Anda di halaman 1dari 27

PROGRAM RESUSITASI

NEONATUS
Oleh :
TENNY ANDIRANI
JANATIA ANGGRAINI
I. DASAR DASAR RESUSITASI

Bayi Yang Membutuhkan Resusitasi


• Kebanyakan bayi lahir tidak bermasalah
• 10% perlu beberapa bantuan untuk memulai pernapasan
• 1% perlu resusitasi lengkap untuk
kelangsungan hidup (intubasi, kompresi dada,
pemberian obat)
Neonatus = masa transisi
risiko bahaya
Bagaimana bayi memperoleh oksigen sebelum
lahir ? Perubahan segera setelah lahir
• Cairan alveoli diserap
• Arteri dan vena umbilikus menutup
• Relaksasi pembuluh paru → PDA menutup

Mengapa VTP penting ?


II. PERSIAPAN RESUSITASI
• INFORMASI FAKTOR RESIKO ANTENATAL
• PEMBENTUKAN TIM
• PENGARAHAN TIM
• KELENGKAPAN PERALATAN
Faktor risiko yang terkait dengan kebutuhan tindakan
Ante partum :
resusitasi neonatus
Kehamilan < 36 / > 41 mg Oligohidromnion
Pre eklampsia/eklampsia Hidrops fetalis
Hipertensi Makrosomia
Kehamilan kembar Pertumbuhan janin terhambat
Anemia pada janin Malformasi atau anomali fetus
polihidromnion Tidak ada pemeriksaan antenatal

Intra partum
SC Perdarahan antepartum
PERSALINAN VACUM Korioamnionitis
Persalinan sungsang Distosia bahu
FJ Kategori II dan III Cairan amnion bersampur mekonium
Anastesi umum pada ibu Prolapsus tali pusat
Solusio plasenta Ibu mendapat narkotika dalam waktu
4 jam sebelum persalinan
Empat Pertanyaan penting
• Berapa perkiraan umur kehamilan?
• Apakah cairan ketuban jernih?
• Berapa perkiraan jumlah janin dan taksiran berat janin?
• Apakah ada faktor resiko tambahan?

Bentuk Tim dan buat pengarahan tim sesuai kasus yang sedang
ditangani
Peralatan Resusitasi dalam keadaan siap pakai
• Perlengkapan penghisap
Balon penghisap (bulb syringe),Penghisap mekanik dan tabung
Kateter penghisap, 5F, 6F, 8F,10F, 12F, dan 14F
Pipa lambung no 8F dan semprit 20 mL
Penghisap mekonium
• Peralatan Ventilasi tekanan positif
Peralatan untuk memberi VTP
Sungkup ukuran bayi ckp bln dan krg bln (dgn tepi bantalan )
Sumber O2 dgn pengatur aliran ( ukuran sd 10 L/m ) dan tabung.
Oksimeter nadi
Tabel target saturasi oksigem
• Peralatan intubasi
Laringoskop ( daun lurus, no 00 (sangat jurang bulan) no:0 (krg bulan) , no: 1 (cukup bulan).
Lampu cadangan dan baterai untuk laringoskop.
Pipa endotrakeal no: 2.5-, 3.0-, 3,5- mm diameter internal.
Stilet ( pilihan ), Gunting,Plester atau alat fiksasi pipa endrotrakeal.
Kapas alkohol, Alat pendeteksi CO2 atau kapnograf.
Sungkup larings (pilihan).
Lanjutan alat alat
• OBAT-OBATAN
Epunefrin 1:10.000 ( 0,1 mg/mL) – 3mL atau ampul 10 mL.
Kristaloid isotonik ( NaCl 0,9% atau Ringer Laktat)
→ penambah volume-100 atau 250 mL.
Dextrose 10 %, 250 mL.
Larutan NaCl 0.95 untuk bilas.
Pipa orogastrik, 5F (pilihan).
Kateter umbilikal, Sarung tangan steril
Scalpel/ gunting, Larutan yodium, Plester umbilikal
Kateter umbilikal 3,5 F, 5F
Three way stopcock, Semprit,1, 3, 5, 10, 20, 50mL
Jarum ukuran 25, 21, 18 atau alat penusuk lain tanpa jarum.
Lain-lain
Sarung tangan dan pelindung lain
Alat pemancar panas atau sumber panas lainnya
Alas resusitasi yang keras
Jam (bila tersedia), Kain hangat
Stetoskop (dianjurkan dengan ukuran untuk bayi baru lahir)
Plester,1/2 atau ¾ inci (1,15-1,5 cm)
Monitor dan sadapan EKG
Jarum intraoseus

• Untuk bayi sangat prematur


Kantung plastik kualitas food grade atau plastik biasa
Matras penghangat
Inkubator transport
III. Tatalaksana resusitasi pada bayi baru lahir

Bayi lahir

Tetap bersama ibu untuk


perawatan rutin , hangatkan,
pertahankan suhu normal,
Cukup bulan ? posisikan jalan nafas,
Tonus otot? Ya bersihkan sekret jika perlu,
Bernafas atau keringkan, evaluasi
menangis? berkelanjutan
•Hangatkan dan Pertahankan
suhu normal
tidak
•Posisikan jalan nafas
Langkah awal •Bersihkan sekret
•Keringkan
•rangsang
Apneu , megap- Tidak Posisikan dan bersihkan jalan nafas
Kesulitan bernafas
megap atau FJ < atau sianosis Tambahkan oksigen aliran bebas
100 dpm menetap dan pertimbangkan CPAP

ya

VTP, (30 detik) Perawatan Pasca


Pantau SPO2, Resusitasi
Pertimbangkan pasang EKG

• Lanjutkan VTP
FJ • Penilaian FJ kedua setelah 15 detik
FJ < 100 dpm, {setelah (30 detik) Tidak meningkat
• Lanjutkan VTP yang menggerakan
VTP yang menggerakkan dada} dada
Dada bergerak , • Penilaian FJ kedua setelah 15 detik
ya FJ tidak meningkat VTP yang menggerakan dada
Lihat gerakan dada, langkah koreksi Penilaian I FJ • Langkah Koreksi Ventilasi
ventilasi bila perlu, Pipa ET atau Dada tidak bergerak, (SRIBTA/MR.SOPPA) sampai ada
sungkup laring bila diperlukan FJ tidak meningkat VTP yg menggerakkan dada
sampai ada VTP yang menggerakkan • Penilaian FJ kedua setelah 30 detik
dada 30 detik
VTP yg menggerakkan dada
Stem Hold Two point top hold OK rim hold
FJ < 60 dpm
NB:
Target SPO2 Praduktal
ya
1 menit 60 % - 65%
2 menit 65 % - 70 %
Intubasi jika belum dilakukan.
3 menit 70 % - 75 %
Koordinasikan VTP dengan
4 menit 75 % - 80 %
kompresi dada
5 menit 80 % – 85 %
O2 100 %
20 menit 85 % - 95 %
Psang EKG
Kompresi Dada
Letak : sternum di bawah garis khayal yang
menghubungkan puting bayi di atas xypoid
Dalam : 1/3 diameter AP

Koordinasi VTP + Kompresi


1 siklus = 2 detik = 3 kompresi + 1 VTP
1 menit = 90 kali kompresi + 30 VTP
Irama : 3:1( Satu-Dua-Tiga- Pompa )
FJ < 60 dpm NB:
Indikasi
1. Dilakukan VTP selama 30 detik dan paru dapat mengembang
ya 2. Setelah 60 detik dilakukaan kompresi dada yang terkoordinasi VTP
menggunakan oksigen 100 %
Epinefrin bilai FJ tetap di bawah
60 dpm: pikirkan hipovolemia, Konsentrasi : 1:10.000 (0,1 MG/ML)
penumothorax Dosis IV / intraoseus : 0,1-0,3 ml/kgBB (0,02-0,03 mg/kgBB)
Dosis ET : 0,5 – 1 ml/kgBB (0,05-0,1 mg/kgBB)

Jika FJ masih dibawah 60 dpm setelah pemberian epinefrin dosis


pertama, maka dapat diulang pemberian dengan dosis yang sama atau
Cairan penambah volum lebih (jangan melebihi dosis maksimal) setiap 3-5 menit.. Berikan
diberikan bila bayi tidak secapat mungkin dan bilas dengan NaCl 0,9 % 0,5-1 ml,
memberikan respon terhadap
langkah resusitasi atau ada Cairan Penambah Volum
riwayat kehilangan darah akut NaCl 0,9 % dengan dosis 10 ml/kgBB
Bila FJ tidak dapat didengar (Apgar Akses perifer tidak dianjurkan untuk kasus emergensi. Lakukan
0) selama 10 menit setelah resusitasi, pemasangan kateter umbilikal atau penggunaan jarum intraoseus
hal ini menjadi alasan yang tepat
untuk menghentikan resusitasi
Perhatian
• Untuk awal resusitasi BBL dengan UK ≥ 35 minggu, atur blender oksigen 21
%
• Untuk awal resusitasi BBL dengan UK ≥ 35 minggu, atur blender oksigen 21
% - 30 %
• Atur flowmeter 10 liter/menit
• Mulailah dengan TPI 20-25 cmH2O , Bayi cukup bulan butuh TPI lebih
besar untuk nafas pertama (30-40 cmH2O), Untuk bayi kurang bulan, TPI 30
cmH2O masih aman dengan sungkup wajah.
• Jika menggunakan TPAE / PEEP, tekanan awal yang dianjurkan 5 cmH2O
IV. Resusitasi dan Stabilisasi Bayi
Premuatur
Bayi prematur mempunyai resiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi,
karena:
1. Kulit tipis, jaringan lemak subkutan sedikit
2. Otot dada lemah dan tulang rusuk fleksibel, menghambat efisiensi usaha
bernafas spontan
3. Imaturitas jaringan paru dan kekurangan surfaktan, menyebabkan sulit
bernafas dan mudah cidera karena VTP
4. Volume darah lebih sedikit
5. Imaturitas pembuluh darah pada otak
6. Terbatasnya cadangan metabolisme, beresiko hipoglikemia
Persiapan Kelahiran Prematur
• Pembungkus polyethylene dan matras hangat
• Pemancar panas (atur 35 0C)
• Alat resusitasi yang dapat memberikan TPAE dan CPAP : T-Piece
resuscitator atau balon tidak mengembang sendiri
• Sungkup khusus bayi prematur
• Bilah laringoskop ukuran 0 atau 00
• Pipa et ukuran 2,5 dan 3,0
• Tidak perlu mengeringkan bayi
Pertimbangan untuk menghindari resiko
cidera bayi prematur
• Perlakukan dengan lembut dan hati-hati
• Jangan beri posisi trendelenburg
• Hindari pemberian tekanan berlebihan saat diberikan CPAP
• Gunakan oksimeter nadi dan AGD untuk memantau dan mengatur ventilasi
dan konsentrasi oksigen
• Jangan memberikan cairan IV telalu cepat
Pertimbangan Khusus
1. Pneumothorax
kebocoran udara dari paru bayi mengumpul di rongga pleura yang
mengelilingi paru. VTP dpat meningkatkan resiko penumothorak,
khususnya bayi kurang bulan, aspirasi mekonium.
Pemeriksaan cepat : transiluminasi dada: cahaya pada sisi pneumothoraks
tampak lebih menyebar dan terang dibandingkan sisi lainnya. Jika kondisi
bayi stabil, diagnosis pasti dengan : rontgen dada.
2. Efusi pleura
cairan terkumpul di rongga pleura, disebabkan edema, infeksi atau
kebocoran sistem limfatik bayi.
Penatalaksanaan Pneumothoraks dan Efusi
• Bersihkan area insersi
Pleura
• Masukkan jarum dengan kateter tegak lurus dinding dada.
• Pneumothoraks: Aspirasi menggunakan jarum ukuran 18 atau 20 pada ICS
IV pada garis aksiler anterior atau ICS II pada garis klavikuler tengah,
arahkan kateter ke atas
• Efusi Pleura : aspirasi rongga ICS V atau ICS VI pada garis aksiler posterior,
arahkan kateter ke bawah
• Setelah menembus pleura, jarum dicabut, sambungkan dengan semprit
ukuran besar, perhatikan arah stopcock agar udara/cairan tidak masuk
kembali ke rongga dada
• Lakukan pemeriksaan rontgen thoraks kembali
Obstruksi Anatomi
• Robin Sequence, letakkan posisi prone jika nafas tampak berat, atau
masukkan pipa et (2,5 mm) melalui hidung, ujungnya mencapai farings
posterior di atas pita suara, tidak masuk trakea
• Atresia koana ,modifikasi mc Govern, atau menggunakan pipa et dengan
ujungnya di farings posterior
• Kondisi langka lainnya; jika obstruksi terjadi di atas pita suara dan tidak bisa
melakukan ventilasi atau intubasi, maka laukan pemasangan sungkup larings
V. Etika dan Perawatan di Akhir
Kehidupan
• Pertimbangan utama dalam mengambil keputusan mengenai tindakan
menunjang kehidupan untuk bayi dengan penyakit serius adalah mana yang
terbaik untuk bayi ;
1. Kemungkinan keberhasilan terapi
2. Resiko yang berhubungan dengan terapi atau tanpa terapi
3. Tingkat terapi, jika berhasil sejauh mana akan memperpanjang umur bayi
4. Nyeri dan ketidaknyamanan yang berhubungan dengan terapi
5. Kualitas hidup bayi baru lahir bila diberi atau tanpa diberi pengobatan
Orang tua dianggap sebagai wali
pengambil keputusan terbaik untuk bayi

Orang tua harus diberikan informasi


mengenai prognosis, semua informasi
yang relevan, akurat dan jujur tentang
resiko dan keuntungan dari setiap
pilihan pengobatan

Orang tua harus diberikan informasi mengenai prognosis,


semua informasi yang relevan, akurat dan jujur tentang
resiko dan keuntungan dari setiap pilihan pengobatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai