• Pewarnaan Ziehl-
Ambil bahan Neelsen
Intra Operasi purulen dari • biopsi jaringan
rongga peritnium • kelenjar getah
bening regional
Pasien
Histopatologis
hidup/meninggal
Manajemen data
97 memenuhi
15 dikeluarkan
kriteria inklusi
Abnormal 46 (47.42)
Rata-rata ukuran
• Ukuran perforasi terkecil 0.4 cm and ukuran
dari perforasi terbesar adalah 3 cm.
adalah 1 (0.8-1) cm.
Intervensi bedah
• reseksi usus dan anastomois pada 27 (27.84 %)
yang paling umum pasien, lanjutan yg ngerjain hal 4
dilakukan adalah
Waktu rata-rata untuk operasi (IQR) adalah 2 (1,5-2) jam, dengan
waktu sesingkat menjadi 45 menit dan waktu terlama adalah 4 jam
(Tabel 3).
Hasil pengobatan
Faktor prognostik untuk mortalitas
Tidak ada hubungan yang signifikan antara
karakteristik sosiodemografi pasien dengan
hasilnya.
Diskusi
• Etiologi peritonitis sekunder di BMC
• Dominasi apendisitis perforasi, ulkus peptikum, iskemia dan
perforasi tipoid sebagai etiologi umum dari peritonitis
sekunder
• Usus buntu yang pecah dan iskemia menyebabkan gangren
sigmoid volvulus mungkin karena kesehatan mencari perilaku
buruk, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian ini dimana
mayoritas pasien (96%) datang ke rumah sakit lebih dari 24
jam setelah timbulnya penyakit atau salah urus dalam fasilitas
kesehatan yang lebih rendah .
Alasan untuk ulkus dan tipoid perforasi lambung
pecah mungkin karena kondisi sanitasi yang
buruk di negara-negara berkembang,
mengekspos pasien untuk infeksi Salmonella
dan Helicobacter pylori infeksi di masyarakat,
yang pada gilirannya dapat mengakibatkan
menjadi perforasi.
Tabel 6. Hubungan antara karakteristik pasien dengan keluaran pasien peritonitis sekunder di BMC