Anda di halaman 1dari 17

Ibu Hamil Dengan Diabetes Melitus

Haruskah terjadi Kencing


Manis Pada masa
Kehamilan
Pendahuluan
Diabetes Melitus adalah kelainan metabolisme karbohidrat,
di mana glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik,
sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia.

Diabetes Mellitus yang diketahui sewaktu hamil yang disebut


DM gestasional dan Diabetes Melitus yang telah terjadi
sebelum hamil DM pragstasi.
Etiologi
 Umur sudah mulai tua
 Multiparitas
 Penderita gemuk
 Kelainan anak lebih besar dari 4000 g
 Bersifat keturunan
 Pada pemeriksaan terdapat gula dalam urine
 Riwayat kehamilan : Sering meninggal dalam
rahim, Sering mengalami lahir mati, Sering
mengalami keguguran
Patofisiologi
Diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan
glukosa darah) diakibatkan karena Produksi insulin yang tidak
adekuat atau penggunaan insulin secara tidak efektif pada
tingkat seluler. Insulin– insulin yang diproduksi sel– sel beta
pulau langerhans di prankeas bertanggung jawab mentranspor
glukosa ke dalam sel, apabila insulin tidak cukup / tidak
efektif, glukosa berakumulasi dalam aliran darah dan terjadi
hiperglikemia.
Diabetes Gestasional (diabetes kehamilan) intoleransi glukosa
selama kehamilan, tidak dikelompokkan kedalam NIDDM
pada pertengahan kehamilan meningkat sekresi hormon
pertumbuhan dan hormon chorionik somatomamotropin
(HCS). Hormon ini meningkat untuk mensuplai asam amino
dan glukosa ke fetus.
Manifestasi Klinis
1. Polyuria (banyak berkemih),
2. Polydipsia ( banyak minum),
3. Penurunan berat badan,
4. Polyphagia (banyak makan),
5. Lemah, Letih, Lesu
6. Pandangan kabur
7. Pruritus vulvae pada wanita
8. Pusing,
9. Mual,
MANAJEMEN ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
 Keluhan utama
 Riwayat kesehatan keluarga
 Riwayat kehamilan

2. Pemeriksaan Fisik
 Sirkulasi
 Eliminasi
 Nutrisi dan cairan
 Psikososial
 Pencernaan
Diagnosa dan Intervensi
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan pencernaan yang di tandai dengan .........
Kriteria Hasil:
Mempertahankan kadar gula darah puasa antara 60-100
mg/dl dan 2 jam sesudah makan tidak lebih dari 140 mg/dl.
 Timbang berat badan setiap kunjungan prenatal.
Rasional: Penambahan berat badan adalah kunci
petunjuk untuk memutuskan penyesuaian kebutuhan
kalori.
 Observasi masukan kalori dan pola makan dalam 24 jam.
Rasional : Membantu dalam mengevaluasi pemahaman
pasien tentang aturan diet.
Lanj....
 Tinjau ulang tentang pentingnya makanan yang teratur
bila memakai insulin.
Rasional : Makan sedikit dan sering menghindari
hiperglikemia , sesudah makan dan kelaparan.
 Perhatikan adanya mual dan muntah khususnya pada
trimester pertama.
Rasional : Mual dan muntah dapat mengakibatkan
defisiensi karbohidrat yang dapat mengakibatkan
metabolisme lemak dan terjadinya ketosis.
 Observasi pemahaman stress pada diabetic.
Rasional : Stress dapat mengakibatkan peningkatan
kadar glukosa, menciptakan fluktuasi kebutuhan insulin.
Lanj....

 Sesuaikan diet dan regimen insulin untuk memenuhi


kebutuhan individu.
Rasional : Kebutuhan metabolisme prenatal berubah selama
trimester pertama.
 Rujuk pada ahli gizi.
Rasional : Diet secara spesifik pada individu perlu untuk
mempertahankan normoglikemi.
 Observasi kadar Glukosa darah.
Rasional : Insiden abnormalitas janin dan bayi baru lahir
menurun bila kadar glukosa darah antara 60 – 100 mg/dl,
sebelum makan antara 60 -105 mg/dl, 1 jam sesudah makan
dibawah 140 mg/dl dan 2 jam sesudah makan kurang dari
200 mg/dl
2. Resiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan
peningkatan kadar glukosa maternal, perubahan pada sirkulasi.
Kriteria Hasil:
Menunjukan reaksi Non stress test dan Oxytocin Challenge
Test negative atau Construction Stress Test secara normal.
 Kontrol diabetik sebelum konsepsi.
Rasional : Pengontrolan secara ketat sebelum konsepsi
membantu menurunkan resiko mortalitas janin dan abnormal
konginental.
 Tentukan klasifikasi white terhadap diabetes.
Rasional : Janin kurang beresiko bila klasifikasi white
adalah A, B, C dan apabila D adalah beresiko tinggi.
Lanj...
 Ukur gerakan janin dan denyut janin setiap kunjungan.
Rasional : Terjadi insufisiensi plasenta dan ketosis
maternal mungkin secara negatif mempengaruhi gerakan
janin dan denyut jantung janin.
 Observasi tinggi fundus uteri setiap kunjungan.
Kaji HbA1c setiap 2 – 4 minggu sesuai indikasi.
Rasional : Insiden bayi malformasi secara kongenital
meingkat pada wanita dengan kadar HbA1c tinggi pada
awal kehamilan atau sebelum konsepsi.
 Pantau kadar albumin glikosilat pada getasi minggu ke
24 sampai ke 28 khususnya pada ibu dengan resiko
tinggi.
Rasional : Tes serum albumin glikosilat menunjukkan
glikemia lebih dari beberapa hari.
3.Resiko tinggi terhadap cedera maternal berhubungan dengan
ketidakadekuatan kontrol diabetik, profil darah abnormal atau
anemia, hipoksia jaringan dan perubahan respon imum.
Kriteria Hasil:
 Tetap normotensif.
 Mempertahankan normoglikemia.
 Bebas dari komplikasi seperti infeksi, pemisahan plasenta.
 Perhatikan klasifikasi white untuk diabetes. Kaji derajad
kontrol diabetik.
Rasional : Klien dengan klasifikasi D, E atau F adalah
berisiko tinggi terhadap komplikasi kehamilan.
 Pantau perdarahan pervaginam dan nyeri tekan abdomen.
Rasional: Perubahan vaskuler yang dihubungkan dengan
diabetes menandakan resiko abrupsi plasenta.
Lanj...
 Pantau terhadap tanda dan gejala persalinan preterm.
Rasional: Distensi uterus berlebihan karena makrosomia
atau hidramnion dapat mempredisposisikan pada
persalinan awal.
 Bantu untuk belajar memantau glukosa darah di rumah
yang dilakukan 6 kali sehari.
Rasional: Memungkinkan keakuratan tes urin yang lebih
besar karena ambang ginjal terhadap glukosa menurun
selama kehamilan.
Lanj...

 Periksa keton dalam urin setiap hari.


Rasional: Ketonuria menandakan adanya kondisi
kelaparan yang secara negatif dapat mempengaruhi
perkembangan janin
 Pantau kadar glukosa serum setiap kunjungan.
Rasional: Mendeteksi ancaman ketoasidosis,
menentukan adanya ancaman hipoglikemia.
 Dapatkan HbA1c setiap 2-4 minggu sesuai indikasi.
Rasional: Mengontrol secara akurat glukosa selama 60
hari terakhir.
Lanjut materi Selanjutnya

Hyperemesis gravidarum

Anda mungkin juga menyukai