DISINFEKSI
Oleh :
dr.ZUNURON
Penggunaan bahan-bahan kimia
untuk sterilisasi dan disinfeksi
Antiseptika :
Dipakai terhadap jaringan hidup
Disinfektan :
Untuk bahan-bahan tak bernyawa seperti
dahak dan sebagainya
Antisepsis :
Mencegah pertumbuhan atau aktrivitas mikroorganisme baik dengan
cara menghambat atau membunuh dan dipakai untuk zat-zat kimia
terhadap jaringan hidup
Antiseptik :
Zat-zat kimia yang dipakai untuk maksud antisepsis
Disinfeksi :
Membunuh organisme-organisme patogen (kecuali spora kuman)
dengan cara fisik atau kimia dan dilakukan terhadap benda mati
Disinfektan :
Zat (biasanya kimia) yang dipakai untuk maksud disinfeksi
Sterilisasi :
Setiap proses (kimia atau fisik) yang membunuh semua bentuk hidup
terutama mikroorganisme
Cide (sid) :
Akhiran untuk menunjukkan bahwa zat (biasanya kimia) yang
dipakai,mampu membunuh misalnya; bakterisid; virusid; sporosid
Statik :
Akhiran untuk menunjukkan bahwa zat (biasanya kimia) yang
dipakai,mampu mencegah pertumbuhan organisme tapi tidak
membunuhnya (spora juga tidak dibunuh),misalnya; bakteriostatik;
fungistatik
Sejarah
• Bangsa arab telah mengenal bahwa membakar luka dengan logam
yang membara dapat mencegah infeksi,walaupun penderita akan
memperoleh luka parut untuk selama hidupnya
• Pada tahun 1537 seorang ahli bedah Perancis AMBROISE PARE
mengobati luka tembak dengan pembalut yang dibasahi kuning
telur,terpentin dan bahan lain.Terpentin berfungsi sebagai semacam
pembakar kimia dan kuning telur akan mensuplai enzim lisosim
yang bersifat anti bakteri
• Konsep antisepsis kemudian diterapkan oleh IGNATZ
SEMMELWEIS (1816-1865) dan JOSEPH LISTER (1827-1912)
• IGNATZ SEMMELWEIS menganjurkan agar mencuci tangan
dengan mempergunakan chlorinated lime, dan JOSEPH LISTER
mempergunakan asam karbol untuk mencegah infeksi akibat
pembedahan
Penggunaan Antiseptika dan Disinfektan
Halogen :
-Meliputi senyawa-senyawa klorin dan yodium, baik yang
organik maupun inorganik.Kebanyakan senyawa halogen
membunuh sel hidup karena mengoksidadi protein,dengan demikian
merusak membran dan menginaktifkan enzim-enzim
Yodium :
• Yodium baik dalam air maupun dalam alkohol bersifat sangat
antiseptik
• Yodium juga efektif terhadap berbagai protozoa seperti misalnya
amuba yang menyebabkan disentri
• Penggunaan tinctura yodii mewarnai jaringan dan menyebabkan
iritasi lokal pada kulit,kadang-kadang reaksi alergi
Klorin:
Klorin bebas memiliki warna khas (hijau) dan bau yang tajam.Sudah sejak lama
klorin dikenal sebagai deodoran dan disinfektan yang sangat baik dan dijadikan
standar pengolahan air minum diseluruh lingkungan.
Alkohol :
Ada 3 jenis alkohol yang dipergunakan yaitu Metanol CH3OH,Etanol
CH3CH2OH dan Isopropanol (CH3)2CHOH.
Zat Warna :
#Beberapa macam zat warna memiliki sifat menghambat pertumbuhan kuman
(bakteriostatik),misalnya derivat akridin dan zat warna rosanilin.Akriflavin
(campuran derivat akridin dengan senyawa lain) mempunyai spektrum aktivitas
yang luas dan telah dipergunakan untuk mengobati infeksi traktus urinarius.
#Ungu kristal yang merupakan derivat metil dari zat warna rosanilin bersifat
bakteriostatik bagi kuman-kuman positif gram.Ungu kristal dipakai untuk
mengobati kandidiasis dan vaginitis karena trikomonas.
Deterjen :
Deterjen mungkin bermuatan listrik (ionik),mungkin pula
tidak (non ionik). Yang non ionik biasanya tidak
merupakan disinfektan yang baik,bahkan dalam
beberapa hal dapat menyokong pertumbuhan kuman
dan jamur. Dari yang ionik,maka yang bermuatan
negatif biasanya lemah sifat bakterisidnya,sedangkan
yang bermuatan positif sangat kuat sifat bakterisidnya
terutama terhadap Stafilokokus dan beberapa
virus,meskipun tidak efektif terhadap spora
Logam-Logam Berat :