Anda di halaman 1dari 26

Komunikasi Terapeutik Dokter Pasien

.
a. Pengertian

 Komunikasi terapeutik adalah komunikasi


yang direncanakan secara sadar untuk
kesembuhan pasien atau terapi.
 Komunikasi terapeutik dokter pasien ini
termasuk komunikasi interpersonal dengan
titik tolak saling memberikan pengertian
antara dokter dan pasien.

2
 Komunikasi terapeutik dapat terjadi bila proses
komunikasi dapat berjalan baik.
 Proses komunikasi terdiri dari pengirim pesan,
penerus pesan, media, dan umpan balik.
 Semua perilaku individu (pengirim dan penerima)
adalah komunikasi yang akan memberikan efek
pada perilaku.

3/18/2014 3
b. Fungsi
 Fungsi komunikasi terapeutik adalah untuk
mendorong dan mengajarkan kerjasama
antara dokter - pasien dan melahirkan
hubungan dokter dan pasien.
 Dokter berusaha mengungkapkan
perasaan, mengidentifikasi dan
mengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh
dokter

4
c. Tujuan
1. Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi
beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil
tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien
percaya pada hal yang diutarakan.
2. Mengurangi keraguan atau membantu dalam hal
mengambil tindakan yang efektif dan mempertahankan
kekuatan egonya.
3. Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya
sendiri.

5
d. Bentuk komunikasi terapeutik Potter and Perry ( 2005 )

1. Komunikasi verbal
Meliputi kata2 yang diucapkan maupun yang ditulis.
Kata2 adalah media atau simbol yang digunakan untuk
mengekspresikan ide atau perasaan, menimbulkan
respons emosional, atau menggambarkan obyek
observasi, kenangan, atau kesimpulan.
2. Komunikasi non verbal
Komunikasi non verbal adalah transmisi pesan tanpa
menggunakan kata2, dan merupakan salah satu cara
yang terkuat bagi seseorang untuk mengirimkan pesan
kepada orang lain.
6
e. Jenis komunikasi terapeutik (Wilson dan Kneist
(1992) ; Stuart dan Sundeen (1998)

1. Mendengarkan dengan penuh perhatian


2. Menunjukkan penerimaan (bersedia untuk
mendengarkan tanpa menunjukkan keraguan
atau ketidaksetujuan).
3. Mengajukan pernyataan yang berkaitan (untuk
mendapatkan informasi yang spesifik)

7
1. .
2. .
3. .

4. Mengulang ucapan pasien dengan kata2


sendiri (sbg umpan balik bahwa ia
mengerti pesan pasien dan berharap
komunikasi dilanjutkan).
5. Mengklarifikasi (berusaha untuk
menjelaskan ide atau pikiran yang tidak
jelas) menyamakan pengertian.

3/18/2014 8
1. .
2. .
3. .
4. .
5. .

6. Memfokuskan (membatasi bahan pembicaraan


supaya percakapan lebih spesifik dan
dimengerti).
7. Menyatakan hasil observasi (umpan balik
dengan menyatakan hasil pengamatan 
pasien mengetahui apakah pesannya diterima
dengan benar)

9
1. .
2. .
3. .
4. .
5. .
6. .
7. .

8. Menawarkan informasi  untuk edukasi untuk


mengambil keputusan (bukan nasehat)
9. Diam  memberikan kesempatan untuk
mengorganisir pikirannya.  berguna pada
saat harus mengambil keputusan.

3/18/2014 10
1. .
2. .
3. .
4. .
5. .
6. .
7. .
8. .
9. .

10. Meringkas pengulangan ide utama yang


dikomunikasikan secara singkat .
bermanfaat untuk membantu mengingat
topik yang telah dibahas.

11
1. .
2. .
3. .
4. .
5. .
6. .
7. .
8. .
9. .
10. .

11. Memberikan penghargaan


12. Memberi kesempatan pada klien untuk
memulai pembicaraan topik lainnya
13. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan

12
1. .
2. .
3. .
4. .
5. .
6. .
7. .
8. .
9. .
10. .
11. .
12. .
13. .

14. Menempatkan kejadian secara berurutan 


membantu untuk melihatnya dalam suatu
perspektif yang mungkin sebab akibat

13
1. .
2. .
3. .
4. .
5. .
6. .
7. .
8. .
9. .
10. .
11. .
12. .
13. .
14. .

15. Memberikan kesempatan untuk


menguraikan persepsi atau perspektifnya

14
1. .
2. .
3. .
4. .
5. .
6. .
7. .
8. .
9. .
10. .
11. .
12. .
13. .
14. .
15. .

16. Refleksi ini memberikan kesempatan kepada


pasien untuk mengemukakan dan menerima
ide dan perasaannya sebagai bagian dari
dirinya sendiri  memutuskan .

15
f. Sikap komunikasi terapeutik (Egan cit Keliat, 1993)

1. Berhadapan
2. Mempertahankan kontak mata
3. Membungkuk ke arah klien
4. Mempertahankan sikap terbuka (Tidak melipat
kaki atau tangan menunjukkan keterbukaan
untuk berkomunikasi).
5. Tetap relaks

16
g. Unsur – unsur komunikasi terapeutik
1. Sumber proses komunikasi
2. Pesan2 yang disampaikan dengan
menggunakan penyandian yang baik yang
berupa bahasa verbal maupun non verbal.
3. Penerima
4. Lingkungan waktu komunikasi berlangsung,
yang dalam hal ini meliputi saluran
penyampaian dan penerimaan pesan serta
lingkungan alamiah saat pesan disampaikan.

17
h. Fase2 komunikasi terapeutik (Stuart & Sudeen, 1998).

1. Tahap preinteraksi
 mengumpulkan data dan membuat rencana
pertemuan dengan klien.
2. Fase orientasi
 Kaji alasan klien minta pertolongan
 bina rasa percaya, penerimaan dan penerimaan,
komunikasi yang terbuka dan perumusan kontrak
dengan klien.

18
1. .
2. .

3. Fase kerja
 kesempatan untuk bertanya, menanyakan
keluhan utama, memulai kegiatan dengan cara
yang baik, melakukan kegiatan sesuai rencana.
4. Fase terminasi
 menyimpulkan hasil wawancara, tindak lanjut,
melakukan kontrak, dan mengakhiri wawancara.

19
i. Komunikasi terapeutik dalam perawatan
pasien
1) Pengkajian
a. Menentukan kemapuan seseorang dalam
proses penerimaan informasi.
b. Mengevaluasi data tentang status mental
pasien untuk menentukan batas intervensi.
c. Mengevaluasi kemampuan pasien dalam
berkomunikasi secara verbal.
d. Mengobservasi apa yang terjadi pada pasien
tersebut saat ini.
20
1) ......
e. Mengidentifikasi tingkat perkembangan
pasien sehingga interaksi yang diharapkan
bisa realistik.
f. Menentukan apakah pasien memperlhatkan
sikap verbal dan non verbal yang sesuai.
g. Mengkaji tingkat kecemasan pasien
sehingga dapat mengantisipasi intervensi
yang dibutuhkan.
21
2) Rencana tujuan
a. Membantu pasien untuk memenuhi
kebutuhan sendiri.
b. Membantu pasien agar dapat menerima
pengalaman yang pernah dirasakan.
c. Meningkatkan harga diri pasien.

22
2).......
d. Memberikan support karena adanya
perubahan lingkungan.
e. Perawat dan pasien sepakat untuk
berkomunikasi secara lebih terbuka.

23
3) Implementasi
a. Memperkenalkan diri kepada pasien.
b. Mulai interaksi dengan pasien.
c. Membantu pasien untuk dapat
menggambarkan pengalaman pribadinya.
d. Menganjurkan kepada pasien untuk dapat
mengungkapkan perasaan kebutuhannya.
e. Menggunakan komunikasi untuk
meningkatkan harga diri pasien .
24
4) Evaluasi dari hasil yang diharapkan
a. Pasien dapat mengembangkan kemapuan
dalam mengkaji dan memenuhi kebutuhan
sendiri.
b. Komunikasi menjadi lebih jelas, lebih terbuka
dan berfokus pada masalah.
c. Membantu menciptakan lingkungan yang
dapat mengurangi tingkat kecemasan.

25
QA ?

Anda mungkin juga menyukai