Anda di halaman 1dari 17

Kelompok C3

Terry Reniban 102010352


Joceline Valencia 102013072
Indra Nur Anggi 102014016
Polikarpus Arifin 102014074
Jane Laura 102014122
Kartika Dewi 102014220
Gabriel Hezekiah 102014221
Skenario

Seorang Laki-laki 29 tahun, mual muntah tidak bisa makan sejak


3 hari smrs.
Anamnesis
1. Identitas pasien : laki-laki, 29 tahun
2. Keluhan utama : mual muntah, tidak bisa makan sejak 3 hari smrs.
3. Keluhan penyerta : 1 minggu smrs OS demam ringan selama 3 hari. 1 hari smrs
BAK seperti teh pekat.
4. Riwayat penyakit sekarang : Mual muntah, tidak bisa makan sejak 3 hari smrs, 1
minggu smrs OS demam ringan selama 3 hari. 1 hari smrs BAK seperti the pekat.
5. Riwayat penyakit dahulu : Apakah pasien pernah mengalami hal yang serupa
sebelumnya? Apakah sembuh total?
6. Riwayat penyakit keluarga : Apakah di keluarga ada yang terkena hepatitis A, B,
ataupun C? Apakah ada keluarga yang mengalami seperti ini?
7. Riwayat sosial : Apakah di lingkungan keluarga, ataupun tempat kerja, apakah
ada yang memiliki riwayat penyakit hati seperti hepatitis?
8. Riwayat obat : Apakah saat ini pasien menggunakan obat tertentu dalam jangka
waktu lama?
Pemeriksaan Fisik

 Keadaan umum: Sakit sedang


 Kesadaran: Compos Mentis
 TTV: Normal, Demam Ringan
 Kulit & Sklera Ikterik
 Palpasi hati
Pemeriksaan Penunjang

 CBC

Parameter Unit Normal Hasil

Hb g/dl 11.0-16.5 gr/dl 12,5

Hematokrit % 35.0-50.0 % 37

Trombosit ul 150000-390000 /µl 263.000

Leukosit
ul 4000-10000 /µl 16.000
Pemeriksaan Penunjang
Kimia Darah untuk melihat Faal hepar
Pemeriksaan Nilai Normal Hasil
Bilirubin Direk Normal Range: 0.1-1.2 Direct 4,21
Bilirubin Indirek Indirect bilirubin, 0.2-0.7 mg/dL 4,1
AST Normal Adult Range: 5 - 40 IU/L
ALT Normal Adult Range: 7 - 56 IU/L
AF Normal Adult Range: 30 - 120 IU/L
Gamma GT Normal Adult Range: 0 - 42 IU/L

• Tes Serologi : HBsAg, anti HAV IgM, anti HCV IgM


• USG abdomen
Diagnosis Kerja

Hepatitis A
 Disebabkan oleh Hepatitis A Virus (HAV)
 Penularan fecal oral
 Jarang menular dari hubungan seksual maupun darah
 Bentuk akut, tidak menjadi kronis
 Kekebalan seumur hidup
Manifestasi Klinis
 Fase inkubasi: waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala ikterus
 Fase prodormal (pra ikterik): fase antara timbulnya keluhan-keluhan utama
serta timbulnya ikterus.
Tanda: malaise umum, mialgia, mudah lelah, gejala saluran nafas,
anorexia, diare dan konstipasi, demam akut pada hepatitis A, dan
nyeri abdomen.
 Fase ikterus: munculnya warna kuning pada kulit, sklera, dan urin (setelah 5-
10 hari). Jarang timbul perburukan fase prodormal tetapi perbaikan klinis.
 Fase konvalesen (penyembuhan): fase dimana hilangnya ikterus dan keluhan
lain (hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati masih ada).
Pada hepatitis A perbaikan klinis dan lab lengkap terjadi dalam 9
minggu.
Epidemiologi

 Hepatitis A tersebar di seluruh


dunia.
 Lingkungan sanitasi rendah
mudah terinfeksi > lokasi
endemik
 Penyakit ini sangat umum
menyerang anak-anak sekolah dan
dewasa muda.
Etiologi

 Hepatitis A disebabkan oleh virus HAV.


 Virus hepatitis A merupakan virus RNA dalam famili
Picornaviridae.
 Virus hepatitis A (HAV) menginfeksi hati (menyebabkan ikterik
maupun non-ikterik).
 Pada anak berusia kurang dari 6 tahun>90 % yang menderita
infeksi HAV bersifat asimtomatik.
Patofisiologi
 Sistem imun dilibatkan dalam adanya kerusakan sel hati
 Kerusakan sel hati disebabkan oleh limfosit T cytotoxic (biakan HAV tidak
menimbulkan CPE)
 Virus hepatitis masuk, menginfeksi tubuh → respon sel CD 8 dan CD 4 sel T
→ memproduksi sitokin → nekrosis sel hati → SGPT ↑
 Pada infeksi virus hepatitis, respon imun tubuh →mengeliminasi virus dan
kesembuhan dari infeksi →keseimbangan pada individu yang terinfeksi
virus hepatitis → dapat kesembuhan → komplikasi (gagal hati akut)
→infeksi kronis
Penatalaksanaan

Medika mentosa
 Untuk obat yang spesifik tidak ada (terapi suportif )
Medika nonmentosa
Mempertahankan asupan kalori dan cairan yag adekuat
 Tidak ada rekomendasi diet khusus

 Makan pagi dengan porsi yang cukup besar merupakan


makanan yang paling baik di toleransi
 Menghindari konsumsi alcohol selama masa akut

 Istirahat yang cukup ( penting )

 Tidak melakukan aktifitas yang berat.


Prognosis

 Hepatitis A 99% sembuh sendiri.


 Hanya 0,1% pasien berkembang menjadi nekrosis hepatik akut.
Pencegahan

 Vaksinasi / imunisasi hepatitis A : havrix / kombinasi dgn vaksin


hepatitis B (twinrix).
 Menjaga kebersihan makanan dan minuman
Kesimpulan
Hepatitis A merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
Hepatitis A yang di transmisikan secara fecal oral. Hepatitis A dapat
didiagnosis dengan gejala seperti icterus, buang air kecil warna teh
yang secara khas. Pada pemeriksaan penunjang didapatkannya
antibody terhadap virus Hepatitis A dan adanya gangguan fungsi
hati. Penatalaksanaan terpenting hanya berupa terapi suportif dan
tidak di indikasikan untuk terapi yang spesifik untuk penyakit ini.
Penyakit hepatitis A dengan demikian dapat dicegah dengan
mendapatkan vaksin Hepatitis A maupun dengan menjaga
kebersihan makanan.

Anda mungkin juga menyukai