2. Denaturasi protein
Turunan alkohol, halogen, senyawa merkuri, peroksida, turunan fenol dan senyawa kuarterner
bekerja sbg antiseptik dan desinfektan dan koagolasi protein sel bakteri.
Proses denaturasi protein sel bakteri memerlukan air alkohol absolut yang tidak mengandung
air, mempunyai aktivitas antibakteri jauh lebih rendah dibanding alkohol yang mengandung air.
5. Pembentukan kelat
Turunan fenol membentuk kelat dengan ion Fe dan Cu , kadar ion logam yang tinggi dalam sel
menyebabkan gangguan fungsi enzim kematian mikroorganisme.
1. Turunan Alkohol
Turunan alkohol digunakan sebagai antiseptik pada pembedahan, kulit, pengawet
dan mensterilkan udara dalam bentuk aerosol.
H2
H3C C OH
OH
H3C C CH3
H
b. Isopropil alkohol ( 2 - propanol)
Contoh produk :
a. Fenol (asam karbolat)
Sebagai kristal padat tidak berwarna sampai pink pucat dengan bau khas.
Larut dalam air (1 : 15), lar. dalam alkohol dan pelarut-pelarut organik.
Korosif terhadap kulit, harus diencerkan untuk menghindari kerusakan jaringan
OH
dan dermatitis.
Sebagai antipruritik dengan konsentrasi 0,1 - 1 %.
.b.Heksaklorofen(pHifsohex, Dermisan)
H2
minyak.Sangat efektif terhadap bakteri pos, Cl C Cl
resisten terhadap beberapa gram neg.Koef
fenol terhadap S. Aureus 40 dan 15 terhadap
E. typhosa Cl Cl
Cl Cl
OH
c. Kresol
CH 3
Campuran 3 isomer (o, m, p - kresol)
Cairan kekuning-kuning coklat dengan bau
khas kreosol, larut dalam air. Koef. fenol 2,5.
o - kresol
CH3
f. Heksilresorsinol ( = 4 - hexilresorsinol)
OH
Efektif terhadap bakteri Gram pos dan Gram neg, sebagai
antiseptik kulit dan saluran seni, mempunyai sifat bakterisid dan
fungisid. Lebih sering digunakan sebagai antelmintik terhadap
infeksi cacing gelang usus dan cacing tambang., Koefisien fenol
98 terhadap S. aureus. OH
Mempunyai daya lokal anestetik, dapat sebagai obat tenggorokan
karena sifat anestetik dan antiseptiknya
Senyawa Pengoksidasi
Contoh produk
a. Benzoil peroksida
Untuk keamanan penanganannya mengandung 30 % air. Digunakan
konsentrasi 5 - 10 % sebagai antiseptik dan keratolitik untuk obat
jerawat.Seperti peroksid lain zat ini tidak stabil, mudah meledak jika
dipanaskan. O O
C O O C
Lanj. Senyawa Pengoksidasi
Cl Cl Cl
d.Senyawa klor
Senyawa klor dan turunannya digunakan sebagai desinfektan air, seperti air minum
dan air kolam renang.Bila klor dilar. dalam air akan membentuk asam hiproklorit
(HC1O) yang dapat
- mengikatkan Cl pada bagian protein
- menghasilkan HCl dan O nasen yang mengoksidasi gugus SH enzim atau
konstituen sel bakteri.
Contoh produk :
O
Cl
O2
HO C S N
Cl
H2N C N N C NH2
b. Kloroazodin = N,N – diklorodikarbonamidine:
larutannya digunakan sebagai desinfektan luka
daya antiseptik lambat karena reaksinya dengan air lambat
N Cl N Cl
5. Turunan Amonium Kuarterner
Kerugiannya senyawa menjadi tidak aktif oleh adanya sabun, surfaktan anionik dan
non ionik.ion Ca dan Mg, serum darah, makanan dan senyawa kompleks organik
Surfaktan kationik ini diserap oleh gelas (kaca), talk, ksolin sehingga aktivitasnya akan
menurun.
Larutannya digunakan untuk desinfektan alat-alat bedah sarung tangan dll.
CONTOH:
R N C Cl
H2
CH3
b. Benzetonium Klorida
Serbuk kristal tidak berwarna, larut dalam air, alkohol, pelarut-pelarut organik. Daya
kerja dan penggunaanya sama dengan benzalkonium klorida untuk antiseptik kulit
dengan konsentrasi 1 : 750, sebagai larutan untuk jaringan mukosa, irigasi mata dan
hidung 1 : 5000 sebagai tincture alkohol 1 : 500.
c. Setilpiridinium Klorida ( 1-heksadesilpiridinium klorida)
(H2C)15 CH3
- Serbuk putih larut dalam air dan alkohol
- Merupakan senyawa N- kuartener pada cincin heterosiklik
- Merupakan senyawa paling aktif dari seri derivat alkilpiridinium N Cl
-Digunakan sebagai antiseptik dengan konsentrasi 1 : 100-1000;
-1 : 10.000 untuk pembasah jaringan mukosa, 1 : 20.000 dalam
bentuk tablet hisap dan larutan cuci mulut.
1. Turunan difenilmetan
N(CH3)2
(H3C)2N C
Cl
N(CH3)2
GENTIAN VIOLET
H3C CH3
S N Cl
N CH3
H3C
N
METILEN BIRU
7. Senyawa Merkuri
- Daya ini reversible dengan adanya senyawa-tiol seperti dalam sistein dan
dimerkaprol (BAL) sehingga senyawa merkuri organik ini berdaya
bakteriostatik.
Dibedakan menjadi :
- Anti fungi sintetik
- Anti fungi antibiotik ( lihat ANTIBIOTIKA)
1. Turunan Asam
contoh asam salisilat, salisilanilid, asam benzoat, asam propionat, natrium
kaprilat, asam undesilenat.
Semua turunan asam mempunyai sifat fungisid.
Contoh:
Asam Propionat
Sebagai antijamur yang tidak menyebabkan iritasi pada kulit dan tidak toksik ada
dalam keringat dengan konsentrasi rendah + 0,01 %. Sering digunakan dalam
bentuk garam, seperti garam Na, K, Ca atau Zn
Na kaprilat
Digunakan topikal pada infeksi Candida albicans, Trichophyton. (bentuk
serbuk,larutan atau salep).
Asam Undesilenat = 10 - Asam Undesenoat :
-garamnya antara lain : Na, K, Zn, Co
dikombinasikan dengan asamnya.
CH3
CH3
3. Turunan Halogen
Haloprogin = 3 - Iodo - 2 - Propinil 2,4,5 - triklorofenil eter (Halotex)
Digunakan sebagai ktim dengan kons. 1 % atau lar untuk pengobatan infeksi tinea.
Sebagai fungisid dalam bentuk larutan atau krem dengan konsentrasi 1 %
Senyawa ini peka terhadap cahaya sehingga penyimpanannya harus terlindung
cahaya.
4. Senyawa Imidazol
Struktur utama senyawa golongan ini adalah cincin tiazin atau imidazol yang terikat
melalui ikatan nitrogen-karbon dengan sisa molekul lain.
Senyawa akan makin kuat efeknya bila mempunyai 2 atau 3 cincin aromatik dimana
salah satu diantaranya tersubstitusi halogen.
N
H
N C C O C Cl
H2 H2
N
Cl N C
Cl
EKONAZOL Cl
KLOTRIMAZOL
Cl
N O
H2C CH2
CH2 C
O2N C N N N H
N H2 H
C C O
N H2 N H2C
C O
H2 NITROFURANTOIN
MEFENAMIN
4. Turunan Pirimidin
Trimetoprim ( Syraprim, Tobyprim)
Digunakan untuk pengobatan infeksi sal urin disebabkan E.coli,
P.mirabilis, K pneumoniae dan Enterobacter.
Dapat diberikan bentuk tunggal atau kombinasi dengan
sulfametoksazol.
Diabsorbsi pada saluran cerna dengan cepat dan hampir sempurna,
45% terikat oleh protein plasma.
5. Turunan Piridin
Contoh; fenazopiridin (Pyridium),
digunakan sebagai analgesik setempat pada saluran seni.
OBAT ANTIMIKOBAKTERI
D. ANTITUBERKULOSA (sintetik)
1. Aktivitas anti TBC maksimum bila gugus hidroksi berada pada posisi 2 dan
gugus amino bebas pada posisi 4
2. Adanya gugus p-amino merupakan bagian yang khas untuk aktivitas
antiTBC, menghilangkan aktivitas analgetik-antipiretik dari asam salisilat
3. Bentuk ester atau asil dari gugus amino menimbulkan efek samping iritasi
lambung lebih rendah. Bentuk ester fenil (contoh Benzoil PAS Na) tidak
mempengaruhi aktivitas karena sbg pra-obat yang mengalami hidrolisis
lambat menjadi senyawa induk sehingga memperpanjang masa kerja obat
4. Pembentukan garam Ca/ dapat menurunkan iritasi saluran cerna
dibanding asam/garam Na. Bentuk garam K diperlukan bagi penderita diet
natrium.
b. Turunan Hidrazida
ISONIAZID = hidrasid asam isonikotinat
= INH (isonicotinyl hydrazide)
8 - Hidroksikuinolin = Oksin= 7
8
N
- Sifat antibakteri dan antifungi dari oksin dan derivatnya diduga dari kemampuannya
membentuk kelat dengan ion logam.- Larutan dari garam-garam asam oksin
terutama sulfat dengan konsentrasi 1 : 3000 - 1 : 1000 digunakan sebagai antiseptik
lokal.- Substitusi atom Iodin pada posis - 7 dari 8 - hidroksikuinolin menghasilkan
senyawa yang mempunyai sifat antimikroba spektrum luas.
Kliokuinol = 5 - kloro - 7 - Iodo - 8 - kuinolinol
- Digunakan untuk amebiasis intestinal akut dan kronis, tidak efektif untuk penyakit-
penyakit ekstra intestinal.- Tidak dianjurkan untuk penanggulangan diare karena
terjadinya kerusakan neuropathy yang tinggi.
Glikobiarsol
HN C NH2
- Tersedia sebagai supositoria vagina untuk trichomonal dan
KARBARSON
vaginitis monilial.
- Juga digunakan oral untuk amebiasis intestinal.
Dimerkaprol = 2,3 - dimerkapto - 1 - propanol O
* Pirvinium pamoat
- Merupakan zat warna merah sianim .- Diefektif untuk cacing pipih
Senyawa ini mempunyai efek antikolinergik yang menyebabkan kelumpuhan cacing
sehingga cacing dapat keluar bersama peristaltik.- Senyawa ini sukar larut dalam air
dan tidak diabsorbsi pada sal. pencernaan makanan, bersifat iritasi lokal sehingga
menyebabkan rasa mual dan pusing kepala.
* Pirantel pamoat
- Merupakan senyawa penghambat depolarisasi syarat otot yang menyebabkan
kelumpuhan disertai kekejangan cacing.- Efektif terhadap cacing pipih dan cacing
gelang (ascariasis), karena daya kerjanya berlawanan dengan piperazin maka kedua
obat tersebut tidak boleh digunakan bersama.
* Tiabendazol
- Mempunyai aktivitas antelmitik spektrum luas.- Digunakan untuk berbagai jenis cacing
misal enterobiasis, setrongyloidiasis, ascariasis, trichuriasis.
N N CH3
N S
TIABENDAZOL
PIRVINIUM PAMOAT
N
C
NHCOOCH3
N
MEBENDAZOL
G. ANTIVIRUS
Senyawa yg digunakan untuk pengobatan atau pencegahan penyakit infeksi
oleh virus. Penyakit oleh virus dapat merupakan penyakit yang ringan (mis:
influenza), hingga berat (mis: HIV/AIDS).
Atas dasar strukturnya dibedakan :
(1) Turunan Adamantan amin
a. Amantadin HCl ;
-mencegah dan mengobati infeksi virus influenza
b. Tromantadin HCl
- digunakan (secara topikal) untuk herpes pada kulit atau mukosa
c. Metingprino L
- Spektruim luas, efektif thd virus herpes dan influenza
2. Analog Nukleosida:
a. Zidovudin
- meningkatkan kekebalan penderita AIDS (tidak membunuh virus
HIV).
b. Asiklovir
- untuk perngobatan infeksi oleh virus herpes (kulit atau mukosa)
c. Gansiklovir
- untuk infeksi virus herpes yg resisten terhadap asiklovir
d. Ribavirin
- menghambat perkembangan virus influenza
- juga untuk infeksi hepatitis dan herpes.
e. Dipanosin
- untuk pengobatan penderita AIDS (yg telah diberi Zidovurin)
PUSTAKA
1. Foye W.O., Principles Of Medicinal Chemistry,3ed, Lea &Febiger
2. Delgado J.N.,Remers,AW,Wilson and Gisvold’s Textbook Of Organic Medicinal
and Pharmaceutical Chemistry,9th ed.J.B.Lippincott Co,Philadelphia,1991.
3. Gringauz A, Introduction to Medicinal Chemistry, How Drugs Act and Why,
WileyVCH, New York, Chichester,Weinheim, Brisbane, Singapore, Toronto, 1997
4. Taylor JB, Kennewell PD, Modern Medicinal Chemistry, Elis Horwood Ltd,
Chicester,1993
5. Wollf ME, Burger’s Medicinal Chemistry and Drugs Discovery, 5ed, John Wiley
and Sons, New York, Chichester, Brisbane, Toronto, Singapore 1996