Anda di halaman 1dari 11

Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta

Fakultas Kedokteran

BLOK XIX
OLAH RAGA, KEBUGARAN, DAN
GIZI ORANG DEWASA

Kuliah Slamet S. Harjosuwarno

Yogyakarta, 26 Oktober 2015


OLAH RAGA
Kegiatan fisik terprogram, untuk meningktkan kebugaran

Tujuan:
Memelihara/Meningkatkan derajat Kesehatan
- memelihara kebugaran/pelihara perbaiki perbaiki fungsi dan struktur tubuh

Prestasi kompetisi
- memenangkan kompetisi, memerlukan strategi

Sosial/Rekreasi
- memberi kegembiraan, berinteraksi sosial

Kedokteran Olahraga:
kedokteran berkaitan dengan kebugaran, pencegahan dan penanganan
cedera karena olahraga
FISIOPATOLOGI OLAH RAGA

Proses Homeostatis:

Proses energi, gerak, kelelahan


Proses hipertrofi, dan atrofi
Fisiologi cairan dan elektrolit
Kerusakan jaringan
KEBUGARAN
Fitness:
Tingkat kualitas untuk melakukan aktivitas/memikul beban
aktivitas, meliputi aspek: fisik, mental, social, spiritual
Fisik: keadan anatomis/fisiologis
Kegiatan anaerobik dan aerobik
Agilitas (ketrampilan gerak berupa integrasi & kombinasi
keseimbangan, koordinasi, kecepatan, refleks,
kekuatan, ketahanan)
Kebugaran anaerobik, sistem pelaksana: neuro-muskulo-skeletal
Kebugaran aerobik, sistem pndukung: kardiomuskuler, respirasi,
hemohidrolimfatik
Tingkat Kebugaran yang tinggi dicapai melalui latihan yg tepat
Tes Kebugaran: tes Erobik, VO2 maks
Indikator : Tingkat denyut nadi terhadap frekuensi maksimal
TES KEBUGARAN DAN VO2 MAX

VO2 Max
Kapasitas maximum tubuh melakukan transport dan
penggunaan oksigen selama melaksanakan beban latihan
menggambarkan tingkat kebugaran fisik
ukuran: liter/menit atau ml/kg BB

Menggunakan alat ukur/analisis pengukuran oksigen saat


melakukan treadmill

Tes Cooper
Estimasi dari kemampuan maksimum mencapai jarak yang
ditempuh dlm 12 menit
LATIHAN/EXERCISE

Prinsip
adaptasi
dlm proses homeostasis: berhasil adaptasi meningkatkan,
gagal menurunkan kualitas kehidupan

Fungsi melemah/menghilang kalau tak dipakai, menguat kalau


digunakan secara tepat

Overload optimal & kinerja puncak: harus ada beban (baik


intensitas/durasi) yang menantang kekuatan

Latihan spesifik memberi hasil spesifik

Aplikasi:
Ada fase pemanasan, latihan, pendinginan, pemulihan
Frekuensi dan tingkat pembebanan
Latihan aerobik dan anaerobik
PEMBEBANAN KARDIOVASKULER
CEDERA/KECELAKAAN OLAH RAGA
Penyebab/Faktor2
Kesalahan manusia: ketidaktahuan, pnerapan metode, perilaku
Peralatan
Jenis olah raga berisiko
Lingkungan

soal disiplin, kurang pemanasan, tidak fokus/kondisi tak sehat, beban


berlebih, pemaksaan diri, overtraining
peralatan substandar
Lingkungan lapangan, cuaca,
Peran Wasit dalam olah raga tanding

Doping, dan soal fair play


• Doping is the use of any stimulant not normally employed to increase
• the poser of action in athletic competition above the average.
SPORTIVITAS DAN MASALAH DOPING

Sport mengutamakan fairplay, yaitu memegang teguh sifat ksatria


yang menghormati kompetisi tanpa kecurangan ataupun
memanfaatkan kondisi bukan karena keunggulan berkat upaya
berlatih untuk bertanding.

IOC melarang penggunaan doping

• Doping is the use of any stimulant not normally employed to


increase the poser of action in athletic competition above the
average.

Beberapa obat untuk penyembuhan termasuk dalam kategori


doping, dokter seharusnya menghindari penggunaannya
bagi atlet peserta olahraga kompetisi. Bagaimana pun,
keselamatan adalah pertimbangan utamanya
GIZI, NUTRISI, NUTRIENT

PERAN GIZI
membangun: membuat komponen kehidupan, sel, plasma dll
memelihara, memulihkan: menjaga & memperbaiki kerusakan
memberi energi untuk kegiatan kerja

MALNUTRISI
Kurang Gizi
Obesitas

PENYEBAB MALNUTRISI
- kemiskinan, kekurangan
- perilaku salah, kurang atau salah memahami (miskonsepsi
- penyakit2

Anda mungkin juga menyukai