapkan dan sebarkan laporan epidemic
tempat, orang yang mengalami masalah
kesehatan. • Nilai prosedur penyelidikan
• Merupakan rangkaian kegiatan tertentu
yang dilakukan untuk mengkaji masalah-
masalah kesehatan sehingga diperoleh
kejelasan dari masalah tersebut.
Ukuran-ukuran epidemiologi Ukuran Dasar Epidemiologi

Ada tiga macam ukuran yang digunakan dalam epidemiologi, a. Proposi : suatu persen (yakni, proporsi dari
yaitu: jumlah peristiwa-peristiwa dalam kelompok
data yang mengenai masingmasing kategori
a.Ukuran frekuensi penyakit: mengukur kejadian penyakit,
cacat, atau kematian pada populasi.
(atau subsekelompok) dari kelompok itu.

b.Ukuran dari akibat pemaparan: Mengukur keeratan b. Rasio : suatu pernyataan frekuensi nisbi
hubungan statistic antara factor tertentu dan kejadian kejadian suatu peristiwa terhadap peristiwa
penyakit yang diduga merupakan akibat pemaparan tersebut. lainnya.
c.Ukuran dari potensi dampak: Menggambarkan kontribusi dari c. Rate : nilai rate mengukur kemungkinan
factor yang diteliti terhadap kejadian suatu penyakit dalam kejadian dalam populasi terhdap beberapa
populasi tertentu. peristiwa tertentu misalnya kasus atau mati
Ada 2 komponen ukuran dasar yaitu: karena penyakit infeksi.

• Pembilang (nominator) X: frekuensi atau jumlah kasus yang


diamati (subjek pengamatan yang mengalami kejadian atau
akibat yang tidak diinginkan)

• Penyebut (denominator) Y: jumlah populasi yang berisiko,


yaitu sekelompok individu yang mempunyai peluang untuk
mengalami kasus yang diamati
KEPENDUDUKAN

DEFINISI Dinamika Kependudukan

Penduduk adalah Mereka yang berada di dalam dan Dinamika kependudukan adalah perubahan penduduk.
bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah Perubahan tersebut selalu terjadi dan dalam Undang-Undang
Negara ( Menetap ) – Lahir secara turun temurun & besar di No. 10 Tahun 1992 Tentang ´Perkembangan Kependudukan
Negara itu dan Pembangunan Keluarga Sejahtera disebut sebagai
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa Perkembangan Kependudukan.
didefinisikan menjadi dua: Yang diperlukan dalam pengukuran dinamika kependudukan
adalah :
1. Orang yang tinggal di daerah tersebut
a. Indikator
2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. b. Parameter
Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk
tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi
memilih tinggal di daerah lain.
FAKTOR FAKTOR DEMOGRAFIK YANG
MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN
PENDUDUK

Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran.


ANGKA KELAHIRAN (fertilitas)
A. Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)
1. anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
kemampuan seorang wanita secara riil untuk 2. sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan.
melahirkan yang diwujudkan dalam jumlah bayi yang 3. pernikahan usia dini (usia muda).
senyatanya dilahirkan. 4. adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya,
Beberapa fertilitas yang sering digunakan adalah : jika dibandingkan dengan anak perempuan, sehingga bagi
keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan berusaha
untuk mempunyai anak laki-laki.
1. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
5. adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi
2. Angka kelahiran khusus (age specific birth keluarga yang belum memiliki anak akan berupaya
bagaimana supaya memiliki anak.
rate/asbr)
B. Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas)
3. Angka kelahiran umum (general fertility 1. adanya program keluarga berencana (kb).
rate/gfr) 2. kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.
3. adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan
anak bagi pns.
4. adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia
pernikahan.
5. penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi,
pendidikan dan karir.
6. adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak
A N G K A K E M AT I A N ( M O R TA L I TA S ) MIGRASI

Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan telah


Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam melakukan migrasi apabila orang tersebut telah melewati
yaitu angka kematian kasar, angka kematian khusus, batas administrasi wilayah lain
dan angka kematian bayi.
1. Angka kematian kasar (crude death rate/cdr)
Jenis-jenis migrasi
2. Angka kematian khusus (age specific death
rate/asdr) • transmigrasi (perpindahan dari satu daerah (pulau)
untuk menetap ke daerah lain di dalam wilayah republik
indonesia).

• urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota


besar)
• emigrasi (perpindahan penduduk dari dalanegeri
kemudian menetap di luar negeri).
• Imigrasi (kebalikan dari emigrasi)
• Re-emigrasi (kembali ke tempat asal)
1. RASIO KETERGANTUNGAN

Rasio ketergantungan (DepedencyRatio) adalah perbandingan antara jumlah


penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65
tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio
ketergantungan dapat dilihat menurutr usia yakni rasio ketergantungan
muda dan rasio ketergantungan tua.
2. ANGKA PERKAWINAN UMUM

Angka perkawinan umum (APU) menunjukan proporsi penduduk yang


berstatus kawin terhadap jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas pada
pertengahan tahun untuk satu tahun tertentu.

Konsep perkawinan lebih difokuskan kepada keadaan dimana seorang laki-laki


dan seorang perempuan hudup bersama dalam kurun waktu yang lama. Dalam
hal ini hidup bersama dapat dikukuhkan dengan perkawinan yang syah sesuai
dengan undang-undang atau peraturan hukum yang ada (Perkawinan de jure)
ataupun tanpa pengesahan perkawinan (de facto). Tetapi untuk keperluan studi
demografi, badan pusat statistic mendefinisikan seseorang berstatus kawin
apabila mereka terikat dalam perkawinan pada saat pencacahan baik yang
tinggal bersama maupun terpisah yang menikah secara syah maupun yang
hidup bersama yang oleh masyarakat disekelilingnya dianggap syah sebagai
suami isteri (BPS, 200).
3. PENGARUH PROGRAM KB

Berikut ini adalah beberapa istilah yang digunakan dalam analisa keluarga
berencana (KB) beserta definisinya.
• Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang istrinya berusia
15-49 tahun.
• Pemakai alat/cara KB adalah seseorang yang sedang atau pernah memakai
alat/cara KB.
• Pernah memakai alat/cara KB (ever user) adalah seseorang yang pernah
memakai alat/cara KB.
• Pemakai alat/cara KB aktif (Current User) adalah seseorang yang sedang
memakai alat/cara KB.
• Alat/cara KB adalah alat/cara yang digunakan untuk mengatur kelahiran.
• Kebutuhan KB yang tidak dipenuhi (Unment need) adalah presentase
perempuan usia subur yang tidak ingin mempunyai anak lagi, atau ingin
menunda kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara KB.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai